PENUNTUN PRAKTIKUM
FARMASI PRAKTIS
TIM PENYUSUN :
apt. Yardi, Ph.D
apt. Vidia Arlaini Anwar, M.Farm
Yuni Anggraeni, M.Farm, Apt
PENUNTUN PRAKTIKUM
FARMASI PRAKTIS
NAMA :
NIM :
KELAS :
PRODI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2021
DAFTAR KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Responsi
2. Kajian Administrasi Resep, Kopi Resep Dan Etiket
3. Kajian Farmaseutika Dan Dosis
4. Pelayanan Kefarmasian Pada Resep Obat Penyakit Degeneratif : Anti Diabetes,
Anti Hipertensi, Dislipidemia (Kajian Klinis)
5. Penerimaan Obat, Penyimpanan, Pemusnahan Dan Penarikan
6. Pelayanan Kefarmasian Pada Resep Obat Anak-Anak (Compounding Sediaan
Puyer)
7. Pelayanan Kefarmasian Pada Resep Obat Penyakit Degeneratif : Anti Diabetes,
Anti Hipertensi, Dislipidemia (Konseling 1)
8. Ujian Tengan Semester
9. Pelayanan Kefarmasian Pada Resep Obat Penyakit Degeneratif : Anti Diabetes,
Anti Hipertensi, Dislipidemia (Konseling 2)
10. Pelayanan Kefarmasian Pada Resep Obat Dengan Pemakaian Khusus :Tetes Mata,
Salep, Krim, Asma, Dll (Konseling 3)
11. Swamedikasi & Minor Ailment 1
12. Swamedikasi & Minor Ailment 2
13. Penyiapan Materi Pelayanan Informasi Obat
14. Pelayanan Informasi Obat Kepada Masyarakat
15. Ujian Semester
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bagian yang mendasar yang memiliki peranan sangat besar
dalam menciptakan kehidupan yang bahagia dan sejahtera bagi semua orang. Beberapa barrier
yang dapat menyebabkan tidak tercapainya kesehatan yang baik adalah sebagai berikut :
1. Buruknya akses terhadap produk medis yang berkualitas
2. Kurangnya akses terhadap layanan professional kesehatan yang terlatih
3. Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi
4. Standar pendidikan profesional kesehatan yang kurang baik
Obat merupakan bagian yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Obat adalah
komponen esensial dalam penanganan penyakit baik dalam tahap pencegahan maupun
pengobatannya. Manfaat pengobatan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Terdapat
gap antara khasiat obat yang terlihat dalam pengujian klinis dengan keefektifannya saat
digunakan di dalam praktek klinis. Gap ini terjadi akibat beberapa faktor berikut :
Setelah mengikuti kegiatan praktikum farmasi praktis ini, mahasiswa diharapkan lebih
siap dan mampu dalam melaksanakan praktek profesinya kelak ditengah masyarakat setelah
mereka lulus.
Tim Penyusun
TATA TERTIB SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM
RUBRIK PENILAIAN
No Nama Mahasiswa Penilaian Laporan UTS UAS Nilai
tiap (15%) (30%) (40%) Total
kegiatan Range: 60 Range: 0 Range: 0 Range: 0
praktikum - 100 - 100 - 100 - 100
(15%)
Range: 60
- 100
Ciputat, .............................2021
Dosen
FORMAT LAPORAN
Laporan praktikum disusun mengikuti format berikut :
1. BAB I. PENDAHULUAN
tujuan
kajian teoritis
2. BAB II. ISI UTAMA LAPORAN
Prosedur kerja
Hasil & pembahasan
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
PRAKTIKUM I
RESPONSI
Responsi merupakan kegiatan awal praktikum. Dalam kegiatan ini dosen akan
memberikan gambaran secara singkat tentang pelaksanaan praktikum selama satu semester.
Dalam rensponsi ini akan disampaikan pula hal-hal sebagai berikut :
1. Kontrak pembelajaran
2. Tata tertib mahasiswa selama mengikuti kegiatan praktikum
3. Pembagian kelompok
4. Tata cara penilaian
5. Format laporan praktikum
6. Dan hal-hal lain yang dianggap perlu
PRAKTIKUM I
RESPONSI
Responsi merupakan kegiatan awal praktikum. Dalam kegiatan ini dosen akan
memberikan gambaran secara singkat tentang pelaksanaan praktikum selama satu semester.
