Anda di halaman 1dari 34

PORTOFOLIO

Praktikum Farmasi Simulasi

Penggunaan Obat-Obat Kontrasepsi

REVISI

Disusun Oleh :

Kelompok 2 Genap

Dita Dwi Pratiwi PO.71.39.0.16.012

Evi Juliani PO.71.39.0.16.014

Gizta Evla Viatri PO.71.39.0.16.016

Iryuansyah Putra PO.71.39.0.16.018

Lisiya Nofinda PO.71.39.0.16.020

Kelas : Reguler III A

Dosen Pembimbing :

1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes.


2. Dra. Sarmalina Simamora, Apt, M.Kes.
3. Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes.
4. Mona Rahmi Rulianti, S.Farm, Apt, M.Farm.

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

2018/2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Portofolio yang berjudul

Penggunaan Obat-Obat Kontrasepsi

Yang disusun oleh :

1. Dita Dwi Pratiwi PO.71.39.0.16.012


2. Evi Juliani PO.71.39.0.16.014
3. Gizta Evla Viatri PO.71.39.0.16.016
4. Iryuansyah Putra PO.71.39.0.16.018
5. Lisiya Nofinda PO.71.39.0.16.020

Telah diperiksa dan telah disetujui keseluruhan isinya sebagai tugas mata kuliah
Farmasi Simulasi tahun ajaran 2018/2019 di Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan
Farmasi dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai tugas mata kuliah Farmasi
Simulasi.

Mengetahui,

Pembimbing Pembimbing

Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes. Mona Rahmi Rulianti, S.Farm, Apt, M.Farm.

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyusun portofolio yang berjudul “Penggunaan Obat-Obat
Kontrasepsi” yang bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Farmasi Simulasi
yang mana portofolio ini ditujukan sebagai pedoman praktikum Farmasi Simulasi khususnya
Penggunaan Obat-Obat Kontrasepsi. Dalam penyusunan portofolio, kami memperoleh data
dari berbagai media cetak maupun media elektronik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan portofolio ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat
menyusun portofolio selanjutnya dengan lebih baik dan kiranya portofolio ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan meminta maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan portofolio ini.

Palembang, 17 Desember 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI
HalamanJudul
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................... 2

Kata Pengantar............................................................................. 3

Daftar Isi ....................................................................................... 4

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................. 5
B. Tujuan Praktikum .......................................................... 5
C. Manfaat Praktikum ........................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lansia ........................................................................... 7
B. Maag ............................................................................ 12
C. Nyeri Sendi ................................................................... 16
D. Batuk ............................................................................ 19
E. Bau Mulut ..................................................................... 22
F. Anemia ......................................................................... 23

BAB III. TELAAH RESEP

A. Resep ........................................................................... 28
B. Salinan Resep .............................................................. 29
C. Perhitungan Bahan ....................................................... 30
D. Perhitungan Dosis .........................................................30
E. Cara Pengerjaan Resep ................................................ 30
F. Aturan Pakai ..................................................................31
G. Monografi Obat............................................................. 32
H. Cara Penyimpanan Obat ...............................................38

BAB IV. SKENARIO.......................................................................51

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................61

BAB VI PENUTUP .........................................................................64

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................65

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak . Agar mencapai
hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah ataupun
menunda kehamilan. Cara - cara tersebut diantaranya termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Keluarga berencana merupakan salah
satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling dasardan utama bagai wanita. Meskipun
tidaak selalu diakui demikian, peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Usia reproduksi perempuan pada umumnya adalah
usia 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita atau pasangan ini lebih di prioritaskan untuk menggunakan alat
kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Banyak
wanita yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu mungkin tidak
dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB. Kesehatan individual, dan
seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. Sebelum ibu memilih alat
kontrasepsi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan
informasi yang lengkap benar dan akurat. Semua metode kontrasepsi mempunyai efek
samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya. Ada bermacammacam jenis
kontrasepsi yang ada sehingga ibu harus menetukan pilihan kontrasepsi yang dianggap
sesuai.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum Simulasi Pelayanan Resep Kontrasepsi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui berbagai jenis obat kontrasepsi

