Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Allah swt. adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah
tiada bandingannya, tidak terbatas dan bersifat kekal. Allah swt.
menciptakan alam semesta ini untuk kepentigan umat manusia,
dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan
terhadap mahluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah
hendaknya selalu memuliakan-Nya, kemampuan Allah dengan
cara selalu mentaati seagala apa yang telah diperintahkan-Nya
dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah di larang-Nya.
Kemampuan Allah dalam menciptakan alam beserta isinya
merupakan wujud dari Asmaul Husna yaitu Al-Aziz, Allah memiliki
99 Asmaul Husna, termasuk di antaranya ialah Al-Gaffar, AlBasit, An-Nafi, Ar-Rauf, Al-Barr, Al-Hakim, Al-Fattah, Al-Adl, AlQayyum, dan seterusnya. Nama-nama tersebut telah disebutkan
dalam Al-Quran bahwa adanya Asmaul Husna sebagai bukti
bahwa Allah maha perkasa dan maha bijaksana, untuk itu maka
kita wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1

Apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna ?


Bagaimana cara menunjukkan kebenaran tanda-tanda
kebesaran Allah melalui 10 Asmaul Husna (al-Muqsith, alWaarits, an-Naafi, al-Baasith, al-Hafiidz, al-Walii, alWaduud, ar-Raafi, al-Mu`iz, al-Afuww)?

C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami Amaul
Husna.
Mahasiswa mengetahui kebenaran tanda-tanda kebesaran
Allah melalui 10 Asmaul Husna al-Muqsith, al-Waarits, anNaafi, al-Baasith, al-Hafiidz, al-Walii, al-Waduud, ar-Raafi,
al-Mu`iz, al-Afuww.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asmaul Husna
Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata Ismi yang artinya
nama-nama sedangkan Husna artinya yang baik atau yang
indah. Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah
yang baik lagi indah. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu
merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan
kehebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta
beserta segala isinya.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan
nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada
yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul
perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya
akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh
dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu
nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang
menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama,
namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Allah
swt yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang
beriman seperti Nabi Muhammad saw.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang
sedikitpun bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak
mungkin sampai pada segala sesuatu yang menyangkut hak
Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya. Para ulama
berpendapat bahwa kebenaran adalah ketetapan dengan
kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan
mudah menulis "Allah adalah ..." karena tiada satupun yang
dapat disetarakan dengan Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam AlQur'an dan Hadis tentang Asmaul Husna:
1.
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang
baik)." - (Al-Quran, Surat Thaa-Haa: 8)
2.
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman.
Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia memiliki al
asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula
3

merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
3.
Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah itu
memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang
siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga.
Sesungguhnya Allah itu ganjil [esa] dan Dia menyukai [jumlah]
yang ganjil." - Sahih Bukhari
Dan dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya :
1.
Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu 100
dikurangi 1 (satu) barang siapa menghafalkannya akan masuk
surga. Sesungguhnya Allah itu witir (tidak genap). Dia menyukai
witir itu (HR. Baihaqi)"
2.
Menurut Abdullah Sani dalam bukunya Asmaul Husna 76
nama dari Asmaul Husna terdapat dalam Al Quran, sedang 23
lainnya terdapat dalam hadist.
Menurut Islam, seorang muslim tidak akan diberi nama
menyerupai nama Allah dalam bentuk yang sama-misalnya Al
Malik, tetapi bisa disebut Malik. Namun nama / sifat Allah bisa
digabungkan dengan kata "Abdul -" yang berarti hamba
(contohnya. - kepada Allah) dan biasa digunakan sebagai nama
orang untuk orang Muslim. Misalnya 'Abdul ar-Rahman ("hamba
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih").
B.
Menguraikan 10 Asmaul Husna
Menurut bahasa, asmaul husna berarti nama-nama yang baik,
sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki
Allah sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Di dalam alQuran nama-nama yang baik dijelaskan pada Qs. Al-Araf/7: 180
sebagai berikut :




Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Qs. Al-Araf/7: 180)
Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut
hitungan ulama Sunni, dapat dirangkai secara kronologis begitu
4

indah ibarat seuntai tasbih. Dimulai dengan lafadz al-jalalah,


Allah, dengan angka 0 (nol), yang di anggap angka
kesempurnaan, disusul dengan al-Rahman, al-Rahim dan
seterusnya sampai angka ke 99, al-Sabur. Dan kembali lagi ke
angka nol, Allah (al-jalalah), atau kembali lagi ke pembatas besar
dalam untaian tasbih, symbol angka nol berupa cyrcle, bermula
dan berakhir pada satu titik, atau menurut istilah Al-Quran: Inna
li Allah wa inna ilaihi rajiun,(kita berasal dari tuhan dan akan
kembali kepada-Nya).
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Asmaul Husna Allah
SWT berjumlah 99 nama. Sebagian dari Asmaul Husna tersebut
termasuk kedalam sifat wajib Allah, yakni sifat-sifat dan pasti
dimiliki Allah SWT. Mengenai jumlah Asmaul Husna Rasulullah
SAW bersabda; Artinya: Sesunnguhnya Allah itu mempunyai
Sembilan puluh Sembilan nama, seratus kurang satu. Barang
siapa menghafalkannya dengan meyakini akan kebenarannya
maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak
genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil. (HR. Ibnu Majah).
Kembali lagi ke pembahasan awal, yakni menguraikan sifat Allah
dalam Asmaul Husna (Al Muqsith, An Nafii`, Al Waarist, Ar Raafi`,
Al Baasith, Al Hafizh, Al Waduud, Al Waalii, Al Mu`izz, Al Afuww).
Untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan sebagai berikut;
1)
Al Muqsith (Yang Maha Seimbang)
Allah tidak pernah memberatkan satu pihak dengan pihak yang
lain, dan Allah tidak meringankan satu pihak dengan pihak yang
lain, kaya dan miskin, kedudukan raja dan budak, semuanya di
Anggap sama.
2)
An Nafii` (Yang Maha Memberi Manfaat)
Dikatakan bahwa Dialah yang memberi Manfaat, Allah
menciptakan apa-apa yang ada di bumi ini untuk memberikan
manfaat kepada mahluknya.
3)
Al Waarits (Yang Maha Pewaris)
Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta,
tanah/daerah (QS, Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Quran (Qs. AlFatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu
(An-Naml 27.16) yang penting adalah mewarisi syurga (Qs.
Maryam 19.19) .
4)
Ar Raafi` (Yang Maha Meninggikan (makhluknya))
Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat membangkitkan kita
kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa
5

meninggikan kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi


Allah untuk dapat melakukannya.
5)
Al Baasith (Yang Maha Melapangkan (makhluknya))
Ketika kita dihadapkan dengan permasalahan hidup seakan-akan
hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika kita mendapatkan
musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan
enngan mengikhlaskannya. Tapi ketika kita sadar, Dialah (Allah)
yang
maha
melapangkan
segala-galanya,
Dalah
yang
melapangkan jiwa kita, yang membesarkan hati kita dan
meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih lagi
penyayang hamba-Nya.
6)
Al Hafizh (Yang Maha Memelihara)
Begitu besar-Nya ia, sehingga segala sesuatu dapat dipeliharaNya, tanpa pilih kasih, manusia yang kecil, yang sempit
wawasannya tidak bisa mengasihi setiap orang. Manusia juga
tidak bisa disebut sang pemelihara. Paling banter, kita hanya
memelihara keluarga kita sendiri dan itupun karena kehendakNya. Tanpa rahmat-Nya kita tidak dapat melakukan apapun.
Sebagai pemelihara dan melestarikan sifat-sifat bijak kita. Ia
memberikan kepada fisik kita, ia pula yang memenuhi kebutuhan
rohani kita. Pada saat melemah Ia lah sumber kekuatan, karena
Ia adalah yang memberi kekuatan (al-Muqit).
7)
Al Waduud (Yang Maha Mengasihi)
Imam Al-Ghazali berkata, bahwasanya kata Wadud itu lebih
mendekati makna rahmat, tetapi
rahmat
menyandarkan
kebaikan kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang
dikasihani ialah orang yang membutuhkan dan orang yang
kesulitan. Perbuatan Ar-Rahim itu mensyaratkan orang yang
dikasihani itu lemah, sedangkan perbuatan Al-Wadud itu tidak
demikian. Sebab, rahmat yang diberikan Allah kepada siapa yang
dikehenndaki-Nya, termasuk di dalamnya orang mukmin, orang
durhaka, orang kuat dan orang lemah. Tetapi kasih sayang-Nya
khusus bagi orang-orang mukmin, sebab mereka adalah orangorang yang dikasihi oleh Allah dan merekalah orang-orang yang
khusus mendapatkan kasih saayang-Nya sebagai tambahan dari
rahmat yang telah mereka peroleh.
8)
Al Walii (Al-Waliy Yang Maha Melindungi)
Sahabat-sahabat kita di dunia ini tidaklah bisa melindungi kita,
hari ini melindungi besok tidak, hari ini sahabat, bisa jadi besok
berubah menjadi musuh, bahkan ketika ada suatu bencana pun
6

