Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) PADA TANAH DAN AKAR PADI (Oryza sativa
L.) DI PERSAWAHAN DESA GRANDENG KECAMATAN LOLONG GUBA
PULAU BURU

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Wiwin Purnama Suci, NIM: 2013-41-091, angkatan 2013
Siti Sarifa M Yusuf, NIM: 2016-41-005, angkatan 2016
Elsa Ergawanda, NIM: 2016-41-014, angkatan 2016

UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pencemaran logam berat merkuri (Hg) di Indonesia cenderung meningkat sejalan dengan
meningkatnya proses industrialisasi. Salah satu penyebab pencemaran lingkungan oleh
merkuri adalah pembuangan tailing pengolahan emas yang diolah secara amalgamasi. Proses
amalgamasi adalah proses percampuran antara emas dan merkuri (Hg). Teknik amalgamasi
dilakukan dengan cara mencampur batuan yang mengandung emas dan merkuri dengan
menggunakan tromol. Dalam kegiatan tersebut dibutuhkan aliran air untuk memisahkan
batuan halus dengan amalgam (campuran merkuri dan emas) yang dialirkan ke kolam
penampungan limbah (Irsyad, 2014: 13).
Gunung Botak Pulau Buru, merupakan salah satu daerah penghasil sumber daya alam
berupa emas yang cukup melimpah. Selain Gunung Botak juga terdapat pertambangan emas
lainnya yaitu di Gunung Nona pulau Buru. Eksploitasi emas secara illegal di daerah tersebut
dimulai Tahun 2014. Gunung Nona berada di Desa Wapsalit Kecamatan Lolongguba
Kabupaten Buru serta terletak pada hulu sungai Wai Pamali. Sungai Wai Pamali mengalir ke
waduk Pamali yang kemudian di manfaatkan oleh masyarakat Desa Grandeng untuk irigasi
persawahan. Total areal persawahan di Desa Grandeng berkisar 7.500 hektar sawah dengan
potensi panen berkisar 2,5 ton GKG/hektar. Akar semua tanaman yang tumbuh di sawah
telah menyerap limbah tambang ini. Ketebalan lumpur bervariasi, rata-rata tebalnya 5 cm di
areal tanam dan setebal 1,5 meter di kanal irigasi (Kompas, 2016).
Para penambang memanfaatkan air sungai untuk proses pengolahan emas setengah jadi.
Sungai merupakan salah satu media yang menjadi dampak akibat pencemaran logam berat
merkuri, di mana sungai dapat menjadi tempat pembuangan limbah dari sisa pengolahan
emas yang dilakukan oleh masyarakat sekitar maupun penambang lainnya. Sehingga
menimbulkan pencemaran air sungai, tumbuhan, sedimen, dan organisme (Frisca dkk, 2013 :
70).
Pengairan ini diduga mencemari saluran irigasi dan masuk ke dalam tanah sehingga
terakumulasi ke dalam akar tanaman. Salah satu tanaman yang terancam terakumulasi
merkuri adalah padi. Penelitian yang dilakukan oleh Zhao. X. -S, dkk, (2008) Merkuri
terakumulasi dalam akar padi sebesar 2,5 mg/kg. Berdasarkan hasil ini maka tanaman padi di
sekitar pemukiman penduduk cenderung sudah berada di atas Baku Mutu: SK Dirjen POM:
No.03725/B/SK/VII/89 sebesar 0.5 mg/kg.
Semua tumbuhan memiliki kemampuan menyerap logam tetapi dalam jumlah yang
bervariasi. Sejumlah tumbuhan dari banyak famili terbukti memiliki sifat hiperakumulator,
yakni mampu mengakumulasi logam dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar. Distribusi
logam berat akibat limbah tambang emas tradisional sangat ditentukan oleh keadaan tanah
misalnya saja akibat suhu dan disintegrasi bebatuan. Berbagai proses biologi dan
mikrobiologi dapat melokalisasi logam ke dalam tanah. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Astiti dan Sugianti (2014) kadar merkuri pada tanah sebesar 0,2–3,5 ppm
yang telah melebihi ambang batas merkuri pada tanah sebesar 0,005 ppm.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kadar Merkuri (Hg) Pada Tanah dan Akar Padi
(Oriza Sativa L.) di Persawahan Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba Pulau Buru”.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Sebarapa besar kandungan merkuri (Hg) pada
tanah dan akar padi di persawahan Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba pulau Buru”.

