Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

1. M. Arif Firmansyah (Ketua)


2. Alivia Maharani ( Sekretaris)
3. Rafiqoh Putri Marcella (Bendahara)
4. Zanasta Raudha
5. Adelia Cynthia Rahmadani

KELAS : X MIA 4

KEMENTRIAN AGAMA
MAN 1 PRINGSEWU
TP. 2017/2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita
semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami masih tahap belajar.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan
semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Pembahasan 2

BAB II PEMBAHASAN
A .Pengertian Isra Miraj 3
B. Masa Terjadinya Isra Miraj
C. Konteks Situasi Terjadinya Isra Mir
D. Kronologi Terjadinya Isra Miraj
E. Tanggapan Kaum Musyrikin Qurays
F. Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Sholat
G. Isra Miraj Dengan Ruh Atau Jasad
H. Makna Pentingnya Isra Miraj
I. Hikmah Isra Miraj
J. Hikmah Isra Miraj

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 1 :



Artinya : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S Al isra: 1)
Allah s.w.t. telah mengisra'kan (memperjalankan diwaktu malam hari) Nabi Muhammad
s.a.w. dari masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha artinya masjid yang jauh (di
Palestina). Dahulunya orang biasa berjalan kaki dari satu tempat ketempat, ataupun menaiki
kuda, keledai, unta dan sebagainya.
Perjalanan dari Makkah ke Palestina mengambil masa lebih kurang 40 hari. Ini adalah
suatu perjalanan yang jauh, tetapi dengan kuasa Allah telah dilakukan dalam
masa yang singkat, hanya dalam beberapa jam sahaja. Bagi orang dahulu, perrjalanan yang
demikian jauh jika dapat dilakukan dalam masa beberapa jam sahaja adalah suatu hal yang luar
biasa dan tidak dapat diterima oleh akal mereka. Oleh karena itu mereka yang tidak beriman
seperti Abu Jahal dan pengikut-pengikutnya menggunakan peristiwa ini untuk menjatuhkan
nama baik Nabi Muhammad s.a.w. dengan menuduh Nabi s.a.w. seorang pendusta dan berbagai
tuduhan keji lainnya.
Mereka yang beriman dapat menerimanya karena ia merupakan salah satu tanda dari
kekuasaan Allah s.w.t. yang telah pernah diberikan kepada Rasul-rasulnya
Dalam peristiwa ini, di samping Nabi melihat tentang kebesaran-kebesaran Allah, juga
diperlihatkannya surga beserta panoramanya dan peristiwa-peristiwa yang lain yang
menakjubkan.Semua amatlah penting untuk dijadikan sebagai referensi renungan di tengah
gelombang kehidupan yang semakin runyam dan begitu dahsyat.Dan hal yang paling utama ialah
diturunkanlah sholat lima waktu yang InsyaAllah masih kita jalankan sampai sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada persoalan mengenai sejarah Nabi Muhammad
SAW, lebih khususnya dalam hal sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Yaitu tentang
pengertiannya, masa terjadinya, kronologinya, konteks situasi terjadinya, tanggapan orang-
orang kafir Qurays tentang kejadian isra miraj, hikmah yang bisa diambil dari peristiwa
isra miraj, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan isra miraj Nabi Muhammad
SAW.

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca tentang
bagaimana sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Sehingga pambaca diharapkan bisa
mengetahui tentang bagaimana Allah itu memuliakan Nabi Muhammad SAW, dan
diharapkan pembaca bisa memberikan pengetahuan tentang Isra Miraj ini kepada orang lain
yang membutuhkannya.
Disamping itu pembahasan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari dosen semester
II mata pelajaran Sirah Nabawiyyah dalam topik pembahasan tentang Peristiwa Isra Miraj.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Isra Miraj


