Anda di halaman 1dari 33

PORTOFOLIO PRAKTIKUM FARMASI SIMULASI I

"SIMULASI PELAYANAN RESEP OBAT


NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA"

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Genap

Anayani Dalillah PO.71.39.1.19.040


Aziz Muhammad Rifqy Irawan PO.71.39.1.19.042
Meyla Oktaria PO.71.39.1.19.052
Rara Rahmadani PO.71.39.1.18.064

Kelas :
Reguler II B

Dosen Pembimbing :
1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.
2. Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes.
3. Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt., M.Kes.
4. Mona Rahmi Rulianti, S.Farm, Apt.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN

PORTOFOLIO PRAKTIKUM FARMASI SIMULASI I


"SIMULASI PELAYANAN RESEP OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA"

Disusun Oleh:

Anayani Dalillah PO.71.39.1.19.040


Aziz Muhammad Rifqy Irawan PO.71.39.1.19.042
Meyla Oktaria PO.71.39.1.19.052
Rara Rahmadani PO.71.39.1.18.064

Telah diperiksa dan disetujui keseluruhan isinya sebagai tugas mata kuliah Farmasi
Simulasi tahun akademik 2020/2021 di PoltekkesKemenkes Palembang Jurusan
Farmasi Pada Tanggal 14 Juni 2021

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.


NIP : 196610161992032001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nyalah kami
dapat menyelesaikan portofolio praktikum farmasi simulasi I yang berjudul "Simulasi
Pelayanan Resep Obat Narkotika dan Psikotropika"ini tepat pada waktunya. Portofolio ini
digunakan sebagai penuntun dalam melaksanakan praktikum farmasi simulasi di apotek
simulasi jurusan farmasi Poltekkes kemenkes Palembang.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan portofolio praktikum Farmasi Simulasi
I ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak terutama para dosen. Maka
dari itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya terhadap
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan portofolio ini yang berguna untuk memenuhi
tugas praktikum Farmasi Simulasi I.
Penyusun menyadari akan keterbatasan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki.
Sehingga masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran demi perbaikan, baik dari
dosen atau pihak lainnya akan sangat kami terima. Akhir kata, sekali lagi penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan portofolio
praktikum farmasi simulasi ini.

Palembang, Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A.Latar Belakang..................................................................................................1

B.Tujuan Praktikum.............................................................................................1

C.Manfaat Praktikum...........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2

BAB III....................................................................................................................5

TELAAH RESEP.....................................................................................................5

RESEP .....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan resep merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang


dilakukan oleh apoteker guna meningkatkan pelayanan kesehatan.Pelayanan kefarmasian
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.Paradigma pelayanan kefarmasianmengharuskan ada perluasan dari yang
berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi yang berorientasi pada pasien (patient
oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Pelayanan
kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana,
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik
(penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan
pencatatan/penyimpanan resep) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu
upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah meningkatkan kualitas
pelayanan farmasi, yaitu dengan perbaikan waktu tunggu pelayanan resep. Alur pelayanan
resep meliputi skrining resep, penyiapan obat dan peracikan obat, penulisan etiket,
pengemasan serta penyerahan obat kepada pasien(Kemenkes RI, 2016 ; Kemenkes RI, 2014)

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana pelayanan resep


dokter di apotek
2. Untuk menjadikan mahasiswa trampil dalam komunikasi, memberikan informasi
dan komunikasi kepada pasien di apotek saat melakukan pelayanan resep dokter
3. Untuk menambah wawasan tentang pelayanan resep dokter di apotek.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

4
1. Mahasiswa tergambar bagaimana pelayanan resep dokter di apotek
2. Mahasiswa trampil dalam komunikasi, memberikan informasi dan komunikasi
kepada pasien di apotek saat pelayanan resep dokter
3. Mahasiswa berkembang wawasannya tentang pelayanan resep dokter di apotek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Resep

Menurut MENKES NO. 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian


di apotek, Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi , kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter kepada Apoteker untuk
membuat atau menyerahkan obat kepada pasien, yang berhak menulis resep adalah :
Dokter, Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi dan mulut, Dokter hewan, terbatas
pada pengobatan untuk hewan.

Resep harus ditulis jelas dan lengkap, apabila resep tidak dapat dibaca dengan
jelas atau tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep
(Anief 2004 :10).