Dalam rensponsi ini akan disampaikan pula hal-hal sebagai berikut :
1. Kontrak pembelajaran
2. Tata tertib mahasiswa selama mengikuti kegiatan praktikum
3. Pembagian kelompok
4. Tata cara penilaian
5. Format laporan praktikum
6. Dan hal-hal lain yang dianggap perlu
1
PRAKTIKUM II
KAJIAN ADMINISTRASI RESEP, KOPI RESEP DAN ETIKET
Persyaratan administratif pada sebuah resep perlu diperhatikan oleh tenaga kefarmasian
(apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dibawah pengawasan apoteker). Informasi-informasi
yang harus ada dalam sebuah resep terkait kelengkapan administratif ini penting dan akan
memudahkan pekerjaan apoteker. Contoh yang menggambarkan pentingnya informasi tersebut
adalah sebagai berikut :
Identitas dokter penulis resep (nama, alamat, nomor telpon) akan mempermudah
apoteker untuk melakukan komunikasi pada saat diperlukan. Misalnya ketika ada
hal yang peerlu dikonfirmasi terkait nama obat, kekuatan sediaan dan lain-lain.
Informasi terkait umur dan berat bedan akan sangat bermanfaat bagi pasien anak-
anak dimana diperlukan dalam melakukan pengecekan dosis.
Poin-poin administrasi yang perlu ditelaah dapat mengacu kepada ketiga standar pelayanan
kefarmasian yang telah diterbitkan oleh pemerintah ataupun cara penuliusan resep yang baik
yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia (World Healt Organization).
Yang dimaksud dengan salinan resep menurut Kepmenkes no. 280 th 1981 adalah
salinan yang dibuat apoteker, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli
harus memuat pula: nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan atau paraf APA, det/
detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne detur untuk obat yang belum diserahkan, nomor
resep, dan tanggal pembuatan. Bagian-bagian salinan resep adalah sebagai beriku :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan APA dan nomor SIA
3. Nama, umur, pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanggal penulisan resep
6. Tanggal dan nomor urut pembuatan
7. Tanda R/
8. Tanda “det” atau “deteur” untuk obat yang sudah diserahkan “ne det” atau “ne deteur”
untuk obat yang belum diserahkan
9. Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa salinan resep telah ditulis
sesuai dengan aslinya.
2
Etiket atau label obat (penandaan obat) adalah penandaan yang diberikan oleh fasilitas
pelayanan kefarmasian (Rumah Sakit, Puskesmas, apotek) yang biasanya ditempel di depan
obat atau alat kesehatan yang berguna untuk memberikan informasi penggunaan kepada para
pemakai obat atau alat kesehatan tersebut. Etiket berdasarkan fungsinya terdiri dari 2 :
1. Etiket Putih adalah etiket yang digunakan untuk obat yang dikonsumsi melalui saluran
pencernaan
2. Etiket Biru adalah etiket yang digunakan untuk obat yang tidak dikonsumsi melalui
saluran pencernaan
Tujuan praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian yang ada yaitu :
1. Membaca resep
2. Mengkaji resep secara administrasi
3. Membuat kopi resep dan etiket
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep yang terdapat pada penuntun
praktikum ini!
2. Lakukan pengkajian terhadap kelengkapan
administrasi resep, dan Catatlah masalah yang
terdapat pada resep jika ada. Lakukan langkah
yang perlu diambil sebagai seorang apoteker
terhadap masalah yang ada!
3. Buatlah kopi resep terhadap resep yang ada
sesuai dengan instruksi pada masing-masing
resep!
4. Buatlah etiket terhadap obat yang terdapat pada
resep dengan menganggap bahwa obat tersebut
diserahkan kepada pasien
5. Membuat laporan
3
Resep 1 Resep 2
Resep 3
4
PRAKTIKUM III
KAJIAN FARMASEUTIKA DAN DOSIS
Kajian farmasetika merupakan salah satu peran klinis yang perlu dilakukan oleh apoteker yang
dapat dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian terhadap resep pasien. Poin-poin kajian farmasetika dapat
dilihat pada pedoman penulisan resep yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia/WHO maupun dari
standar pelayanan kefarmasian yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang
terdiri dari :
Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan;
Dosis dan jumlah obat
stabilitas
Aturan dan cara penggunaan
kompatibilitas (ketercampuran Obat)
Dosis Obat dapat didefinisikan sebagai jumlah obat yang diberikan kepada penderita
dalam satuan berat (gram,miligram, microgram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau Unit –unit
lainnya (Unit Internasional). Dosis obat adalah jumlah obat yang cukup tapi tidak terlalu
banyak, dengan maksud menghasilkan efek terapi optimum pada pasien yang diberikan dengan
dosis yang serendah mungkin. Terdapat beberapa cara untuk menentukan jumlah dosis yang
diberikan kepada pasien yakni sebagai berikut :
a) Berdasarkan usia
b) Berdasarkan berat badan
c) Berdasarkan luas permukaan tubuh
Tujuan praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian pada sarana pelayanan kefarmasian, yaitu :
1. Mahasiswa dapat melakukan kajian farmaseutika pada resep dan menindaklanjuti resep
tersebut
2. Mahasiswa mampu menghitung dosis
5
Resep 1 Resep 2
6
PRAKTIKUM IV
Pelayanan kefarmasian pada resep Obat penyakit degeneratif : anti
diabetes, anti hipertensi, dislipidemia (kajian klinis)
Kajian klinis merupakan bagian dari skrining resep yang perlu dilakukan oleh apoteker
sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian dari kementrian kesehatan Republik Indonesia.
