Anda di halaman 1dari 6

HUTANG PIUTANG

EKONOMI ISLAM
(PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
NANDA ANDI PURNAMANSYAH
XI IPS 2 / 18
Apa itu hutang piutang?

 Merupakan penyerahan harta dan benda kepada seseorang dengan


catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian.
 Misalnya :
1. Adi Hutang Rp 100.000,00 di kemudian hari harus melunasinya Rp
100.000,00.
 MEMBERI UTANG KEPADA SESEORANG BERARTI MENOLONGNYA DAN
SANGAT DIANJURKAN OLEH AGAMA.
Rukun Hutang Piutang

 Rukun Hutang Piutang ada tiga, yaitu :


1. Yang berpiutang dan yang berutang.
2. Ada harta atau barang.
3. Lafadz kesepakatan. Misal : “saya utangkan ini kepadamu”. Yang
berhutang menjawab, “ya, saya berhutang dulu, beberapa hari lagi
(sebutkan dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi”.
DALIL NAQLI HUTANG PIUTANG

 Adapun yang menjadi dasar hutang piutang dapat dilihat pada ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadits, dalam
Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi … ‫شدِي ُد‬
َ ‫َّللا‬
َ ‫َّللا ِإن‬ ِ ‫اْلثإ ِم َو إالعُد َإو‬
َ ‫ان َواتقُوا‬ ِ ‫علَى إ‬
َ ‫َو ََل ت َ َع َاونُوا‬
…“ ‫ب‬ َ ‫إ‬
ِ ‫ال ِعقا‬
Artinya :
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. al-Maidah : 2)

 Rasulullah bersabda : ‫ار ُك إم‬


ُ َ‫سن ِة َوقَا َل ِخي‬ َ ‫سل َم ِسنًا فَا َ إع‬
ُ ‫طى ِسنًا َخي ًإرا ِم إن‬ َ ‫علَ إي ِه َو‬ َ ِ‫س إو ُل هللا‬
َ ُ‫صلى هللا‬ َ ‫ اِ إست َ إق َر‬: ‫ع إن ا َ ِبي ُه َري َإرة َ قَا َل‬
ُ ‫ض َر‬ َ
َ َ‫ ا َ َحا ِسنُ ُك إم ق‬Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah SAW telah berhutang
‫ضا ًء ﴿ﺮﻮﺍﻩﺍﺤﻤﺪ ﻮﺍﻠﺘﺭﻤﻴﻧﻯ ﻮﺼﺤﺤﻪ‬
binatang ternak, kemudian Beliau membayar dengan binatang yang lebih besar umurnya dari binatang yang
Beliau pinjam itu, dan Rasulullah bersabda : Orang yang paling baik di antara kamu adalah orang yang dapat
membayar hutangnya dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad At-Turmudzi dan telah menshohehkannya).
KETENTUAN HUTANG PIUTANG

 Hutang piutang harus ditulis dan dipersaksikan.


 Pemberi hutang atau pinjaman tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang
berhutang.
 Melunasi hutang dengan cara yang baik.
 Berhutang dengan niat baik dan akan melunasinya
 Tidak berhutang kecuali dalam keadaan darurat atau mendesak.
 Jika terjadi keterlambatan karena kesulitan keuangan, hendaklah orang yang berhutang memberitahukan
kepada orang yang memberikan pinjaman.
 Bersegera melunasi hutang.
 Memberikan Penangguhan waktu kepada orang yang sedang kesulitan dalam melunasi hutangnya setelah
jatuh tempo.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Allahu A’lam

Anda mungkin juga menyukai