Dengan Ihsan
Dalam Q.S. al-Baqarah/2:83 Allah Swt. memerintahkan Bani Israil agar menyembah Allah Swt.,
berbuat baik (Ihsan) kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin. Agar bertuturkata yang baik kepada manusia, tetapi mereka tetap membangkang.
Rasulullah menegaskan bahwa Allah Swt. menyuruh kita berlaku Ihsan dalam segala hal dan
kepada semua makhluk Allah Swt. Ihsan adalah berbuat baik dengan penuh keikhlasan, yang
digambarkan dalam hadis seakan-akan kita melihat Allah Swt., atau setidaknya merasa dilihat
oleh Allah Swt.
1.Ibadah
Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menuaikan semua jenis ibadah, seperti
shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan syarat,
rukun, sunnah dan adab adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang
hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah ibadah tersebut ia dipenihi dengan cita rasa yang
kuat(menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh bahwa Allah senantiasa memantaunya
hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan olehnya. Minimal seorang hamba
merasakan bahwa Allah senantiasa memantaunya, karena dengan inilah ia dapat menunaikan
ibadah ibadah tersebut dengan baik dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan
seperti yang diharapakan.
2.Muamalah
Ihsan dijelaskan Allah Swt pada surah An Nissa ayat 36 yang berbunyi “sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu bapak, karib kerabat, anak anak yatim, orang orang miskin, tetangga yang dekat
maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu”
Yaitu berlaku ihsan dalam menyembah atau beribadah kepada Allah swt. Baik dalam bentuk
ibadah khusus yang disebut ibadah mahdah(murni, ritual)seperti shalat, puasa dan sejenisnya