1.3. TUJUAN
1) Menguji kandungan Merkuri (Hg) yang terdapat pada tanah dan akar padi di persawahan
Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba pulau Buru dengan menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA).
2) Menganalisis seberapa besar kandungan Merkuri (Hg) yang terdapat pada tanah dan akar
padi di persawahan Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba pulau Buru.

1.4. LURAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang di harapkan dari penelitian ini adalah publikasi pada jurnal terakreditasi
nasional.

1.5. KEGUNAAN
1) Masyarakat dapat mengetahui tentang toksisitas merkuri (Hg) yang terdapat pada tanah
dan akar padi di persawahan Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba pulau Buru.
2) Masyarakat dapat mengetahui tentang persen toksik merkuri (Hg) yang terdapat pada
tanah dan akar padi di persawahan Desa Grandeng Kecamatan Lolong Guba pulau Buru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Merkuri (Hg)


Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom 80 serta mempunyai massa atom
ralatif (Ar) 200,59 g/mol. Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan
yang berasal dari bahasa Yunani Hydragyricum, yang berarti cairan perak. Bentuk fisik dan
kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair
dalam temperatur kamar (25oC), titik bekunya paling rendah (-39oC), mempunyai
kecenderungan menguap lebih besar, mudah bercampur dengan logam-logam lain menjadi
logam campuran (Amalgam atau Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai
konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah (Alfian,
2006).
Dikenal 3 bentuk merkuri, yaitu: 1) Merkuri elemental (Hg): terdapat dalam gelas
termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat, dan juga
digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk
produksi klorin dari sodium klorida. 2) Merkuri inorganic: dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan
Hg+ (Mercurous), misalnya merkuri klorida (HgCl2) dan Mercurous fulminate yang bersifat
mudah terbakar. 3) Merkuri organik: terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain: Metil
merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai
sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat
tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis dan congenital dan merkuri dalam bentuk
alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida (Elberger S.T &
Brody G.M, 1993).
1. Toksisitas Merkuri
Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengaruh bahan-bahan kimia
yang merugikan bagi organisme hidup dan cara kerja racun. Salah satunya adalah unsur
logam berat, yang merupakan unsur yang mempunyai densitas lebih dari 5gr/cm3. Diantara
semua unsur logam berat, Hg atau merkuri memiliki densitas sekitar 13,55gr/cm 3. Merkuri
atau Hg merupakan logam berat yang sangat beracun diantara semua logam berat lainnya.
Yang kemudian diikuti oleh logam berat lain yaitu Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (Appleton,
1998).
Menurut Lestarisa (2010), Pengaruh toksisitas merkuri pada manusia tergantung dari
bentuk komposisi merkuri, dosis, rute masuknya ke dalam tubuh, usia manusia yang terpapar
(sebagai contoh janin dan anak kecil lebih rentan).
Toksisitas merkuri dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu:
1. Merkuri metal
Jalan masuk merkuri metal adalah melalui inhalasi, sebanyak 80% merkuri metal
disabsorpsi. Organ yang paling sensitif adalah system syaraf (peripheral dan pusat). Gejala
neurotoksik spesifik adalah tremor, perubahan emosi (gugup, penurunan percaya diri, mudah
bersedih), insomania, penurunan daya ingat, sakit kepala, penurunan hasil pada tes kognitif
dan fungsi motorik. Gejala dapat bersifat irreversibel jika terjadi peningkatan durasi dan atau
dosis merkuri.
2. Merkuri anorganik
Toksisitas kronis dari merkuri anorganik meliputi gejala gangguan system syaraf, antara
lain berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, anemia, albuminuria, dan
gejala lain berupa kerusakan ginjal, serta kerusakan mukosa usus. Garam merkuri anorganik
bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa, alat pencernaan, termasuk mukosa
usus besar, dan merusak membran ginjal ataupun membran filter glomerulus, menjadi lebih
permeabel terhadap protein plasma yang sebagian besar akan masuk ke dalam urin.
3. Merkuri organik
Alkil merkuri ataupun metil merkuri lebih toksik dibandingkan merkuri anorganik karena
alkil merkuri bisa membentuk senyawa lipolhilus yang mampu melintasi membran sel dan
lebih mudah diabsorbsi menuju sistem syaraf, toksisitas merkuri organik sangat luas, yaitu
mengakibatkan disfungsi blood brain barrier, merusak permeabilitas membran, menghambat