Kajian klinis ini perlu dilakukan guna mencegah terjadinya kesalahan pengobatan yang dapat
merugikan pasien karena akan mengganggu penjapaian tujuan terapi pasien.
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian di apotek/apote rawat jalan rumah sakit/klinik yang meliputi :
1. Pembacaan dan pelayanan resep pasien
2. Pengkajian klnis resep
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep yang diberikan dengan
dengan baik
2. Lakukan kajian klinis terhadap resep
tersebut dengan mengacu kepada
PERMENKES tentang standar pelayanan
kefarmasian di apotek yang meliputi :
Ketepatan indikasi
Ketepatan dosis obat
Ketepatan aturan, cara dan lama
penggunaan
Adanya duplikasi dan/atau polifarmasi
Reaksi obat yang tidak diinginkan
(alergi, efek samping obat, manifestasi
klinis lain
Kontraindikasi
Interaksi
3. Buatlah laporan atas kajian linis tersebut
7
Resep 1 Resep 2
8
PRAKTIKUM V
PENERIMAAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
OBAT
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia. Obat merupakan produk khusus yang dalam pengelolaannya
diberlakukan berbagai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Aturan-aturan ini dikeluarkan
dengan tujuan untuk menjaga mutu dan keamanan obat serta guna menghindari masalah terkait
penyalahgunaan obat.
Tujuan praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian yang terkait dengan pengelolaan sediaan farmasi, yaitu :
1. Penerimaan obat
2. Penyimpanan obat
3. Berita acara pemusnahan obat kadaluarsa/
rusak
4. Daftar obat yang dimusnahkan
5. Berita acara pemusnahan resep
6. Pelaporan pemakaianan narkotika
7. Pelaporan pemakaianan psikotropia
Prosedur kerja :
Kerjakanlah soal-soal berikut ini!
1. Apotek PRODI FARMASI UIN JKT secara rutin melakukan kegiatan stok opname sediaan
farmasi setiap tiga bulan sekali, yakni pada tanggal terakhir bulan Maret, Juni, September
dan Desember. Kegiatan ini dilakukan untuk memonitor sediaan farmasi guna mencegah
terjadinya kehilangan barang, kerusakan, mengidentifikasi sediaan farmasi yang slow
moving guna mencegah kerugian apotek dan mengefisienkan pengelolaan sediaan farmasi.
9
Pada stok opname yang dilakukan pada tanggal 31 Maret tahun berjalan, didapat data-data
berikut ini :
a. Obat yang mengalami kadaluarsa :
Amoksisilin kapsul 500 mg = 50 kapsul (Feb tahun berjalan)
Sefadroksi sirup 250 mg/5 ml = 5 botol ( Januari tahun berjalan)
Daonil 5 mg = 30 tablet ( Januari tahun berjalan)
Difloxin 500 mg = 20 tablet(Feb tahun berjalan)
Liaxon injeksi = 5 vial ( Januari tahun berjalan)
b. Obat yang mengalami kerusakan sebagai berikut :
Pharflox200 mg = 30 tab
Proris syrop = 4 botol
Lexipron 500 mg = 30 kapul
Lakukanlah pemusnahan terhadap obat-obat yang rusak dan kadaluarsa di atas, aturan
pemusnahan obat dapat dilihat pada permenkes tentang standar pelayanan kefarmasian!
2. Apotek PRODI FARMASI UIN JKT melakukan pengelolaan obat berikut ini!
Clopedin injeksi :
o tanggal 1 januari tahun berjalan : beli 50 ampul setelah sebulan stok kosong
dari PT Kimia Farma dist (PBF)
o tanggal 5 januari, Resep no 100 (andi) 2 ampul
o tanggal 10 januari, resepno 121 (wulan) 5 ampul
o tanggal 25 januari, resep no 222 (yanto) 5 ampul
Coditam tablet :
o tanggal 1 januari tahun berjalan: beli 200 tablet (2 bok),
untukmengisinkekurangan stok yang tinggal 10 tablet PT Kimia Farma dist
(PBF)
o tanggal 5 januari, Resep no 100 (susan) 10 tablet
o tanggal 8 januari, resep no 212 (wulan) 20 tablet
o tanggal 30 januari, resep 222 (yanto) 25 tablet
Cefixtar suspensi :
tanggal 1 januari tahun berjalan : beli 10 botol untukmengisinkekurangan
stok yang tinggal 2 botol PT Dosniroha (PBF)
tanggal 8 januari, Resep no 100 (susan) 1 botol
10
tanggal 12 januari, resep no 111 (wulan) 1 botol
tanggal 28 januari, resep no 119 (yanto) 1 botol
Buatlah laporan pemakaian obat narkotika untuk pemakaian bulan Januari tahun berjalan.
Lakukan identifikasi obat yang masuk golongan narkotika pada daftar di atas sesuai
peraturan yang berlaku!
3. Apotek PRODI FARMASI UIN JKT melakukan pengelolaan obat berikut ini!
Valisanbe 2 mg tablet :
o tanggal 1 januari tahun berjalan : beli 200 tablet setelah sebulan stok kosong
dari PT rajawali (PBF)
o tanggal 7 januari, Resep no 100 (andi) 5 tablet
o tanggal 10 januari, resep no 200 (wulan) 5 tablet
o tanggal 25 januari, resep no 220 (yanto) 10 tablet
xanax 0,25 mg tablet :
o tanggal 1 januari tahun berjalan : beli 200 tablet (2 bok), untukmengisi
kekurangan stok yang tinggal 10 tablet PT Otto (PBF)
o tanggal 5 januari, Resep no 100 (susan) 10 tablet
o tanggal 8 januari, resep no 125 (wulan) 20 tablet
o tanggal 30 januari, resep n0 150 (yanto) 25 tablet
Mesol 4 mg tablet :
tanggal 1 januari tahun berjalan : beli 10 tablet untukmengisin kekurangan
stok yang tinggal 2 botol PT Dosniroha (PBF)
tanggal 8 januari, Resep no 100 (susan) 1 tablet
tanggal 12 januari, resep no 200 (wulan) 1 tablet
tanggal 28 januari, resep no 300 (yanto) 1 tablet
Buatlah laporan pemakaian obat psikotropika untuk pemakaian bulan Januari 2019!
Lakukan identifikasi obat yang masuk golongan psikotropika pada daftar di atas sesuai
peraturan yang berlaku!
4. Apotek PRODI FARMASI UIN JKT melakukan pesanan obat di bawah ini!
Clopedin injeksi :
o tanggal 1 januari2019 : beli 50 ampul setelah sebulan stok kosong dari PT
rajawali (PBF)
11
Coditam tablet :
o tanggal 1 januari 2019 : beli 200 tablet (2 bok), untuk mengisi kekurangan
stok yang tinggal 10 tablet
Cefixtar suspensi :
tanggal 1 januari 2019 : beli 10 botol untukmengisinkekurangan stok yang
tinggal 2 botol PT Dosniroha (PBF)
Valisanbe 2 mg tablet :
tanggal 3 januari 2019 : beli 200 tablet (2 bok), untuk mengisi kekurangan
stok yang tinggal 20 tablet
xanax 0,25 mg tablet :
tanggal 10 januari 2019 : beli 200 tablet (2 bok), untuk mengisi kekurangan
stok yang tinggal 50 tablet
Buatlah pesanan obat berikut ke PT Kimia Farma distributor yang berlamat di Pulo Gadung!
12
PRAKTIKUM VI
Pelayanan kefarmasian pada resep obat anak-anak (compounding sediaan
puyer)
Tujuan praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum ini
mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan
pelayanan kefarmasian yaitu :
1. Membaca resep
2. Melakukan conpounding terhadap
obat yang ada di dalam resep
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep dengan baik dan benar
2. Lakukan perhitungan terhadap dosis
yang ada di dalam resep
3. Apabila terdapat ketidak tepatan,
usulkan dosis yang menurut saudara
lebih tepat
4. Siapkan obat yang ada di resep
5. Berikan pada pasien
6. Buatlah laporan dari kegiatan praktikum
saudara hari ini
13
Alat & bahan yang perlu dibawa
1. Perlengkapan peracikan
2. Obat
3. Kertas folio
4. Alat tulis
5. Kertas puyer
6. Etiket
7. Pembungkus plastik
14
PRAKTIKUM VII
Pelayanan kefarmasian pada resep Obat penyakit degeneratif : anti
diabetes, anti hipertensi, dislipidemia (konseling 1)
15
16
17
Tujuan praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian yakni konseling pengobatan di sarana pelayanan kefarmasian seperti apotek,
puskesmas dan rumah sakit.
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep yang diberikan dengan dengan baik
2. Lakuan pencatatan riwayat pengobatan pasien sesuai format yang ada pada lampiran.
Skenarionya adalah pasien tidak meminum obat selain yang diresepkan dan memiliki
riwayat alergi terhadap penisilin. Tetangganya pernah menyarankan untuk menggunakan
obat herbal untuk mengatasi penyakitnya
3. Siapkanlah obat sesuai yang diminta pada resep termasuk etiket, kopi resep jika diperlukan,
dll
4. Buatlah lembar informasi obat sesuai template terlampir
5. Berikanlah obat kepada pasien dengan disertai konseling
6. Konseling dilakukan secara berpasangan
7. Buatlah laporan atas kegiatan praktikum
Resep 1 Resep 2
18
PRAKTIKUM VIII
UJIAN TENGAH
SEMESTER
19
PRAKTIKUM IX
Pelayanan kefarmasian pada resep Obat penyakit degeneratif : anti
diabetes, anti hipertensi, dislipidemia (konseling 2, pasien dengan resep
dan kopi resep)
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian di di apotek/apote rawat jalan rumah sakit/klinik yang meliputi :
1. Membaca resep
2. Pengkajian riwayat pengobatan pasien
3. Pelaksanaan konseling dengan baik
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep yang diberikan dengan
dengan baik
2. Lakukan pencatatan riwayat pengobatan
pasien sesuai format yang ada pada
lampiran. Skenarionya adalah pasien
tidak meminum obat selain yang
diresepkan dan memiliki riwayat alergi
terhadap siprofloksasin. Tetangganya
pernah menyarankan untuk
menggunakan obat herbal untuk
mengatasi penyakitnya
3. Siapkanlah obat sesuai yang diminta
pada resep termasuk etiket, kopi resep Alat & bahan yang perlu dibawa
jika diperlukan, dll 1. Kertas folio
4. Buatlah lembar informasi obat sesuai 2. Alat tulis
template terlampir 3. Etiket
5. Berikanlah obat kepada pasien dengan 4. Pembungkus plastik
disertai konseling
6. Konseling dilakukan secara berpasangan
7. Buatlah laporan atas kegiatan praktikum
20
Resep 1 Resep 2
21
PRAKTIKUM X
Pelayanan kefarmasian pada resep Obat dengan pemakaian khusus :tetes
mata, salep, krim, inhaler, turbohaler, dll (konseling 3)
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa
diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian di apotek, rumah sakit dan puskesmas
yang meliputi :
1. Membaca resep
2. Pengkajian riwayat pengobatan pasien
3. Pelaksanaan konseling terhadap obat
dengan pemakaian khusus dengan baik
Prosedur kerja :
1. Bacalah resep yang diberikan dengan baik
2. Lakukan pencatatan riwayat pengobatan
pasien
3. Siapkanlah obat sesuai yang diminta pada
resep
4. Buatlah etiket, kopi resep, dll jika
diperlukan
5. Buatlah lembar informasi obat
6. Berikanlah obat kepada pasien dengan Alat & bahan yang perlu dibawa
disertai konseling
1. Kertas folio
7. Konseling dilakukan secara berpasangan
2. Alat tulis
8. Buatlah laporan atas kegiatan praktikum
3. Etiket
4. Pembungkus plastik
20
Resep 1
21
SUPOSITORIA 1. Cuci Tangan (1).
2. Buka bungkus aluminium foil
dan basahi supositoria dengan
sedikit air(2).
3. pasien dibaringkan dalam posisi
miring
4. dorong bagian ujung supositoria
ke dalam anus dengan ujung jari.
5. cuci tangan untuk
menghilangkan sisa obat pada
tangan.
22
TURBOHALER Turbuhaler adalah salah satu jenis
inhaler berbentuk tabung yang
didalamnya terdapat obat dalam
bentuk bubuk kering. Perangkat ini
digunakan dengan cara menghisap
obat melalui mulut, kemudian
diteruskan ke paru-paru
23
8. Tutup kembali Turbuhalaer
dan berkumur dengan air
hangat
24
Hindari penggunaan obat tetes
mata atau salep mata oleh lebih
dari satu orang, agar tidak
terjadi penulaan infeksi
25
SEDIAAN 1. Cuci tangan.
SALEP 2. Oleskan obat tipis–tipis pada
daerah yang terinfeksi
3. Cuci tangan kembali untuk
membersihkan sisa obat
26
TABLET 1. Minum dan berkumurlah
BUCCAL dengan sedikit air untuk
melembabkan jika mulut
kering.
2. Letakan tablet diantara pipi
dan gusi atau gusi bawah
3. Tutup mulut dan jangan
menelan sampai tablet larut
dengan sempurna
4. Jangan makan minum atau
merokok selama tablet belum
larut
5. Jangan berkumur atau
mencuci mulut selama 15
menit setelah tablet larut
dengan sempurna
27
lubang hidung dengan
menekan bersama dan
melepaskan sisi
hidungberulang-ulang selama
sekitar 1 menit. Ini akan
menyebarkan salep ke seluruh
nares
5. Jangan oleskan salep hidung
bersamaan dengan produk
intranasal lainnya.
28
TETES 1. Cucilah tangan anda dengan air
TELINGA dan sabun.
2. Pastikan kondisi ujung botol
atau pipet tetes tidak rusak.