mereka tak mampu menolong kita, Mereka bukanlah sahabat


sejati kita, mereka hanyalah teman bagi kita, karena hanya Allah
lah yang bisa melindungi kita kapan pun dan dimanapun, karena
perlindungan-Nya tak terbatas oleh ruang dan waktu.
9)
Al Mu`izz (Yang Maha Memuliakan (makhluk-Nya))
Dikatakan bahwa Al-Muizz itu adalah Dzat yang memberikan
kemuliaan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya,
sedangkan Al-Mudzill itu ialah Dzat yang menundukkan orang
yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya. Namun
jangan lupa di balik penarikannya kembali itupun terdapat
kemurahan Allah, Ia ingin meningkatkan kesadaran kita dan
merendahkan derajat kita
itu merupakan sarana untuk
mencapai apa yang di inginkan-Nya. Hanya kesadarn yang bisa
menyelamatkan kita, dan Ia ingin kita selamat, makadari itu
janagn pernah meragukan kebijakan-Nya, apapun di lakukan
oleh-Nya untuk membuat kita sadar. Karena Ia maha Memuliakan
(mahluk-Nya).
10) Al- Afuww (Yang Maha Pemaaf)
Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala kejahatan dan
memaafkan orang-orang yang telah berbuat maksiat. Kata alAfuww ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi ia lebih sempurna.
Sebab, Al-Ghafur itu adalah as-sitr (merahasiakan), sedangkan
Al-Afuww itu adalah al-mahwu (menghapuskan).
Dikatakan bahwa para malaikat yang ditugasi untuk mencatat
amal perbuatan manusia menghaturkan catatan amal-amalnya
pada hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian besar lembaran
amal itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui apa isinya.
Maka sadarlah mereka bahwa Allah telah menghendaki kebaikan
buat orang itu. Firman Allah: Dan Dialah yang menerinza tobat
dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan
(QS. Asy-Syura: 25).
C.
Bukti Kebenaran Asmaul Husna
1. Al-Muksit artinya Yang Maha Pemberi Keadilan
Maknanya adalah Allah Maha
menyebarkan keadilan dan
kejujuran. Semua telah diciptakan oleh Allah secara seimbang,
ketidak seimbangan sedikit saja akan menjadi bencana bagi
manusia dan ciptaan NYA. Allah memberikan kekuatan yang lebih
pada sebagian ciptaannya dan kelemahan tertentu serta

memberi kekayaan dan kemiskinan kepada sebagian orang dan


sebagian yang lainnya,karenakeadilannya.
Allah memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada
satu perbuatan yang luput dari perhatian NYA. Semua mendapat
ganjaran, baik itu kekeliruan, kesalahan, kezaliman maupun
kebaikan.Allah memberikan ganjaran kepada yang zalim dan
memberikan ganjaran dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya
ganjaran, namun dalam melakukan hal itu Allah memberikan
ganjaran sebaik baiknya kepada keduanya, hanya Allah yang
Maha Adil yang menjadikan keduanya mendapat ganjaran
terbaik.
Bukti kebenaran yang terkandung dalam al-muksit. Allah SWT
berfirman dalam Q.S Ali imran 3/18, maknanya adalah :
a.
Tidak ada satu mahluk di alam semesta ini yang dapat
menyamai keadilan Allah.
b.
Pengadilan allah SWT pasti akan terjadi, akan menimpa
siapa saja.
c.
Manusia akan menerima keadilannya dan keputusan
darinya sesuai dengan yang dilakukan
2. Al Waarits artinya Yang Maha mewarisi
Allah SWT Mewarisi segala sesuatu yang ia miliki kepada
hambanya. Bukti kebenaran yang terkandung dalam Al-waris
Q.S Al-Hijr : 23. Lautan, samudera, tanah tempat kita
menginjakkan kaki sehari-hari, bulan, bintang dan masih banyak
lagi ciptaan-Nya yang tidak bisa kita hitung. Allah telah
mewariskan sebagian dari apa yang Ia ciptakan untuk kita.
Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta,
tanah atau daerah disebutkan dalm QS. Al-Ahzab 33.27) tapi juga
Al-Quran (QS. Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang
dapat mewarisi ilmu (An-Naml 27.16) yang penting adalah
mewarisi surga (Qs. Maryam 19.19) . Orang-orang yang
memandang dengan mata hati senantiasa menyaksikan makna
dari ayat-ayat ini dan mendengarkannya. Mereka yakin bahwa
kerajaan itu hanya milik Allah sendiri, pada setiap hari, setiap
saat, dan setiap detik, karena itulah Dia azali dan abadi. Hal ini
dapat dicapai oleh mereka yang memahami hakikat tauhid, dan
mengetahui bahwa yang tunggal perbuatannya di langit dan di
bumi hanya satu. Berakhlak dengan ism ini mengharuskan kita
8

