Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terpaparnya suatu zat dalam lingkungan sekarang ini dapat terjadi diberbagai

jenis lingkungan, seperti halnya lingkungan perairan. Salah satu zat yang dapat

terpapar dalam suatu lingkungan adalah Hg atau biasa disebut merkuri. Hg atau

merkuri merupakkan logam berat yang sangat beracun dibandingkan dengan

semua logam berat lainnya. Terpaparnya zat merkuri (Hg) dalam lingkungan

dapat mempengaruhi kualitas lingkungan itu sendiri apabila kandungan merkuri

tersebut melebihi dari baku mutu yang sudah ditentukan (Saputra, 2011).

Merkuri biasanya berasal dari alam, industri, mauapun alat transportasi

lainnya. Secara alami merkuri dapat berasal dari penguapan dari air laut dan gas

gunung berapi. Sedangkan industri yang menghasilkan limbah merkuri antara lain

pengecoran logam dan semua industri yang menggunakan sebagai bahan baku

maupun bahan penolong. Selain itu, hasil pembakaran bahan bakar fosil juga

merupakan sumber merkuri (Hapsari, 2012).

Merkuri atau air raksa adalah unsur kimia pada table sistem periodik dengan

symbol Hg dan nomor atom 80 serta berat atom 200,59. Unsur logam transisi

dengan golongan IIB ini berwarna keperakan dan berbentuk cair dalam suhu

kamar dan mudah menguap. Merkuri atau Hg akan memadat jika tekanan 7.640

atom (Unggul Sudarmo, 2004).


Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi dan relative

terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji

dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti

amalgam gigi dan sebagai fungsida, dan beberapa penggunaan industri termasuk

penambangan emas. Merkuri juga digunakan dalam produksi gas klor, soda

kaustik, thermometer, bahan tambal gigi, dan baterai (Widaninggrum dkk, 2007).

Merkuri juga sering digunakan dalam kosmetik terutama pada cream pemutih.

Merkuri temasuk logam berat yang berbahaya jika digunakan secara berlebihan.

Pemakaian merkuri dalam cream pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai

dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bitnik-bintik

hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta dengan pemakaian dosis tinggi dapat

menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal dan gangguan perkembangan

janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan

muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik

dan dapat menyebabkan kanker (BPOM, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana uji pemeriksaan kandungan merkuri pada cream wajah dan

bagaimana merkuri dapat menempel pada lempeng tembaga dalam suasana

asam ?

1.3 Tujuan Praktikum


Agar dapat mengetahui pemeriksaan kandungan merkuri yang terdapat pada

cream wajah dan dapat mengetahui merkuri dapat menempel pada lempeng

tembaga dalam suasana asam.

1.4 Manfaat Praktikum

Dapat mengetahui pemeriksaan kandungan merkuri yang terdapat pada cream

wajah dan dapat mengetahui merkuri dapat menempel pada lempeng tembaga

dalam suasana asam.

Anda mungkin juga menyukai