2. Pelaksanaan Pelayanan Resep

Pelayanan resep dilakukan sebagai berikut :


1. Penerimaan resep setelah menerima resep dari pasien, dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
 Pemeriksaan kelengkapan administratif resep yaitu: nama dokter, nomor surat izin
praktek (SIP), alamat praktek dokter, paraf dokter, tanggal penulisan resep, nama
obat, jumlah obat, cara penggunaan, nama pasien, umur pasien, dan jenis kelamin
pasien.
 Pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, cara
danlamapenggunaanobat

5
 Pertimbangan klinik, seperti alergi, efek samping, interaksi dan kesesuain dosis.
 Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada resep atau obatnya
tidak tersedia.

2. Peracikan obat setelah memeriksa resep, dilakukan hal-hal sebagai berikut:


 Pengambilan obat yang dibutuhkan kemudian diracik.
 Pemberian etiket warna putih untuk obat dalam/oral dan etiket warna biru untuk
obat luar, serta menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan obat dalam
bentuk larutan.
 Memasukkan obat kedalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat yang
berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang salah.

3. Penyerahan obat
 Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan obat
 Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang baik dan
sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya kurang
stabil.
 Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal lain yang terkait dengan
obattersebut, antara lain cara pemakaian obat, makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat, dan
lain-lain (Standar Pelayanan Kefarmasian 2004 :11).

3. Pengertian Pengkajian Resep

Pengkajian resep merupakan suatu pemeriksaan resep yang dilakukan petugas apotek
setelah resep diterima. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pengkajian resep yakni
kelengkapan administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Menurut
keputusan Menteri Kesehatan No.35 tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek, Apoteker dalam melakukan pengkajian resep meliputi :
1. Persyaratan Administratif Nama, SIP, dan Alamat dokter, Tanggal penulisan resep,
Tanda tangan / paraf dokter penulis resep, Nama, Alamat, Umur, Jenis kelamin, dan

6
berat badan pasien, Nama obat, Potensi, dosis, jumlah yang diminta, Cara pemakaian
yang jelas, Informasi lainnya.
2. Kesesuaian Farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompaktibilitas,
cara dan lama pemberian.
3. Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuain (dosis, durasi,
jumlah obat yang lain – lainnya).

Keterangan :

1. Persyaratan Administratif
a. Nama dan alamat dokter serta nomer surat izin praktek dan dapat pula nomor
telepon, jam dan hari praktek.
b. Nama kota serta tanggal resep itu ditulis dokter c Tanda tangan / paraf dokter
penulis resep. Merupakan tanda tangan/paraf dokter/dokter gigi/dokter hewan yang
menuliskan resep tersebut yang menjadikan resep itu otentik.
c. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien. Nama pasien ditulis
dibelakang kata pro : merupakan identifikasi pasien dan sebaiknya dilengkapi
dengan alamat yang memudahkan penelusuran bila terjadi sesuatu dengan obat
pada pasien.
d. Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta
e. Cara pemakaian yang jelas
f. Info lainnya.

2. Kesesuaian Farmasetik
a. Bentuk sediaan
b. Dosis Dosis adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan
efek tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala sakit. Jika dosis terlalu rendah
(underdose) maka efek terapi tidak tercapai. Jika berlebih (over dose) bisa
menimbulkan efek toksik atau keracunan bahkan sampai dengan kematian.
c. Potensi obat adalah kekuatan obat atau potensi suatu obat di berikan sesuai dengan
umur dan seberapa parah penyakit yang diderita pasien.

7
d. Stabilitas Pemilihan obat tergantung juga pada kestabilan suatu sediaan. Misalnya
untuk obat- obatan yang tidak stabil terhadap udara, maka pemerian obat oleh
dokter juga harus diperhatikan.
e. Inkompaktibilitasikompaktibilitas adalah ketidak campuran suatu obat. Ketidak
campuran ini termasuk interaksi farmasetik. Ikompaktiblitas ini terjadi diluar tubuh
(sebelum diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur. Pencampuran obat
demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisik ataupun kimiawi,
perubahan warna, dll. Atau mungkin juga tidak terlihat interksi ini biasanya
berakibat inaktivasi obat. (Rosyidah,2009).
f. Cara pemberian Aturan pakai obat penderita umumnya ditulis dengan singkatan
bahasa latin, aturan pakai ditandai dengan signatura (Zaman dan J, 1990).