2. Untuk mengetahui cara penggunaan obat kontrasepsi yang tepat.

C. Manfaat Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami beberapa obat kontrasepsi.

5
2. Mampu memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada penggunaan obat
kontrasepsi

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam
hal ini pemerintah Indonesianmenyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB
melalui pengaturan kelahiran. Kontrasepsi dapat dilakukan dengan alat bantu maupun tanpa
alat bantu. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu disebut juga KB sistem kalender atau
abstinesia. Cara KB dengan sistem kalender adalah mengatur kehamilan dengan tidak
melakukan hubungan cekcual pada saat wanita dalam masa subur. Masansubur berkaitan
dengan terjadinya siklus menstruasi atau datang bulan. Masa subur wanita adalah kurang
lebih satu minggu sebelum menstruasi dan satu minggu sesudah menstruasi. Jenis
kontrasepsi yang kedua adalah kontrasepsi dengan alat bantu. Dengan alat bantu
kontrasepsi memungkinkan sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun terjadi
ejakulasi di dalam pagina saat melakukan hubungan cekcual. Pemakaian alat kontrasepsi
masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama golongan agamawan.
Namun saat ini masyarakat telah banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu
mengatur kelahiran anak.

B. Metode Kontrasepsi

Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi
sederhana dan modern (Hartanto, 1994: 42).

a. Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB
tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode
kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat
atau obat.

1) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat

a) Senggama Terputus

7
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga
sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.

b) Pantang Berkala

Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu
waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus
benar-benar mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi).
Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga
menimbulkan kadangkadang berakibat pasangan tersebut tidak mentaati.

2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat

a) Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual. Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan
sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang
pasa penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi
perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan mikroorganisme (HIV/AIDS)
dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit
angka kegagalan kondo yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun (Saifuddin,
2003: 17).

Keuntungan menggunakan kondom adalah :

 Efektif bila digunakan dengan benar


 Tidak mengganggu kesehatan pengguna
 Murah dan dapat dibeli secara umum

Kerugian menggunakan kondom adalah :

 Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)


 Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
 Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.

b) Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu
menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas.

8
Keuntungan menggunakan diafragma adalah :

 Tidak mengganggu reproduksi ASI


 Tidak mengganggu kesehatan pengguna
 Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya

Kerugian menggunakan diafragma adalah :

 Pemasangannya membutuhkan keterampilan


 Untuk pemakaian¸ perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang
terlatih
 Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra

b. Metode Kontrasepsi Modern

1) Kontrasepsi Hormonal

a) Pil KB

Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip
yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari
hormon progesterone saja.

Keuntungan menggunakan pil KB adalah :

 Mudah menggunakan
 Mudah dihentikan setiap saat
 Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya
untuk mencegah kehamilan
 Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

Kerugian menggunakan pil KB adalah :

 Memerlukan disiplin dari pemakai


 Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen
 Kembalinya kesuburan agak lambat

b) Suntik KB

Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan lendir
mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.

Keuntungan menggunakan suntik KB adalah :

9
 Jangka panjang
 Risiko terhadap kesehatan kecil
 Aman

Kerugian menggunakan suntik KB adalah :

 Terjadi perubahan pada pola haid


 Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian

c) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)

AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan
dibawah kulit, stiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui
proses difusi dari kapsul-kapsul

yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya ovulasi.

Keuntungan menggunakan susuk KB adalah :

 Tidak menekan produksi ASI


 Tidak terdapat faktor lupa
 Masa pakai jangka panjang (3-5 th)
 Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen

Kerugian menggunakan susuk KB adalah :

 Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
 Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan
pengangkatan implant
 Implant sering mengubah pola haid

2) Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)

IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik.