Isra Miraj (Arab : , al-Isr wal-Mirj) adalah dua bagian dari
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam , karena pada
peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk
menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Israsecara etimologi atau menurut bahasa artinya berjalan di waktu malam.
Isra secara terminologi atau menurut istilah artinya perjalanan Nabi Muhammad s.a.w.
diwaktu malam hari dari masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha artinya masjid
yang jauh (di Palestina).
Miroj secara etimologi atau menurut bahasa artinya tangga, atau alat untuk naik dari
bawah ke atas.
Miraj secara terminologi atau menurut istilah adalah perjalanan nabi saw dari
alam bawah (bumi) ke alam atas (langit) sampai langit yang ke tujuh sampai ke sidratul
muntaha, yakni dari Masjidil Aqsha di Palestina naik ke alam atas melalui beberapa
langit dan ke sidratul muntaha dan terakhir sampai ke Arasyi dan Kursy dimana beliau
menerima wahyu dari Allah yang mengandung perintah shalat lima waktu.

B. Masa Terjadinya Isra Miraj


Para ulama tarikh banyak berselisih tentang waktu terjadinya isra miraj.Sebagian
ulama berpendapat bahwa isra miraj terjadi pada tanggal 7 Rabiul awal,sebagian lagi pada
tanggal 17 Rabiul awal, sebagian lagi pada tanggal 27 Rabiul akhir dan sebagian lagi
berpendapat bahwa isra miraj terjadi pada tanggal tanggal 27 rajab.
Tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa isra miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab .
Sedangkan tahun terjadinya Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian di
Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada
malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Wallahu alamu bis-shawab
C. Konteks Situasi Terjadinya Isra Miraj
Kita kenal Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya Rasulullah
SAW ke Madinah (Yatsrib ketika itu). Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang
sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa depan bagi agama ini. Selang beberapa
masa sebelumnya, isteri tercinta Khadijah r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari
penjuangan meninggal dunia. Yang kita kenal dengan Ammul husni (tahun duka cita).
Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir Qurays terhadap perjuangan semakin
berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan pandangan itu
berkunang-kunang tiada jelas.
Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah meliputi segalanya,
mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. "warahamatii wasi'at kulla syaei",
demikian Allah deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang merintih
kepedihan, mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan, tiba-tiba diajak oleh
Pemilik kesenangan dan kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa) melihat langsung
kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh sebuah "penyejuk" yang
menyiram keganasan kobaran api permusuhan kaum kafir. Dan kinilah masanya bagi
Rasulullah SAW untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad
menyingsingkan lengan baju untuk melangkah menuju ke depan.

D. Kronologi Terjadinya Isra Miraj


Suatu hari malaikat Jibril datang menemui Nabi dan kemudian didatangkan
buraq, 'binatang' berwarna putih yang lebih besar daripada keledai. Sekali melangkah
langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil
Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Nabi menambatkan
buroqnya dengan tali dimana para nabi sering menambatkan kendaraannya di tempat itu.
Kemudian Nabi Muhammad SAW salat dua rakaat di Baitul Maqdis, setelah selesai
sholat beliau keluar dan Jibril mendatanginya dengan membawa segelas khamer
(minuman keras) dan segelas susu. Nabi Muhammad SAW memilih susu. Kata malaikat
Jibril, "Engkau dalam kesucian, sekiranya kau pilih khamer, sesatlah ummat engkau."
Dengan buraq pula Nabi SAW melanjutkan perjalanan bersama Jibril naik ke langit .
Setelah sampai di langit yang pertama,Jibril meminta kepada malaikat penjaga agar
dibukakan pintu langit tersebut, meraka ditanya oleh malaikat penjaga langit, Siapakah
kamu? Jibril Menjawab:Saya Jibril kemudian malaikat penjaga langit bertanya
kembali,Dan siapa yang bersamamu? Jibril menjawab,Saya bersama Muhammad,
ditanyakan lagi Apakah Muhammad sudah diutus oleh Allah untuk datang kesini?,
Jibril menjawab lagi,ya,Muhammad sudah diutus oleh Allah. Kemudian dibukakanlah
pintu langit tersebut, setelah mereka masuk ke langit yang pertama itu, dijumpainya Nabi
Adam. Nabi Adam menyambutnya dengan hangat dan mendoakan baginya kebaikan.
Perjalanan diteruskan ke langit ke dua, dii langit ke dua dijumpainya Nabi Isa dan Nabi
Yahya. Di langit ke tiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris dijumpai di langit ke empat. Lalu
Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di langit ke lima, dan Nabi Musa di langit ke
enam. Di setiap langit, Jibril meminta kepada malaikat penjaga langit agar dibukakan
pintu langit tersebut, mereka juga ditanya oleh penjaga masing-masing langit dengan
pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan pada waktu di langit yang pertama tadi.Nabi-
nabi tersebut menyambutnya dengan hangat dan juga mendoakan kebaikan sebagaimana
yang dilakukan nabi Adam tadi. Kemudian Nabi bersama Jibril melanjutkan perjalanan
ke langit ke tujuh,di sana nabi menjumpai nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan
punggungnya ke Baitul Mamur.Baitul Ma'mur adalah tempat 70.000 malaikat shalat
tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.

Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah suatu


tempat yang sangat indah, yang tidak bisa dibayangkan keindahannya oleh
seorangpun.Dari Sidratul Muntaha didengarnya kalam-kalam .Dari sidratul muntaha
dilihatnya pula empat sungai, dua sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik
(dhahir) di dunia: sungai Efrat dan sungai Nil. Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi
khamr, susu, dan madu, dipilihnya susu. Jibril pun berkomentar, "Itulah (perlambang)
fitrah (kesucian) engkau dan ummat engkau." Jibril mengajak Nabi melihat surga yang
indah.
Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah salat wajib. Mulanya
diwajibkan salat lima puluh kali sehari-semalam.Kemudian Nabi menemui Nabi
Musa,dan Nabi Musa menyuruh nabi untuk meminta keringanan kepada Allah, karena
Nabi musa pernah memerintahkan hal itu kepada Bani Israil,dan mereka tidak sanggup
menjalankannya. Sehingga Nabi Musa yaqin bahwa ummat Nabi Muhammadpun tidak
sanggup menjalankannya. Atas saran Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan
diberinya pengurangan sepuluh- sepuluh setiap meminta.Akhirnya diwajibkan lima kali
sehari semalam. Nabi Muhammad kembali menemui Musa dan mengatakan bahwa sholat
wajib itu menjadi 5x shalat dalam sehari. Nabi Musa masih menyuruh Nabi Muhammad
agar kembali kepada Allah untuk meminta keringanan, Namun nampaknya Nabi
Muhammad enggan dan malu kepada Allah untuk meminta keringanan ."Saya telah
meminta keringan kepada Tuhanku, kini saya rela dan menyerah." Maka Allah berfirman,
"Itulah fardlu-Ku dan Aku telah meringankannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku.
Setiap satu sholat (sebagai pengganti dari ) sepuluh sholat, sehingga genaplah 50 kali
sholat. Barang siapa berniat melakukan kebaikan dan tidak melakukannya, maka diulis
baginya satu kebaikan.Dan barang siapa yang berniat kebaikan kemudian dia
melakukannya,maka ditulis baginya sepuluh kebaikan.Dan barang siapa berniat
keburukan,dan ia tidak melakukannya,maka tidak ditulis baginya satu keburukan. Dan
barang sapa yang berniat keburukan.
kemudian dia mngerjakannya, maka ditulis baginya satu keburukan.Kemudian nabi
pulang dari langit pada malam itu ke Masjidil Haram di Makkah.