3. Pertimbangan Klinis
Pertimbangan klinis berupa adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat, dll). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan
kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif
seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

8
BAB III
TELAAH RESEP

A. CARA PENGERJAAN RESEP

1. TTK menerima resep dari pasien, lalu memeriksa kelengkapan dan keabsahan
resep tersebut.
2. TTK akan memeriksa ada atau tidaknya obat dalam persediaan. Bila obat yang
dibutuhkan tersedia, kemudian dilakukan pemberian harga dan memberitahukan-
nya kepada pasien. Setelah pasien setuju segera dilakukan pembayaran atas obat
pada bagian kasir. Alamat dan nomor telepon pasien dicatat. Bila obat hanya
diambil sebagian maka petugas membuat salinan resep untuk pengambilan
sisanya. Bagi pasien yang memerlukan kuitansi maka dapat pula dibuatkan
kuitansi.
3. Resep diberi nomor urut resep, selanjutnya nomor resep tersebut diserahkan ke
pasien untuk mengambil obat pada bagian penyerahan obat.
4. Resep asli diserahkan ke bagian peracikan atau penyiapan obat. TTK pada bagian
peracikan atau penyiapan obat lalu meracik atau menyiapkan obat sesuai dengan
resep.
5. Setelah obat selesai disiapkan maka obat diberi etiket dan dikemas.
6. Sebelum obat diberikan dilakukan pemeriksaan kembali meliputi nomor resep,
nama pasien, kebenaran obat, jumlah dan etiketnya. Juga dilakukan pemeriksaan
salinan resep sesuai resep aslinya serta kebenaran kuitansi.
7. Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan nomor resep lalu pasiendiberi

9
informasi tentang cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan pasien.
8. Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan tanggal resepdan
disimpan sekurang-kurangnya tiga tahun.
9. Pada setiap tahapannya, petugas apotek wajib membubuhkan paraf atas apa saja
yang dikerjakan pada resep tersebut, jika terjadi sesuatu dapat dipertanggung
jawabkan atas pekerjaan yang dilakukan.

B. RESEP

I. Perhitungan Jumlah Obat

10
1. Sanadryl DMP Syrup = 1 Botol
Diambil = 1 botol
2. Racikan
- Lapisiv Tablet = 10 tablet
Diambil = 10 tablet
- Lameson Tablet = 3 tablet
Diambil = 3 tablet
- Tiriz Tablet = 5 tablet
Diambil = 5 tablet
- Codein Tablet = 5 tablet
Diambil = 5 tablet
3. Imunos Tablet = 1 tablet
Diambil = 1 tablet
II. Perhitungan Dosis

No
Nama Obat Kekuatan Dosis Pemakaian
.
Tiap 5 ml mengandung : 1x minum = 15 ml/5ml x 10 mg = 30 mg
 Dextromethorphan HBr 10 mg 1 hari = 3 x 30 mg = 90 mg
1x minum = 15 ml/5ml x 12,5mg = 37,5mg
 Diphenhydramine HCl 12.5 mg
1 hari = 3 x 37,5 mg = 112,5 mg
Sanadryl DMP 1x minum= 15ml/5ml x 100 mg = 300 mg
1.
Syrup  Ammonium Chloride 100 mg
1 hari = 3 x 300 mg = 900 mg
1x minum= 15ml/5ml x 50 mg = 150 mg
 Sodium citrate 50 mg
1 hari = 3 x 150 mg = 450 mg
1x minum= 15ml/5ml x 1 mg = 3 mg
 Menthol 1 mg
1 hari = 3 x 3 mg = 9 mg
2. Tiap Tab mengandung : 1x minum = 2/3 x 150 mg = 100 mg
 Glyceryl guaiacolate 150 mg. 1 hari = 3 x 100 mg = 300 mg
1x minum = 2/3 x 10 mg = 6,67 mg
Lapisiv Tablet  Dextromethorphan HBr 10 mg.
1 hari = 3 x 6,67 mg = 20 mg
1x minum = 2/3 x 15 mg = 10 mg
 Diphenhyramine HCl 15 mg.
1 hari = 3 x 10 mg = 30 mg
Tiap Tab mengandung : 1x minum = 1/5 x 16 mg = 3,2 mg
Lameson Tablet
Methylprednisolone 16 mg 1 hari = 3 x 3,2 mg = 9,6 mg
Tiriz Tablet Tiap tab mengandung : 1x minum = 1/3 x 10 mg = 3,33 mg
Cetirizine HCl 10 mg 1 hari = 3 x 3,33 mg = 10 mg