 Keuntungan menggunakan IUD adalah


 Praktis
 Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

Kerugian menggunakan IUD adalah :

 Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna)


 Sedikit nyeri setelah pemasangan AKDR

10
3) Kontrasepsi mantap

Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan
pada saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan
yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.

a) Vasektomi (MOP)

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan
jalan melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.

Keuntungan MOP adalah :

 Efektif
 Sederhana
 Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
 Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja
 Biaya rendah
 Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu
untuk ditangani oleh dokter pria untuk kurang tersedia dokter wanita dan paramedis
wanita

Kerugian MOP adalah :

 Diperlukan suatu tindakan operatif


 Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau infeksi
 Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi

b) Tubektomi (MOW)

Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang
perempuan secara permanen.

Keuntungan MOW adalah :

 Sangat efektif
 Permanen
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

Kerugian MOW adalah :

11
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat
 dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
 Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.

C. Jenis-jenis Kontrasepsi

1. Kontrasepsi Sterilisasi

Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi)
atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog
(dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan
secara permanen, misalnya karena faktor usia.

2. Kontrasepsi Teknik

a. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina.

Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah
keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.

b. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu
kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum)
mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor
kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur
sehingga perhitungan tidak akurat.

c. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya
minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu
hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

3. Kontrasepsi Mekanik

a. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta
berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.

Kekurangan metode ini:

 Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain


 Membutuhkan waktu untuk pemasangan
 Mengurangi sensasi seksual

12
b. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau
tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama.
Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi
karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit
atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.

c. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil,
karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini
bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat
dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.

d. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan
di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.

e. IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan
hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga,
ditambah dengan beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan
pendarahan lebih kecil Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan
waktu haid lebih singkat.

4. Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu :
Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

5. Kontrasepsi Suntikan

Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg. Cyclofem yang


mengandung medroxyprogesteron acetate dan strogen. Norethindrone enanthate
(Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.

a. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto .2004)

Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk
terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari ipotalamus.
Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh

13
spermatozoa. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.

b. Keuntungan dan kerugian

Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan
pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.

 DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
 Tingkat efektifitasnya tinggi
 Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
 Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
 Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
 Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik
ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh
orang lain.

14
BAB III
TELAAH RESEP

A. Resep 1

15
B. Salinan Resep

16
C. Perhitungan Bahan
1. Marvelon Tab = 3 tablet
Di ambil Marvelon sebanyak tablet

No Nama Obat Jumlah Harga Obat Total Harga


Item +PPN
1 Marvelon tablet Rp. 600,00- Rp. 6.000,00-
2 Tuslah 1 R/ Rp. 500,00- Rp. 500,00-
Total yang harus dibayar Rp. 42.000,00-

D. Perhitungan Dosis
1. Marvelon Tab
Diberikan Satu kali sehari satu tablet, pagi hari, bersama makan
E. Cara Pengerjaan Resep

1. TTK menerima resep dari pasien, lalu memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep
tersebut.
2. TTK akan memeriksa ada atau tidaknya obat dalam persediaan. Bila obat yang
dibutuhkan tersedia, kemudian dilakukan pemberian harga dan memberitahukannya
kepada pasien. Setelah pasien setuju segera dilakukan pembayaran atas obat pada
bagian kasir. Alamat dan nomor telepon pasien dicatat. Bila obat hanya diambil
sebagian maka petugas membuat salinan resep untuk pengambilan sisanya. Bagi
pasien yang memerlukan kuitansi maka dapat pula dibuatkan kuitansi.
3. Resep diberi nomor urut resep, selanjutnya nomor resep tersebut diserahkan ke
pasien untuk mengambil obat pada bagian penyerahan obat.
4. Resep asli diserahkan ke bagian peracikan atau penyiapan obat. TTK pada bagian
peracikan atau penyiapan obat lalu meracik atau menyiapkan obat sesuai dengan
resep.
5. Setelah obat selesai disiapkan maka obat diberi etiket dan dikemas.
6. Sebelum obat diberikan dilakukan pemeriksaan kembali meliputi nomor resep, nama
pasien, kebenaran obat, jumlah dan etiketnya. Juga dilakukan pemeriksaan salinan
resep sesuai resep aslinya serta kebenaran kuitansi.

7. Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan nomor resep lalu pasiendiberi
informasi tentang cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan pasien.

17
8. Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal resep dan
disimpan sekurang-kurangnya tiga tahun.

9. Pada setiap tahapannya, petugas apotek wajib membubuhkan paraf atas apa saja
yang dikerjakan pada resep tersebut

F. Aturan Pakai
1. Marvelon Tab
Diberikan Satu kali sehari satu tablet, pagi hari, bersama makan.

G. Monografi Obat
1. Marvelon Tab

Kandungan

21 tablet besar masing-masing mengandung : desogestrel 150 mcg, ethinylestradiol


30 mcg plus 7 tablet inaktif / plasebo
Indikasi
Kontrasepsi oral

Kontaindikasi

Tromboflebitis, gangguan tromboembolik, riwayat atau penyakit jantung; hipertensi


berat; penyakit hati berat, iktirus kolestatik, sindrom Rotor, sindrom Dubin-Johnson,
riwayat pruritus berat dalam kehamilan atau herpes gestasional; dikehatui atau curiga
tumor tergantung estrogen; hiperplasia endometrial; perdarahan vagina tak
terdiagnosa; porfiria, hiperlipoproteinemia; hamil

Dosis

1 tablet/hari, mulai hari 1 siklus haid tanpa terputus, berikan bersama makan.

Sediaan

18
Tablet

Efek samping

Gangguan Gl, kterus kolestatik, trombosis, peningkatan TD; kloasma, eritema


nodosum, ruam; sakit kepala, migrain, perubahan mood; payudara melunak, nyeri,
membesar, keluar sekret; retensi cairan, penurunan toleransi glikosa, perubahan BB;
perdarahan intermestrual, amenorea pasca medikasi, perubahan sekresi serviks,
peningkatan ukuran fibromiomata uteri, perburukan endometriosis, infeksi vagina

Perhatian dan Peringatan

Varsikosis vena berat; adenoma sel hepatik; gagal janting, disfungsi ginjal, eilepsi,
migren; hipertensi; hemoglobinopati sal sabit. Merokok, pembedahan atau
immobilisasi lama

H. Cara Penyimpanan Obat

Disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembab

19
A. Resep 2

20
B. Salinan Resep

21
C. Perhitungan Bahan
1. Preabor Tab = 15 tablet
Di ambil Preabor Tab sebanyak 15 tablet

No Nama Obat Jumlah Harga Obat Total Harga


Item +PPN
1 Preabor Tab 15 tablet Rp. 5.000,00- Rp. 5.000,00-
2 Tuslah 1 R/ Rp. 500,00- Rp. 500,00-
Total yang harus dibayar Rp. 5.500,00-

D. Perhitungan Dosis
1. Preabor Tab
Diberikan tiga kali sehari satu tablet, sesudah makan
E. Cara Pengerjaan Resep

1. TTK menerima resep dari pasien, lalu memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep
tersebut.
2. TTK akan memeriksa ada atau tidaknya obat dalam persediaan. Bila obat yang
dibutuhkan tersedia, kemudian dilakukan pemberian harga dan memberitahukannya
kepada pasien. Setelah pasien setuju segera dilakukan pembayaran atas obat pada
bagian kasir. Alamat dan nomor telepon pasien dicatat. Bila obat hanya diambil
sebagian maka petugas membuat salinan resep untuk pengambilan sisanya. Bagi
pasien yang memerlukan kuitansi maka dapat pula dibuatkan kuitansi.
3. Resep diberi nomor urut resep, selanjutnya nomor resep tersebut diserahkan ke
pasien untuk mengambil obat pada bagian penyerahan obat.
4. Resep asli diserahkan ke bagian peracikan atau penyiapan obat. TTK pada bagian
peracikan atau penyiapan obat lalu meracik atau menyiapkan obat sesuai dengan
resep.
5. Setelah obat selesai disiapkan maka obat diberi etiket dan dikemas.
6. Sebelum obat diberikan dilakukan pemeriksaan kembali meliputi nomor resep, nama
pasien, kebenaran obat, jumlah dan etiketnya. Juga dilakukan pemeriksaan salinan
resep sesuai resep aslinya serta kebenaran kuitansi.

7. Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan nomor resep lalu pasiendiberi
informasi tentang cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan pasien.

22
8. Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal resep dan
disimpan sekurang-kurangnya tiga tahun.

9. Pada setiap tahapannya, petugas apotek wajib membubuhkan paraf atas apa saja
yang dikerjakan pada resep tersebut

F. Aturan Pakai
1. Preabor Tab

Diberikan tiga kali sehari satu tablet, sesudah makan.

G. Monografi Obat
1. Preabor Tab

Kandungan

Alilestrenol 5 mg
Indikasi
Pencegahan ancaman abortus, ancaman kelahiran prematur dan abortus habitualis.

Kontaindikasi

Gangguan fungsi hati

Dosis
Ancaman abortus 1 tablet (5mg), 3 kali sehari selama 5-7 hari, bila perlu masa
pengobatan diperpanjang. Dosis harus dikurangi secara berangsur-angsur setelah
gejala-gejala hilang.

Ancaman kelahiran prematur tergantung dari kondisi masing-masing penderita. Dosis


maksimum 40 mg sehari

Abortus habitualis 1-2 tablet (5-10 mg) sehari, segera setelah kehamilan terdiagnosa.
Pemberian harus dilanjutkan minimal satu bulan setelah berakhir masa kritis.

23
Sediaan

Tablet

Efek samping

Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah

Perhatian dan Peringatan

 Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap


kandungan obat ini.
 Hentikan segera penggunaan obat ini jika terjadi hilangnya kemampuan
penglihatan secara total ataupun sebagian.
 Berhati-hatilah menggunakan obat ini pada penderita penyakit migrain, asma
dan gangguan fungsi ginjal dan jantung.
 Berikan perhatian lebih jika menggunakan obat ini pada orang yang memiliki
riwayat depresi berat.
 Penghentian tiba-tiba obat ini juga harus dihindari karena dapat meningkatkan
efek sampingnya. Oleh karena itu patuhi resep yang diberikan oleh dokter.
 Hindari berkendara saat menggunakan obat ini

H. Cara Penyimpanan Obat

Disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembab

24
BAB IV
SKENARIO

Skenario I

1. Dita Dwi Pratiwi : Sebagai TTK 1


2. Evi Juliani : Sebagai TTK 2
3. Iryuansyah Putra : Sebagai TTK 3
4. Lisiya Nofinda : Sebagai TTK 4
5. Gizta Evla Viatri : Sebagai TTK 5
6. Hastin Sumekar : Sebagai Pasien

Pada suatu hari, Ibu Budiman (36) mendatangi Apotek Simulasi untuk menebus
resep

TTK 1 : Selamat pagi Bu, ada yang bisa Saya bantu?

Pasien : Iya dek, Saya mau nebus resep ini (sambil menyerahkan resep pada TTK)

TTK 1 : Resepnya atas nama Ibu Budiman ya Bu. Atas nama Ibu sendiri?

Pasien : Iya dek.

TTK 1 : Umurnya berapa Bu? (hendak menulis umur pasien di dalam resep)

Pasien : 36 dek.

TTK 1 : Oh baik kalau begitu Ibu tunggu sebentar ya Bu. Kami cek stok obatnya
dulu. Ibu silahkan duduk.

Pasien : Iya dek, jangan lama-lama ya.

TTK 1 : Iya Bu.

Lalu TTK 1 menyerahkan resep pada TTK 3.

TTK 1 : Iwan, tolong lihat stok obat ini ya.

