Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PKM

(Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)


Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Bahan Kimia
Berbahaya dalam Makanan

Disusun oleh :
Cocak Awan Prihandoko SBF 191840421
Dian Indrayanti SBF 19184042
Eka Hayati Rohmah SBF 19184042
Syarofina Dianati SBF 191840432

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
PROPOSAL KEGIATAN PKM
MAHASISWA S2 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
TAHUN 2018/2019
A. Latar Belakang
Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Bahan Kimia Berbahaya dalam Makanan
meruapakan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari
bahan baku pangan, ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan, antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, antioksidan dan
lain sebaginya.
Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau
mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah
dihidangkan, serta mempermudah prepasi bahan pangan. Mengingat pentingnya keamanan
pangan maka telah diwujudkan oleh pemerintah dengan di keluarkannya Undang-undang No.
23 tahun 1992 tentang kesehatan dan Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan
serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
(Anggrahini, 2008), kita diharapkan sadar akan bahan tambahan pangan agar tidak menjadi
racun dalam tubuh.
Salah satu peran apoteker adalah sebagai Agent of Change (AoC) diharapkan mampu
menjadi edukator dan motivator bagi tokoh masyarakat dalam hal ini kader kesehatan. Para
kader kesehatan ini nantinya juga dapat mengedukasi secara berkesinambungan kepada
masyarakat di wilayahnya agar memahami macam, contoh dan penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) khususnya pada makanan secara benar dan tepat. Pada kegiatan ini dilakukan
pada daera kadipiro, Solo Jawa Tengah dan dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada
masyarakat.

B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan :
1. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang bahan pangan tambahan
2. Masyarakat mengetahui tentang bahan kimia berbahaya pada makanan sehingga dapat
menjadi kader kesehatan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.
C. Manfaat
Setelah kegiatan ini diharapkan :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai mendapatkan pengetahuan atau ilmu
tentang obat dan penggunaannya, sehingga masyarakat lebih teliti dan wapada dalam
mengkonsumsi makanan
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi makanan yang
mengandung Bahan Tambahan Pangan yang berbahaya pada makanan.

D. Tema Kegiatan
Keamanan Pangan

E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pada
Hari : Sabtu
Tanggal : 8 Desember 2018
Waktu : 14.00 WIB sampai selesai
Tempat : Rumah Bapak Parmono
Sambirejo RT 01 RW 09 Kadipiro Banjarsari Surakarta
.
F. Materi
2.1 Pengertian Bahan tambahan makanan
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat.
Kenyataannya masih banyak produsen makanan yang menggunakan bahan tambahan yang
berbahaya bagi kesehatan. Efek dari bahan tambahan beracun tidak dapat langsung dirasakan,
tetapi secara perlahan dan pasti dapat menyebabkan sakit. Penyimpangan atau pelanggaran
mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan yaitu :
1. Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk makanan
2. Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan.

Tujuan penambahan bahan tambah makanan :


1. Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau
mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan;
2. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut
3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera
4. Meningkatkan kualitas pangan dan
5. menghemat biaya.
Produsen produk pangan menambahkan BTP dengan berbagai tujuan, misalnya membantu
proses pengolahan, memperpanjang masa simpan, memperbaiki penampilan dan cita rasa, seta
pengaturan keseimbangan gizi.
Zat Adiktif ( Zat Berbahaya )

Aditif makanan  adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke


dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita
rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan
nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak
zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan
atau sintetis.

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian
dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat
pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.

Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan
konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan
yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak
mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi.

Jenis - Jenis Penambahan Bahan makanan :

Bahan tambah pangan (BTP) di golongakan menjadi 2 jenis yaitu :


1.Bahan pangan yang tidak berbahaya untuk kesehatan
2. Bahan pangan yang berbahaya untuk kesehatan

1. Penyedap rasa & aroma

Bahan pendedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatnkan cita rasa makanan.
Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak di inginkan dari suatu
bahan makanan.

Contoh penguat rasa alami : bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, pandan,
daun salam dan daun pandan

Contoh penguat rasa buatan : monosodium glutamat/ vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil
asetat.

Contoh zat aroma penyedap zat makanan sintensis : oktil asetat, oktil butirat, amil asetat amil
valerat, metil anranelat

Keunikan dari MSG adalah eskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita
rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan sifat semacam itu disebut
Taste enhancer (penegas rasa).