3. Bersihkan telinga bagian luar
dengan menggunakan air
hangat atau kain lembab
dengan hati-hati, kemudian
dikeringkan.
29
jangan menyeka atau membilas
ujung botol tetes.
8. Cucilah tangan anda dengan air
dan sabun untuk
membersihkan sisa obat yang
mungkin menempel.
30
10. Bersihkan tangan dengan
mencuci nya untuk
membersihkan sisa obat.
31
PRAKTIKUM XI
PERAN APOTEKER DALAM SWAMEDIKASI
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini
mahasiswa diharapkan mampu
melakukan pelayanan swamedikasi
terhadap pasien
Prosedur kerja :
1. Lakukan pelayanan swamedikasi sesuai dengan scenario pasien sebagai berikut :
Pasien datang ke apotek saudara, menyampaikan masalah kesehatan yang tengah
dia hadapi. Pasien mengalami radang tenggorokan sejak 1 hari yang lalu, tidak
demam, tenggorokan bengkak dan rasa sakit saat menelan.
2. Lakukan proses assessment terhadap, berikan solusi atas masalah kesehatan yang
dialami oleh pasien
3. Dokumentasikan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien pada blanko yang
ada
33
Algoritma swamedikasi
No
Apoteker menilai apakah kondisi pasien
masuk kategori penyakit yang dapat Rujuk ke dokter
diatasi dengan swamedikasi
yes
34
SCHOLAR
What questions are What is bothering you? What questions When did the
associated with What is wrong? are associated problem/problems start?
Symptoms? What brings you in today? with Onset How often do the symptoms
What other problems have you occur?
noticed? How did the problems or
What other symptoms have you symptoms start?
noticed? What were you doing when
you first noticed the
symptoms?
How long have you had this
problem?
How long have the
symptoms been present?
What questions are What does the problem feel What questions What makes the problem
associated with like? are associated worse?
Characteristics Describe your with Aggravating Food
symptoms/problem to me Factors Activities
Have your symptoms changed Medications
over time? Positions
How bothersome are your
symptoms? What else do you feel when
To what extent do your you have this problem?
symptoms interfere with your
activities of daily living?
What questions are Have you had these same What questions What makes the problem
associated with symptoms in the past? are associated better?
History How have these symptoms with Remitting Food
affected you in the past? Factors Activities
How do these symptoms Medications
compare to symptoms you have Positions
had in the past?
What have you tried this time to What have you done so far to
relieve the symptoms? make the problem better?
What have you tried in the past? Was is successful?
What was the result of past
treatments?
35
36
PRAKTIKUM XII
PERAN APOTEKER DALAM SWAMEDIKASI 2
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan pelayanan
swamedikasi dan minor ailment terhadap pasien
Prosedur kerja :
1. Lakukan pelayanan swamedikasi sesuai dengan scenario pasien sebagai berikut :
2. Pasien datang ke apotek saudara, menyampaikan masalah kesehatan yang tengah
dia hadapi. Pasien mengalami diare sejak tadi pagi, tidak demam.
3. Lakukan proses assessment terhadap, berikan solusi atas masalah kesehatan yang
dialami oleh pasien
4. Dokumentasikan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien pada blanko yang
ada
37
PRAKTIKUM XIII
PENYIAPAN MATERI PELAYANAN INFORMASI OBAT (BROSUR)
dan meningkatkan kesehatan yang baik dan mencegah penyakit. Tujuan keseluruhan dari
promosi kesehatan dapat disimpulkan sebagai peningkatan keseimbangan fisik, mental dan
sosial aspek kesehatan positif, digabungkan dengan pencegahan penyakit fisik, mental dan
sosial . Apoteker dan profesional kesehatan lainnya berperan dalam memberikan informasi
untuk mempromosikan dan memelihara kesehatan yang baik, untuk mendukung tindakan dan
perilaku orang yang berkaitan dengan kesehatan, dan untuk berkontribusi meningkatkan
kualitas hidup.
Apoteker dapat memberikan informasi dan advice terkait berbagai isu seperti di bawah
ini :
Berhendi merokok
Kesehatan bayi dan anak
Makan sehat
Aktivitas fisik
Penyalahgunaan obat
Kontrasepsi dan kesehatan seksual
Stres
Kesehatan oral
Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan obat (contoh: pengobatan untuk
mencegah penyakit jantung, osteoporosis , dan lain sebagainya)
Pencegahan dan diagnosa awal kanker
Beberapa bentuk keghiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan apoteker adalah
sebagai berikut :
Menggunakan gedung apotek secara efektif untuk meningkatkan kesehatan
melalui tampilan poster dan leaflet tentang topik kesehatan
Menyiapkan area konseling
Menggunakan informasi tertulis untuk melengkapi nasehat verbal (misalnya
menggunakan brosur tentang makan sehat berbarengan dengan menjual obat
pencahar pada pasien yang meminta pertolongan atas masalah kesehatan
konstipasi yang sedang dialaminya)
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat membuat materi pelayanan
informasi obat dalam bentuk brosur/leaflet dengan baik.
