Disetujui oleh:
Nama
NIM
Nama RS
Alamat RS
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Praktek Studi Profesi Apoteker (PKPA) Rumah Sakit merupakan program magang mahasiswa
Program Profesi Apoteker selama 2 bulan di rumah sakit. Program ini dikenal juga dengan
praktek kepaniteraan klinik. Pada tahap ini mahasiswa akan menerapkan pengetahuan yang
telah mereka dapatkan selama belajar di kampus dalam setting rumah sakit sesuai kompetensi
Apoteker di rumah sakit. Keberhasilan dalam kepaniteraan ini tidak hanya tergantung pada
penguasaan teoritis tetapi juga pada aplikasi ilmu farmasi yang telah didapatkan selama ini
yang akan berwujud sebagai kompetensi klinis seorang farmasis.
Program praktek yang dirancang dalam buku ini adalah untuk mendapatkan keterampilan klinis
seorang farmasis sesuai dengan perubahan paradigma farmasis dari Drugs oriented menjadi
Patient Oriented serta untuk memenuhi Permenkes no. 72 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Sebagai salah satu program praktek kefarmasian, program ini memberikan pengenalan praktek
kefarmasian (Pharmacy Practice) pada setting Rumah Sakit. Pengalaman yang perlu diperoleh
peserta didik adalah: menerapkan asuhan kefarmasian pada pasien, mengevaluasi data
laboratorium pasien dan data pemeriksaan fisik, serta data penunjang lainnya untuk me-review
dan menginterpretasikan catatan medik pasien, menggunakan dan mengakses informasi obat,
memahami dan mnggunakan proses dokumentasi kegiatan asuhan kefarmasian.
Buku panduan dan logbook ini disusun berdasarkan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh mahasiswa selama menjalankan praktek kepaniteraan klinik di Rumah sakit. Dengan
demikian dapat menjadi alat kontrol terhadap pelaksanaan PKPA mahasiswa di rumah sakit.
Penyusun
A. LATAR BELAKANG
Profesi apoteker merupakan profesi yang bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian sesuai dengan ketentuan praktik kefarmasian dan memenuhi standar profesi. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di bidang kefarmasian. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
menyelenggarakan Program Studi Profesi Apoteker yang merupakan pendidikan lanjutan dari
program pendidikan Sarjana Farmasi untuk menghasilkan tenaga profesional di bidang kefarmasian.
Untuk mendukung hal tersebut perlu dirumuskan kurikulum yang didasarkan pada rumusan
kompetensi yang harus dicapai mengacu kepada standar nasional pendidikan tinggi.
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan dalam penetapan kompetensi lulusan
dan acuan baku penyelenggaraan program studi profesi apoteker. Standar kompetensi tersebut
meliputi antara lain praktik kefarmasian secara professional dan etik, optimalisasi penggunaan
sediaan farmasi, dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan, formulasi dan produksi sediaan
farmasi, upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat, pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, komunikasi elektif, keterampilan organisasi dan hubungan interpersonal dan peningkatan
kompetensi diri. Untuk mencapai kompetensi tersebut, maka mahasiswa program profesi apoteker
perlu mengikuti praktik kerja profesi apoteker dibeberapa tempat seperti Rumah Sakit, Apotek,
Industri Farmasi, Pedagang Besar Farmasi dan Puskesmas atau Pemerintahan.
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian
meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan pelayanan
farmasi klinis dan apoteker adalah orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
tersebut. Dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai,
apoteker harus mampu melakukan kegiatan pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, penarikan, pengendalian dan administrasi. Dalam
kegiatan farmasi klinis, apoteker berperan dalam pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran
riwayat penggunaan obat pasien, rekonsiliasi obat, pemberian informasi obat, konselingm monitoring
efek samping, dispensing sediaan steril serta pemantauan kadar obat dalam darah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehata Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.
B. TUJUAN PKPA
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik kefarmasian secara professional dan etik
2. Mahasiswa mampu mengoptimalisasi penggunaan sediaan farmasi
3. Mahasiswa mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Mahasiswa mampu melakukan produksi sediaan farmasi tertentu
5. Mahasiswa mampu melakukan upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
6. Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
7. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi efektif, keterampilan organisasi dan hubungan
interpersonal dan peningkatan kompetensi diri.
1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan PKPA sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Mahasiswa wajib mengikuti pembekalan sebelum melaksanakan PKPA sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
3. Mahasiswa bersikap dan berperilaku sopan, menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik
kefarmasian serta menjaga nama baik almamater.