2. Pengawet

Beberapa pengawet yang di perbolehkan :

1. Kalsium Benzoat bahan pengawet ini dapat menghambat bakteri penghasil toksin (racun).
Kalsium benzoat di gunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur,
sirup, saos sari buah dan ikan asin kalsium benzoat bisa memicu serangan asma.
2. Sulfur dioksida (SO2) banyak di tambahkan pada sari buah, buah keringm kaang kering
sirup dan acar.
3. Kalium Nitrat sering digunakan pada daging yang di layukan untuk mempertahankan
warna merah agar tampak selalu segar. Tetapi ika penggunaan berlebihan bisa
mengakibatkan keracunan
Asam benzoat

3.Pemanis

Pemanis yang di perbolehkan dalam penambahan pangan :


4. Pewarna

 Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat memyebabkan reaksi alergi, asma dan
hiperaktif pada anak.
 Penggunaan earthrosine yang berlebihan dapat memyebabkan reaksi alergi pernapasan,
hiperaktif pada anak dan efek kurang baik pada otak dan perilaku
 Penggunaan fast green fcf berlebihan menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor
 Sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung
sakit pinggang, muntah-muntah dan gangguan pencernaan.

5. Antioksidan

Antioksidan ialah zat yang mencegah ketengikan. Beberapa contoh bahan antioksidan
ialah butil hidroksi anisol (BHA) , butil hidroksi toluena (BHT) , tokoferol
6. Antikempal

Zat antikempal di tambahkan ke dalam pangan dalam bentuk bubuk. Beberapa zat
antikempal alumunium silikat , kalsium silikat , magnesium karbonat ,magnesium oksidan.

7. Pengemulsi

Pengemulsi ( emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air
dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya.
Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.

8. Penambahan gizi

Yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran, dapat meninggkatkan nilai gizi makanan

9. Pengatur Keasaman

Membuat makanan lebih asam, lebih basa atau menetralkan makanan. Contoh zat
pengatur keasaman adalah alumuanium amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat

10. Pengental

Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau
menetralkan makanan yang di campurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Contoh pengental adalah pati, gelatin dan gun ( agar alginat, karagenan )

11. Pemutih

Contoh beberapa zat yang berfungsi sebagai pemutih adalah Hidrogen peroksida, oksida
klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit.
2.3 Bahan tambahan makanan yang dilarang

Zat zat yang dilarang di gunakan dalam makanan


1. Menurut PERMENKES Bahan tambahan yang di larang :

Bahan kimia yang dilarang untuk bahan tambahan makanan (lampiran pada permenkes
RI No. 72/Menkes/Per/IX/88) tentang bahan tambahan makanan antara lain :

 Asam borat (boric Acid) dan senyawanya


 Rhodamin B
 Metamil yellow
 Sakarin
 Siklamat
 Boraks
 Formalin (formaldehyde)
 Asam salisilat dan garamnya
 Dietilpirokarbonat (DEPC)
 Dulsin (Dulcin)
 Kalsium Klorat (Potasium clorate)
 Kloramfenikol (Chloramfenikol)
 Minyak nabati yang dibrominasi
 Nitrofurazon
 Kalium bromonat (potassium Bromate )

1. Asam Borat

Kegunaan asam borat yang sebenarnya antara lain untuk bahan solder dan pembersih
bangunan. Akan tetapi sering disalahgunakan dengan ditambahkan ke makanan biasanya
ditemukan pada mie, bakso, dan kerupuk. Tujuan pemakaian asam borat pada makanan antara
lain untuk membuat kenyal, menimbulkan rasa gurih, membuat renyah dan mengawetkan
makanan.

Bahaya:Pemakaian sedikit dapat menimbulkan mual, muntah, dan diare. Pada Pemakaian
banyak dapat menyebabkan demam, depresi, koma, merangsang sistem saraf pusat dan
kematian.

2. Rhodamin – B

Rhodamin-B adalah zat pewarna sintetis berbentuk serbuk Kristal, berwarna hijau atau
ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang berflourenses.
Rhodamin – B ummnya digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil. Percobaan pada binatang
menunjukan bahwa zat ini diseap lebih banyak pada saluran pencernaan.
Kerusakan pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakannya mengandung Rhodamin – B dalam
konsentrasi yang tinggi. Mengkonsumsi zat ini dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan gangguan pada fungsi hati dan bias menngakibatkan kanker hati. Jangan mewarnai
pangan dengan Rhodamin – B.