E. Tanggapan Kaum Musyrikin Qurays


Keesokan hari setelah nabi melakukan Isra miraj, beliau datang ke Masjidi
Haram dan akan menyampaikan kejadian itu pada khalayak ramai.Abu jahal pun tidak
ketinggalan menyaksikannx dengan congkak dan sombongnya.Nabi muhammad
menceritakan peristiwa tersebut pada Abu Jahal.Nabi bercerita bahwa semalam tadi
beliau pergi ke Baitul Maqdis. Tapi Abu Jahal tidak percaya,bagaimana mungkin pada
malam hari beliau di Baitul Maqdis dan paginya sudah di Makkah. Abu Jahal menantang
Nabi untuk menyampaikan hal tersebut pada semua kaum Quraisy, dan beliau
menyetujuinya.Beliau menyampaikan ceritanya .Ada yang tertawa terbahak-bahak , ada
yang keheranan, ada yang bertepuk tangan, bahkan mengejek. Kemudian seseorang
mendatangi Abu Bakar dan menceritakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad telah
bercerita tentang kejadian malam itu.Abu bakar membenarkan Nabi .Orang tadi
keheranan karena Abu Bakar begitu mempercayai Nabi. Sejak saat itu lah Abu Bakar
diberi gelar As-Shiddiq .Sebagian dari mereka mengemukakan berbagai prtanyaan
kepada Nabi tentang keadaan Baitul Maqdis .Bagaimana bentuk bangunannya, rupanya,
jumlah pintu, jendela, tiang, dan lain sebagainya.Sperti itu untuk menguji kebenaran Nabi
dan sebagai bantahan penghabisan bagi Nabi. Nabi menjelaskan dengan tenang karena
seketika itu Allah mengutus Jibril untuk menggambarkan Baitul Maqdis . Mereka juga
bertanya kepada Nabi tentang Iran, Irak, dan Habsy yang telah dilewatinya, dan Nabi
menjelaskan keadaannya dengan tenang dan benar. Skalipun demikian,mereka tetap tidak
percaya dan menganggap jawaban yg serta merta jelasnya itu adalah sihir yang nyata.

F. Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Sholat


Pada saat isra dan Miraj, Nabi telah menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu
tersebut mengandung perintah wajib mengerjakan shalat lima kali (lima waktu) sehari
kepada beliau maupun kepada segenap ummatnya. Keesokan harinya, sesudah beliau
menyampaikan berita isra miraj kepada kaum musyrikin qurays dan terutama kepada
para sahabatnya dan pengikutnya, datanglah malaikat Jibril kepada beliau untuk
menjelaskan dan mengajarkan cara sholat yang wajib dikerjakan.
Malaikat jibril datang kepada Nabi dan berkata , Marilah sholat! ,Nabi kemudian
melakukan shalat dzuhur 4 rakaat pada waktu matahari telah condong (tergelincir).
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu ashar dan berkata , Marilah shalat!.
Lalu Nabi shalat ashar 4 rakaat pada waktu bayangan menjadi sama panjang dengan
aslinya.
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu magrib dan berkata, Marilah
sholat!, Lalu nabi sholat maghrib 3 rakaat pada waktu matahari telah masuk(terbenam).
Malaikat jibril datang lagi kepada nabi pada waktu isya, dan berkata Marilah sholat!,
Lalu nabi sholat isya 4rakaat pada waktu telah hilang tanda merah tempat matahari
terbenam.
Kemudian Jibril datang kepada nabi pada waktu isya,sehabis tengah malam,Jibril
berkata, Marilah sholat!.Kemudian Nabi sholat isya 4 rakaat.
Kemudian Jibril datang lagi pada waktu sebelum terbit matahari, Jibril berkata marilah
sholat!, kemudian beliau sholat subuh 2rakaat.
G. Isra Miraj Dengan Ruh Atau Jasad

Banyak sekali perbedaan pendapat para ulama tentang hal ini. Apakah Nabi
Muhammad menjalankan isra miraj dengan ruhnya saja ataukah dengan jasadnya juga.
Orang yang mengatakan bahwa Isra dan Miraj Muhammad dengan ruh itu berpegang
kepada keterangan dari Umm Hani dan Aisyah, beliau mengatakan : Jasad Rosulullah
s.a.w. tidak hilang, tetapi Allah menjadikan Isra itu dengan ruhnya. Juga Muawiyyah
bin Abi Sufyan ketika ditanya tentang Isra Rosul menyatakan : Itu adalah mimpi yang
benar dari tuhan. Disamping semua itu,orang berpegang pada firman Allah : Tidak lain
mimpi yang Kami perlihatkan kepada kamu itu adalah ujian bagi manusia.
Sebaliknya orang yang berpendapat bahwa isra dari Makkah ke Baitul Maqdis itu
dengan jasad, landasanya ialah apa yang pernah dikatakan oleh Muhammad , bahwa
dalam isra itu ia berada di pedalaman. Sedangkan miraj ke langit adalah dengan ruh.
Disamping mereka ada lagi yang berpendapat bahwa isra dan miraj itu semuanya
dengan jasad dan ruh. Wallahu alamu bisshawaab...