Prosedur kerja :
1. Buatlah materi informasi obat dalam bentuk brosur/leaflet
2. Brosur/leaflet mencakup poin-poin berikut :
a. Penjelsan singkat tentang kelompok obat
b. Indikasi Obat dan cara memonitor efek obat
c. Kontraindikasi
d. Penjelasan tentang cara penggunaan dan penyimpanan
e. Peringatan terkait penggunaan obat
f. Gejala efek obat yang tidak diinginkan yang bersifat serius dan sering
timbul serta cara mengatasinya
3. Pembagian topik untuk brosur/leaflet sebagai berikut :
a. Kelompok I : Bijak Menggunakan Obat Antibiotik
b. Kelompok II : Bijak Menggunakan Obat Antidiabetes
c. Kelompok III : Bijak Menggunakan Obat Antikolesterol
d. Kelompok IV : Bijak Menggunakan Obat Diare
e. Kelompok V : Bijak Menggunakan Obat Lambung
f. Kelompok VI : Bijak Menggunakan Obat Penghilang nyeri/sakit
g. Kelompok VII : Bijak Menggunakan Obat Antihipertensi
h. Kelompok VIII : Bijak Menggunakan Obat Asma
4. Diskusikan brosur/leaflet yang dibuat dengan dosen pembimbing untuk
mendapatkan persetujuan
5. Brosur/leaflet yang telah disetujui dapat digunakan untuk melakukan pelayanan
informasi obat kepada masyarakat di sekitar kampus atau rumah tinggal
6. Kumpulkan brosur/leaflet yang telah anda buat
PRAKTIKUM XIV
PELAYANAN INFORMASI OBAT KEPADA MASYARAKAT
Tujuan eksperimen
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pelayanan
informasi obat kepada masyarakat yang ada di sekitar kampus atau di lingkungan tempat
tinggal.
Prosedur kerja :
1. Gunakanlah brosur yang telah saudara buat
pada praktikum sebelumnya (yang telah
disetujui dosen pembimbing praktikum)
sebagai bahan untuk melakukan kegiatan
pemberian informasi obat
2. Lakukan pemberian PIO kepada masyarakat
yang ada di sekitar kampus atau rumah
tinggal saudara 5. Tayangkan video pemberian PIO pada
minimal 2 kali pemberian kepada orang atau dosen dan praktikan lainnya
dalam bentuk video dengan durasi sekitar 10 pembimbing praktikum. Channel yang
Tempat
14. Ujian konseling dilaksanakan di ruang yang memiliki privasi, masing-masing dengan 1
dosen penguji
15. Setting ruang konseling kurang lebih seperti gambar berikut ini (apoteker dan pasien)
16. Pelaksanaan konseling akan direkam dalam format video.
17. Proses perekaman : Pasangan mahasiswa yang sudah selesai melaksanakan ujian, akan
bertugas merekam pasangan mahasiswa setelahnya. Video dikirim ke
yardi.tugas.mahasiswa@gmail.com. dengan format Nama Mahasiswa Nomor absen_kelas
(contoh 01kelas AC) .
Waktu
Ditentukan kemudian
REFERENSI
American Pharmacist Association (2009) Drug Information Handbook. 17th edn. Edited by C. F. Lacy,
L. L. Armstrong, and M. Goldman. Lexi-Comp.
Ghaibi, S., Ipema, H. and Gabay, M. (2015) ‘ASHP guidelines on the pharmacist’s role in providing drug
information’, American Journal of Health-System Pharmacy, 72(7), pp. 573–577. doi:
10.2146/sp150002.
https://reference.medscape.com/drug-interactionchecker
https://www.drugs.com/drug_interactions.html
https://www.rxlist.com/drug-interaction-checker.htm
Kementrian Kesehatan RI (2016a) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Indonesia: Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 49.
Kementrian Kesehatan RI (2016b) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Indonesia: Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 50.
Kementrian Kesehatan RI (2016c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. indonesia: Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 206.
Lovetianna (no date) Pharmacotherapy: QuEST and SCHOLAR-MAC. Available at:
https://quizlet.com/181482025/pharmacotherapy-quest-and-scholar-mac-flash-cards/ (Accessed: 18
April 2021).
Republik Indonesia (1997) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 Tentang
Psikotropika. Indonesia: Lembaran negara Rebublik Indonesia tahun 1997 nomor 10.
Republik Indonesia (2009) Undang-undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika, Lembaran negara Republik Indonesia.
Tatro, D. S. (2014) Drug Interaction Facts. 5th edn. Edited by D. S. Tatro. Lippincott Williams & Wilkins.