menjadi warits dari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang


saleh, sebab ulama itu adalah pewaris para nabi.
Maknanya adalah :
a.
Bahwa Allah SWT lah yang menciptakan alam semesta,
bumi, langit dan seisinya untuk di kelola oleh makhluknya
dengan sebaik-baiknya, Q.S Maryam : 40
b.
Manusia harusnya menyadari bahwa semua milik Allah dan
semuanya adalah titipan darinya maka manusia tidak boleh
bakhil/kikir dan sombong.
3. An Nafii artinya Yang Maha Memberi Manfaat
ALLAH adalah pencipta kebaikan dan pemberi manfaat yang
utama bagi hamba NYA. Karunia Allah tertinggi kepada manusia
adalah akal, hati nurani dan iman. Kasih sayang Allah seperti
kebaikan2 NYA terus menerus diberikan kepada hamba hamba
NYA. Jika kita menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut
tidak akan dapat menghantarkan kepada kita apa yang kita
inginkan atau menjadikan kita memiliki kehidupan yang kita
kehendaki. Seringkali apa yang kita sukai terlepas dari
genggaman kita dan apa ang ktia tidak inginkan malahan
mengejar kita. Itulah kehendak Allah yang harus kita syukuri.
Allah menciptakan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan seluruh ciptaan Allah di
jagad raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat
yang bermanfaat, sehingga bisa dijadikan obat untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita, atas izin-Nya pula
seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan
pasien-pasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali
dengan kebesaran Allah swt.
4. Al Baasith artinya Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
rezeki
Bahwa Allah SWT lah yang berkuasa untuk mencukupi rezeki /
segala kebutuhan hidup dan menentukan segala urusan yang
dihadapi mahluknya Q.S Al-Baqarah 245. Allah tidak akan
memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Ketika
kita mendapat suatu musibah, sepertinya kita sudah tak
mempunyai kekuatan apa-apa, kita merasa lemah, dan terpuruk,
tetapi tanpa kita sadari pada ahirnya kita juga dapat melaluinya,
9

sungguh ini merupakan kebesaran Allah yang melapangkan, hati


kita, jiwa kita, dan kesabaran kita.
Makna yang terkandung dalam AL-Basith
a. Allah SWT tidak terbatas, maka mintalah sama Allah SWT
b. Allah Melipatgandakan Rezeki & karunia nya bagi mereka yang
bersyukur (Q.S Al-Ibrahim :7)
5. Al Hafizh artinya Yang Maha Memelihara
Dari kata dasar hifz artinya menjaga. Bahwa Allah SWT lah yang
memelihara, menjaga & mengendalikan semua ciptaannya (Q.S.
Yusuf 64) dan (Q.S Al-Anbiya : 82). Tidak ada seorangpun yang
dapat menandingi kekuasannya dan mengendalikan segala
urusan makhluknya.
Bukti kebenaran Al-Hafizh terdapat dalam surat Al-Baqarah 255.
Maknanya adalah
a. Allah SWT menjaga mahluknya dari kehancuran &kerusakan
b. Allah SWT mencatat, menghitung & memberi balasan kepada
hambanya
c. Allah SWT menjaga para walinya yang, melindungi dari
kemungkinan berbuat dosa.
6. Al-waliyy (Allah SWT yang maha melindungi)
Maksudnya adalah Allah yang maha melindungi semua
mahluknya ciptaanya dari segala ganguan yang mengancam
kehidupannya. Allah berfirman dalam Al-Quran surat AlBaqarah : 107 Dan Al-Quran surat Muhammad : 11
Bukti kebenaran Al-waliyy
a. Orang yang beriman akan mendapat:
1.
perlindungan dari Allah SWT di dunia dan di Akhirat
2.
mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah SWT
3.
mendapat keselamatan dan kemenangan dalam menjalani
hidup
4.
mendapat kesuksesan hidup di dunia, sebagai bekal hidup
di akhirat.
5.
Kelak di akhirat Orang kafir tidak akan mendapat
perlindungan dari Allah SWT
Agar seseorang mukmin dapat meneladani Makna yang
terkandung dalam al-waliyy maka dalam seluruh aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip proteksi (saling
melindungi) dan mengamankan segala kemungkinan yang
10