11
Tiap tab mengandung : 1x minum = 1/3 x 10 mg = 3,33 mg
Codein Tablet
Codein 10 mg 1 hari = 3 x 3,33 mg = 10 mg
Tiap Tab mengandung : 1x minum = 1 x 500 mg = 500 mg
Echinacea 500 mg 1 hari = 1 x 500 mg = 500 mg
1x minum = 1 x 10 mg = 10 mg
Zink picolinate 10 mg
1 hari = 1 x 10 mg = 10 mg
3. Imunos Tablet
1x minum = 1 x 15 mcg
selenium 15 mcg
1 hari = 1 x 15 mcg
1x minum = 1 x 50 mg = 50 mg
asam askorbat 50 mg.
1 hari = 1 x 50 mg = 50 mg

III. Aturan Pakai


1. Sanadryl DMP syrup : tiga kali sehari satu sendok makan
2. Obat Racikan : tiga kali sehari satu kapsul
3. Imunos Tablet : satu kali sehari satu tablet

IV. Deskripsi Obat

1. Sanadryl DMP sirup

Sanadryl DMP merupakan obat batuk yang mengandung Dextromethorphan HBr,


Diphenhydramine HCl, Ammonium Cl, Na citrate, mentol. Sanadryl DMP digunakan untuk
membantu mengobati batuk batuk kering, membantu meringankan flu dan pilek, membantu

12
meringankan batuk alergi. Sanadryl DMP cocok untuk menyembuhkan batuk jangka panjang
yang mungkin disebabkan oleh asma atau merokok.

Keterangan

 Golongan: Obat Bebas Terbatas


 Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek
 Kandungan: Dextromethorphan HBr 10 mg, diphenhydramine HCl 12.5 mg,
Ammonium Cl 100 mg, Na citrate 50 mg, Menthol 1 mg.
 Bentuk: Sirup
 Satuan Penjualan: Botol
 Kemasan: Botol 60 mL; Botol 120 mL
 Farmasi: Sanbe Farma.

Kegunaan

Sanadryl DMP digunakan untuk meredakan batuk produktif akibat reaksi alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Anjuran penggunaan Sanadryl Dmp:

 Dewasa: 2 sendok teh.


 Anak 6-12 tahun: 1 sendok teh (5 mL).
 Semua dosis harus diminum 3-4 kali sehari. Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa
makanan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Sanadryl DMP, yaitu:

1. Mengantuk

2. Pusing atau sakit kepala

3. Lelah

4. Mulut kering

13
5. Sulit buang air kecil

7. Sekresi saluran pernapasan mengental

8. kejang (dosis besar).

Interaksi Obat:

 Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan
Sanadryl DMP:
 Dapat mempotensiasi depresan SSP (sistem saraf pusat) lainnya.
 Tindakan yang diperpanjang oleh Monoamin Oksidase Inhibitor.

2. Lapisiv

Lapisiv-T adalah obat batuk dan pilek berbentuk tablet. Lapisiv-T mengandung Glyceryl
guaiacolate, Dextromethorphan HBr, Diphenhydramine HCl. Glyceryl guaiacolate berfungsi
untuk meredakan batuk dan membantu untuk mengeluarkan dahak. Dextromethorphan HBr
berfungsi untuk meredakan batuk kering yang di sebabkan oleh sinusitis (peradangan pada
sinus) dan flu. Diphenhydramine HCl berfungsi untuk meredakan gejala alergi, seperti: gatal-
gatal, bersin-bersin, hidung berair atau tersumbat. Sehingga Lapisiv-T dapat digunakan untuk
meredakan batuk dan pilek yang di sebabkan oleh alergi.

Keterangan

 Golongan: Obat Bebas Terbatas


 Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek

14
 Kandungan: Glyceryl guaiacolate 150 mg, Dextromethorphan HBr 10 mg,
Diphenhydramine HCl 15 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Strip @ 10 Tablet
 Farmasi: Lapi
 Harga: Rp. 16.000 - Rp. 30.000/ Strip

Kegunaan

Lapisiv-T dapat digunakan untuk meredakan batuk dan pilek yang disebabkan oleh alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Lapisiv-T adalah sebagai berikut:

 Dewasa dan anak usia > 12 tahun: 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari
 Anak usia 6-12 tahun: ¼-½ tablet, diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