Taylor, K. M. and Harding, G. (eds) (2005) Pharmacy Practice. London: Taylor & Francis Group.
World Health Organization (2000) Guide to Good Prescribing. World Health Organization.
44
Lampiran 1
Nama Obat :
1. Nama : ....................................................................
NIP : ....................................................................
Jabatan : ....................................................................
2. Nama : ....................................................................
NIP : ....................................................................
Jabatan: : ....................................................................
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab.
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :
1.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2.Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4.Arsip di Apotek
............................................. 20 ............
1. ......................................................... ..........................................................
NIP.
2. ......................................................... ..........................................................
NIP. NO. SIPA
Lampiran 3
............................................. 20 ............
1. ......................................................... ..........................................................
NIP.
2. ......................................................... ..........................................................
NIP. NO. SIPA
Lampiran 4
............................................. 20 ............
Apoteker
Lampiran 5
............................................. 20 ............
Apoteker
Lampiran 6
SURAT PESANAN
No Nama Barang Jumlah Keterangan
Ciputat,
APOTEKER
( )
No. SIPA
Lampiran 7
perlu Catt:
- Satu surat pesanan hanya berlaku untuk satu jenis Narkotika
- Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap
Lampiran 8
perlu Catt:
Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap
Lampiran 9
Nama pasien :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat/telp :
Riwayat pengobatan
Obat lain yang sedang digunakan :
Penggunaan obat herbal/tradisional :
Riwayat alergi obat :
Riwayat alergi makanan :
Lampiran 10
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
No. Telepon :
DOKUMENTASI KONSELING
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
Alamat
Tanggal Konseling
Nama Dokter
Diagnosa
Riwayat alergi
Keluhan
Tindak lanjut
Pasien Apoteker
.............................................. ................................................
Lampiran 14
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
No. Telepon :
............................................. 20 ............
Apoteker
Lampiran 15
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
No. Telepon :
Riwayat
penyakit
Riwayat
penggunaan
obat
Riwayat
alergi
............................................. 20 ............
Apoteker
Lampiran 16
Pembukaan Peserta menyampaikan 4 dari aspek dibawah ini : Peserta Peserta Peserta tidak
melakukan 2-3 melakukan 1 melakukan aspek
Memberi Salam aspek dari aspek dari pembukaan
pembukaan pembukaan
1 Memperkenalkan diri
Mempersilahkan duduk
KIE ESO, Peserta menyampaikan 3 aspek dibawah ini : Peserta Peserta Peserta tidak
penyimpanan melakukan 2 melakukan 1 memberitahukan
ESO yang terjadi
aspek dari KIE aspek dari KIE KIE ESO,
Cara mencegah atau mengatasi ESO ESO, ESO, penyimpanan dan
penyimpanan, penyimpanan, interaksi
7
dan interaksi dan interaksi
Cara penyimpanan obat (suhu ruang, keadaan Obat 1 Obat 2 Obat 1 Obat 2 Obat 1 Obat 2
cahaya, jauh dari jangkauan anak2)
KIE terapi Peserta menyampaikan aspek dibawah ini : Peserta Peserta tidak
8 non- melakukan 1 melakukan aspek
Hal-hal yang harus dihindari (makanan, minuman,
farmakologi aspek dari KIE
aktivitas, dll)
Hal-hal yang dianjurkan (olahraga, makanan yang terapi non- KIE terapi non-
dianjurkan, dll) farmakologi farmakologi
KIE Peserta menyampaikan 3 aspek dibawah ini : Peserta Peserta Peserta tidak
konfirmasi melakukan 2 melakukan 1 melakukan aspek
Konfirmasi akhir konseling dari pasien (meminta
akhir resep aspek dari KIE aspek dari KIE dari KIE
pasien untuk mengulang informasi terkait obat)
konfirmasi akhir konfirmasi akhir konfirmasi akhir
9 Menyampaikan resep dapat diulang atau tidak (dalam resep resep resep
bentuk iter atau tidak)
Memberi nomor kontak yang bisa dihubungi untuk
konsultasi terkait obat
Penutupan Peserta menyampaikan minimal 3 aspek dibawah ini : Peserta Peserta Peserta tidak
melakukan 2 melakukan 1 melakukan aspek
Memberi kesepatan pasien untuk bertanya
aspek dari aspek dari dari penutupan
Menyampaikan terimakasih atas sudah meluwangkan penutupan penutupan
10 waktu untuk konseling
Mengucapkan ‘semoga cepat sembuh’ kepada pasien
Salam
Bahasa dan Bahasa & suara yang digunakan memenuhi semua aspek Bahasa & suara Bahasa & suara Bahasa & suara
sikap yang yang digunakan yang digunakan yang digunakan
Jelas
digunakan memenuhi 3-4 memenuhi 2 tidak satupun
Mudah dimengerti aspek memenuhi aspek