beberapa enzim, menghambat sintesis protein, dan menghambat penggunaan substrat protein.
Namun demikian, alkil merkuri ataupun metil merkuri tidak mengakibatkan kerusakan
mukosa sehingga gejala toksisitas merkuri organik lebih lambat dibandingkan merkuri
anorganik. Gejala toksisitas merkuri organik meliputi kerusakan sistem syaraf pusat berupa
anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bisa mengakibatkan kebutaan,
gangguan pendengaran, konvulsi, paresis, koma, dan kematian.
2. Cara Merkuri Masuk ke Dalam Tumbuhan
Logam dapat diserap oleh makhluk hidup serta tumbuhan. Terdapat dua jalan masuk
utama logam ke dalam tumbuhan yaitu melalui permukaan daun di atas tanah dan melalui
sistem perakaran. Sifat yang mengatur masuknya partikel ke dalam tumbuhan dan permukaan
tanah sebagai berikut : (1) ukuran partikel, (2) morfologi permukaan deposisi, (3) umur
aerosol, dan (4) kecepatan angin (Azizah, 2009).
Proses melarutnya bahan metalik pada permukaan daun menyebabkan bahan ini dapat
masuk kedalam tumbuhan, sedangkan pada sistem perakaran pertama-tama harus melalui
tanah. Interaksi logam dan tanah merupakan proses yang sangat rumit yang bergantung pada
kandungan organik tanah. Sesudah masuk, logam dapat disebarkan melalui proses yang rumit
ke bagian lain dari tanaman tersebut. Secara umum akumulasi logam terjadi di permukaan
daun, batang, dan akar (Azizah, 2009).
Logam berat dapat diserap dengan cepat oleh tanaman, walaupun berada pada
konsentrasi yang sangat rendah. Mekanisme penyerapan dan akumulasi logam berat oleh
tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang berkesinambungan, sebagai berikut:
1. Penyerapan oleh akar, agar tanaman dapat menyerap logam maka logam harus dibawa ke
dalam tanah disekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung pada spesies
tanaman. Senyawa-senyawa yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air,
sedangkan senyawa-senyawa hidrofobik diserap oleh permukaan akar.
2. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus
endodermis akar, logam atau senyawa lain mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas
tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman lainnya.
3. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam
tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah peracunan
logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan
menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar (Hilamuhu, dkk, 2010).
Tanaman pada saat menyerap logam berat, akan membentuk suatu enzim reduktase di
membran akarnya. Reduktase ini berfungsi mereduksi logam yang selanjutnya diangkut
melalui mekanisme khusus di dalam membran akar. Pada saat terjadi translokasi di dalam
tubuh tanaman, logam yang masuk ke dalam sel akar, selanjutnya diangkut ke bagian
tumbuhan yang lain melalui jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem. Untuk meningkatkan
efisiensi pengangkutan logam diikat oleh molekul kelat. Pada konsentrasi rendah logam berat
tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman tetapi pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan
kerusakan baik pada tanah, air maupun tanaman (Azizah, 2009).
2.2. Pengujian Dan Analisis Kandungan Merkuri (Hg)
Prinsip kerja dari SSA berdasarkan proses penyerapan energi radiasi pada panjang
gelombang tertentu oleh atom-atom yang sesuai pada energi dasar. Penyerapan tersebut
menyebabkan tereksitasinya atom-atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pengukuran
intensitas ini sebanding dengan kadar unsur dalam contoh yang ditentukan. Dengan
mengukur intensitas radiasi yang diserap (absorban), maka kadar unsur dalam contoh
dapat ditentukan (Murniati, 2009).
Ada beberapa metode SSA untuk analisis merkuri diantaranya SSA-tungku grafit, SSA-
Nyala, dan SSA-Uap dingin. Dari ketiga metode tersebut SSA uap dingin merupakan metode
yang biasa digunakan untuk analisis merkuri karena sifat dari merkuri yang mudah menguap.
Metode tungku grafit tidak direkomendasikan karena sifat merkuri yang mudah menguap
pada suhu ruangan. Analisis dengan metode SSA-Nyala sebagai sumber pengatoman juga
terdapat gangguan dari logam-logam yang mudah terionisasi dalam jumlah yang mudah
terionisasi dalam jumlah yang cukup signifikan, yaitu logam-logam yang termasuk dalam
golongan alkali. Adanya senyawa refrakter juga dapat mengganggu pengukuran pada metode
SSA-Nyala ini dan sensitifitasnya terbatas pada skala mg/L (ppm). Metode SSA-Uap dingin
cukup sederhana, memiliki sensitifitas yang tinggi sampai skala µg/L (ppb) dan relatif
terbebas dari interferensi maka metode ini lebih disukai untuk digunakan dalam analisis
merkuri dibandingkan dengan metode lain (Metcalfe, 1991).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Sampel Tanah dan Akar Padi

