Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke
haddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin
kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah
Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup
yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang moderen,,,, yg penuh dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan
42
43
berjudul: SEDEKAH
Ini salah satu diantara bentuk kemurahan hati seorang mukmin, yaitu di dalam
dirinya ada sifat suka membantu. Yaitu ada kemurahan hati sehingga dia mau berbagi
kepada sesama. Ini merupakan akhlak yang mulia. Lawannya adalah orang yang
Tentu saja tidak ada orang yang menyukai sifat orang yang memiliki sifat
kikir, bakhil, tidak mau berbagi didalam kehidupannya. Maka dari itu Islam
gemar bersedekah dan menjadikannya ini sebagai salah satu syiar kaum muslimin.
Yaitu mereka suka berbagi kepada sesama. Karena salah satu rukun Islam adalah
Sehingga tidak ada kesan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Tapi adanya semangat untuk saling menutupi satu sama lainnya. Orang kaya perlu
orang miskin, karena doa orang-orang miskin ini mungkin lebih didengar Allah
Dan orang miskin perlu sedekah ataupun bantuan dari orang-orang kaya.
Begitulah kita hidup ini saling membutuhkan satu sama lainnya. Kalau Allah
memberikan kepada kita kelebihan harta, maka bantulah kepada sesama. Berbuat
baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah telah memudahkan kita untuk
mendapatkan rezekiNya.
Ada beberapa poin yang sudah kita bahas, salah satunya adalah sedekah akan
Kalau kita lihat dari sisi nominalnya, pasti berkurang. Akan tetapi kita lihat
ini dari sudut pandang yang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melihat
banyak perkara itu dari berbagai sudut pandang. Misalnya Nabi memandang
bertambahnya harta dengan sedekah. Ini sesuatu yang yang kita katakan bertentangan
dengan hakikat dan kenyataannya. Orang yang bersedekah pasti berkurang hartanya.
Harta yang dikeluarganya ini mungkin menjadi berkah. Berubah bentuknya menjadi
bentuk rezeki-rezeki yang lain. Allah ganti itu dengan bentuk rezeki yang lain. Bisa
berupa kesehatan, keselamatan yang juga merupakan rezeki yang terkadang kita tidak
َ ﴾أَضْ َعافًا َكثِي َرةً ۚ َواللَّـهُ يَ ْقبِضُ َويَ ْب ُسطُ َوإِلَ ْي ِه تُرْ َجع
٢٤٥﴿ ُون
46
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan
Baqarah[2]: 245)
sehingga untanya itu memenuhi lembah dan gunung-gunung. Seperti itulah orang
yang bersedekah, hartanya akan bertambah. Bisa keberkahan hartanya dan bisa juga
dari sebagian harta yang ia keluarkan itu, Allah ganti harta dalam bentuk yang lain.
Mungkin dalam bukan dalam bentuk uang, tapi Allah ganti dalam bentuk harta yang
lain yang mungkin jauh lebih bernilai. Ini adalah janji dari Allah subhanahu wa ta’ala,
kefakiran. Ketika seorang hamba ingin bersedekah, yang ada dalam benaknya adalah
takut dengan berkurangnya harta, takut dia jadi fakir, takut dia jadi miskin. Padahal
belum ada catatannya dalam sejarah manusia, orang jatuh bangkrut gara-gara
sedekahnya. Allah subhanahu wa ta’ala akan mengganti dengan yang lebih baik dan
Terkadang setan ini meminjam lisan manusia. Manusia yang dipinjam lisannya untuk
buruk sehingga dia tidak jadi sedekah. Maka hendaknya kita bisa membersihkan hati
kaku seolah-oleh tidak mampu untuk mengeluarkan uang yang tidak seberapa
beratnya itu untuk disedekahkan. Seperti mengangkat beban yang berat, padahal itu
hanyalah selembar uang. Tapi begitulah setan menghalangi seorang hamba untuk
bersedekah.
Pada hadits yang di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam justru memancing
kita untuk bersedekah. Bahwa tidak ada ruginya dengan sedekah. Bahkan sedekah itu,
kata Nabi tidak akan mengurangi harta kita. Ini adalah motivasi yang sangat besar
sekali, sangat agung sekali, sangat mulia sekali, agar manusia mau bersedekah.
LURUSKAN NIAT
dunia. Walaupun terkadang Allah beri balasan itu langsung di dunia. Tapi janganlah
kita bersedekah satu juta dengan harapan mendapatkan dua juta. Sehingga kita seperti
mengharapkan sesuatu dari sedekah kita itu. Ada unsur tujuan lain selain lillah.
Memang kita berharap baik dari amal shalih kita. Namun jangan jadikan itu sebagai
tujuan kita didalam beramal. Hal itu tampak ketika apa yang dia harapkan ternyata
48
tidak terwujud. Disitulah hatinya akan terusik. Mulai masuk disitu riya’, ujub, dan
mulai masuk disitu rasa penyesalan apabila dia tidak mendapatkan apa yang
diharapkannya itu.
Misalnya dia bersedekah dengan niat agar mendapat suatu yang lebih besar.
Ternyata tidak dapat, maka diapun menghentikan amalnya itu. Dia tidak lagi mau
bersedekah karena terbukti ternyata sedekah itu tidak menambah hartanya. Bahkan
yang dia harapkan dari sedekahnya itu adalah hartanya bisa bertambah. Disinilah
terlihat bahwa sebenarnya tujuan dia bersedekah bukan lillah, tapi untuk
Maka dari itu ikhlaskanlah niat kita didalam bersedekah. Baik itu kita
akhirat atau Allah subhanahu wa ta’ala mengganti sedekah kita itu dengan bentuk
harta yang lebih besar dan lebih bermanfaat bagi kita. Allah berikan kita sehat dengan
sedekah, Allah sembuhkan sakit kita dengan sedekah, Allah beri kita keselamatan
Harta yang disedekahkan adalah harta yang tersisa bagi orang yang
bersedekah itu. Yang tidak disedekahkan, itulah yang bukan miliknya. Suatu ketika
yang tersisa dari seekor kambing yang disembelih untuk disedekahkan? Ada seekor
kambing yang sudah disembelih untuk disedekahkan. ‘Aisyah menjawab bahwa tidak
ada yang tersisa selain bagian bahunya. Semua babis sudah untuk dibagi-bagikan,
mengatakannya:
Semuanya itu sudah menjadi miliknya dan yang belum menjadi miliknya
semuanya menjadi miliknya. Itulah sedekah. Sedekah akan menjadi harta kita. Itulah
yang diharapkan oleh orang yang mati, dia ingin kembali bertemu dengan hartanya
َحتَّى أَرْ ِج َع إِلَى أَ ْهلِي َو َمالِي،َيَا َربِّ أَقِ ِم السَّا َعةَ أَقِ ِم السَّا َعة
50
“Ya Allah! Datangkanlah hari kiamat segera, agar aku bisa segera berkumpul
tangan kepada ahli waris, kepada orang lain, sementara harta yang betul-betul
menjadi miliknya adalah harta yang sudah disedekahkannya. Itu yang betul-betul
Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini,
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya
dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya
dari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan
dosa.
Akhirul kalam,
wa-atuubu ilaik.