Anda di halaman 1dari 10

NEISERRIA

GO NOR HE

Mei Widya Wati (1913453041)


KLASIFIKASI

Ordo : Eubacteriales
Famili : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Spesies : 1. Neisseria meningitis
2. Neisseria gonorrhoeae

Morfologi :
Kuman bentuk bulat lonjong seperti ginjal dengan ɸ 0,8 um. Selalu berpasangan,
disebut diplococcus. Motilitas (-), spora (-). Mempunyai pili pada permukaan sel
nya berfungsi dapat menempel pada sel epitel uretrha, mukosa mulut, sperma,
pili dapat menghambat fagositosis dan alat pemindah plasmid dengan cara
konjugasi antara sesama gonococcus.
Struktur Kuman

N. gonorrhoeae adalah antigen yang heterogen dan mampu berubah struktur permukaannya
pada tabung uji (in vitro) yang diasumsikan berada dalam organisme hidup (in vivo) untuk
menghindar dari pertahanan inang.

a. Pili : pili adalah tentakel berbentuk rambut yang dapat memanjang hingga beberapa
mikrometer dari permukaan gonococci.
b. Por : por membesar hingga mencapai membran sel gonococci.
c. Opa : protein ini berfungsi dalam adhesi gonococci didalam koloni dan dalam
penempelan gonococci pada sel inang.
d. Rmp : protein ini secara antigen tersimpan di semua gonococci.
e. Lipooligosakarida (LPS) : berbeda dengan batang enterik gram negatif, gonococci LPS
tidak memiliki rantai antigen-O panjang dan disebut dengan lipooligosakarida.
Sifat Pertumbuhan pada
Media Perbenihan

Isolasi primer dengan media diperkaya/chocolat agar, akan membentuk koloni


01. cembung, smooth, mucoid, ɸ 1-5 mm .

02. Bersifat mikroerofilik dan fakultatif anaerob ( + CO2 5 % ).

Media perbenihan dengan penambahan zat besi akan meningkatkan virulensi


03. kuman.

04. Gonococcus cenderung mengalami autolisis dengan cepat.

Daya tahan kuman terhadap lingkungan fisika dan kimia sangat rendah. Antara
05. lain peka terhadap sinar matahari, pengeringan, pemanasan, suhu rendah dan
perubahan pH.
Infeksi Gonococcus

• Penyakitnya disebut Gonore/GO.


Merupakan penyakit venerik yang
paling sering dijumpai.
Patogenesis

01. Infeksi primer dimulai pada epitel silindris dari urethra, duktus periutralis.

02. Kuman dapat masuk melalui mucosa serviks, konjugtiva atau rectum.

Kuman menempel dengan pili pada permukaan sel epitel atau mukosa.
03.
Pada hari ke 3 kuman mencapai jaringan ikat dibawah epitel, sebelumnya
menembus ruang antar sel. Selanjutnya terjadi radang infiltrasi lekosit
polimorfunuklear. Eksudat yang terbentuk dapat menyumbat saluran atau
04. kelenjar sehingga terjadi kita retensi dan abses. Penyebaran ketempat-tempat
lain lebih sering
terjadi lewat saluran getah bening daripada aliran darah.
Terjadinya kerusakan pada sel epitel oleh gonococcus menyebabkan
05. terbentukknya celah pada mukosa, sehingga mempermudah dan
mempercepat masuknya kuman.
Infeksi pada Pria

• Penularan gonore terutama lewat kontak seksual. Masa tunas ratarata 4 hari.
• Penderita mengeluh disuria dan mengeluarkan pus. Kadangkadang timbul demam
dan terjadi lekositosis, namun sering kali tidak dijumpai gejala sistemik lainnya.

Infeksi pada Pria

• Masa tunas sulit ditentukan karena tidak menunjukkan gejala.


• Timbul gejala berupa : disuria/poliuria, keluar getah dari vagina, demam atau nyeri
perut.
• Timbul komplikasi berupa radang pelvis yang merupakan kelanjutan infeksi yang
terjadi dalam tuba fallopii. Penyebab utama terjadinya kemandulan.
Diagnosa Laboratorium
• Preparate Langsung
Bahan pemeriksaan berupa : secret vagina, atau secret urethra.
Dibuat preparate kemudian dilakukan pengecatan Gram, dilihat dibawah mikroskop, diperoleh
hasil Diplococcus Gram (-).

• Kultur
Identifikasi perlu dilakukan dengan dua macam media yang dapat digunakan yaitu media
transport seperti Media Stuart dan Media Transgrow.

• Tes Definitif
1. Tes oksidasi, semua Neisseria member hasil positif dengan perubahan warna koloni yang
semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung.
2. Tes Fermentasi. Tes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa.

• Tes Betalaktamase
Pemeriksaan beta laktamase dengan menggunakan cefinase TM disc. BBL 961192 yang
mengandung chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan perubahan warna dari kuning
menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase.
Pengobatan

Pada semua tipe gonorrhea, pengobatan harus dilakukan


dengan tindak lanjut yang berulang, termasuk pembiakan
dari tempat yang terkena. Karena penyakit-penyakit yang
ditularkan secara seksual lainnya dapat diperoleh pada
saat yang sama, langkah-langkah diagnostic yang cocok
juga harus dilakukan.
Thank
You !

Anda mungkin juga menyukai