Dicuci dan diambil bagian dalamnya

Di haluskan

Sampel yang sudah halus

Di destruksi

Larutan hasil destruksi

Analisis kualitatif logam merkuri Analisis kuantitatif (kurva kalibrasi)

Pengukuran absorbansi
3.2. Metode Penelitian
1. Penentuan Lokasi Dan Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purvosive atau pemilihan secara sengaja dengan
pertimbangan tertentu yang dianggap penting dan dapat mewakili keadaan. Dengan teknik ini
perlu dilakukan penetapan lokasi. Penentuan titik lokasi pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan GPS. Pengambilan sampel tanah diambil pada kisaran 10-20 cm
dimasukan dalam plastik sampel dan disimpan dalam cool box. Pengambilan sampel akar
padi diambil dengan cara mencabut tanaman padi yang siap dipanen. Sampel yang diperoleh
ini kemudian dimasukkan ke dalam plastik sampel dan diletakkan dalam cool box.
2. Penyiapan Sampel
Sampel tanah (S1 dan S2) masing-masing dipisahkan dari pengotor (pasir, batu, kayu
dll), ditimbang berat awal, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 40 o selama dua
minggu di gerus dan di timbang berat masing-masing sampel.
Sampel akar padi (S1 dan S2) masing-masing dipisahkan dari pengotor, di bilas dengan
auades, di potong ukuran 5 cm, ditimbang berat awal masing-masing sampel, dikeringkan di
dalam oven pada suhu 40o selama dua minggu. Kemudian masing-masing sampel di blender
sampai halus dan di timbang berat masing-masing sampel.
3. Dekstruksi sampel Untuk Analisis Merkuri
Sampel yang telah halus ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL.
Kemudian ditambahkan 10 mL HNO3:HClO4 (1:1) dan dipanaskan di atas hotplate hingga
jernih dan keluar asap putih. Larutan ini kemudian disaring dan ditepatkan dengan labu takar
50 mL. Selanjutnya dibuat blanko dengan perlakuan yang sama tanpa sampel.
Kemudian diambil sampel tersebut dengan labu takar 10 mL, dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan larutan KMnO4 0,1% sebanyak 0,1 mL. Larutan ini
kemudian dikocok dan ditambahkan larutan hidroksilaminhidroklorida 0,1 mL, dikocok dan
ditambahkan 0,5 mL SnCl2.2H2O.
4. Pembuatan Kurva Baku dan Pembacaan Sampel
Larutan induk merkuri 1000 mg/L, dibuat dengan cara menimbang 1,3539 gram
HgCl2.H2O, dilarutkan dalam HCl 1 M dan di encerkan hingga 100 mL. Sedangkan larutan
standar dibuat dari larutan induk merkuri 100 mg/L dengan cara pengenceran secara seri
menjadi larutan standar merkuri dengan konsentrasi (ppm): 0,5; 1,00; 2,50; 7,50; 10,00;
15,00; dan 2,00; dari larutan merkuri 100 ppb. Kemudian dimasukkan masing-masing ke
dalam labu takar 10 mL dan ditepatkan hingga tanda batas dengan aquades.
Dari larutan induk Hg 100 ppm dipipet sebanyak 1 mL. Kemudian dimasukkan ke dalam
labu takar 100 mL, dan ditambahkan aquadest hingga tanda batas. Larutan ini mengandung
larutan merkuri 1000 ppb. Kemudian dari larutan induk ini, dipipet sebanyak 1 mL dan
dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL. Larutan ditepatkan dengan aquadest hingga tanda
batas. Larutan ini mengandung larutan merkuri 100 ppb.
Selanjutnya dibuat larutan standar merkuri dengan rentang konsentrasi (ppb): 0,5 ; 1,00 ;
2,50 ; 7,50 ; 10,00 ; 15,00 dan 20,00 dengan cara memipet masing-masing (mL) 0,05 ; 0,10 ;
0,25 ; 0,75 ; 1,00 ; 1,50 dan 2,00 dari larutan merkuri 100 ppb. Kemudian dimasukkan
masing-masing ke dalam labu takar 10 mL dan ditepatkan hingga tanda batas dengan
aquadest. Larutan ini selanjutnya dituang dalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,1 mL
KMnO4, dikocok, ditambahkan lagi 0,1 mL hidroksilamin hidroklorida, dikocok, dan
ditambahkan 0,5 mL SnCl2.2H2O.
Masing-masing larutan ini kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 253,7
nm dengan SSA – Uap dingin (Mercury Analyzer).