menggangu roda kehidupan (dari nafsu dan godaan setan yang


terkutuk.
7. Al-wadud artinya yang maha mengasihi.
Secara istilah allah memiliki sifat yang mengasihi terhadap
mahluknya tanpa terkecuali, terhadap siapapun tanpa pilih
kasih . Menurut pendapat Az-zujaji, Al-wadud artinya dialah zat
yang mengasihi dan yang mencintai hambanya yang shaleh. (Q.S
Al-Buruj : 13-14).
Bukti kebenaran Al-wadud
a. Allah SWT yang memberikan nikmat kepada manusia baik
yang tampak maupun tidak nampak
b. Allah SWT Memuliakan anak keturunan Adam dengan
memberikan Akal, hati, dan keistimewaan lainya.
c. Allah SWT menurunkan Nabi dan Rasul untuk menyelamatkan
hidup manusia dari kesesatan hidup.

8. Ar-rafi (Allah Yang Maha Meninggikan)


Secara istilah Ar-Rafi artinya bahwa Allah SWT memiliki
kekuasaan untuk untuk menggankat harkat dan martabat
makhluknya pada derajat yang terbaik (sempurna).
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Waqiah : 1-3.
Bukti kebenaran Ar-rafi
a. Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman dan
berilmu
b. Allah SWT akan meninggikan tempat manusia,
c. Bagi mereka yang senantiasa tawadu dalam menjalani hidup
9. Al-Muizz (Allah SWT yang maha memuliakan)
Secara istilah Al-Muizz berarti segala kemuliaan hanya milik
Allah SWT dan akan di berikan kepada hambanya yang di
kehendaki.
Bukti kebenaran Al-Muizz
a. Allah SWT akan memuliakan orang-orang yang jiwanya tenang
dan senantiasa mengingat Allah.
b. Orang yang senantiasa mengingat Allah SWT akan dapat
mengendalikan nafsunya dan Allah Akan memuliakannya kelak di
Akhirat.

11

10. Al-Affuww (Allah SWT yang maha pemaaf)


Maknanya adalah bahwa Allah SWT akan memaafkan, Al-afw
bearti memafkan dosa-dosa dan tidak membalas orang-orang
yang berbuat salah. Menurut Imam Al-Gazali Al-Afuww artinya
yang menghapuskan keburukan-keburukan dan mengampuni
kekejian
Bukti kebenaran Al-Affuw
a.
Allah SWT Akan memaafkan dosa hambanya karena
keterbatasan dan ketidakmampuan hambanya
b.
Allah SWT akan memperlihatkan dosa hambanya dan
menutupi sebagian besar dosa hambanya kelak di Akhirat.
Hal tersebut terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat
286.
D. Perilaku Orang yang Mengutamakan Asmaul Husna
Manusia yang sempurna ibadahnya dan kedekatannya kepada
Allah adalah orang yang beribadah kepada-Nya dengan semua
nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Sehingga Asmaul Husna akan
menjadi inspirasi dan pengingat bagi setiap hamba untuk
beribadah secara ikhsan dan ikhlas. Sebagai arah bagi kita untuk
mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini merupakan perilaku orang yang mengamalkan Asmaul
Husna:
Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUQSITH, [Alloh Yang Maha
Mengadili], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan perbuatan yang adil dengan senantiasa
mengingat keadilan Alloh. Serta senantiasan memberikan hak
adami (rahmah) kepada sesama manusia ataupun makhluk lain
tanpa pilih kasih terhadap siapapun walaupun terhadap musuh
sekalipun.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-WARITS,[Alloh Yang Maha
Mewarisi], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan keikhlasan terhadap apa yang diberikan
Alloh,selalu mengingat kebesaran Alloh,serta memberikan
shadaqah yang berguna yang menjadi kebutuhan pokok bagi
kehidupan manusia.
Seorang yang mengamalkan sifat AN-NAAFI'U, [Alloh Yang Maha
Pemberi], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mensyukuri segala nikmat Alloh, berbuat
12

