MERKURI
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Tingkat : 2 A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Merkuri”.
Makalah ini disusun guna memenuhi matakuliah toksikologi. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca
bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.............................................................................................26
3.2 Saran.......................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Merkuri metalik sebagai air raksa satu satunya Logam yang berbentuk cairan
dalam keadaan biasa menarik perhatian bagi sarjana dan ilmiah sejak zaman
dahulu. Dengan digunakannya merkuri secara umum dalam industri selama 200
tahun yang lalu, telah pula ditemukan bentuk toksisitas baru yang berhubungan
dengan senyawa anorganik dari elemen atau dengan logamnya sendiri. Pada tahun
1953, suatu epidemi misterius ditemukan di perkampungan nelayan Minamata di
jepang. Perkampungan ini berlokasi dekat anak sungai tempat aliran limbah
pabrik besar yang memproduksi plastik vinil. Epidemi keracunan ini telah
ditelusuri ke daerah dimana dikonsumsi ikan yang terkontaminasi limbah dari
pabrik ini. Zat yang menyebabkan hal ini adalah metil merkuri yang mana
terbentuk oleh air laut oleh proses dari bakteri pada anorganik pada limbah
Merkuri merupakanlogam berat yang sangat berbahaya. Keracunan
merkurimenyebabkanbanyakefekmerugikanpada makhlukhidup,termasuk
manusia. Sayangnyamanusiadapat terpaparmerkuri secaramudahdan tidak
disadari.Halitudikarenakanmerkuriterdapatdalamhal-halyang dekatdengan
kehidupan manusia,sepertipadapenambanganemas skalakecil,konsumsiikan yang
terpapar merkuri, termometer air raksa, baterai, kosmetik, proses
penambalan dalam kedokterangigi, dan lain-lain.
Merkuri merupakan unsure dan logam yang dapat ditemukan di air, udara,
dan tanah. Di alam, merkuri terdapat dalam 3 bentuk yang berbeda dalam sifat,
kegunaan, dan toksisitasnya. Ketiga bentuk itu adalah merkuri elemental,
merkuri inorganik, dan merkuri organik. Merkuri elemental berwarna abu-abu
dan berwujud cair pada suhu 250C. Penggunaannya antara lain dalam
termometer air raksa, penambalan gigi, dan beberapa proses industri. Merkuri
inorganik terbentuk apabila merkuri terkombinasi dengan unsure lain, seperti
sulfur atau oksigen untuk membentuk senyawa atau garam yang larut dalam
1
air.Pada suhu 250C berwujud padat dengan bentuk bubuk atau kristal.
Penggunaannya antara lain dalam kosmetik. Merkuri organic terbentuk apabila
merkuri terkombinasi dengan karbon.Merkuri jenis ini mampu masuk dalam
rantai makanan.
Paparanterhadapmerkurimenyebabkanancamankesehatanyang serius pada
berbagai bagiantubuh. Paparanterhadapmerkurielementalmenyebabkan
kerusakanterutamapadasusunan syaraf pusat.Merkuriinorganikdigunakanpada
hal-halyang sering ditemuidalamkehidupanmanusia,sepertiuntukkosmetikdan
pengawetobat. Paparanterhadapmerkuri inorganikmenyebabkankerusakan
terutamapadaginjal.Merkuriorganikmerupakanmerkuriyang dapatmasukke
dalamrantai makanan.Merkurijenisinimerupakan penyebab kasuskeracunan di
Minamata, PerfekturKumamoto, Jepang. Pada tahun1953-1960dilaporkan
terdapat53.612orangyangterkenaefekpaparanmerkuri.Gejalanyaantara lain
kelumpuhan di kaki dan lutut, sertakelumpuhanbicarayangsulitdikembalikan ke
keadaansemula.Penyebabkasusituadalahaktivitasindustriyang membuang
limbahmengandung merkurikeperairan. Hal itu mengkontaminasiikanyang
kemudiandimakanmanusia sehinggaterjadibioakumulasi,biotransfer, dan
biomagnifikasi merkuridalam rantai makanan. Akhirnya, manusiaterpapar
merkuridalamjumlahyang besardantimbulefek-efekmerugikanyangsudah
disebutkantadi.Darihasilpenelitian,ditemukanbahwa kadarmerkuripada ikan
berkisarantara0,01-1,7mg/L pada daerahtidaktercemar Hg,danantara10-55
mg/Lpadadaerahtercemar. Dibandingkan bagian dunia lain, Asia Tenggara
(termasukIndonesia) menempati peringkat teratas dalam penggunaan merkuri,
terutama akibat penambangan emas skala kecildan industri.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang merkuri
2
2. Untuk mengetahui pengaruh merkuri terhadap tubuh manusia dan
lingkungan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Merkuri
A. Pengertian Umum
Merkuri (Hg) adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta
mudah menguap pada suhu ruangan. Merkuri (Hg) akan memadat pada tekanan
7.640 Atm. Merkuri (Hg) memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 g/mol, titik
o o
beku - 39 C, dan titik didih 356,6 C.
lainnya pada kerak bumi. Merkuri jarang didapatkan dalam bentuk bebas di alam,
(Widowati, 2008).
Menurut Lubis (2002) yang mengutip dari Carl Zekk (1994) dan Joseph La
Dou (1990), produksi air raksa diperoleh terutama dari bijih cinnabar (86,2% air
o
raksa). Salah satu cara melalui pemanasan bijih dengan suhu 800 C dengan
merkuri sebagai uap air yang mudah terkonsentrasi. Cinnabar juga dapat
dipanaskan dengan kapur dan belerang bercampur kalsium akan melepaskan uap
logam merkuri. Bijih merkuri juga ditemukan pada batu dan bercampur dengan
peralatan elektris, digunakan untuk alat-alat ukur, dalam dunia pertanian, bahan
4
kosmetika dan keperluan lainnya. Demikian luasnya pemakaian merkuri,
(Palar, 2008).
catatan diketahui bahwa kadar merkuri dalam jaringan sebesar 0,1 – 1 ppm sudah
raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan
Misalnya:
danlaksansia (calomel)
5
Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb. dapat menyebabkan
gangguan neurologis dan kongenital.
b. Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai
antiseptik dan fungisida.
B. Sumber Merkuri
1. Terdapat di Alam
Sebagai hasil tambang, merkuri dijumpai dalam bentuk mineral HgS yang
disebut sinabar (cinnabar). Terdapat sebagai batuan dan lapisan batuan yang
merkuri dari hasil aktifitas manusia antara lain pembuangan tailing pengolahan
merkuri akan membentuk amalgam dengan logam-logam (Au, Ag, Pt) dan
dari kegiatan gunung api, rembesan air tanah yang melewati daerah deposit
6
lingkungan karena masih dapat ditolerir oleh alam. Merkuri menjadi bahan
2008).
lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara.
Merkuri yang terbuang ke sungai, pantai atau badan air di sekitar industri-
termasuk ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan dan hewan air tersebut
dimana produksi klorin (Cl2) dan kaustik soda (NaOH) dengan cara elektrolisis
garam NaCl. Kedua bahan ini sangat banyak gunanya sehingga diproduksi
dalam jumlah tinggi setiap tahun. Fungsi merkuri dalam proses ini adalah
7
mengalami keracunan merkuri secara kronis. Hal itu terjadi karena uap dari
tumpahan merkuri yang tidak terlihat, sedikit demi sedikit terhirup oleh para
pekerja.
fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting dalam
yang dilakukan secara terbuka dan luas, maka banyak organisme hidup lainnya
lainnya.
Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA (fenil
pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan.
Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena kertas seringkali digunakan sebagai
E. Kinetika Merkuri
Merkuri merupakan elemen dari kerak bumi. Manusia tidak dapat
telah digunakan untuk membuat produk seperti termometer dan beberapa bola
tanah dan air, disamping itu pembakaran fosil terutama batu bara. Kadar Hg
termometer Hg, baterai, pemakaian cat yang mengandung Hg, anti jamur dan
8
pestisida serta pembakaran limbah minyak. Sumber utama pada air dari
batuan karena pengaruh iklim. Merkuri dari udara yang masuk kedalam air atau
dapat mengubahnya menjadi metil merkuri, bentuk yang sangat beracun yang
terdapat pada ikan, kerang, dan hewan yang makan ikan. Kerang dan ikan
terbentuk lebih banyak pada beberapa jenis ikan dan kerang daripada yang lain.
Tingkat metil merkuri di kerang dan ikan tergantung pada apa yang mereka
makan, berapa lama mereka hidup dan berapa tinggi mereka dalam rantai
terkontaminasi oleh uap Hg, menelan atau makan makanan atau minum air
yang terkontaminasi oleh Hg, dan melalui kulit yang kontak dengan Hg yang
terdapat dalam krim pemutih kulit. Jadi pajanan dapat melalui udara, air,
makanan dan kontak dengan kulit. Ketika manusia menelan Hg dalam jumlah
kecil <0,01% dari Hg tersebut akan masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan
dan tidak menimbulkan sakit. Bila jumlah lebih besar tertelan oleh seseorang
sangat kecil yang akan terserap oleh tubuh. Ketika terhirup uap Hg, 80% Hg
dengan cepat akan menyebar ke bagian-bagian lain termasuk otak dan ginjal.
diabsorpsi atau dosis internal), efek-efek bahan kimia dan kerentanan pada
9
individu, dan dapat diaplikasikan apakah dari makanan, lingkungan, atau
kadar Hg dalam darah, urine, dan rambut. Alat yang digunakan untuk
bahwa kadar normal Hg dalam darah berkisar antara 5 µg/l – 10 µg/l, dalam
µg/l.
F. Sifat Merkuri
antaranya adalah:
2. Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini
4. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan
terhadap basa.
10
5. Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam.
bentuk logamnya, merkuri berbentuk cair, dan sangat mudah menguap. Uap
(Hg) merupakan yang paling berbahaya. Ini disebabkan karena sebagai uap,
merkuri tidak terlihat dan dengan sangat mudah akan terhisap seiring kegiatan
pernafasan yang dilakukan. Pada saat terpapar oleh logam merkuri, sekitar 80%
dari logam merkuri akan terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur
Dalam darah akan mengalami proses oksidasi, yang dilakukan oleh enzim
11
Pada hewan percobaan seperti kelinci, tikus dan kera, 1% dari jumlah
yang diserap ini akan terakumulasi di otak. Jumlah merkuri yang menumpuk
tersebut, 10 kali lebih besar bila dibandingkan dengan senyawa merkuri lain
yang masuk ataudimasukkan ke dalam tubuh dengan dosis yang sama. Selain
penumpukan merkuri terjadi pada otak, logam ini juga terserap dan menumpuk
pada ginjal dan hati. Namun demikian penumpukan yang terjadi pada organ
ginjal dan hati masih dapat dikeluarkan bersama urin dan sebagian akan
kronis dari merkuri anorganik meliputi gejala gangguan sistem saraf, antara
lain tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, anemia, dan gejala
lain berupa kerusakan ginjal, serta kerusakan mukosa usus (Widowati, 2008).
12
melalui pernafasan. Peristiwa keracunan melalui jalur pernafasan tersebut
Uap merkuri yang masuk bersama jalur pernafasan akan mengisi ruang-ruang
tinggi ditemukan pada bagian cortex dan cerebellum, yaitu bagian dari otak.
Lebih lanjut, hanya sekitar 10% dari merkuri tersebut yang ditemukan dalam
sel otak. Pada proses metabolisme, sebagian dari alkil-merkuri akan diubah
anorganik lainnya, senyawa merkuri anorganik yang berasal dari senyawa alkil-
sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah uap atau senyawa alkil-merkuri
sisanya 99% terakumulasi dalam berbagai organ dalam tubuh (Palar, 2008).
(Widowati, 2008).
13
I. Mekanisme Kerja Merkuri Dalam Tubuh
dan nitrat) dan organic (alkil dan aril).Logam merkuri dan uap merkuri
1. Absorbsi
uap atau debu. Sekitar 80% uap merkuri yang terinhalasi akan diabsorbsi.
Absorbsi merkuri logam yang tertelan dari saluran cerna hanya dalam jumlah
kecil yang dapat di abaikan, sedangkan senyawa merkuri larut air mudah
melalui kulit.
