PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya jaman, saat ini sangat banyak produk pangan cepat
saji atau istilahnya makanan instan, tentu saja hal ini dipengaruhi oleh pola
hidup masyarakat yang menginginkan segalanya berjalan dengan cepat. Hal
ini lah yang menyebabkan digunakan bahan pengawet pada bahan pangan.
Memang tidak semua makanan instan menggunakan bahan pengawet tapi
paling tidak sebagai konsumen harus jeli memilih pangan yang sehat.
Maksud dan tujuan dari pada penggunaan bahan pengawet makanan adalah
untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan
makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi
mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi
dalam makanan tersebut.
Ada bahan pengawet yang legal karena menurut BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) dalam kadar tertentu aman di gunakan sebagai bahan
tambahan dalam makanan. ini dapat mengganggu kesehatan tentunya
Misalnya: Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Namun, jika
dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap rawan
menimbulkan gangguan kesehatan.
Bagi Penulis
Bagi Pembaca/Lembaga/Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Pengawet Makanan
Pengawet yang dilarang ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahan
pengawet yang dilarang digunakan pada makanan meliputi:
Asam Borat: nama lainnya borak, gendar, obat puli dsb. Borak dapat
menyebabkan kerusakan pada ginjal. Borak sebenarnya merupakan
bahan antiseptik lantai, bahan untuk las tetapi disalahgunakan sebagai
bahan pengawet pada bakso, mie, kerupuk dsb, karena punya
kelebihan selain bisa mengawetkan juga dapat mengenyalkan.
Asam Salisilat: dahulu sering digunakan sebagai pengawet teh botol
Kloramfenikol: merupakan salah satu antibiotik yang disalahgunakan
sebagai pengawet udang segar. Penggunaan antibiotik yang tidak
rasional akan berdampak terjadinya resistensi pada pengobatan.
Formalin: nama lain formaldehyd beberapa waktu yang lalu heboh
diberitakan di media masa penyalahgunaan formalin. Formalin
sebenarnya digunakan sebagai pengawet manyat tetapi
disalahgunakan sebagai pengawet makanan., padahal formalin sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia karena bersifat karsinogenik.
Upaya lain yang dilakukan untuk melindungi siswa SD dari bahaya jajanan
sekolah juga seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dimulai dari
melakukan pemantauan rutin tiap satu bulan sekali ke pedagang-pedagang di
sekolah juga melakukan sosialisasi atau penyuluhan secara langsung kepada
seluruh pedagang dan produsen makanan skala rumahan agar menggunakan
bahan baku jajanan yang lebih aman. Selain itu sudah seharusnya
Kementerian Perdagangan untuk melakukan penyebaran leaflet mengenai
bahan tambahan pangan yang berbahaya serta memberikan zat pewarna yang
tidak berbahaya. Dengan menggunakan cara persuasif diharapkan para
pedagang akan lebih memerhatikan bahan baku dalam membuat makanan.
Pemerintah juga perlu mengadakan monitoring terhadap jajan anak sekolah
dengan sampling dan uji laboratorium terhadap bahan yang beresiko
terhadap kesehatan. Bahkan ide untuk mengoperasikan satu unit mobil
laboratorium keliling yang dilengkapi alat uji cepat untuk diteksi bahan
berbahaya sudah sepatutnya direalisasikan. Pembuatan kantin sehat di
sejumlah SD, di mana penyediaan air bersih terpenuhi dan makanan yang
dijual memenuhi standar kesehatan merupakan langkah tepat untuk
menjamin kesehatan makanan.
Kerja sama serta peran serta dari pihak sekolah, pemerintah dan orangtua
sangat dibutuhkan dalam hal ini. Bukan hanya himbauan untuk anak atau
siswa tetapi tindakan nyata dan sanksi tegas untuk para pedagang patut
dicontohkan kepada siswa, sehingga kebiasaan jajan sembarangan dapat
diminimalisir. Apabila siswa dapat membedakan jajanan yang sehat atau
tidak, tentu siswa dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan
memenuhi pola hidup sehat. \
Semua harus berperan aktif demi kelangsungan hidup serta masa depan
generasi penerus bangsa. Kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan
sehat harus ditumbuhkan mulai dari sekarang pada anak-anak, sehingga
siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu secara
maksimal tanpa terhambat oleh adanya penyakit serius yang menjangkit
tubuh siswa akibat jajan sembarangan. Oleh karena itu, anak-anak Indonesia
akan menjadi anak-anakyang cerdas dimulai dari apa yang mereka makan
setiap harinya dengan ketentuan mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi,
serat, vitamin, mineral dan protein. Jika semua bisa tercapai, dapat
dipastikan Indonesia di masa depan dengan tanggung jawab berada di
pundak generasi muda bisa menjadi bangsa yang besar dan terkenal oleh
mancanegara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Kerja sama serta peran serta dari pihak sekolah, pemerintah dan
orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini. Bukan hanya himbauan
untuk anak atau siswa tetapi tindakan nyata dan sanksi tegas untuk
para pedagang patut dicontohkan kepada siswa, sehingga kebiasaan
jajan sembarangan dapat diminimalisir.
2. Diharapkan orang tua mau mendidik anak agar lebih cerdasdalam
memilih jajanan yang sehat
http://www.antarafoto.com/spektrum/v1317045606/sidak-jajanan-sekolah
http://sukolaras.wordpress.com/2008/10/06/bahan-pengawet-makanan/
http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/03/bahaya-bahan-pengawet-
makanan.html
http://kuliahonlinee.blogspot.com/2016/08/makalah-bahaya-bahan-
pengawet-dalam.html