4. Mahasiswa mematuhi semua peraturan dan tata tertib di tempat PKPA.
5. Mahasiswa menggunakan seragam PKPA yang telah ditentukan.
6. Mahasiswa menjalin hubungan yang baik dengan sesama peserta PKPA, apoteker dan profesi
lain selama melaksanakan kegiatan PKPA.
7. Mahasiswa menyiapkan dan menyerahkan laporan PKPA ke koordinator PKPA dan tempat
pelaksanaan PKPA.
8. Mahasiswa yang berhalangan masuk saat PKPA, maka harus membuat surat permohonan izin
tertulis kepada pembimbing lokasi (preseptor) dan tembusan kepada koordinator PKPA.
9. Mahasiswa yang karena sesuatu hal terpaksa tidak dapat mengikuti ketentuan yang berlaku
wajib melapor kepada Ketua PSPA.
10. Berdiskusi atau menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan PKPA dengan
pembimbing 2 dari kampus baik secara langsung ataupun secara elektronik selama
pelaksanaan PKPA.
11. Menyerahkan laporan umum berupa laporan pelaksanaan PKPA dan laporan khusus baik
kepada rumah sakit maupun kepada PSPA, sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir
apoteker
D. PENILAIAN
5.2. Mampu Menyampaikan Informasi Bagi Masyarakat Dengan Mengindahkan Etika Profesi
Kefarmasian
Menyediakan Materi Informasi Sediaan Farmasi Dan Alkes Untuk Pelayanan Pasien
Menyediakan Edukasi Masyarakat Mengenai Penggunaan Obat Yang Aman
Materi PKPA diperoleh oleh mahasiswa melalui praktek langsung ataupun diskusi langsung
dengan apoteker atau dapat dipelajari sendiri oleh mahasiswa melalui buku referensi atau
internet. Untuk itu, setiap materi yang diperoleh atau dipelajari sendiri tersebut, wajib diisikan
ke dalam resume PKPA, sesuai dengan jadwal kapan materi tersebut diperoleh atau dipelajari.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibagi atas kelompok sesuai dengan jumlah bangsal atau
instalasi tempat praktek di RS. Adapun bangsal atau instalasi di RS tempat PKPA Mahasiswa
Apoteker STIFAR, adalah sebagai berikut:
Kegiatan yang dilakukan tiap siklus di bangsal atau instalasi (kecuali di instalasi farmasi) adalah
sebagai berikut yaitu:
1. Visite
Semua mahasiswa mengikuti visite pada masing- masing bagsal atau instalasi bersama dokter
atau apoteker. Saat melakukan visite mahasiswa dapat melakukan tugas sesuai dengan
aturan di RS, seperti mencatat instruksi terapi dari dokter atau apoteker, konseling obat dan
lain sebagainya.
Mahasiswa akan melalukan pengkajian penggunaan obat melalui kertas kerja masing-masing
Setiap mahasiswa atau berkelompok diberi kasus tertentu oleh dokter atau apoteker
(sebaiknya juga sesuai dengan item farmakoterapi UKAI lampiran 1, 2 dan 3) untuk dibahas
sesuai dengan format seperti pada lampiran 4 atau format dari RS. Terhadap kasus tersebut,
mahasiswa dapat mendalaminya dengan diskusi bersama dokter atau apoteker setempat.
Kasus terpilih akan dipresentasikan dihadapan dokter atau apoteker dan atau pembimbing
dari kampus.