TTK 3 : Iya Dita.

Lalu TTK 3 memeriksa stok obat di laptop.

TTK 3 : Hm.. Seluruh obat tersedia.

25
Lalu TTK 3 menyuruh TTK 4 untuk memeriksa stok obat yang ada dalam resep.

TTK 3 : Lis, tolong lihat stok obat ini ya.

TTK 4 : Oke Wan.

--

TTK 4 : Wan, seluruh obat tersedia.

TTK 3 : Oke terima kasih Lis.

--

TTK 3 : Dita, seluruh obat dalam resep tersedia ya.

TTK 1 : Iya Wan.

--

TTK 1 : Pasien atas nama Ibu Budiman.

Pasien : Iya dek.

TTK 1 : Bu, obat-obat dalam resep ini tersedia. Mau ditebus semua Bu?

Pasien : Memangnya harganya berapa dek?

TTK 1 : Harganya Rp. 120.500 ,- Bu.

Pasien : Yasudah Saya tebus semuanya dek.

TTK 1 : (menulis nomor antrean) Ini nomor antreannya Bu. Sebelumnya tolong diisi
nomor HP dan alamat Ibu ya di sini (menunjuk bagian belakang resep)

Pasien : Untuk apa dek?

TTK 1 : Ini untuk keperluan administrasi Apotek kami Bu.

Pasien : Ooh. Iya dek? (menulis nomor HP dan alamat)

TTK 1 : Nah Ibu silakan duduk dulu ya. Kami akan menyiapkan obatnya. (menunjuk
kursi tunggu)

Pasien : Iya dek.

Lalu TTK 1 menyuruh TTK 3 untuk menyiapkan obat.

TTK 1 : Wan, resep ini ditebus seluruhnya. Tolong siapkan obat ini dan buat copy
resepnya ya.

26
TTK 3 : Iya Dita..

Lalu TTK 3 membuat kopelan berisi nama obat yang harus disiapkan beserta aturan
pakainya.

TTK 3 : Lis, tolong siapkan obat ini ya

TTK 4 : Oke Wan.

Setelah TTK 4 menyiapkan obat, ia pun memberi kopelan pada TTK 5 untuk dibuatkan
etiketnya.

TTK 4 : Giz, tolong buatkan etiketnya ya.

TTK 5 : Iya Lis..

--

TTK 5 : Wan, ini obatnya sudah siap. Tolong di cek kembali ya.

TTK 3 : Iya Giz. (mengecek kembali obat)

--

TTK 3 : Dita.. ini obat dan copy resepnya sudah siap

TTK 1 : Iya Wan, makasih ya.

--

TTK 1 : Nomor antrean ..... atas nama Ibu Budiman

Pasien : (kaget) Oh iya dek. (berjalan ke arah TTK 1)

TTK 1 : Nomor antreannya bu?

Pasien : Oh iya, ini dek.

TTK 1 : Tolong perhatikan sebentar ya Bu. Ini obat Marvelon nya untuk obat
kontrasepsi Bu. Ibu terakhir mens kapan?

Pasien : Ini hari pertama Saya dek.

TTK 1 : Kalau begitu obat ini diminum mulai hari ini ya Bu, satu kali sehari di jam
yang sama setiap harinya. Diminum bersama makan Bu.

Pasien : Oh yayaya dek.

27
TTK 1 : Jangan sampai melewatkan satu pun dosis obat ya Bu. Kalau lupa,segera
diminum saat ingat. Dan jam minum obatnya berubah mengikuti jam saat
ingat tadi.

Pasien : Oh yayaya dek.

TTK 1 : Obat ini disimpan di dalam ruang saja ya Bu. Jangan terkena sinar matahari.

Pasien : Iya dek. Berapaan jadi?

TTK 1 : Rp. 120.500,- Bu.

Pasien : Ini uangnya dek, makasih.

TTK 1 : Iya Bu, sama-sama.