3.3. Variabel Penelitian


Variable bebas: konsentrasi bagian dalam tanah dan akar padi (Oryza Sativa L.) yang halus.
Varibel terikat: toksisitas logam merkuri tanah dan akar padi (Oryza Sativa L.) dan kurva
kalibrasi.
Variabel terkendali: larutan hasil dekstuksi yang digunakan untuk analisa kulitatif dan
kuantitatif serta pengukuran panjang gelombang serapan atom dengan (SSA)

3.4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


Analisa kuantitatif dilakukan dengan metode mercury analyzer (SSA – Uap Dingin).
Untuk logam merkuri kepekaan alat minimal 0,001 mcg/1.
Larutan sampel yang telah diukur panjang gelombangnya dengan metode mercury
analyzer ini kemudian ditentukan konsentrasinya berdasarkan persamaan garis regresi linier
dari kurva kalibrasi.
Y= ax + b ……………………………….. (1)
Dengan: Y = Respon instrumen (Absorbansi), a = Kemiringan (slope), x = kadar analit
(Konsentrasi), b = Intersep

Gambar 3.1 Grafik Kurva Kalibrasi

Konsentrasi yang diperoleh dari kurva yang ditunjukkan pada Gambar 3.1 di atas
merupakan konsentrasi dalam satuan µg/L. Sedangkan sampel yang digunakan untuk
dianalisis, kadarnya dalam mg/kg. Untuk menghitung kadar merkuri (Hg) dalam satuan
mg/kg berat sampel dapat menggunakan perumusan:
Hg Total (mg/kg)= ...…….… (2)
(Male dkk, 2014).

3.5. Cara Penafsiran Dan Penyimpulan Hasil Penelitian


Penafsiran didasarkan pada data sampel yang dianalisis berdasarkan hasil penyerapan
panjang gelombang spektrofotometri serapan atom. Untuk penyimpulan hasil penelitian di
dasarkan pada perhitungan jumlah keseluruhan hasil sampel uji yang analisis dengan kurva
kalibrasi.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 2.1 Ringkasan anggaran biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang: SSA, Neraca Analitik, Oven, 2.860.000


Hot Plate, MVU, Blender, Peralatan Gelas, Pisau, Cool
Box (24.87 %)
2 Peralatan Habis Pakai: Aquabides, aquades, HNO3, 4.905.000
HClO4, HgCl, KMnO4, NOClH, SnCl2, Kertas Saring,
Masker, Yellow Tip, Tissue, Sarung Tangan (43.80 %)

3 Perjalanan: Ambon-Namlea PP (untuk pengambilan 3.021.000


Sampel), sewa mobil (untuk pengambilan sampel di
desa grandeng), Ambon-PPGL Bandung (untuk (24.37 %)
pengujian kandungan merkuri dan analisis)

4 Lain-lain: Dokumentasi, Meterai 6000, penelusuran 756.000


literature, Penyusunan & penggandaan laporan (kertas,
tinta, LogBook dan foto copy), publikasi (6.95 %)

Jumlah 11.542.000

(99.99 %)

Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Program

Bulan ke-
Prosedur
1 2 3 4 5
Penelusuran literatur serta penyiapan alat

dan bahan
Dekstruksi larutan sampel √
Analisis logam dalam sampel dengan

AAS
Penyusunan laporan akhir dan pelaporan √
Publikasi √

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Z, (2006), Merkuri: Antara Manfaat Dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan
Manusia dan Lingkungan, USU E-Repository, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Appleton, J.D, (1998), Mercury Contamination Associated With Artisanal Gold Mining On
The Island Of Mindanao, The Philippines, Journal Abritish Geological, 5, 12, 5778-
6211.
Astiti, L.G.S dan Sugianti, T, (2014), Dampak Penambangan Emas Tradisional pada
Lingkungan dan Pakan Ternak di Pulau Lombok, Sains Peternakan : 101-106 Vol. 12
(2), ISSN 1693-8828.
Azizah, Noor, (2009), Kontaminasi Merkuri (Hg) Pada Purun Tikus (Eleocharis Dulcis)
Yang Tumbuh Di Tanah Sulfat Masam Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala,
Jurnal Bioscientiae, No. 2, Vol.6, 7-14.
Elberger S.T & Brody G.M., 1993, Cadmium, Mercury, and Arsenic, in: Viccellio P,
(Editor). Handbook of Medical Toxicology, First edition,. Little, Brown and Co.
Boston, 286-288.
Frisca, Novia Trisnawaty, Emiyarti, dan Alirman, La Ode, (2013), Hubungan Kadar Logam
Berat Merkuri (Hg) Pada Sedimen Dengan Struktur Komunitas Makrozoobenthos Di
Perairan Sungai Tahi Ite Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana, Jurnal Mina
Laut Indonesia, 12, 03, 2303-3959, Hal 68-80.
Hilamuhu, Novri Y, Kandowangko dan Baderan, Dewi, (2010), Kandungan merkuri pada
tumbuhan di kawasan penambang emas desa ilangta gorontalo utara, Makalah
Dalam Seminar, Universitan Negeri Gorontalo.
Irsyad, Muhammad, (2014), Translokasi Merkuri (Hg) Pada Daun Tanaman Bayam Duri
(Amaranthus Spinosus L) Dari Tanah Tercemar, Jurnal Of Natural Science, Vol.3 (1):
8-17.
Kompas (04 Desember 2016), Merkuri Cemari Sawah, disitasi pada tanggal 05 Desember
2014 dari kompasprint.com.
Lestarisa, Trilianty, (2010), Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri
(Hg) pada Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) Di Kecamatan Kurun, Kabupaten
Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro.
Male, Y.T, Nanlohy, Ch. A, Asriningsih. (2014) Introduction Analysis of Several Levels of
The Mercury (Hg) in Shells. Ind. J. Chem. Res., 2, 136-141.
Metcalfe, E. D, (1991), Atomic Absorption and Emission Spectroscopy, New York, hal. 155-
162.
Murniati, A. (2009), Penentuan Kadar Merkuri (Hg) dalam Kosmetik Krim Pemutih Wajah
(whitening) dengan CV-Hg-AAS, Laporan Penelitian Jurusan Kimia, Bandung:
Universitas Jenderal Achmad Yani.
Zhao. X.-S, Du. X, Zhu. Y.-G, Liu. W.-J, (2004), Uptake of mercury (Hg) by seedlings of
rice (Oryza sativa L.) grown in solution culture and interactions with arsenate uptake,
Environmental and Experimental Botany, China.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri (Ketua)
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Wiwin Purnama Suci
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM/NIDN 2013-41-091
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ambon, 29 Maret 1996
6 E-mail purnamasuciwiwin@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085254402062
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Al-fatah SMP Negeri 14 SMA Negeri 11
Ambon Ambon
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 2010 2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Certificate of Excellence Molukken English 2014
Course
2 Certificate Completed Level Molukken English 2014
Intermediate of study Course
3 Sertifikat Local Seminar Of HMPS Pendidikan Kimia 2015
Chemistry FKIP Universitas
Pattimura
4 Sertifikat Pelatihan Software HMPS Pendidikan Kimia 2015
(SPSS-20 dan ITEMAN) FKIP Universitas
Pattimura
5 Sertifikat Maluku Chemistry HMPS Pendidikan Kimia 2016
Olympiad (MCO) FKIP Universitas
Pattimura
6 Sertifikat Seminar Nasional HMPS Pendidikan Kimia 2016
Kimia FKIP Universitas
Pattimura
7 Sertifikat Seminar Nasional HMPS Pendidikan Kimia 2017
Kimia FKIP Universitas
Pattimura
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Ambon, 27-November-2017
Pengusul

