Dosen Pembimbing :
Insafitri, S.T, M.Sc, Ph.D
Disusun Oleh :
Nama : Ika Masruroh
NIM : 190341100001
FAKULTAS PERTANIAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Air laut yang berada di petak lima didiamkan dibawah terik matahari dan
terpaan angin selama 5 hari untuk menjadi garam yang sesungguhnya.
Garam yang dihasilkan nantinya bergantung pada kedua faktor utama, yaitu
sinar matahari dan angin. Bentuk garam akan lebih besar apabila mendapat
sinar matahari yang cukup dan angin kencang, akan tetapi apabila garam
berukuran lebih kecil maka dipastikan garam tersebut kekurangan sinar
matahari dan angin. Garam pun akan dimasukkan kedalam karung. Garama
tersebut akan melewati tahap sortir dari petani-petani garam sendiri, lalu
dipasarkan atau masuk ke pabrik garam terlebih dahulu.
3.2 Identifikasi Mangrove
A. Rhizopora mucronata
1. Perawakan
Rhizopora mucronata hidup berkelompok di tempat dengan substrat
lumpur dan berada di sekitar muara sungai. Rhizopora mucronata
hidup di daerah yang bersubstrat lumpur dikarenakan disana memiliki
lebih banyak mikroorganisme yang dapat membantu proses
dekomposisi dan sumber hara.
Gambar 3.2 Rhizopora mucronata
2. Batang
Batang Rhizopora mucronata berkayu warna cokelat cenderung abu-
abu dengan bintik-bintik lentisel di sepanjang batang atau hanya
berada di pangkal batang dekat akar. Diameter batang mencapai 50
cm.
3. Akar
Akar Rhizopora mucronata adalah akar tunjang, yang mana seolah-
olah akarnya tumbuh dari batang dan bercabang-cabang. Tinggi akar
mencapai kurang lebih 0,5 meter sampai 2 meter.
4. Daun
Rhizopora mucronata memiliki jenis daun tunggal (daun single).
Terletak berhadap-hadapan (opposite) berkumpul di ujung ranting.
Bentuk daun eliptis (bundar dan lonjong) berwarna hijau dan
bertangkai.
B. Avicennia marina
1. Perawakan
Avicennia marina merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai atau
menempati tempat terdepan diantara banyak jenis mangrove.
Avicennia marina memiliki kemampuan menempati dan tumbuh pada
berbagai habitat pasang surut dan air asin. Avicennia marina
terkadang bersifat vivipar.
2. Batang
Belukar atau pohon Avicennia marina tumbuh tegak dan menyebar.
Ketinggian pohon mencapai 30 meter. Kulit batangnya halus dengan
lurik hijau dan abu-abu serta terkelupas dalam bagian-bagian kecil.
Ranting muda dan tangkai berwarna kuning.
3. Akar
Avicennia marina memiliki sistem perakaran horizontal yang rumit
dan berbentuk pensil (asparagus). Avicennia marina memiliki akar
napas tegak dengan lentisel di sekujur akarnya. Berguna untuk
mendapatkan pasokan oksigen lebih banyak lagi.
4. Daun
Bagian permukaan daun Avicennia marina memiliki bintik-bintik.
Bagian bawah daun berwarna putih abu-abu muda. Letak daunnya
sederhana dan berlawanan (alterrate). Bentuk daunnya elips, bulat
memanjang atau berbentuk telur terbalik dengan ujung meruncing.