Skenario II

1. Evi Juliani : Sebagai TTK 1


2. Dita Dwi Pratiwi : Sebagai TTK 2
3. Iryuansyah Putra : Sebagai TTK 3
4. Lisiya Nofinda : Sebagai TTK 4
5. Gizta Evla Viatri : Sebagai TTK 5
6. Krisma Dewi Muntia : Sebagai Pasien

Pada suatu hari, Ibu Sartika (38) mendatangi Apotek Simulasi untuk menebus resep.

TTK 1 : Selamat pagi Bu, ada yang bisa Saya bantu?

Pasien : Iya dek, Saya mau nebus resep ini (sambil menyerahkan resep pada TTK)

TTK 1 : Resepnya atas nama Ibu Sartika ya Bu. Untuk Ibu sendiri?

Pasien : Iya dek.

TTK 1 : Umurnya berapa Bu? (hendak menulis umur pasien di dalam resep)

Pasien : 38 dek.

TTK 1 : Ibu sedang hamil? Berapa bulan Bu?

Pasien : Baru 3 bulan dek.

TTK 1 : Oh baik kalau begitu Ibu tunggu sebentar ya Bu. Kami cek stok obatnya
dulu. Ibu silahkan duduk.

28
Pasien : Iya dek, jangan lama-lama ya.

TTK 1 : Iya Bu.

Lalu TTK 1 menyerahkan resep pada TTK 3.

TTK 1 : Iwan, tolong lihat stok obat ini ya.

TTK 3 : Iya Dita.

Lalu TTK 3 memeriksa stok obat di laptop.

TTK 3 : Hm.. Seluruh obat tersedia.

Lalu TTK 3 menyuruh TTK 4 untuk memeriksa stok obat yang ada dalam resep.

TTK 3 : Lis, tolong lihat stok obat ini ya.

TTK 4 : Oke Wan.

--

TTK 4 : Wan, seluruh obat tersedia.

TTK 3 : Oke terima kasih Lis.

--

TTK 3 : Dita, seluruh obat dalam resep tersedia ya.

TTK 1 : Iya Wan.

--

TTK 1 : Pasien atas nama Ibu Sartika.

Pasien : Iya dek.

TTK 1 : Bu, obat-obat dalam resep ini tersedia. Mau ditebus semua Bu?

Pasien : Memangnya harganya berapa dek?

TTK 1 : Harganya Rp. 5.500 ,- Bu.

Pasien : Yasudah Saya tebus semuanya dek.

TTK 1 : (menulis nomor antrean) Ini nomor antreannya Bu. Sebelumnya tolong diisi
nomor HP dan alamat Ibu ya di sini (menunjuk bagian belakang resep)

Pasien : Untuk apa dek?

29
TTK 1 : Ini untuk keperluan administrasi Apotek kami Bu.

Pasien : Ooh. Iya dek? (menulis nomor HP dan alamat)

TTK 1 : Nah Ibu silakan duduk dulu ya. Kami akan menyiapkan obatnya. (menunjuk
kursi tunggu)

Pasien : Iya dek.

Lalu TTK 1 menyuruh TTK 3 untuk menyiapkan obat.

TTK 1 : Wan, resep ini ditebus seluruhnya. Tolong siapkan obat ini dan buat copy
resepnya ya.

TTK 3 : Iya Dita..

Lalu TTK 3 membuat kopelan berisi nama obat yang harus disiapkan beserta aturan
pakainya.

TTK 3 : Lis, tolong siapkan obat ini ya

TTK 4 : Oke Wan.

Setelah TTK 4 menyiapkan obat, ia pun memberi kopelan pada TTK 5 untuk dibuatkan
etiketnya.

TTK 4 : Giz, tolong buatkan etiketnya ya.

TTK 5 : Iya Lis..

--

TTK 5 : Wan, ini obatnya sudah siap. Tolong di cek kembali ya.

