Anda di halaman 1dari 3

SAY NO TO MUNAFIK

Assalamu'alaikumWr. Wb.

Yang saya hormati bapak kepala sekolah SMPN 15 Mataram serta guru guru
dan staff staff tata usaha dan juga teman teman yang saya banggakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik Nikmat Iman dan Islam
ataupun Nikmat Sehat Wal'afiat, sehingga pada hari ini kita dapat
berkumpul tanpa satu halangan apapun dan tidak kurang satupun untuk
hadir di acara yang Insya Alloh dimuliakan Oleh Allah SWT.

Di pagi hari ini,izinkan saya untuk menyampaikan ceramah yang singkat


yang berjudul “Say no to munafik”.

Pernah denger istilah muka dua? Tentunya pernah dong. Kan sering tuh orang gunain itu istilah. Nah,
kira-kira ada yang tau artinya apa? Dan kenapa bisa disebut muka dua?
Hadirin yang dimuliakan Allah
Istilah muka dua bukan berati punya wajah dua, depan belakang. Gak kebayang kan kalo ada manusia
mukanya ada dua. Depan belakang, misalnya. Itu gimana bentuknya.
Tapi itu Cuma istilah buat orang munafik. Terus, orang munafik itu orang kayak apasih kok bisa-
bisaya dibilang muka dua? Kalau dalam pengertan syariat munafik artinya menyembunyikan kekafiran
dalam hatinya dan tidak melakukan kewajiban-kewajiban sebagai orang yang beriman, bahkan
mengerjakan yang bertentangan dengan ajaran islam. Yakni tetap mengerjakan orang-orang kafir.
Sebagaimana firman Allah Swt sebagai berikut:
‫اطينِ ِه ْم قَالُوا إِنَّا َم َع ُك ْم ِإنَّ َما ن َْح ُن‬ َ ‫َوإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آ َ َمنُوا قَالُوا آَ َمنَّا َوإِذَا َخلَ ْوا إِلَى‬
ِ َ‫شي‬
َ‫ُم ْستَ ْه ِزئُون‬
Artinya: “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami
telah beriman.”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:
“Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”. (Al-Baqarah : 14).
Pada dasarnya setiap orang kalau dikatakan munafik tentu akan marah. Namun banyak orang yang
tidak menyadari bahwa dirinya telah bersikap munafik.Seenggaknya ada tiga ciri orang munafik kata
Rasullulah saw. (1) “Idzaa Haddatsa Kadzaba”, kalo ngomong suka bohong. Ucapannya gak pernah
sama dengan hatinya. Orang jawa bilangnya tukang ngapusi. Harusnya dia bilang A, malah B.
Matanya liat B, tapi mulutnya ngomong C. Hatinya C, tapi lidahnya D.
Karena manusia jaman sekarang ini dari hari waktu jam menit bahkan detik mau dikalangan atas
sampai dikalangan bawahan bahkan disekitar kehidupan kita tidak lupa atau luput dari kebohongan.
Betul atau tidak? Merasa enak karena suda berbohong tidak taunya bahwa kebohongan itu akan
merusak diri kita, jika kita berbohong satu kali pun maka waspadalah akan hancurlah diri kita dengan
kebohongan. Disini ada gak yang suka bohong? Hayooo ngakuuu!! Kalo gak ada yang ngaku biar saya
aja deh yang ngaku. He.. he..
Perbuatan bohong itu gak disukai Allah dan Nabi-Nya. Apalagi bohong dengan mengatasnamakan
Allah.
Laa takdzibbu ‘alayya fa innahu man kadzaba ‘alayya falyalijin naar
“Janganlah kalian berbohong kepadaku (atau mengatas namakanku), karena sungguh orang yang
berbohong kepadaku (atau mengatasnamakanku) akan menempati neraka.”
Na’uudzu billahi mindzalik.
Hadirin yang di rahmati Allah
Ciri orang munafik yang kedua, kata Rasul: ‘Idzaa wa’ada akhlafa”. Suka ingkar janji. Bilangnya
,”saya janji besok akan..”, atau “yaudah kita ketemuan besok sore, jam sekian ditempat ini”, tapi
semua yang jadi janjinya itu gak ada yang ditepati. Biasanya Cuma jadi PHP. Tahu apa itu PHP? Ya
PHP itu singkatan dari Pemberi Harapan Palsu.
Padahal kita harus ingat kalau janji itu hutang, “al-wa’du dainun”. Terus yang paling penting , hutang
itu harus dibayar, kalo hutangnya itu hutang duit, masih mending bayarnya bisa dicicil. Tapi kalo
hutangnya itu utang janji, masa didicicil? Gimana nyicilnya? Makanya hati-hati sama janji. Gak usah
asal bikin janji.
Hadirin...
Ciri orang munafik yang ketiga, kata Rasul saw, “idza tumina khama”. Kalo dikasih amanat suka
khianat. Kalo diberi kepercayaan suka nyelewengin atau nyalahgunain itu kepercayaan.
Padahal harus diingat, amanat itu mengandung suatu tuntutan tanggung jawab loh. Setiap makhluk,
termasuk kita didalamnya, punya amanat yang harus dipertanggung jawabkan.
Itulah tanda-tanda orang munafik. Jika salah satunya aja ada pada diri seseorang, maka orang tersebut
udah termasuk orang munafik. Gak usah ngelirik orang lain. Kita lihat dulu aja. Apakah kita udah
bener-bener jadi orang yang jujur? Apakah kita udah bener-bener ngelaksanain tanggung jawab
sebagaimana mestinya?
Kadang banyak tuh orang suka nilai kejelekan atau keburukan orang lain terlebih dahulu, termasuk
kita. Bahkan sengaja buat mencarinya. Betul apa betul? Kita sering lupa sama keburukan atau
kejelekan kita sendiri sampe-sampe ada pribahasanya tuh “kuman disebrang laut tampak, gajah di
pelupuk mata tak tampak”.
Hadirin....
Sebagai orang yang ngaku umat Nabi Muhammad Saw. Mestinya kita resapi pesan-pesan yang ada
dalam Al-Qur’an dan hadis-hadisnya. Jika Qur’an dan hadis bilang gak usah asal bikin janji kalo
emang gak bisa nepatinnya, ya kita amalkan saja. Tapi, bukan berati kita gak boleh bikin janji lho.
Janji boleh asalkan bisa nepatinnya. Jangan sampai kita jadi orang yang suka PHP, Pemberi Harapan
Palsu. Jangan sampai kita jadi orang munafik, karena kemunafikan gak pernah mendatangkan
kebaikan, yang ada malah ngerusak seluruh amal dan menjauhkan pemiliknya dari rahmat dan ridha
Allah Swt, serta syafaat Nabi Saw. Kalo udah kayak gitu, Cuma rugi sama sia-sia yang didapat. Kalian
mau jadi orang yang rugi? Jadi orang sia-sia? Na’uudzu billahi min dzaalik.
Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua
dijauhkan dari kata munafik.
Akhirkata Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamu’alaikum warohmatullahi
wabarokaatuhu…

Anda mungkin juga menyukai