H. Makna Pentingnya Isra Miraj


Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan
isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra:
85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan
dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan
hamba-hamba-Nya (QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara
langsung kepada Rasulullah SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan
penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai
ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya
maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya
dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat
fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan
aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah
mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Ankabut:45)

I. Hikmah Isra Miraj


Hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa Isro dan Miroj:
a. Menjaga Sholat 5 Waktu: Allah SWT memberikan hadiah sholat 5 waktu kepada
Nabi Muhammad dan umatnya supaya kita bisa berjumpa dengan Allah SWT
melalui sholat, betapa besar cinta dan rindu Allah kepada kita sehingga kita
diperintahkan untuk sholat 5 waktu. Sebagaimana hadits Rosulullah SAW
diriwayatkan didalam Shahih Bukhari : barang siapa yang melakukan shalat sungguh
ia sedang berbicara dan bercakap-cakap dan menghadap Allah SWT. Inniy wajjahtu
wajhiya lilladziy fatharassamaawaati wal ardhi.dst sungguh kuhadapkan jiwaku,
hatiku, wajah hati ku, kepada yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah
subhanahu wata'ala..
b. Mempercayai, membenarkan, dan meyakini semua apa yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad SAW: Sebagaimana Sahabat Abu Bakar ash-Shidiq yang selalu
membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena pada
hakikatnya semua apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari
Allah SWT, dan tidak keluar dari hawa nafsunya.

J. Tujuan Isra Miraj


Tujuan yang sebenarnya dari Isra' dan Mi'raj adalah memuliakan Rasulullah dan
memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan Allah sesuai dengan firman Allah
dalam surat al Isra' ayat 1 ( )Maknanya: "Agar kami memperlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami".serta mengagungkan beliau sebagai Nabi
akhir zaman dan sebaik-baik nabi di antara para nabi, sekaligus sebagai penguat hati
beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang dilontarkan oleh orang kafir
Quraisy terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau
Khadijah. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari Isra' dan Mi'raj
bukanlah bahwa Allah ada di arah atas, lalu Nabi naik ke atas untuk bertemu dengan-
Nya. Karena Allah ada tanpa tempat dan arah, dan tempat adalah makhluk sedangkan
Allah tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya. Allah ta'ala berfirman :
( 97 : (
Maknanya : "Maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak membutuhkan) dari alam
semesta". (Q.S. Ali-Imran : 97)
Allah tidak disifati dengan salah satu sifat makhluk-Nya seperti berada di tempat,
arah atas, di bawahdan lain-lain. Juga perkataan Imam ath-Thahawi :
"Allah tidak diliputi oleh salah satu arah penjuru maupun enam arah penjuru (atas,
bawah, kanan,kiri, depan, belakang), tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi oleh enam
arah penjuru tersebut" (lihat al 'Aqidah ath-Thahawiyyah karya al Imam Abu Ja'far ath-
Thahawi)
Hal ini merupakan ijma' ulama Islam seluruhnya, maka barang siapa yang berkeyakinan
bahwa Allah bertempat dan berarah di atas atau semua arah maka ia telah jatuh pada
kekufuran.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra'
mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya
dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya (QS.
Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian
perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam
Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat
maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang
mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya
dan mampu keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas
kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Nurul Yaqiin Fii siirati Sayyidil Mursalin,karya Syekh Muhammad Al-Khudhari
Bek .
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perlengkapan Tarikh Nabi Muhammad,karya K.H Moenawar Chalil
Muhammad Haekal, Perjalanan Sejarah Nabi.

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1170&
Itemid=1
http://ustadzkholid.com/fiqih/peringatan-isra-miraj/
http://www.shiar-islam.com/doc8.htm

Anda mungkin juga menyukai