TTK 3 : Iya Giz. (mengecek kembali obat)

--

TTK 3 : Dita.. ini obat dan copy resepnya sudah siap

TTK 1 : Iya Wan, makasih ya.

--

TTK 1 : Nomor antrean ..... atas nama Ibu Sartika

Pasien : (kaget) Oh iya dek. (berjalan ke arah TTK 1)

TTK 1 : Nomor antreannya bu?

30
Pasien : Oh iya, ini dek.

TTK 1 : Tolong perhatikan sebentar ya Bu. Ini obat Preabor nya untuk menguatkan
kandungan Ibu ya Bu. Diminum tiga kali sehari satu tablet setelah makan.

Pasien : Oo iya dek.

TTK 1 : Sekarang apa yang Ibu rasakan?

Pasien : Nggak ada sih dek. Tadi sih pas ke dokter sempet kontraksi gitu dan Saya
nangis di sana.

TTK 1 : Oh begitu ya Bu. Untuk menunjang kesehatan Ibu, Ibu perbanyak konsumsi
sayur dan konsumsi Susu Ibu Hamil ya Bu. Semoga tidak terjadi lagi
kontraksi di awal kehamilan.

Pasien : Oh iya dek Aamiin…

TTK 1 : Obat ini disimpan di dalam ruangan saja ya Bu. Jangan terkena sinar
matahari.

Pasien : Oh iya dek. Berapa tadi harganya?

TTK 1 : Rp. 5.500,- Bu.

Pasien : Ini dek uangnya. Ambil aja kembaliannya. Makasih ya.

TTK 1 : Iya Bu, semoga Ibu lekas sembuh ya. Dan semoga proses kelahirannya
lancar.

31
BAB V

PEMBAHASAN

Praktikan telah menyelesaikan praktikum Apotek Simulasi dengan pokok bahasan


penggunaan obat-obat kontrasepsi. Praktikum ini dilakukan pada hari, Rabu tanggal 19
Noveber 2018 bertempat di Apotek Simulasi Farma Jurusan Farmasi Poltekkes Palembang.
Pada praktikum kali ini terdapat 2 kasus yang telah diselesaikan adapun skenario kasus
tersebut

Pada kasus pertama, Seorang Ibu Budiman (36) mendatangi Apotek Simulasi untuk
menebus resep yang di dalamnya terdapat Marvelon 3 strip diminum 1 kali sehari pada pagi
hari. Obat yang tertulis di resep semuanya tersedia. Obat Marvelon ini di indikasikan untuk
kontrasepsi oral. Pada kasus ini semua TTK melakukan tugasnya masing-masing dengan
sangat baik.

Pada kasus kedua Seorang Ibu Sartika mendatangi Apotek Simulasi untuk menebus
resep yang di dalamnya terdapat Preabot 15 tablet diminum 3 kali sehari satu tablet. Obat
yang tertulis di resep semuanya tersedia. Obat ini di indikasikan untuk memperkuat janin
karena Ibu Sartika pernah mengalami keguguran di kehamilan pertama. Pada kasus ini
semua TTK melakukan tugasnya masing-masing dengan sangat baik.

32
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum ini para praktikan dengan baik. Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang obat yang telah dilaksanakan oleh Aspek-aspek yang
harus di perhatikan juga sudah terlaksana mulai dari teknisi saat praktikum terkait
dengan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing TTK. Alur perjalanan
resep dokter, Aspek Komunikasi Informasi dan Edukasi yang berlangsung antara
TTK dengan Pasien sudah ada namun belum sepenuhnya dilakukan dengan
baik.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh praktikan untuk memahami kasus yang akan
ditanganinya, sehingga dalam penyampaian Komunikasi, Informasi dan Edukasi
tentang obat kontrasepsi kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.

33
DAFTAR PUSTAKA

IAI. 2017. Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). Vol 51. Jakarta: Ikatan Apoteker
Indonesia.

http://www.apotikantar.com/marvelon_28_tablet_limas

https://mediskus.com/preabor

34

Anda mungkin juga menyukai