(Wiwin Purnama Suci)

A. Identitas Diri (anggota 1)


1 Nama Lengkap (dengan gelar) Siti Sarifa M Yusuf
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM/NIDN 2016-41-005
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kayoa, 05 Desember 1997
6 E-mail Sitisarifa@gmail.com
7 No. Telepon/Hp 081355053297
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 04 SMP Negeri 2 SMA Negeri 1
Citayam Jawa Barat Bacan Halmahera
Selatan
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-Lulus 2010 2013 2016
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Sertifikat Lomba Cerdas Majelis 2014
Cermat Empat Pilar Permusyawaratan
Rakyat Republik
Indonesia
2 Sertifikat Seminar Nasional HMPS Pendidikan 2017
Kimia Kimia FKIP Universitas
Pattimura
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Ambon, 27-November-2017
Pengusul,

(Siti Sarifa)
A. Identitas Diri (anggota 2)
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Elsa Ergawanda
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM/NIDN 2016-41-014
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mawasangka, 04 Agustus 1998
6 E-mail Elsa.ergawanda@gmail.com
7 No telepon/Hp 085146068184
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 2 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Mawasangka Mawasangka Mawasangka
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-Lulus 2010 2013 2016
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Piagam Penghargaan Universitas Pattimura 2016
Mahasiswa Berpertasi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Semua data yang isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Ambon, 27-Desember-2017
Pengusul,

(Elsa Ergawanda)

A. Identitas Diri (anggota 3)


A. Identitas Diri (Dosen Pembimbing)
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Abraham Mariwy S.Pd,M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NID 0030037402
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wiratan, 30 Maret 1974
6 E-mail abrahammariwi@yahoo.com
7 No telepon/Hp 081320985780
B. Riwayat Pendidikan
SARJANA PROGRAM
MAGISTER
Nama Institusi UNPATTI ITB BANDUNG
Jurusan Fkip Pendidikan Kimia Kimia
Tahun Lulus 2001 2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar Tempat
1 Prosiding Seminar Fabrikasi LSGM Sebagai 2010
Nasional FMIPA Elektrolit Pada Sel Bahan
Unpatti ISBN bakar padatan
2 Poster of International Making Of LSGM Thin Film 2010
Conference on In SMMO Material And
Mathematics and LSM-SDC Composite With
Natural Sciences, ITB Tape Casting Method
3 Penelitian Hibah Fabrikasi Material Katoda 2012
Bersaing / DIKTI Pada Sel Bahan Bakar
(lanjutan) Padatan (SOFC) Berbasis
Komposit LSM-SDC
(lanjutan)
4 Proceeding of Fabrication LSM-SDC 2012
International Confrence Composite As Cathode
Of The Indonesian Materials In Solid Oxide
Chemical Society Fuell cell (SOFC)

5 Proceeing of Bali SDC Fabrication as Cathode 2011


International Seminar Materials In Solid Oxide Fuel
Cell (SOFC)
ISBN: 078-979-98623-
1-0

6 Prosiding Seminar Aplikasi Resin Penukar ion 2011


Nasional Kimia Pada Proses Desalinasi air
ISBN: 978-620-19755- laut
0-3
7 Penilitian Hibah Fabrikasi Material Katoda 2011
Bersaing / DIKTI Pada Sel Bahan Bakar
Padatan (SOFC) Berbasis
Komposit LSM-SDC

8 Prosiding Seminar Sintesis dan Karakterisasi 2010


Nasional HMP M SMMO sebagai Material
Bandung Anoda pada Sel Bahan Bakar
ISBN: 978-979-99357-
Padatan Oksida
2-1
9 Penelitian Hibah Sintesis Material Elektronik 2009
Bersaing / DIKTI Berbasis Senyawa Kompleks