hal yang dapat memberikan manfaat kepada sesamanya, serta


menjauhkan
segala
bentuk
mafsadat
yang
dapat
menyengsarakan kehidupan manusia.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-BAASITH, [Alloh Yang Maha
Melapangkan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat pemberian Alloh kepada
hamba-Nya, memberikan pencerahan hati dan pikiran bagi
sesama manusia, dan membantu meringankan segala beban dan
rintangan serta hambatan yang mengganggu kehidupan
manusia.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-HAFIIDZ, [Alloh Yang Maha
Menjaga], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat pertolongan Allog terhadap
hamba-Nya dengan keyakinan bahwa Alloh akan selalu
menyertai dan menolong hamba-hamba yang isthiqomah dalam
menapak jalan kebenaran, serta membebaskan sesama manusia
dari segala kemungkinan yang menyesatkan kehidupan-Nya.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-WALI, [Alloh Yang Maha
Melindungi], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh yangb tak
terbatas dan memohon agar selalu dalam lindungan-Nya.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-WADUUD,Alloh Yang Maha
Pengasih], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kasih sayang Alloh terhadap
semua makhluk-Nya, dan hanya Allohlah yang paling mengetahui
hati hamba-hambanya, menghormati dan menghargai harkat dan
martabat manusia dan menjunjung tinngi kehormatan manusia.
Seorang yang mengalkam sifat AR-ROOFI', [Alloh Yang Mha
Meninggikan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh terhadap
hamba-Nya, hanya Allohlah yang berhak meninggikan derajat
manusia dan Dia pula yang berhak merendahkan-Nya.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUI'IZZU, [Alloh Yang Mha
Memuliakan], maka dalam setiap lagkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kemuliaan dan keagungan
Alloh, serta menjaga harkat dan martabat manusia.
Seorang yang mengamalkan sifat AL-AFUWW, [Alloh Yang Maha
Pemaaf], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat akan harapan ampunan Alloh
terhadap hamba-Nya sehingga tidak mudah putus asa. Dan tidak
13

segan meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan ataupun


kekhilafan yang dilakukan dan senantiasa berusaha untuk
mendapatkan ampunan dari Alloh SWT.
E.

Meneladani Sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna

Al Baasith (Yang Maha Melapangkan makhluknya).


Meneladani Al-basith bearti kita harus melapangkan hati sendiri
dengan cara mendekatkan diri dan taat kepada allah, ketika kita
ingat dan taat kepada allah maka senantiasa hati kita akan
tentram. (Qs Ar-Rad 13.28).
selain itu kita juga harus
melapangkan hati orang lain, terutama orang yg kita cintai,
dengan cara membahagiakannya, sebagaimana contoh, apabila
saudara kita membutuhkan bantuan maka bantulah semampu
kita. Dan bagaimana bantuan yg kita berikan membuatnya
menjadi senang.Al ankabut 29.62.
Al Waarist (yang maha mewarisi)
Yang meneladani sifat ini hendaknya bila memiliki kemampuan
agar menyumbangkan warisanya kepada keluarga yang lebih
membutuhkan. Kalau ini tidak dapat dilakukanya, maka
janganlah warisan menjadikan keluarga berantakkan, dan lebih
lagi jangan memakan harta waris yang bukan haknya. Ini
merupakan salah satu yang dikecam Allah secara tegas (Qs. AlFajr:19). Setelah itu dia dituntut agar menghiasi diri dengan sifatsifat yang dirinci-Nya ketika menjelaskan siapa dari makhluk-Nya
yang wajar menjadi ahli warist syurga (Qs. Al-Muminun:1-11)
Al-Muizz (yang maha memulyakan mahluk-Nya)
Kita Sadar bahwa kemulyaan itu milik allah, karnanya jika kita
menginginkan kemulyaan, maka untuk meneladani-Nya kita
harus taat dan patuh kepadanya, niscaya allah akan
menganugrahkan kemulyaan kepada kita. Selain itu kita juga
harus memulyakan orang tua kita karna mereka adalah orang yg
paling berjasa dalam hidup kita, memulyakannya dengan
berbakti pada kedua orang tua, tidak sesekali menyakitinya
apalagi durhaka padanya. Dan janganlah engkau terlena oleh
masa-masa kesenangan dan kelapangan ketika semua itu terjadi
dengan
melupakan
Allah
didalam
kesenangan
dan

