Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH KIMIA AMAMI

PENYALAHGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Nama : Mei Widya Wati


NIM : 1913453041
Kelas : Reguler 1
Dosen Pengampu : DR. Agus Purnomo, MKM

 Penyalahgunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah salah satu isu sensitif, yang
dikatakan pewarna, pemanis, dan pengawet adalah BTP yang sering menjadi
persoalan. Produsen kecil dan menengah kerap ditemukan BPOM menggunakan
bahan berbahaya yang tak terdaftar sebagai BTP.

 Penyalahgunaan Bahan Tambahan Pangan


Praktek-praktek ilegal dan penggunaan BTP yang perlu dikhawatirkan. Kasus - kasus
seputar penyimpangan BTP yang masih sering ditemukan antara lain :
 Penggunaan BTP yang melebihi batas maksimum yang disarankan (misal: siklamat
sebagai pemanis es mambo atau pada sirop)

 BTP pada pangan yang tidak berasal. Tiap jenis BTP bawaan sudah dilengkapi
dengan jenis pangan yang tepat dan sesuai peruntukannya.

 Penggunaan BTP yang dilarang. Ada daftar BTP yang dilarang dalam Permenkes
033/2012.

 Penggunaan bahan kimia berbahaya sebagai BTP, misal: Rhodamin B, Methanyl


Yellow, Borax, dan Formalin.
 Berikut adalah contoh kasus BTP, yaitu :

“Kasus Penyalahgunaan Formalin pada Produk Mie Basah”

Pada Bulan Februari 2013, pelaku penyalahgunaan formalin sebagai pengawet


pangan berinisial AB mulai membuka usaha produksi mie basah yang berlokasi di
Lingkungan Saraa RT 05/ RW 002, Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota
Bima. Awalnya AB tidak menggunakan formalin sebagai pengawet mie basah hasil
produksinya, akan tetapi dikarenakan mie yang AB produksi tersebut cepat basi
sehingga mendatangkan kerugian maka AB menambahkan formalin pada air rebusan
mie basah tersebut.

Pada Hari Kamis, 25 Juli 2013, sekitar pukul 10.00 WITA perbuatan AB
terkait penyalahgunaan formalin tersebut diketahui oleh petugas dari BPOM Mataram
dan Polres Bima yang melakukan operasi gabungan di Daerah Bima. Hasil pengujian
yang dilakukan oleh petugas BPOM terhadap air rebusan mie basah tersebut positif
mengandung formalin dan hal tersebut diakui juga oleh pelaku. Sebelumnya AB
pernah diberi peringatan oleh petugas BPOM terkait larangan penggunaan formalin
sebagai pengawet produknya dan pernah berhenti menggunakan formalin tersebut,
namun dikarenakan mengalami kerugian akibat daya simpan yang rendah maka AB
kembali menggunakan formalin untuk produknya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut,
petugas menyita satu buah jerigen yang berisi cairan formalin, satu botol air rebusan
mie yang mengandung formalin, dan mie basah kemasan plastik sebanyak 12 Kg.

Berdasarkan laporan hasil pengujian pangan dan bahan berbahaya BPOM RI


Nomor 3/M-KASUS/U/MTRT/2013 tanggal 12 september 2013, Nomor 4/M-
KASUS/U/MTRT/2013 tanggal 12 september 2013, Nomor 5/M-
KASUS/U/MTRT/2013 tanggal 12 september 2013, diperoleh kesimpulan bahwa
barang bukti yang telah dilakukan pengujian tersebut positif mengandung formalin.\
 Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Bahan Tambahan Pangan, antara lain :

 Jika terkait kasus diatas, peran sebagai konsumen jika mengetahui penyalahgunaan
tersebut, maka harus melaporkannya kepada pihak yang berwenang, agar diselidiki
lebih lanjut.
 Memberikan sanksi yang berat dan sesuai kepada pelaku yang menyalahgunaan
bahan tambahan pangan tersebut.
 Mengadakan pendidikan konsumen terkait BTP tersebut dengan cara penyebaran
informasi mengenai BTP dan apa saja BTP yang boleh dan tidak boleh digunakan.
 Memberikan informasi kepada pedagang tentang bahaya dan dampak kedepannya
terkait penyalahgunaan BTP tersebut.
 Bagi pedagang, diharuskan untuk mencari alternatif bahan tambahan pangan yang
aman untuk dikonsumsi.
 BPOM harus rutin mengecek dan melakukan pengawasan peredaran produk.
 Bagi pemerintah juga harus tegas dalam menerapkan UU tentang penyalahgunaan
bahan tambahan pangan tersebut.
 Bagi konsumen, harus lebih berhati – hati dalam memilih makanan, dan
menambahn wawasan tentang bahan tambahan pangan yang disalahgunakan
tersebut untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Sumber :

File Putusan Pengadilan NOMOR; 43/PID/2014/PT.MTR

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/amankan-pangan-dan-bebaskan-produk-dari-
bahan-berbahaya-81

Anda mungkin juga menyukai