10 Penelitian Dosen Muda / Studi komputasi pada 2007


DIKTI kontribusi efek momen dipol,
polarisasi dan transfer muatan
terhadap kekuatan ikatan
hidrogen
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Piagam Hibah Bersaing / DIKTI 2012
DIKTI (lanjutan)

2 Piagam Hibah Bersaing / DIKTI 2011


DIKTI
3 Piagam Hibah Bersaing / DIKTI 2009
DIKTI

4 Piagam Penelitian Dosen DIKTI 2007


Muda / DIKTI

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-P
Ambon, 28 November 2017
Pengusul

( Abraham Mariwy S.Pd,M.Si )


Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian


Studi Ilmu (Jam/Minggu) Tugas

1 Wiwin Purnama Pend. Kimia 12 Jam/Minggu Koordinator


Suci/ Kimia jalannya
penelitian
2013-41-091

2 Siti Sarifa M Pend. Kimia 10 jam/Minggu Membantu


Yusuf / 2016-41-0 Kimia dalam
preparasi

3 Elsa Ergawanda / Pend. Kimia 10 jam/Minggu Membantu


Kimia dalam
2016-41-014 analisis
sampel
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian satuan (Rp)
(Rp)

Spektrofotometer Analisis 4x 1.488.000 4 x


serapan atom sampel @372.000
(SSA)

Neraca Analitik Penimbangan 5x 150.000 5 x


@30.000

Oven Pemanasan 3x 150.000 3 x


sampel @50.000

Hot Plate pemanasan Pemakaian 100.000 10 x


@10.000

MVU (Mercuri Penampungan Analisis 500.000 4 x


Vaporise Unit) sampel untuk @125.000
dianalisis

Blender Memperkecil Pemakaian 100.000 4 x


permukaan @25.000
sampel uji

Peralatan Gelas Penunjang Jam 192.000 6 x


dalam @32.000
pelaksanaan
penelitian

Pisau Mengambil Jam 30.000 3 x


bagian tubuh @10.000
ikan layang

Cool Box Menjaga Pemakaian 150.000 1 x


sampel agar @150.000
lebih awet

SUB TOTAL (Rp) 2.860.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan
(Rp)

Aquabides 1L 86.000 1x @ 86.000

Aquades Pembersihan 5L 850.000 10 x


peralatan @75.000
gelas

HNO3 Analisis 2.5 L 950.000 2 x


kuantitatif @475.000

HClO4 1L 650.000 1 x
@650.000

NOClH 100 mL 488.000 1 x


@458.000

HgCl Analisis 1L 850.000 1 x


kualitatif @850.000

SnCl2 analisis 100 mL 330.000 1 x


@330.000

KMnO4 Pereaksi 100 gram 250.000 1 x


@250.000

Kertas 1 Pack 95.000 1 x @95.000


Saring

Masker 1 Pack 75.000 1 x @75.000

Yellow Tip 1 Pack 69.000 1 x @69.000

Tissue 3 Pack 105.000 3 x @35.000

Sarung 1 Pack 107.000 1 x


Tangan @107.000

SUB TOTAL (Rp) 4.905.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Perjalanan Satuan (Rp)
(Rp)

Ambon- Biaya Tiket 4 orang 800.000 4 X


Namlea PP untuk 200.000
pengambilan
sampel

Sewa Untuk 1x 600.000 1 X


Mobil Pengambilan 600.000
sampel di desa
grandeng

Biaya tiket Untuk uji kadar 1 orang 1.621.000 1 X


PP Ambon- merkuri dan 1.621.000
PPGL analisis
Bandung

SUB TOTAL (Rp) 3.021.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Perjalanan Satuan (Rp)
(Rp)

Dokumentasi 150.000

Materai 6000 17.000

Penelusuran 189.000
literatur

Penyusunan dan 150.000


penggandaan
laporan (kertas,
tinta, LogBook,
dan foto copy)

Publikasi 250.000

SUB TOTAL (Rp) 756.000

TOTAL (Keseluruhan) 11.542.000

Anda mungkin juga menyukai