14

kebahagiaanmu, dengan menjadi sombong karena mengira


bahwa dirimu lah penyebab keberhasilan dan keamananmu.
Maka Pada saat itu kita harus ingat kepada sahabat iman yang
lain, yaitu bersyukur (syukr), karena Allah menyukai orang-orang
yang bersyukur.
AL-Hafizh ( yang maha memelihara)
Untuk meneladaninya kita harus besyukur kepedaAllah SWT yang
telah memberikan beribu-ribu kenikmatan kepada kita, termasuk
di antaranya ia menciptakan hutan juga untuk kepentingan kita,
untuk itu kita harus memeliharanya dengan baik dan peduli
dengan lingukan, semua yang diciptakan Allah mempunyai
kemanfaatan, karena itu kita harus memeliharanya dengan baik.
Al-Walii (yang maha melindungi)
Untuk meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan tidak
melindungi dan membela
orang-orang yang salah. Selalu
memohon perlindungan dari godaan setan, berani mengatakan
tidak untuk mengatakan hal-hal yang tidak baik meskipun
menyakitkan diri sendiri maupun orang lain.
An-Nafii` (Yang Maha Memberi Manfaat).
Sifat ini dapat di teladani dengan cara menggunakan waktu kita
dengan efektif, dan tidak menyia-nyiakannya, jika kita
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin maka hidup kita
akan bermanfaat pula, selain kita menjadi orang yang disiplin,
banyak pula orang yang membutuhkan karna kita di pandang
sebagai orang yang giat bekerja. Karna sebaik-baiknya manusia
adalah bermanfaat bagi yang lainnya. Namun di dalam
kesibukan, janganlah sampai melupakan-Nya dan selalu
mendekatkan diri kepada-Nya.
Al Muqsith (Yang Maha Seimbang).
Sifat ini dapat di teladani dengan tidak membeda-bedakan
saudara-saudara kita yang miskin dan yang kaya, yang baik dan
yang buruk, kita harus menghormati dan menghargai mereka
karna kita sama-sama sebagai mahluk Allah.

Al Waduud (Yang Maha Mengasihi).

15

Sifat ini dapat di teladani dengan cara membagikan rizqi yang


kita peroleh kepada orang-orang yang lebih membutuhkannya,
seperti mengasihi anak yatim dan menyantuni fakir miskin.
Sebagai wujud rasa bersyukur kita kepada Allah yang telah
Ar Raafi` (Yang Maha Meninggikan makhluknya).
Meneladani sifat Ar-Raafi juga dapat di lakukan dengan cara kita
membantu memecahkan suatu permasalahan teman yang
sedang membutuhkan bantuan kita, agar ia tidak merasa
terpuruk, dan sedikit meringankan bebannya, seperti yang sudah
di singgung dalam keterangan di atas bahwa manusia tak bisa
hidup seniri tanpa orang yang lainnya.
Al Afuww (Yang Maha Mengampuni segala kesalahan).
Untuk meneladani sifat ini dapat di lakukan dengan cara
memaafkan kselahan kecil maupun kesalahan besar yang di buat
oleh seseorang terhadap diri kita, meskipun kadang enggan
untuk memaafkannya karena kesalahan yang ia perbuat pada
kita terlalu buruk tapi tidak ada salahnya jika kita belajar sedikit
demi sedikit untuk melupakan kesalahannya dan memikirkan halhal yang positif, maka lambat laun kita akan terbiasa dengan
sifat yang mudah memaafkan.

16

Akhlaq Beserta Macam-macamnya


A. Pengertian Akhlaq
Akhlaq adalah bentuk jama (plural) dari kata Khuluq,
yang secara bahasa artinya budi pekerti, perangai, sikap tingkah
laku dan tabiat serta sopan santun dan adab.
Sedangkan menurut istilah akhlaq adalah ilmu yang
menentukan batas antara baik dan buruk antara yang terpuji dan
yang tercela, baik perkataan maupun perbuatan manusia, lahir
maupun batin.
Pendapat para ulama tentang akhlaq :
1. Ahmad Amin
Akhlaq adalah ilmu yang menjelaskan baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya di lakukan sebagian orang
kepada yang lainnya.
2. Ibnu Miskawaih
Akhlaq adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memerlukan pemikiran.
3. Imam Al-Ghozali
Akhlaq adalah keadaan jiwa yang menumbuhkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa perlu berpikir terlebih
dahulu.
B. Macam-macam Akhlak
Akhlaq secara umum terbagi kepada 2 bagian, yaitu :
1. Akhlaq Mahmudah (terpuji)
Yaitu sikap, tingkah laku perbuatan, perkataan dan gerak hati
yang dapat menarik kecintaan Allah dan makhluknya.
2. Akhlaq madzmumah (tercela)
Yaitu sikap, tingkah laku perbuatan, perkataan dan gerak hati
yang dapat menyebabkan kemarahan dan kemurkaan Allah dan
makhluknya.
C. Contoh-contoh Akhlaq terpuji & Akhlaq tercela
Para ulama memberikan contoh sifat-sifat yang di miliki oleh
orang yang berakhlaq mahmudah, yaitu siapapun yang memiliki
sifat-sifat berikut adalah orang yang berakhlaq terpuji. Kebalikan
dari sifat-sifat berikut ini adalah akhlaq tercela yang harus di
jauhi oleh setiap orang.
Sifat-sifat terpuji itu adalah :
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Memiliki rasa malu yang tinggi
3. Tidak menyakiti orang lain baik fisik maupun mental
17