2. Biotransformasi
Unsur merkuri yang diabsorbsi dengan cepat dioksidasi menjadi ion
dan hati. Merkuri dapat melewati darah, otak, dan plesenta. Metal merkuri
mempunyai afinitas yang kuat terhadap otak. Sekitar 90% merkuri darah
3. Ekskresi
14
Sementara unsur merkuri dan senyawa anorganiknya di eliminasi lebih
mendekati 6 minggu.
melalui panghirupan lewat mulut dan hidung, atau lewat penyerapan via kulit
(Darmono, 2001)
Unsur merkuri yang ada pada krim pemutih akan diserap kulit, kemudian
akan di alirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap
di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan gagal ginjal. Walau tidak seburuk
efek apabila tertelan, merkuri yang diserap oleh kulit akan menimbulkan efek
yang buruk bagi tubuh. Meskipun hanya dioleskan di permukaan kulit, merkuri
mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh (Dipi,
2007).
(tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak
15
parah pada kulit yang terpapar, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan
2. Pada Ginjal : Sebagai organ ekskresi utama dalam tubuh, ginjal menjadi
pada sel.
pernapasan.
16
Tabel 1(Bentuk , Absorbsi,Organ sasaran,Metabolisme Keracunan Merkuri)
Merkuri Elemen Saluran SSP (di mana SSP Elemen Urine
Merkuri nafas terjebak sebagai Hg (mayor)
Hg2+), ginjal diubah , tinja
(diikuti perubahan menjadi (minor).
elemen Hg menjadi Hg2+.
Hg2+).
17
Sebagian besar merkuri di alam ini di hasilkan oleh sisa industri dalam
jumlah kira-kira 10.000 ton setiap tahunnya. Penggunaan merkuri sangat luas
bahan dasar pembuatan insektisida untuk pertanian (Christian et, al., 1970
Semua komponen merkuri baik dalam bentuk metal dan bentuk alkil yang
kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal (Roger et, al., 1984 dalam Zul
Alfian, 2006)
yang korosif. Merkuri juga terikat oleh gugus sulfhidril, karboksil, amida,
amina dan fosforil, dimana dalam gugus tersebut merkuri dapat menghambat
fungsi enzim. Efek toksisitas merkuri pada manusia tergantung pada bentuk
Keracunan akut oleh merkuri bisa terjadi pada konsentrasi merkuri (Hg)
3
uap sebesar 0,5-1,2 mg/m . Penelitian terhadap kelinci dengan uap merkuri
3
(Hg) 28,8 mg/m mengakibatkan kerusakan yang parah pada berbagai organ
ginjal, hati, otak, jantung, paru-paru, dan usus besar. Keracunan akut karena
18
terhirupnya uap merkuri (Hg) berkonsentrasi tinggi menimpa pekerja dalam
muntah, sakit perut dan diare. Keracunan Phenyl mercury (merkuri aromatis)
metil merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi
menimbulkan toksisitas neurologis yang berat berupa rasa sakit pada bibir,
sulit bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang abnormal, dan
gusi yang terasa sakit, gigi mudah rapuh, koropos dan mudah terlepas.
- Tremor
- Gugup
19
c. Gejala reaksi yang timbul pada kulit seperti :
- Pada kulit yang tidak ditutupi seperti muka, lengan, kaki menjadi peka
M. Keracunan Kronis
biasanya tidak menyadari bahwa dirinya telah menumpuk sejumlah racun dala
tubuh mereka, sehingga pada batas daya tahan yang dimiliki tubuh, racun yang
sama dengan keracunan alat, yaitu melalui jalur pernafasan dan makanan. Akan
tetapi pada kercunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat sedikit
jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuhnmenjadi sangat besar
dan melebihi batas toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejela keracunan
20
N. Identitas Merkuri (Hg)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol dan asam khlorida, larut
1979)
Jenis :
1) Uap merkuri (unsur merkuri), mempunyai tekanan uap yang tinggi dan
sukar larut dalam air. Paparan kronis uap merkuri ialah akibat
21
2) Merkuri anorganik lebih reaktif yang dapat membentuk dengan ligan
organic
dan dapat larut dalam lapisan lemak yang menyelimuti korda syaraf
(Zulalfian, 2006)
(atomisasi) dengan energy dari api atau arus listrik (Harmita, 2006)
dengan perekam respon cepat dan dapat mengukur radiasi yang diserap oleh
uap merkuri pada garis resonansi merkuri pada panjang gelombang 253,6 nm.