3. Metanil Yellow

Metanil Yellow adalah zat pewarna sintesis berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan,
larut dalam air, agak larut dalam benzene, eter, dan sedikit larut dalam aseton. Metanil Yelow
umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat serta sebagai indicator reaksi netralisasi
asam – basa.
Zat ini adalah senyawa kimia dari Azo Aromatik yang dapat menimbulkan tomur dalam berbagai
jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaingan kulit. Jangan mewarnai pangan
dengan Metanil Yellow.

4. Sakarin

Sakarin, sakarin merupakan bahan pemanis buatan yang berbahaya. Biasanya digunakan
pada produk es sirup. Sakarin dapat menyebabkan kanker kantung kemih dan bersifat
karsinogenik pada binatang

5. Siklamat

Siklamat, siklamat merupakan bahan pemanis buatan berbahaya yang biasanya


diigunakan pedagang dalam pembuatan sirup. Siklamat berpotensi menyebabkan pengecilan
testicular dan kerusakan kromosom

6. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk Kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan
tekana normal. Dalam air borak berubah menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat.
Boraks umumnya digunakan untuk memantri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai
pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.
Asam Borat maupun Boraks adalah racun bagi sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf
pusat, ginjal dan hati. Jangan mengunakan Boraks dalam pembuatan bakso, kerupuk, mie dan
sejenisnya.

7. Formalin

Formalin, formalin merupakan bahan pengawet makanan yang berbahaya. Beberapa


produk makanan yang sering ditemukan menggunakan formalin sebagai bahan pengawet adalah
mie telur, ikan asin, bakso. formalin bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun,
karsinogenik yang menyebabkan kanker, mutagen, korosif dan iritatif. Paparan kronik formalin
dapat menyebabkan sakit kepala, radang hidung kronis (rhinitis), mual – mual gangguan
pernapasan  baik batuk kronis atau sesak nafas kronis. Ganggua pada pada persyarafan berupa
susah tidur, sensitive, mudah lupa, sulit konsentrasi. Pada perempuan gangguan menstruasi dan
infertilitas. Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan
tenggorokan

G. Peserta
Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu warga RT 01 RW09 Dusun Sambirejo Desa Kadipiro
Kecamatan Banjarsari Kota Madya Surakarta.

H. Target Capaian
1. Ibu-ibu memahami tentang definisi umum dan klasifikasi obat
2. Ibu-ibu memahami tentang bahan tambahan pangan dan bahan kimia berbahaya pada
makanan
I. Jadwal Kegiatan
MINGGU KE-
No KEGIATAN
I II III IV
1 Ppengajuan Proposal
2 Persiapan dan Perijinan
3 Pelaksanaan
4 Pelaporan

J. Metode, Media dan Susunan Kegiatan PKM


 Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah diskusi baik dilakukan dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 6-8 orang dan diskusi interaktif antar peserta. Tutor
mendampingi saja dan bertugas memicu peserta agar belajar mandiri dan aktif serta
memiliki sikap kritis dalam mencari informasi tentang bahan pangan tambahan dan bahan
kimia berbahaya, bila ada yang bertanya, tutor akan berusaha untuk memancing peserta
agar bisa menganalisa dan mencari jawabannya sendiri, kecuali bila pertanyaannya
memang membutuhkan jawaban dari ahlinya atau narasumber.
 Media yang digunakan ini adalah makanan atau minum yang terindikasi mengandung
bahan pangan tambahan dan bahan kimia berbahaya yang dijumpai dalam masyarakat.
Lefleat dan brosur.
 Susunan Acara Penyuluhan :
- Pembukaan oleh ketua RT
- Sambutan oleh perwakilan mahasiswa
- Doa oleh perwakalan mahasiswa
- Materi oleh mahasiswa
- Diskusi dan tanya jawab
- Pembagian Doorprize dan penutup.
K. Aanggaran
Berikut disampaikan rincian biaya pelaksanaan penyusulan
No Uraian Jumlah Total
1 Perijinan 1 150.000
2 Saranan dan Prasarana 1 200.000
3 Transportasi 4 x Rp 50.000 200.000
4 Dokumentasi 1 100.000
5 Konsumsi 40 x Rp 15.000 600.000
6 Door prize 10 x Rp 50.000 500.000
Jumlah 1.750.000

L. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat, sebagai paparan dan gambaran kegiatan ini. Semoga
dapat bermanfaat sebagai acuan oleh semua pihak demi tercapai koordinasi, konsolidasi dan
kerjasama yang sinergis guna kesuksesan kegiatan tersebut. Atas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai