Disusun oleh :
Kelompok 3
Arlan K Imran (SBF111610132)
Atalia Tamo Ina Bulu (SBF111610133)
Rifkarosita Putri Ginaris (SBF111610140)
Dr. Prof. Dr. R. A. Oetari, SU., MM., M Dr. Gunawan Pamudji W., M.Si., Apt.
KATA PENGANTAR
ii
Salam sejahtera bagi kita semua,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat
pengetahuan tentang penggunaan obat yang benar sesuai dengan aturan dan
kasus penggunaan obat yang menyalahi aturan khususnya dikalangan remaja dan
pemuda.
kepada seluruh pihak sekolah yang ikut membantu, Fakultas Farmasi Universitas
Setia Budi, dan semua pihak yang telah membantu hingga terselenggaranya
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul............................................................................................... i
iii
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Tujuan Promosi Kesehatan........................................................................... 2
C. Manfaat Promosi Kesehatan......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
A. Pengertian Penyalahgunaan Obat................................................................. 3
B. Obat-obatan Sering disalahgunakan............................................................. 3
C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Obat......................................................... 8
D. Pencegahan Penyalahgunaan Obat............................................................... 9
E. Peran Tenaga Kefarmasian.............................................................................. 9
F. Sanksi Penyalahgunaan Obat...................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN............................ 11
A. Program...................................................................................................... 11
B. Jenis Kegiatan............................................................................................ 11
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.................................................................... 11
D. Sasaran Kegiatan........................................................................................ 11
E. Metode Kegiatan........................................................................................... 11
F. Langkah Kegiatan....................................................................................... 12
G. Rincian Dana.............................................................................................. 12
H. Hasil Kegiatan............................................................................................ 12
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak dahulu umat manusia telah menggunakan berbagai zat dengan harapan
akan mengurangi rasa sakit fisik atau mengubah kondisi kesadaran. Hampir seluruh
manusia telah menemukan semacam zat beracun yang mempengaruhi system saraf
pusat, menghilangkan penderitaan fisik dan mental atau menghasilkan euphoria.
Terlepas dari konsekuensi mengonsumsi zat-zat semacam itu yang sering kali sangat
merusak, efek awalnya biasanya menyenangkan, suatu factor yang mungkin menjadi
akar penyalahgunaan zat.
Penyalahgunaan obat terjadi secara luas di berbagai belahan dunia. Obat yang
disalahgunakan bukan saja semacamcocain, atau heroin, namun juga obat-obat yang
biasa diresepkan. Penyalahgunaan obat ini terkait erat dengan masalah toleransi,
adiksi atau ketagihan yang selanjutnya bisa berkembang menjadi ketergantungan
obat(drug dependence). Pengguna umumnya sadar bahwa mereka melakukan
kesalahan, namun mereka sudah tidak dapat menghindarkan diri lagi.
1
mengingat akibat yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan obat khususnya bagi
remaja dan anak cukup serius dan bahkan mengakibatkan hilangnya nyawa. Oleh
sebab itu pengetahuan yang memadai tentang penggunaan obat yang benar, akibat
dari penyalahgunaan obat sangat penting bagi masyarakat terkhususnya kalangan
remaja dan anak sehingga lebih berhati-hati lagi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang terluka, yang menjadi penyebab meningkatnya asam lambung. Tetapi efek
samping dari obat ini yaitu memacu kontraksi sel otot polos di mulut rahim wanita
yang dapat menyebabkan keguguran (pada wanita hamil). Oleh sebab itu, obat ini
tidak disarankan bagi wanita hamil.
Jika obat ini disalahgunakan oleh wanita hamil untuk melakukan aborsi,
maka Pelaku aborsi bisa mengalami pendarahan terus menerus. Kalau pendarahan
terjadi tanpa bisa dicegah, bisa saja pelaku aborsi meninggal dunia.
2. PCC
Obat yang mengandung Carisoprodol memberi efek relaksasi otot, selain itu
dapat juga menimbulkan efek samping bersifat sedatif dan euforia. Pada dosis yang
lebih tinggi diatas dosis terapi juga dapat menyebabkan kejang dan berhalusinasi,
serta efek lainnya yang membahayakan kesehatan hingga kematian. Karena itu pada
tahun 2013, semua obat yang mengandung carisoprodol (Carnophen, Somadril, New
Skelan, Carsipain, Carminofein, Etacarphen, Rheumastop, Cazerol, Bimacarphen,
Karnomed) yang diberikan izin edar oleh Badan POM RI dicabut izin edarnya dan
tidak boleh lagi beredar di Indonesia.
3. Dumolid
Obat dengan nama dagang Dumolid mengandung zat aktif Nitrazepam yang
merupakan obat psikotropika golongan IV. Nitrazepam biasa digunakan untuk
pengobatan jangka pendek insomnia/ gangguan tidur dengan berbagai sebab.Di
Indonesia, Dumolid pertama kali mendapatkan izin edar Badan POM sebagai obat
insomnia pada tahun 1974 dengan nomor izin edar DPL7405506017A1.
4
vertigo, amnesia/pelupa, ketergantungan. Oleh karena itulah penyerahan
psikotropika dalam rangka peredaran hanya dapat dilakukan di apotek, rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan, dan dokter. Masyarakat bisa memperoleh obat
psikotropika, termasuk Dumolid, hanya di apotek dengan menggunakan resep dokter
4. Dextromethorphan
5
Gawat Darurat dan kematian secara luas, tidak ada perubahan secara signifikan pada
kunjungan di Gawat Darurat RS akibat penyalahgunaan DXM sejak 1994.
Efek samping lainnya yang mungkin terjadi dari penyalahgunaan DXM yaitu:
bingung, sulit mengambil keputusan, penglihatan yang buram, pusing, paranoia,
keringat berlebihan, bicara mencerca, mual, muntah-muntah, sakit perut, detak
jantung yang tidak normal, tekanan darah tinggi, pusing, lesu, mati rasa pada jari
kaki dan tangan, pucat, kulit yang kering dan gatal, hilang kesadaran, demam,
kerusakan pada otak dan bahkan kematian.Ketika mengkonsumsi dalam jumlah
banyak, DXM juga dapat menyebabkan hyperthermia, atau demam tinggi.
5. Flunitrazepam
6
Di banyak negara, obat flunitrazepam umumnya dikenal dengan sebutan date rape
drugkarena bisa melumpuhkan perempuan selama penyerangan seksual seperti
pemerkosaan.
Jika obat ini dikombinasikan dengan alkohol, maka efeknya terhadap memori
dan kemampuan menilai sesuatu akan lebih besar. Dilaporkan kombinasi ini bisa
menyebabkan seseorang tidak sadar selama 8-12 jam setelah dikonsumsi.Efek
samping dari penggunaan obat ini termasuk penurunan tekanan darah, gangguan
memori, mengantuk, gangguan penglihatan, pusing, merasa bingung, gangguan
pencernaan dan gangguan pada retensi urine.
6. Tramadol
Jenis obat Tramadol adalah obat yang digunakan untuk menahan rasa sakit
setelah operasi bedah. Dan obat ini boleh dikonsumsi harus dengan resep dokter,
akan tetapi yang terjadi malah dengan mudah mendapatkan Tramadol yang dijual
dengan harga yang murah di kalangan para pelajar dan pemuda. Sudah banyak yang
7
mengatakan untuk mendapatkan Tramadol tidaklah sulit, bahkan tanpa menyerahkan
resep dokter. Cukup membelinya di apotek seperti halnya membeli obat biasa.
Menurut IA, efek dan meminum Tramadol ini membuat badan selalu menjadi segar
dan pikiranpun tenang, dan juga akan menambah vitalitas pria.
8
Terdapat 3 faktor(alasan)yang dapat dikatakan sebagai ”pemicu” seseorang dalam
penyalahgunaan obat.ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan,dan
faktor kesediaan obat itu sendiri.
1. Faktor diri
2. Faktor lingkungan
3. Faktor kesediaan obat
9
- Diperlukan komunikasi antara para stakeholder yang berkaitan dengan
prekusor obat dengan organisasi profesi yang menaungi para farmasi dan
apoteker dalam rangka pembinaan mengenai bahaya obat yang bahan
utamanya berasal dari prekusor.
- Perlu melakukan seminar serta focuss group discussion (FGD) yang
melibatkan para stakeholder, farmasis dan apoteker yang membahas obat dan
prekusor yang digunakan dalam produksinya.
- Para apoteker dan farmasis perlu kembali ke kode etik kefarmasian yang
menekankan paradigma pharmaceutical care yang bertumpu pada pelayanan
patient oriented.
- Para apoteker dan farmasis perlu dilibatkan sebagai tenaga sumber daya
manusia pada badan dan lembaga pengawasan obat dan prekusor serta
penegakan hukum.
10
BAB III
A. Program
B. Jenis kegiatan
D. Sasaran Kegiatan
Siswa siswi SMK Berlian Nusantara Magetan kelas XII sebanyak 2 kelas
E. Metode Kegiatan
1.Ceramah bervariasi.
gambar, animasi dan display dapat memberikan materi yang relatif banyak
11
2. Latihan
mengerjakan soal tentang indikasi obat yang tepat sesuai penyakit dengan
sistem diskusi.
F. Langkah-langkah kegiatan:
G. Rincian Dana:
Doorprize :
H. HASIL KEGIATAN
dilakukan dengan acara tatap muka dengan metode ceramah dan tanya jawab
12
pertanyaan yang berbobot dan siswa yang mapu menjawab pertanyaan
dengan tepat.
13
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
waktu yang lebih lama lagi agar tujuan pengabdian tersampaikan dan
14
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. ( 1998 ), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta,
EGC.
15
LAMPIRAN
16
17
18
Lampiran 2. Kegiatan Penyuluhan Penyalahgunaan Obat
19