alat erasi dan labu perangkap dalam keadaan kosong, dank ran pada posisi
langsung ke labu perangkap. Hubungkan alat dengan sel penyerap dan atur laju
maksimum tanpa busa berlebih dalam larutan uji. Usahakan pembacaan larutan
garis dasar yang lurus pada 253,6 nm sesuai petunjuk penggunaan alat.
Perlakukan larutan baku dan larutan uji dengan cara yang sama sebagai
masukkan larutan kedalam bejana aerasi, bilas dan encerkan dengan air hingga
22
100 ml. tambahkan 2 ml larutan timah II khlorida, dan segera hubungkan
kembali bejana dengan alat aerasi, putar kran dari posisi langsung ke labu
perangkap ke posisi aerasi dan teruskan aerasi sampai puncak serapan telah
terlampaui dan pena pencatat kembali ke garis dasar. Lepaskan bejana aerasi
dari alat dan cuci alat setelah digunakan. Setelah dikoreksi dengan blanko
pereaksi, serapan larutan uji tidak boleh lebih dari larutan baku (DepKes,
1995).
B. Spektrofotometer UV-Vis
fungsional tidak jenuh yang dapat memberikan serapan pada daerah UV atau
berdasarkan intensitas warna yang timbul dari konsentrasi yang berbeda. Pada
2006).
23
C. Titrasi Ditizon
titran ditizon. Setelah itu buat larutan uji dengan menimbang 2 g, lalu
campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume yang sama,
dinginkan, encerkan hati-hati dengan air dan didihkan sampai asam nitritnya
labu 200 ml, encerkan hingga tanda batas, campur kemudian saring. Masukkan
50 ml larutan uji ke dalam corong pisah 250 ml, ekstraksi beberapa kali dengan
(DepKes, 1995).
kompleksometri dengan cara, pertama ion Hg2+ ditentukan dengan cara titrasi
kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan natrium EDTA berlebih dan
kelebihannya dititrasi dengan larutan seng khlorida dan larutan seng sulfat.
Sehingga ion merkuri yang bervalensi dua yang ada merupakan atom pusat
24
Dengan penambahan kalium iodide akan terjadi kompleks tetraiodida
merkurat(II) yang stabil.Pada titrasi pertama dan kedua secara teoritis harus
Perhitungan ditentukan dari larutan garam seng yang digunakan pada titrasi
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Lebih memperhatikan dalam penggunaan merkuri agar tubuh tidak
teracuni.
26
DAFTAR PUSTAKA
Logam - logam berat pencemar lingkungan dan efek terhadap manusia. (2009,
September). jurnal kesehatan masyarakat, 4. Dipetik maret 2020
Alfian, Z. (2006). Merkuri : Antara manfaat dan efek penggunaannya bagi
kehatan manusia dan lingkungan. USU e-Repository.
Hadi, M. c. (2013). bahaya merkuri di lingkungan kita. skala husada, 175-183.
Hamzah, M. B., & Rahman, N. (2013). kandungan merkuri (Hg) dalam air laut,
sedimen, dan jaringan ikan belanak (liza melinoptera) di perairan Teluk
Palu. jurnal akademika kimia, 140-145.
Hutagalung, H. P. (1985). RAKSA (Hg). oseana, 93 - 105.
WHO. (1995). Basic Analytical Toxicology. Geneva: World Health Organization.
Yanuar, A. (2008, maret). Toksikositas merkuri di sekitar kita. Diambil kembali
dari http://staff.blog.ui.ac.id/arry_yanuar/files/2008/03/mercuri.pdf
Flanagan, RJ, dkk. 1995. Dasar Analisis Toksikologi. World Health Organization.
Geneve.
Navianti, Diah. dkk. 2019. Kumpulan Modul Praktikum Toksikologi Klinik.
Palembang : Poltekkes Kemenkes Palembang. Program Studi DIII Analis
Kesehatan.
27
28