4. banyak berbuat baik


5. Sedikit bicara yang tak bermanfaat
6. Banyak beramal
7. Tidak berlebihan dalam hal mubah
8. Berbakti kepada orang tua
9. Bersikap tenang dan sederhana
10. Sabar
11. Bersyukur
12. Ridho atas pemberian Allah
13. Lemah lembut
14. Menunaikan janji
15. Berhati-hati dalam berkata dan bertindak
16. Bermuka manis
17. Mencintai dan membenci karena Allah
18. dll
Beberapa sifat tercela itu diantaranya :
1. Sifat angkuh (sombong)
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain
sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui
kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih
pintar, lebih dihormati, dan lebih beruntung dari yang lainnya.
2. Kikir
Orang yang punya karakter bakhil alias kikir memang sangat
egois dengan kehidupan sekelilingnya. Sehingga manusia yang
memiliki tabiat ini cenderung dan sering diisolasikan oleh
masyarakat sekitarnya. Bahkan Allah sendiri melalui Rasul-Nya
telah mengancam mereka yang kikir akan selalu dijauhkan dari
sisi-Nya, dari manusia dan surganya Allah.
3. Hidup Kotor
4. Malas

18

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan
sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan
cerminan dari perilaku Allah terhadap Hambanya. Karena itu, jika
nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan,
niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar,
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah
tercermin dalam firman Allah: Hanya milik Allah Asma-Ul Husna,
maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul Husna,
dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan
mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan. (Surat Al-Arof Ayat 180).
Dalam Sifat Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesarankebesaran yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal,
semuanya dapat di kehendaki oleh-Nya karena Allah Maha Kuasa
di atas segala-galanya di jagat raya ini, begitu banyak
kemurahan dan nikmat yang di berikan kepada hamba-Nya tanpa
pandang bulu, Semua Ia berikan, karena Allah adalah Dzat yang
Maha Pengasih, Maha Pemurah lagi maha Memelihara.
Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang taat dan patuh
senantiasa akan mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, serta meneladaninya sebagai wujud
kecintaan kita terhadap Allah SWT. Wallahualam Bissawab.
Akhlakul karimah adalah tingkah laku yang terpuji yang
merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah.
Di antaranya yaitu ikhlas, sabar, istiqamah, dll.
Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang
tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam
bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Di antaranya yaitu
sombong, iri hati, suudhon, dll.

19

DAFTAR PUSTAKA
http://nikenkusumawardanikenny.blogspot.com/2013/09/makalah
-aqidah-akhlak-asmaul-husna.html
http://www.masuk-islam.com/99-nama-nama-allah-asmaulhusna-lengkap-berserta-arti-dan-dalilnya.html
http://masumam23.blogspot.com/2012/01/materi-kelas-x-bab-iasmaul-husna.html
http://evakholisina.blogspot.com/2012/05/10-asmaul-husna.html
http://lumrisaja.blogspot.com/p/asmaul-husna-ma-kls-x.html
http://eduie.blogspot.com/2013/01/asmaul-husna.html
http://citrariski.blogspot.com/2011/02/asmaul-husna.html
http://rikaanjarsetiawan.blogspot.com/2012/09/makalah-10asmaul-husna.html
http://bayunurhadacrsb.blogspot.com/2012/11/makalah-agamasifat-sifat-allah_26.html
http://madingmansumpiuh.blogspot.com/2010/08/perilaku-orangyang-mengamalkan-10.html
http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-asmaulhusna/
http://dikset.blogspot.com/2012/08/makalah-asmaul-husna.html

20

Anda mungkin juga menyukai