Assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan yang berbahagia ini pertama-tama marilah kita meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas segala rahmat, nikmat, taufiq serta
hidayah-Nya yang telah dicurahkan kepada kita sekalian, sehingga pada kesempatan kali ini kita
bisa berkumpul dan menghadiri acara ini untuk memperingati tahun baru Hijriyah atau lebih
tepatnya memperingati 1 Muharram 1441 H.
Pidato yang akan saya sampaikan ini menerangkan tahun baru Islam. Untuk menghadapi tahun
baru Islam ini kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri kita masing-masing. Bagaimana
hasil amal perbuatan yang telah kita lakukan, apakah sudah baik atau masih buruk. Apabila
sudah baik kita tingkatkan dan apabila masih banyak kekurangan atau masih ada kejelekan bisa
kita perbaiki lagi.
Sebagaimana firman Allah SWT pada Surat Al-Hasyr : 8 yang artinya sebagai berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa
memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk hari esok”
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya takut kepada
Allah dan mengoreksi diri kita masing-masing atas segala perbuatan yang telah kita lakukan
untuk menghadapi hari esok (hidup di akherat kelak).
Khalifah Umar Bin Khatab R.A telah menetapkan perhitungan tahun Islam yang sangat populer
disebut tahun Hijriyah. Sebab tahun pertamanya ditetapkan mulai hijrahnya Rasulullah SAW dari
kota Makkah ke kota Madinah yaitu pada tahun 622 Masehi.
Adapun tujuan sahabat Umar bin Khatab R.A memilih peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari
Makkah ke Madinah sebagai momentum yang paling tepat untuk menentukan awal tahun Islam.
Karena peristiwa tersebut mengandung makna yang sangat penting bagi ummat Islam khususnya
dan bagi ummat manusia umumnya.
Maka peristiwa hijrah Rasul tersebut marilah kita jadikan sebagai promotor atau pendorong
untuk melakukan hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kemusyrikan menuju ketauhidan,
dari kebodohan menuju kemajuan dan dari kemiskinan menuju kecukupan.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan pidato ini disertai hidayah dan
ridha Allah serta kita diberi panjang umur yang bisa kita pergunakan untuk beramal baik.
Aamiin…
Wassalamualaikum Wr. Wb
NB : Silakan diralat jika ayat-ayat Al Qur’an tersebut tidak sesuai. Silakan ditambahkan materi
jika isi pidato di atas kurang padat.