 Mulut kering
 Mengantuk
 Ruam kulit
 Pusing

Kontraindikasi

 Nefropati
 Hipertiroidisme
 Penyakit jantung
 Hipertensi
 Sedang menjalani terapi dengan golongan obat MAOI

15
Interaksi Obat

 Antihistamin
 Golongan obat MAOI

3. Lameson

Lameson adalah obat yang mengandung Methylprednisolone dan merupakan golongan


hormon kortikosteroid. Hormon kortikosteroid merupakan golongan hormon steroid yang
diproduksi di korteks adrenal. Hormon kortikosteroid berperan dalam sistem fisiologis,
seperti respon stres, respon kekebalan tubuh dan pengaturan inflamasi, metabolisme
karbohidrat, katabolisme protein, kadar elektrolit darah dan perilaku. Lameson dapat
membuat kenaikan tingkat gula darah, yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.
Jadi bila Anda penderita diabetes ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu pada Dokter.

Keterangan

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Kortikosteroid
 Kandungan: Methylprednisolone
 Bentuk: Tablet 4 mg; Tablet 8 mg; Tablet 16 mg
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
 Farmasi: Lapi.
 Harga Lameson 4 mg: Rp. 40.000 - Rp. 60.000/ Strip
 Harga Lameson 8 mg: Rp. 75.000 - Rp. 140.000/ Strip
 Harga Lameson 16 mg: Rp. 85.000 - Rp. 160.000/ Strip

Kegunaan
16
Lameson digunakan untuk mengobati kondisi, seperti arthritis (radang sendi), reaksi alergi
yang parah, kondisi mata, penyakit kulit. Lameson juga dapat digunakan dengan obat lain
pada gangguan hormon.

Dosis & Cara Penggunaan

Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

1. Dewasa
 Dosis awal: 4-48 mg / hari, kemudian dosis dapat dikurangi secara bertahap ke
dosis efektif terendah untuk pemeliharaan.
2. Anak-anak
 Dosis: diberikan dosis 0.8-1.1 mg / kg berat badan.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

 Retensi natrium dan cairan


 Gangguan penyembuhan luka
 Gangguan metabolisme karbohidrat
 Kelemahan otot
 Peningkatan tekanan intraokuler dan intrakranial
 Osteoporosis

Kontraindikasi

 Tuberculosis
 Infeksi jamur sistemik
 Herpes simpleks
 Diabetes melitus
 Varisela
 Osteoporosis

Interaksi Obat

17
 Antidiabetik
 Golongan obat anti inflamasi non steroid
 Rifampisin
 Barbiturat

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Lameson ke
dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik
atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada
wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh
lebih besar dari potensi risiko pada janin.

4.Tiriz

Tiriz merupakan obat yang mengandung Cetirizine HCl sebagai zat aktifnya. Cetirizine HCl
digunakan untuk mengobati urtikaria (gatal biduran) dan meredakan gejala alergi, seperti:
mata berair, hidung berair, mata atau hidung gatal, bersin, dan gatal-gatal. Tiriz bekerja
dengan menghalangi zat alami tertentu (histamin) yang menimbulkan reaksi alergi. Tiriz
hanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi bukan untuk mengobati penyebabnya.

Keterangan

1. Tiriz Kaplet
 Golongan: Obat Keras

18
 Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi
 Kandungan: Cetirizine 10 mg
 Bentuk: Kaplet Salut Selaput
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Strip @ 10 Kaplet Salut Selaput
 Farmasi: Lapi

Kegunaan

Tiriz digunakan untuk mengobati alergi dan urtikaria.

Dosis & Cara Penggunaan

Tiriz merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap
pembelian nya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan tiriz juga harus
dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan
nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

1. Tiriz Kaplet
 Dewasa dan Anak usia > 6 tahun
1 Kaplet di minum 1 kali sehari
 Anak-anak usia 2-6 tahun
1/2 Kaplet di minum 1 kali sehari

Efek Samping

Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan tiriz adalah sakit kepala, pusing,
mengantuk, gelisah, mulut kering, ketidaknyamanan saluran pencernaan

Kontra Indikasi:

Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif.

Interaksi Obat:

Tidak boleh di berikan bersamaan dengan alkohol.

19
5. Codeine

Codeine adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Codein
tersedia dalam bentuk tablet 10, 15, dan 20 mg, atau dalam bentuk kapsul dan sirop.Codeine
merupakan obat pereda nyeri golongan opioid yang dibuat dari ekstrak tumbuhan opium.
Codeine meredakan nyeri dengan cara mengurangi respons nyeri yang diterima oleh otak.
Selain untuk meredakan nyeri, codeine juga dapat diresepkan untuk menekan respon batuk
pada orang dewasa.

