Anda di halaman 1dari 2

PROTOKOL DIET KETO FASTOSIS

A. TUJUAN:
 Untuk adaptasi terhadap kondisi puasa dengan metode diet ketogenik
 Dapat memberikan efek pengobatan seperti anti-inflamasi, anti-infeksi, anti-kejang, anti-kanker,
anti-diabetes, anti-alergi, dsb.
 Penurunan kadar lemak ditubuh
 Untuk memperoleh efek kesehatan optimal.

B. FASE-FASE DIET KETO FASTOSIS

1. Fase Induksi (Induction Phase)


Berlangsung 3-4 hari.
Sumber makanan:
 Hewani, terutama bagian yang berlemak/lemak nabati:
 Minyak kelapa/VCO, minyak zaitun, santan kelapa
 Daging sapi, ayam, kambing, bebek
 Berhenti makan saat sudah terasa kenyang
 Periksa gula darah puasa pada hari ke 3-4 (2 jam sebelum berbuka), jika gula darah
puasa di bawah 80 gr/dL, lanjutkan ke fase konsolidasi.
2. Fase Konsolidasi (Consolidation Phase)
Berlangsung 6-7 hari
Sumber makanan :
 Sayur-sayuran
 Berhenti makan saat sudah terasa sudah kenyang
 Olahraga pagi selama 30-45 menit
 Periksa gula darah puasa pada hari ke 6-7 (2 jam sebelum berbuka)
 Jika gula darah puasa diatas 80 mg/dL, lanjutkan kembali fase konsolidasi selama 6-7
hari
 Jika gula darah puasa naik diatas 90 mg/dL, maka gubakan kembali fase induksi selama
3-4 hari
3. Fase Pemeliharaan ( Maintenance Phase)
Hari Senin-Rabu, gunakan fase induksi
Sumber makanan :
 Lemak hewani dan lemak nabati
Hari Kamis-Sabtu, gunakan fase konsolidasi
Sumber makanan:
 Lemak hewani , lemak nabati, dan sayur-sayuran
 Hari Minggu, gunakan fase induksi dan buah-buahan ketogenik (alpukat, stroberry, apel
hijau kecut, timun) bias ditambah whip cream, cream cheese, santan, keju.
 Berhenti makan saat sudah terasa kenyang.
 Olahraga pagi selama 30-45 menit

Anda mungkin juga menyukai