Disusun oleh :
Cocak Awan Prihandoko SBF 191840421
Dian Indrayanti SBF 19184042
Eka Hayati Rohmah SBF 19184042
Syarofina Dianati SBF 191840432
B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan :
1. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang bahan pangan tambahan
2. Masyarakat mengetahui tentang bahan kimia berbahaya pada makanan sehingga dapat
menjadi kader kesehatan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.
C. Manfaat
Setelah kegiatan ini diharapkan :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai mendapatkan pengetahuan atau ilmu
tentang obat dan penggunaannya, sehingga masyarakat lebih teliti dan wapada dalam
mengkonsumsi makanan
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi makanan yang
mengandung Bahan Tambahan Pangan yang berbahaya pada makanan.
D. Tema Kegiatan
Keamanan Pangan
E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pada
Hari : Sabtu
Tanggal : 8 Desember 2018
Waktu : 14.00 WIB sampai selesai
Tempat : Rumah Bapak Parmono
Sambirejo RT 01 RW 09 Kadipiro Banjarsari Surakarta
.
F. Materi
2.1 Pengertian Bahan tambahan makanan
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat.
Kenyataannya masih banyak produsen makanan yang menggunakan bahan tambahan yang
berbahaya bagi kesehatan. Efek dari bahan tambahan beracun tidak dapat langsung dirasakan,
tetapi secara perlahan dan pasti dapat menyebabkan sakit. Penyimpangan atau pelanggaran
mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan yaitu :
1. Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk makanan
2. Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan.
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian
dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat
pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan
konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan
yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak
mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi.
Bahan pendedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatnkan cita rasa makanan.
Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak di inginkan dari suatu
bahan makanan.
Contoh penguat rasa alami : bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, pandan,
daun salam dan daun pandan
Contoh penguat rasa buatan : monosodium glutamat/ vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil
asetat.
Contoh zat aroma penyedap zat makanan sintensis : oktil asetat, oktil butirat, amil asetat amil
valerat, metil anranelat
Keunikan dari MSG adalah eskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita
rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan sifat semacam itu disebut
Taste enhancer (penegas rasa).
2. Pengawet
1. Kalsium Benzoat bahan pengawet ini dapat menghambat bakteri penghasil toksin (racun).
Kalsium benzoat di gunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur,
sirup, saos sari buah dan ikan asin kalsium benzoat bisa memicu serangan asma.
2. Sulfur dioksida (SO2) banyak di tambahkan pada sari buah, buah keringm kaang kering
sirup dan acar.
3. Kalium Nitrat sering digunakan pada daging yang di layukan untuk mempertahankan
warna merah agar tampak selalu segar. Tetapi ika penggunaan berlebihan bisa
mengakibatkan keracunan
Asam benzoat
3.Pemanis
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat memyebabkan reaksi alergi, asma dan
hiperaktif pada anak.
Penggunaan earthrosine yang berlebihan dapat memyebabkan reaksi alergi pernapasan,
hiperaktif pada anak dan efek kurang baik pada otak dan perilaku
Penggunaan fast green fcf berlebihan menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor
Sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung
sakit pinggang, muntah-muntah dan gangguan pencernaan.
5. Antioksidan
Antioksidan ialah zat yang mencegah ketengikan. Beberapa contoh bahan antioksidan
ialah butil hidroksi anisol (BHA) , butil hidroksi toluena (BHT) , tokoferol
6. Antikempal
Zat antikempal di tambahkan ke dalam pangan dalam bentuk bubuk. Beberapa zat
antikempal alumunium silikat , kalsium silikat , magnesium karbonat ,magnesium oksidan.
7. Pengemulsi
Pengemulsi ( emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air
dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya.
Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.
8. Penambahan gizi
Yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran, dapat meninggkatkan nilai gizi makanan
9. Pengatur Keasaman
Membuat makanan lebih asam, lebih basa atau menetralkan makanan. Contoh zat
pengatur keasaman adalah alumuanium amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat
10. Pengental
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau
menetralkan makanan yang di campurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Contoh pengental adalah pati, gelatin dan gun ( agar alginat, karagenan )
11. Pemutih
Contoh beberapa zat yang berfungsi sebagai pemutih adalah Hidrogen peroksida, oksida
klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit.
2.3 Bahan tambahan makanan yang dilarang
Bahan kimia yang dilarang untuk bahan tambahan makanan (lampiran pada permenkes
RI No. 72/Menkes/Per/IX/88) tentang bahan tambahan makanan antara lain :
1. Asam Borat
Kegunaan asam borat yang sebenarnya antara lain untuk bahan solder dan pembersih
bangunan. Akan tetapi sering disalahgunakan dengan ditambahkan ke makanan biasanya
ditemukan pada mie, bakso, dan kerupuk. Tujuan pemakaian asam borat pada makanan antara
lain untuk membuat kenyal, menimbulkan rasa gurih, membuat renyah dan mengawetkan
makanan.
Bahaya:Pemakaian sedikit dapat menimbulkan mual, muntah, dan diare. Pada Pemakaian
banyak dapat menyebabkan demam, depresi, koma, merangsang sistem saraf pusat dan
kematian.
2. Rhodamin – B
Rhodamin-B adalah zat pewarna sintetis berbentuk serbuk Kristal, berwarna hijau atau
ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang berflourenses.
Rhodamin – B ummnya digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil. Percobaan pada binatang
menunjukan bahwa zat ini diseap lebih banyak pada saluran pencernaan.
Kerusakan pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakannya mengandung Rhodamin – B dalam
konsentrasi yang tinggi. Mengkonsumsi zat ini dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan gangguan pada fungsi hati dan bias menngakibatkan kanker hati. Jangan mewarnai
pangan dengan Rhodamin – B.
3. Metanil Yellow
Metanil Yellow adalah zat pewarna sintesis berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan,
larut dalam air, agak larut dalam benzene, eter, dan sedikit larut dalam aseton. Metanil Yelow
umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat serta sebagai indicator reaksi netralisasi
asam – basa.
Zat ini adalah senyawa kimia dari Azo Aromatik yang dapat menimbulkan tomur dalam berbagai
jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaingan kulit. Jangan mewarnai pangan
dengan Metanil Yellow.
4. Sakarin
Sakarin, sakarin merupakan bahan pemanis buatan yang berbahaya. Biasanya digunakan
pada produk es sirup. Sakarin dapat menyebabkan kanker kantung kemih dan bersifat
karsinogenik pada binatang
5. Siklamat
6. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk Kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan
tekana normal. Dalam air borak berubah menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat.
Boraks umumnya digunakan untuk memantri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai
pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.
Asam Borat maupun Boraks adalah racun bagi sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf
pusat, ginjal dan hati. Jangan mengunakan Boraks dalam pembuatan bakso, kerupuk, mie dan
sejenisnya.
7. Formalin
G. Peserta
Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu warga RT 01 RW09 Dusun Sambirejo Desa Kadipiro
Kecamatan Banjarsari Kota Madya Surakarta.
H. Target Capaian
1. Ibu-ibu memahami tentang definisi umum dan klasifikasi obat
2. Ibu-ibu memahami tentang bahan tambahan pangan dan bahan kimia berbahaya pada
makanan
I. Jadwal Kegiatan
MINGGU KE-
No KEGIATAN
I II III IV
1 Ppengajuan Proposal
2 Persiapan dan Perijinan
3 Pelaksanaan
4 Pelaporan
L. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat, sebagai paparan dan gambaran kegiatan ini. Semoga
dapat bermanfaat sebagai acuan oleh semua pihak demi tercapai koordinasi, konsolidasi dan
kerjasama yang sinergis guna kesuksesan kegiatan tersebut. Atas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan banyak terima kasih.