Peringatan Sebelum Menggunakan Codeine

 Hindari mengonsumsi codeine jika Anda menderita gangguan pada saluran


pernapasan seperti asma, atau mengalami penyumbatan usus dan lambung.
 Harap waspada jika Anda memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), trauma kepala, memiliki tumor otak, kelainan mental, dan
kelainan pada pankreas.
 Beri tahu dokter jika Anda mengalami pembengkakan pada prostat, kesulitan buang
air kecil, kelainan kelenjar adrenal (misalnya penyakit Addison).
 Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami ketergantungan narkoba
atau alkohol.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk depresi, penyakit
Parkinson, dan migrain.
 Codeine dapat menyebabkan mengantuk dan pusing. Oleh karena itu, hindari
mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi obat ini.
 Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan codeine, segera
temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Codeine

20
Dokter akan menyesuaikan dosis codeine dengan kondisi dan respons pasien terhadap
pengobatan ini. Berikut adalah rincian dosis codeine oral:

Tujuan: meredakan nyeri ringan dan sedang

 Dewasa: 15-60 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal per hari 360 mg.
 Anak-anak di atas 12 tahun: 0,5-1 mg/kgBB, diberikan tiap 6 jam. Dosis maksimal
per hari 240 mg.

Tujuan: meredakan batuk

 Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.


 Anak-anak: 3 mg untuk anak usia 2-5 tahun, dan 7,5-15 mg untuk anak usia 6-12
tahun, 3-4 kali sehari.

Tujuan: meredakan diare akut.

 Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.

Cara Menggunakan Codeine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi codeine. Obat ini bisa diminum sebelum atau
sesudah makan. Telan obat secara langsung dengan menggunakan air putih. Jika Anda
merasa mual, obat dapat dikonsumsi dengan bantuan susu atau pada saat makan.

Konsumsilah codeine sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Jangan menambah atau
mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu karena berpotensi memicu efek
samping berbahaya, seperti gejala putus obat hingga overdosis.Jika Anda lupa mengonsumsi
codeine, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi
berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Interaksi Codeine dengan Obat Lainnya

 Menimbulkan efek samping yang berpotensi fatal jika dikonsumsi bersama dengan
obat penghambat enzim monoamine oxidase inhibitor (MAOI).
 Meningkatkan efek samping depresi sistem pernapasan jika digunakan dengan obat-
obatan anestesi dan antihistamin.
 Meningkatkan kadar codein dalam darah jika dikonsumsi bersama cimetidine.

21
 Meningkatkan risiko terjadinya konstipasi, jika dikonsumsi bersama obat golongan
antikolinergik dan antidiare.
 Memiliki efek berlawanan jika codein dikonsumsi bersama domperidone, dan
metoclopramide.

Efek Samping

 Pusing dan limbung.


 Mulut kering.
 Mual dan muntah.
 Kehilangan nafsu makan.
 Mudah merasa lelah.
 Sembelit.
 Sakit perut.
 Ruam.

6. Imunos

Imunos adalah suplemen yang diproduksi oleh Lapi Laboratories dan tersedia dalam bentuk
sirup dan kaplet. Imunos sirup mengandung Echinacea purpurea, Zinc picolinate, Selenium.
Sedangkan Imunos Kaplet mengandung Echinacea purpurea, Zinc picolinate, Selenium, dan
Vitamin C. Echinacea purpurea, Vitamin C dan Selenium yang dapat merangsang sistem
imun, sehingga lebih kebal dan selalu dalam kondisi optimal untuk melawan serangan

22
penyakit dan Zinc picolinate berfungsi untuk membantu menjaga sistem imun dan
mempercepat penyembuhan luka. Sehingga Imunos digunakan sebagai suplemen untuk
membantu meningkatkan sistem imun selama mengalami infeksi saluran pernapasan akut dan
kronis, serta mempercepat proses pemulihan dari sakit. Imunos dapat diminum oleh semua
kalangan usia.

Keterangan

 Golongan: Suplemen
 Kelas Terapi: Vitamin dan Mineral
 Kandungan: Echinacea 500 mg, Zink picolinate 10 mg, selenium 15 mcg, asam
askorbat 50 mg.
 Bentuk: Kaplet Salut Selaput
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Strip @ 4 Kaplet Salut Selaput
 Farmasi: Lapi Laboratories
 Harga: Rp. 30.000 - Rp. 62.000/ Strip

Kegunaan

Imunos digunakan sebagai suplemen untuk membantu meningkatkan sistem imun, serta
membantu mempercepat proses pemulihan dari sakit.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Imunos adalah sebagai berikut:

1. Imunos Kaplet
 Dewasa: 1 kaplet, diminum sekali sehari.
2. Imunos Sirup
 Anak usia > 2 tahun: 1 sendok teh (5 mL), diminum sekali sehari.

Efek Samping

Belum ada efek samping yang dilaporkan.

Kontraindikasi

23
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari Imunos.

V. Cara Penyimpanan

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.Simpan di tempat yang sejuk, kering terlindung dari
cahaya matahari langsung. Periksa kondisi obat secara berkala. Jangan lupa juga untuk
mengecek tanggal kadaluarsa.

VI. Etiket

24
Mona Rahmi Rulianti, M.Farm, Apt.
512/IPD/0037/KPPT/2012

Ardi (32th)
15 juni 2021
17

3 1

Sanadryl DMP Syrup / 1 botol

Juni 2023

Mona Rahmi Rulianti, M.Farm, Apt.


512/IPD/0037/KPPT/2012

17 Ardi (32th)
15 juni 2021
3 1

Obat Racikan / 15 kapsul

Agustus 2022

25
Mona Rahmi Rulianti, M.Farm, Apt.
512/IPD/0037/KPPT/2012

17 Ardi (32th) 15 juni 2021

3 1

Imunos Tablet / 4 Tablet

Oktober 2022

VII. Copy Resep

Apotek Simulasi Farma


SIP No. 512/IPD/0037/KPPT/2012
Jl. Ismail Marzuki No. 5341/171 Palembang.
Telp. (0711) 352671
Apoteker: Mona Rahmi Rulianti, M. Farm, Apt

26
Salinan Resep

No : 17
Dari Dokter :dr. Edi Purwanto
Ditulis Tanggal : 14 Juni 2021
Pro : Ardi ( 32 tahun )

R/ Sanadryl DMP Syr fls I

S3ddCI

det

R/ Lapisiv I tab 2/3

Lameson 16 mg tab 1/5

Tiriz tab 1/3

Codein 10mg tab 1/3

M f p da in cap

Dtd No XV

S3dd cap 1

det

R/ Imunos Plus Tab No IV

S 1 d d Tab 1

det

Palembang, 15 Juni 2021

Pcc,

27
VIII. Perhitungan Harga

No Nama Obat Jumlah Harga Tuslah Total

1. Sanadryl DMP Syrup 1 botol Rp20.000 Rp800 Rp20.800

Lapisiv Tablet 10 tablet Rp1.600 Rp1.000 Rp17.000

Lameson Tablet 3 tablet Rp9.000 Rp1.000 Rp28.000


2.
Tiriz Tablet 5 tablet Rp5.000 Rp1.000 Rp26.000

Codein Tablet 5 tablet Rp10.000 Rp1.000 Rp51.000

4 tablet
3. Imunos Tablet Rp8.500 Rp800 Rp34.800
(1 strip)

Total yang harus dibayar Rp177.600

IX. Kwitansi
APOTEK SIMULASI FARMA
JL.ISMAIL MARZUKI N0. 5341 TELP (0711)352071, PALEMBANG

KWITANSI

Sudah Diterima dari :


Sejumlah Uang : Rp. 177.600,-
Terbilang : SERATUS TUJUH PULUH TUJUH RIBU ENAM RATUS RUPIAH
Untuk Pembayaran Obat-Obatan dari :
Resep Dokter : dr. Edi Purwanto
No R/ : 17
Pro : Ardi (32 Tahun)

Palembang, 15 Juni 2021

SKENARIO

28
Pasien : Meyla Oktaria
TTK 1 : Anayani Dalillah
TTK 2 : Rara Rahmadani
TTK 3 : Aziz Muhammad Rifqy Irawan

TTK 1 : Selamat siang Ibu, Selamat datang di Apotek Simulasi Farma ada yang bisa
saya bantu?
Pasien : Siang mbak, saya mau menebus resep ini mbak.
TTK 1 : Baik Ibu, boleh saya lihat resep nya?
Pasien : Ini mba, resepnya.

TTK 1 : Resep atas nama Ardi, usia 32 tahun, apakah benar?

Pasien : Iya. Benar mbak.

TTK 1 : Baik bu, kami akan mengecek ketersediaan obat beserta harga nya terlebih
dahulu, mohon ditunggu ya, Bu.

Pasien : Baik, Mba

(TTK 1 meminta TTK 2 untuk menyiapkan obat)

TTK 1 : Rara, tolong cek ketersediaan beserta harga dari resep ini ya.

TTK 2 : Baik, Ana (menelaah resep).

(TTK 2 mengecek ketersediaan dan menyiapkan kopelan harga obat nya)

TTK 2 : Ana, semua obatnya tersedia serta harga obat seluruh nya Rp 177.600,-
(Bicara kepada TTK 1)

TTK 1 : Baik, Terimakasih Rara.

29
(TTK 1 kembali menemuin pasien)

TTK 1 : Pasien atas nama Ardi, usia 32 tahun

Pasien : Iya, saya mbak.

TTK 1 : Baik, Ibu. Jadi semua obat di resep ini tersedia di Apotek kami, total
seluruhnya Rp 177.600,- . Apakah ibu mau menebus semua obatnya?

Pasien : Iya mba, saya tebus semua obatnya.

TTK 1 : Baik Ibu, (menulis nomor antrian : 17). Ini nomor antriannya. Silahkan bayar
ke kasir terlebih dahulu, setelah itu mohon ditunggu ya bu, kami akan
menyiapkan obatnya.

Pasien : Baik, Mba.

(TTK 1 meminta TTK 3 untuk menyiapkan obat nya)

TTK1 : Aziz , tolong siapkan obat dari resep ini

TTK 3 : Baik Ana

(Seteleh menyiapkan obat, TTK 3 kembali menemuin TTK 1)

TTK 3 : Ana, ini obat beserta etiket dan copy resep nya

TTK 1 : Baik, Terimakasih Aziz

(TTK 1 memanggil pasien)

TTK 1 : Nomor antrian 17, pasienatas nama Ardi, 32 tahun.


30
Pasien : Iya mba

TTK 1 : Baik Ibu, ini obat nya sudah siap. Saya akan menjelaskan nya terlebih dahulu.
Disini ada 3 macam obat, ini merupakan obat yang diindikasikan untuk pasien
batuk kering ya bu. Apakah benar pasien mengalami hal demikian bu?

Pasien : Iya benar mba, sudah 2 minggu suami saya mengalami nya.

TTK 1 : Oke Baik Ibu, saya akan menjelaskan aturan pemakaiannya. Disini ada
Sanadryl DMP dalam sediaan sirup, ini diminum 3 kali sehari 1 sendok makan.
Lalu, ada obat racikan dalam bentuk kapsul, ini diminum 3 kali sehari 1 kapsul
dan yang terakhir ada suplemen Imunos dalam bentuk kaplet, diminum 1 kali
sehari 1 kaplet, terserah mau di pagi atau di malam hari tetapi harus konsisten,
tidak boleh berganti ya bu. Dan semua obat ini diminum setelah makan ya bu.

Pasien : Baik mba, untuk penyimpanan nya bagaimana ya mba?

TTK 1 :Untuk penyimpanannya itu disimpan di tempat yang sejuk, kering terlindung
dari cahaya matahari langsung,jauhkan dari jangkauan anak-anak serta periksa
kondisi obat secara berkala. Jangan lupa juga untuk mengecek tanggal
kadaluarsa nya, ya Ibu. Apakah sudah cukup jelas ibu?

Pasien : Baik mba, sudah cukup jelas penjelasannya.

TTK 1 : Oh iya ibu, saya menyarankan kepada suami ibu untuk saat ini menghindari
makanan yang berminyak ya bu. Lebih banyak untuk mengonsumsi air, dan
diusahakan air hangat saja jangan air es ya bu.

Pasien : Baiklah mbak, terimakasih atas sarannya

TTK 1 : Maaf ibu sebelumnya, boleh saya minta nomor HP nya untuk keperluan
administrasi kami?

Pasien : Boleh mba, nomor nya 087893472890.

TTK 1 : Baik ibu, nomor nya sudah kami catat ya bu. Ini obat nya, semoga lekas
sembuh ya bu

Pasien : Baik mba, terimakasih banyak

31
TTK : Sama - sama Ibu, senang bisa melayani.

32

Anda mungkin juga menyukai