A. Umum
1. Setiap mahasiswa wajib membuat tugas khusus dalam rangka mendalami uji
kompetensi dalam hal pekerjaan di rumah sakit
2. Tugas khusus berupa kajian terhadap kasus yang dipilih sendiri oleh mahasiswa dan
disetujui oleh apoteker (pembimbing 1)
3. Topik tugas khusus adalah berasal dari blueprint Uji Komptensi Apoteker Indonesia
(UKAI)
C. Penutup
Tugas khusus ini dikumpulkan sesuai nomor urut item farmakoterapi dan dijilid dengan
cover warna biru dalam bentuk BULETIN PETA KONSEP FARMAKOTERAPI
No Kategori STATION
Farmakoterapi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PAKET I Swa- kondisi Patologis Formulasi Indeks Resep Polifar- Alat Program Obat Obat Obat
medikasi Fisiologis Khusus Khusus Terapi Racikan masi Bantu Pemerintah Khusus Antinfeksi Rusak dan
Khusus Sempit dan Kadaluarsa
Teknik
Khusus
1 Obat penyakit D
kardiovaskuler
(hipertensi,
dislipidemi)
2 Obat penyakit F
sal pencernaan
(diare,
konstipasi,
nausea,
vomiting,
Hepatitis
3 Obat penyakit E
syaraf &
pskitriati
(epilepsi,
pusing, nyeri ,
cemas)
4 Obat peny B
Infeksi (ISPA,
ISK, infeksi
saluran cerna,
cacingan, infeksi
jamur)
Keterangan:
A. Identitas Pasien
Nama pasien :
Alamat :
Umur :
Ruangan :
Agama :
Jeniskelamin :
Kawin/ Tidak :
Pendidikan/ Pekerjaan :
Pembayaran/Status :
Mulaiperawatan :
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Terdahulu
C. Data Penunjang
1. Data Pemeriksaan Fisik
Berat Badan :
Nadi :
Pernafasan :
Mata :
Thorax (cor) :
Pulmo :
Abdomen :
OA :
2. Data Laboratorium
Data pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Hb 13-16 g/dl
Leukosit 5000-10000/uL
Hematokrit 40 – 48% (Laki-laki)
37-43% (Perempuan)
Trombosit 150-400. 103 /uL
Gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Gula darah puasa < 126 mg/dL
D. Diagnosis
Sesak Nafas
Nyeri Dada
Lemas
Istirahat
Nafsu makan
Panduan dan Logbook di Rumah Sakit, PSPA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU 19
G. Terapi Farmakologi
1. Saat di IGD
2. Saat di Bangsal
1
2
3
4
5
Kode Masalah :
1. Indikasi a. Kelebihan (over 8. Interaksiobat: b. Buku Injeksi 15. Ketersediaan obat/
a. Tidak ada indikasi dose) a. Obat 11. Kesalahan penulisan kegagalan mendapatkan
b. Ada indikasi, tidak b. Kekurangan (under b. Makanan/minum resep obat
ada terapi dose) c. Hasil Lab 12. Stabilitas sediaan injeksi 16. Kepatuhan
c. Kontra Indikasi 4. Interval pemberian 9. ESO/ ADR/ Alergi 13. Sterilitas sediaan injeksi 17. Duplikasi terapi
2. Pemilihan Obat 5. Cara/waktu pemberian 10. Ketidaksesuaian RM 14. Kompatibilitas obat 18. Lain-lain.
3. Dosis obat 6. Rute Pemberian Obat dengan :
7. Lama pemberian a. Resep
Panduan dan Logbook di Rumah Sakit, PSPA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU 21
Lampiran 6. Format laporan akhir, tugas case study dan tugas khusus PKPA
i. Sistematika laporan
1. Laporan akhir: cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, Bab I
(Pendahuluan), Bab II (Tinjauan Umum Rumah sakit), Bab III (Tinjauan Khusus RS ...),
Bab IV (Pelaksanaan PKPA, termasuk hasil dan pembahasan), Bab V (Kesimpulan dan
saran), Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran
2. Tugas case study: cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, Kasus I: Bab I
(Tinjauan Umum Kasus), Bab II (Analisis Farmakoterapi - DRP), Bab III (Kesimpulan dan
saran), Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Kasus II: Bab I (Tinjauan Umum Kasus), Bab
II (Analsisis Farmakoterapi - DRP), Bab III (Kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka,
Lampiran-lampiran, dst
Jumlah kasus yang dilaporkan adalah sebanyak kasus yang diperoleh per bangsal atau
instalasi dan atau telah dipresentasikan. Tiap kasus diberi kertas berwarna biru sebagai
halaman pembatas antar kasus
3. Tugas khusus: cover, halaman pengesahan, daftar isi, Peta konsep Farmakoterapi Kasus
1, Peta konsep Farmakoterapi Kasus 2, dst
Disusun oleh:
1. Nama, NIM
2. Nama, NIM, dst
Angkatan ...
Program Studi Profesi Apoteker
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
Bulan, Tahun
Halaman Pengesahan
Pembimbing 1 , Pembimbing 2,
............................... ................................
Diketahui oleh,
Program Studi Profesi Apoteker
Koordinator,
Resume materi/Kegiatan
Kolom Konseling
Uraian Konseling Rekomendasi/Saran
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa