NIM : 712019037
Identitas Penderita
1. Riwayat Medis
Keluhan Utama
Benjolan di payudara kanan.
Keluhan Tambahan
Tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan compos mentis, TD 120/80 mmHg
3. Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol disangkal. Riwayat
memelihara atau kontak dengan hewan peliharaan disangkal.
Kesan:
Sosial : Baik
Ekonomi : Cukup
Lingkungan : Baik
5. Riwayat Gizi
Os makan tiga kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan nasi
putih dan lauk seperti ikan, ayam, tahu, tempe, dan sayuran, yang mana
menu setiap hari berbeda-beda. Os juga mengkonsumsi buah setiap 3x
seminggu. Makanan yang dikonsumsi oleh penderita juga di konsumsi oleh
anggota keluarga yang lain. Dan Os mengatakan dia sering makan –
makanan siap saji dan berpengawet serta menggunakan pewarna makanan
GAYA HIDUP
Pasien sering
mengkonsumsi
makan-makanan siap
saji dan berpengawet
FAMILY
PERILAKU KESEHATAN LINKUNGAN PSIKO-
Pasien jarang SOSIAL-EKONOMI
Melakukan Pendapatan cukup,
Kehidupan sosial baik
pemeriksaan
kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN
Jarak rumah- kdk cukup Pasien LINGKUNGAN KERJA
dekat, pihak kdk dapat perempuan, 41 Pasien terkadang
melakukan kunjungan rumah tahun diagnosis kelelahan bekerja
terhadap pasien suspect CA
Mammae
LINGKUNGAN FISIK
Rumah baik, tinggal
bersama suami dan
FAKTOR BIOLOGI
anak-anak. Ventilasi
Tidak Terdapat
rumah baik,
herediter
pencahayaan cukup,
dan kerapian serta
Komunitas :
Perumahan dengan
kepadatan baik.
• Pada aspek I, os mengalami benjolan pada payudara yang muncul beberapa
tahun terakhir. Os takut benjolan semakin membesar sehingga pasien ke
KDK untuk diperiksa dan meminta rujukan ke RSMP.
• Pada aspek II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah suspect CA
Mammae.
• Pada aspek III, os diketahui berusia 41 tahun dan life style yang buruk
yaitu diketahui pasien sering makan-makanan cepat saji, makanan yang
berpengawet dan pewarna makanan.
• Pada aspek IV, fungsi keluarga diketahui baik, lingkungan psikososial-
ekonomi pasien baik, kebersihan dan kerapian lingkungan rumah juga baik.
• Pada aspek V, ditetapkan skala fungsional pasien derajat 2 yaitu mampu
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di dalam/luar rumah dengan sedikit
kesulitan, masih mandiri dalam perawatan diri, bekerja di dalam dan luar
rumah.
Fungsi Keluarga
2. Fungsi Sosial
Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan tetangganya.
Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah
dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan akhir dan hubungan
kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai sekarang. Dalam
pandangan terhadap suatu masalah, keluarga ini menganggap masalah hal
yang harus dihadapi dan diselesaikan bersama.
3. Fungsi Psikologis
APGAR Score keluarga Ny. SNS dinilai berdasarkan semua anggota keluarga
yaitu Tn.Z dan Ny. SNS, anaknya B, A, dan D.
Sumber Patologis
Tn. Z dan Ny. SNS dan An. B, An. A, An, D
Social sehari hari sering bertegur sapa dengan -
tetangga sekitar rumah.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan
sehari-hari dalam keluarga maupun di
Culture -
lingkungan. Ny SNS sering mengikuti kegiatan
di masyarakat seperti kondangan dan
pengajian.
Dalam keluarga ini pemahaman agama baik.
Tn. Z dan Ny. SNS dan An. B, An. A, An. D
Religious -
sering sholat berjamaah dan mengaji di
masjid.
Status ekonomi keluarga ini tergolong
Keterangan :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
Interaksi Keluarga :
6. Dapur : 1 ruangan
8. Ventilasi : Ada
Denah Rumah
Daftar Masalah
1. Masalah Organobiologik
Ditemukan masalah organobiologik pada penderita.
2. Masalah Psikologik
Tidak ditemukan masalah psikologik pada penderita.
3. Masalah Dalam Keluarga
Tidak ditemukan masalah keluarga pada penderita
- Kuratif
Farmakologis
Ibuprofen tab 3 x 1
- Non Farmakologis
Kontrol secara rutin
Mengkonsumsi air putih yang cukup
- Rehabilitatif
Istirahat yang cukup dan anjuran untuk kontrol rutin sebagai monitoring
untuk mencegah keadaan yang lebih buruk.
LAMPIRAN
Identitas Penderita
1. Nama : Ny. D
2. Umur : 65 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Alamat : Jl. KH Balqi Lrg. Banten
8. Tanggal kunjungan : 19 April 2021
1
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien mengeluh Nyeri dada kiri sejak 4 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan menjalar ke belikat sehingga pasien tidak bisa untuk beraktivitas
dan terjadi secara mendadak. Nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat.
Pasien juga mengeluh sesak, sesak tidak dipengaruhi cuaca dan aktivitas.
Mual (-), muntah (-), BAB dan BAK biasa. Riwayat keluhan yang sama
sebelumnya disangkal, riwayat darah tinggi(+) sejak 12 tahun yang lalu
dan terkontrol.
2
5. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang Ibu rumah tangga dengan sumber penghasilan
dari pensiunan suami sekitar Rp. 5.000.000/bulan dan suaminya
merupakan pensiunan BUMN. Perekonomian keluarganya dibantu oleh
anak-anaknya yang sudah menikah dan mandiri. Lingkungan rumah berada
di pemukiman tidak padat penduduk dan bersih.
Kesan : Lingkungan rumah bersih
Sosial : Baik pasien tidak mengalami gangguan sosial akibat penyakit
yang dideritanya.
Ekonomi : Menengah ke atas
6. Riwayat Gizi
Pasien makan tiga kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan
nasi putih dan lauk seperti ikan, ayam, tahu, tempe, dan sayuran, yang
mana menu setiap hari berbeda beda. Os juga mengkonsumsi buah setiap
3x seminggu. Makanan yang dikonsumsi oleh penderita juga di konsumsi
oleh anggota keluarga yang lain.
3
7. Diagnosis Holistik (biopsikososial)
GAYA HIDUP
Pasien sering
konsumsi makan
gorengan, jeroan
dan santen,
jarang olahraga
FAMIL
PERILAKU Y LINKUNGAN
KESEHATAN PSIKO-SOSIAL-
Pasien teratur EKONOMI
Pendapatan cukup,
mengkonsumsi
Kehidupan sosial
obat
baik
PELAYANAN LINGKUNGAN
KESEHATAN Pasien KERJA
Jarak rumah- kdk Pasien sebagai
cukup dekat, pihak
perempuan,
ibu rumah
kdk dapat 65 tahun tangga
melakukan diagnosis
kunjungan rumah Angina
terhadap pasien Pektoris
LINGKUNGAN FISIK
Rumah baik, tinggal
bersama suami dan
anak-anak. Ventilasi
FAKTOR rumah baik,
BIOLOGI pencahayaan cukup,
dan kerapian serta
Terdapat kebersihan rumah
herediter cukup.
Komunitas :
Perumahan
dengan
kepadatan baik.
4
1. Aspek Personal
Alasan : Penderita datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 4
hari yang lalu sehingga berobat ke Puskesmas
Kekhawatiran : Penderita takut sakitnya semakin parah.
Harapan : Penderita dan keluarga berharap penyakitnya dapat
sembuh atau terkontrol.
2. Aspek Klinis
Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Angina pektoris.
3. Aspek Internal
Masalah perilaku berupa kebiasaan konsumsi makan gorengan, jeroan dan
santen. Pasien jarang olahraga
4. Aspek Psikososial, Keluarga dan Lingkungan
Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan tetangganya.
Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah
dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan akhir dan hubungan
kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai sekarang. Untuk segi
ekonomi, pasien seorang Ibu rumah tangga dengan pendapatan dari
pensiunan suami dan dapat memenuhi kebutuhan primer. Pendapatan
keluarga menengah ke atas.
5. Skala Fungsional
Skala fungsional pasien derajat 1 yakni pasien tidak memiliki keterbatasan
beraktifitas dan masih dapat melakukan pekerjaan sendiri.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
Ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien
yaitu kakak kandung pasien menderita Hipertensi
2. Fungsi sosial
Pasien akrab dengan anggota keluarganya di rumah dan beberapa
tetangganya. Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara
musyawarah dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan akhir
dan hubungan kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai sekarang.
5
3. Fungsi Psikologis
Pasien mengaku tidak mengalami perasaan tertekan sehingga tidak ada
masalah psikologis pada pasien.
4. Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Pendapatan didapat dari kepala keluarga dan anak yang sudah mandiri,
pendapatan keluarganya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari.
6
kebersamaan
Total 9
7
Kesimpulan : Berdasarkan penilaian tersebut, artinya tidak ada patologi
pada fungsi keluarga Ny. D Kebutuhan pimer cukup terpenuhi.
II
III
: Perempuan Normal
8
: Laki- Laki Normal
: menikah
: pasien
Interaksi Keluarga :
Keluarga ini sering berkumpul dan harmonis.
9
Daftar Masalah
1. Masalah medis
Masalah medis yang dialami Ny. D adalah Angina Pektoris
2. Masalah non medis
Ny. D tidak memiliki masalah non medis.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan (pasien, bentuk keluarga, boipsikososial)
Ny. D, usia 65 tahun, memiliki bentuk keluarga inti (nuclear family), menderita
Angina Pektoris dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 4 hari yang lalu. Ny. D
tinggal bersama Suami, anak, dan menantu serta cucunya. Memiliki masalah
pada fungsi biologis, namun tidak memiliki masalah pada fungsi sosial, fungsi
ekonomi, fungsi psikologis, dan lingkungan tempat tinggal.
10
- Preventif
o Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis,
membatasi konsumsi makanan yang digoreng, jeroan dan santen.
Dan disarankan minyak yang dipakai hanya satu kali
o Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya Angina Pektoris
o Makan makanan yang mengandung serat yang tinggi
o Olahraga yang rutin
o Mengkonsumsi air putih yang banyak, diet rendah garam, diet
rendah purin.
o Memanfaatkan waktu luang untuk istirahat yang cukup
- Kuratif
- Farmakologis: Amlodipin 10 mg 1x1 sehari, Neurodex 1x1 sehari
- Rujuk ke dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk penatalaksanaan
lanjutan.
- Non Farmakologis
o Melakukan aktivitas aktif/olahraga 30 menit/hari
o Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis,
mengurangi makanan yang digoreng dan mengandung santen
o Mengurangi makanan yang pedas dan asin
o Rutin konsumsi obat dan kontrol ke pelayanan kesehatan.
- Rehabilitatif
Kontrol rutin sebagai monitoring untuk mencegah keadaan yang lebih
buruk dan apakah terjadi perbaikan klinis
Lampiran
Gambar 1. Foto bersama pasien Ny. D
11
Gambar 2. Ruang Tamu Pasien
Gambar 3. Kamara mandi dan wc pasien
12
Gambar 4. Dapur dan meja makan pasien
13
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
NIM : 712018014
Identitas Penderita
1. Nama : Ny. D
2. Umur : 65 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. KH. Balqi Lrg. Banten, Plaju
7. Tanggal kunjungan : 17 April 2021
Penetapan Masalah Pasien
1. Riwayat Medis
Keluhan Utama
Sesak Napas
Keluhan Tambahan
Jantung Berdebar-debar
Pemeriksaan Fisik
Compos mentis, Tekanan darah 140/90, HR 89x/m, RR 26x/m.
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit hipertensi : saudara Pasien
Riwayat penyakit diabetes mellitus : (-)
Riwayat penyakit asma : (-)
Riwayat jantung : (-)
Riwayat penyakit TB paru : (-)
Riwayat kusta : (-)
Riwayat HIV : (-)
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien sewaktu muda sering mengkonsumsi makan-makanan berlemak seperti gorengan
dan makanan tinggi garam. Pasien juga jarang berolahraga.
GAYA HIDUP
Sering makan
makanan yang terlalu
asin dan berlemak
FAMILY
LINKUNGAN PSIKO-
SOSIAL-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN Pendapatan menengah,
Jika sakit pasien berobat ke Kehidupan sosial baik
KDK, pasien mempunyai
Jaminan Kesehatan Nasional
LINGKUNGAN FISIK
Denah Rumah Ny. D yang
sesuai dengan
FAKTOR BIOLOGI
keluhannya yaitu sesak
Kemungkinan orangtua
nafas. Letak kamar
pasien pendeita HT,
dilantai satu dan
sehingga pasien
bersebelahan dengan WC
menderita HT
dan dapur.
Komunitas -- Pemukiman
padat
Berdasarkan hasil wawancara, adapun diagnostik holistik dari Ny. D adalah
sebagai berikut:
1. Aspek I (individu)
Keluhan utama Ny.D adalah Sesak Nafas yang mempengaruhi Ny. D dalam
melakukan aktivita sehari-hari. Ny. D berharap penyakit yang diderita tetap
pada kondisi yang stabil agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
baik.
2. Aspek II (Klinik)
Diagnosis klinis dari Ny. N yaitu Congestive Heart Failure ec Hypertensive
Heart Disease.
3. Aspek III (Internal)
Ny. D saat ini berusia 65 tahun, Ny. D terdiagnosis hipertensi sejak 12 tahun
yang lalu. Pola makan yang menyukai makanan berlemak dan asin, serta usia
berkontribusi besar dalam terjadinya komplikasi dari penyakit yang dialami
Ny.D, Ny.D tidak teratur dalam mengkonsumsi obat, os sering kali lupa untuk
konsumsi obat.
4. Aspek IV (Eksternal)
Adapun bila ditinjau dari aspek eksternal, tidak ada permasalahan yang
ditemukan baik dari keadaan keluarga, lingkungan, ekonomi keluarga,
pekerjaan dan lain sebagainya.
5. Aspek V (Fungsional)
Ny.D masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mandi dan lain-lain
Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
Ny. D memiliki 6 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Fungsi biologis
Ny.D masih bagus.
2. Fungsi sosial
Tetangga di sekitar rumah tempat tinggal keluarga Ny. D bersikap baik dan ramah, sehingga
Ny. D tetap merasa nyaman dan senang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu,
Ny. D masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekitar tempat tinggal.
3. Fungsi Psikologis
Pada saat terdiagnosis Ny. D tidak merasa tertekan dengan diagnosis penyakit yang
dideritanya. Menurut pengakuannya, Ny. D menjalani kehidupan sehari-harinya dengan
santai dan menikmati setiap kegiatan yang dijalani bersama keluarga dan orang disekitarnya.
Keluarga mengaku tetap memberikan dukungan kepada Ny. D dan selalu membantu Ny. D
dalam melakukan kegiatan. Dukungan keluarga inilah yang menyebabkan Ny. D tidak
merasa tertekan.
APGAR Score keluarga Ny.D dinilai berdasarkan semua anggota keluarga yaitu
APGAR Score Keluarga Ny.N = 10
1. Ukuran : 7 x 10 m
6. Dapur : 1 Ruang
jendela dibuka
Denah Rumah
Daftar Masalah
1. Masalah medis
Berdasarkan hasil wawancara saat home visit, masalah medis yang dialami oleh Ny. D yaitu
Congestive Heart Failure ec Hypertensive Heart Disease.
2. Masalah non medis
Berdasarkan hasil wawancara saat home visit, tidak ditemukan adanya masalah non-medis
yang dialami oleh Ny. D
a. Tindakan promotif, dengan terus mencari tahu informasi kesehatan seputar penyakit yang
dialami baik melalui media cetak, media sosial maupun penyuluhan yang disampaikan
oleh petugas kesehatan.
b. Tindakan preventif, dengan menjaga pola hidup terutama aktivitas dan pola makanan
yang dikonsumsi, serta menghindari faktor risiko untuk menjaga kestabilan tekanan
darah.
c. Tindakan kuratif, dengan terus melaksanakan kontrol rutin kedokter setiap bulan untuk
mengetahui perkembangan kesehatan dari Ny. D serta minum obat antihipertensi secara
teratur
d. Tindakan rehabilitatif: Anjuran untuk kontrol rutin sebagai monitoring untuk mencegah
keadaan yang lebih buruk.
Lampiran
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA (IKK)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Kepala Pensiunan
1. Iman Andi L 62 thn SMA
keluarga PNS
Ibu rumah
2. Astri Widya Istri P 62 thn SMA
tangga
Wiraswast
3 Adi Anak L 27 thn SMA
a
Wiraswast
4 Ferdi Anak P 25 thn SMA
a
1. Riwayat Medis
Keluhan Utama
Sesak nafas
Keluhan Tambahan
Sakit kepala
Pemeriksaan Fisik
Keadaan compos mentis, TD 160/100 mmHg
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien sering mengkonsumsi makanan asin (keripik dan lauk pauk seperti
ikan asin), makanan yang berlemak (gorengan-gorengan) dan makanan
yang bersantan. Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
disangkal.
Kesan:
Sosial : Baik
Ekonomi : Cukup
Lingkungan : Baik
5. Riwayat Gizi
Os makan tiga kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan nasi
putih dan lauk seperti ikan, ayam, tahu, tempe, dan sayuran, yang mana
menu setiap hari berbeda beda. Os juga mengkonsumsi buah setiap 3x
seminggu. Makanan yang dikonsumsi oleh penderita juga di konsumsi oleh
anggota keluarga yang lain. Os sangat suka makanan yang asin, berminnyak
dan bersantan.
6. Diagnosis Holistik (biopsikososial)
GAYA HIDUP
Sering makan
makanan yang asin
dan mengandung
lemak
FAMILY
LINKUNGAN PSIKO-
SOSIAL-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN Pendapatan cukup,
Pasien teratur Kehidupan sosial baik
mengkonsumsi obat sejak 6
bulan ini
PELAYANAN KESEHATAN
Jarak rumah- kdk cukup dekat,
LINGKUNGAN KERJA
pihak kdk dapat melakukan
Pasien perempuan, Pasien tidak bekerja
kunjungan rumah terhadap
pasien 62 tahun, diagnosis
HHD
LINGKUNGAN FISIK
Rumah baik, tinggal
bersama suami dan anak.
Ventilasi rumah baik,
FAKTOR BIOLOGI pencahayaan cukup, dan
Kemungkinan herediter kerapian serta kebersihan
hipertensi rumah cukup.
Komunitas :
Perumahan
dengan
kepadatan baik.
Pada aspek I, os sering mengalami sesak nafas yang muncul tiba-tiba selain
itu os juga mengalami keluhan sakit kepala yang sering dirasakan di
belakang leher. Os takut sakit kepala mengganggu aktivitas sehari-hari
sehingga pasien ke KDK untuk diperiksa dan meminta rujukan ke RSMP
Pada aspek II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Hipertensive Heart
Disease
Pada aspek III, os diketahui sudah berusia lanjut 62 tahun, dimana pada
usia tersebut telah terjadi degenerasi fungsi organ tubuh. Pada pasien juga
didapatkan masalah gaya hidup berupa kebiasaan mengonsumsi makanan
asin,mengandung lemak, dan mengandung santan. Selain itu, ayah dan 2
saudara laki-laki os juga ada riwayat penyakit darah tinggi.
Pada aspek IV, fungsi keluarga diketahui baik, lingkungan psikososial-
ekonomi pasien baik, kebersihan dan kerapian lingkungan rumah juga baik.
Diketahui pasien tidak bekerja.
Pada aspek V, ditetapkan skala fungsional pasien derajat 3 yaitu
mengalami beberapa kesulitan dalam melakukan pekerjaan tidak seperti
sebelum sakit dan masih mandiri dalam perawatan diri, bekerja di dalam
dan luar rumah.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis dan Reproduksi
Keluarga pasien ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien.
2. Fungsi Afektif
Hubungan antara anak dengan orang tua, orang tua dengan anak,
berlangsung cukup baik. Dalam keluarga ini, juga diketahui terdapat
pemenuhan secara psikologi pada semua anggota keluarga.
3. Fungsi Sosial
Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan tetangganya.
Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara
musyawarah dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan
akhir dan hubungan kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai
sekarang. Dalam pandangan terhadap suatu masalah, keluarga ini
menganggap masalah hal yang harus dihadapi dan diselesaikan
bersama.
4. Fungsi Penguasaan Masalah
Manajemen keluarga dalam menghadapi masalah internal atau
eksternal baik. Pembuatan keputusan akhir dalam menghadapi masalah
eksternal dan internal dan proses pengambilan keputusan berlangsung
secara musyawarah di antara semua anggota keluarga.
5. Fungsi Ekonomi
Ny Astri tidak bekerja. Pemenuhan kebutuhan sehari hari berasal dari
uang pensiunan suami.
6. Fungsi Religius
Semua anggota keluarga menjalankan ibadahnya dengan baik.
7. Fungsi Pendidikan
Pasien merupakan lulusan SMA, begitu pula dengan anak pasien dan
suaminya merupakan lulusan SMA sehingga dapat dinilai fungsi
pendidikannya cukup.
APGAR Score keluarga Tn. Iman dinilai berdasarkan semua anggota keluarga yaitu
Tn. Iman, istri Ny. Astri, anaknya Adi dan Ferdi.
1. Fungsi patologis
Tabel 3.8 SCREEM Keluarga Tn. Iman
Sumber Patologis
Tn. Iman, Ny. Astri, Adi dan Ferdi sehari hari
Social sering bertegur sapa dengan tetangga sekitar -
rumah.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan
sehari-hari dalam keluarga maupun di
Culture -
lingkungan. Ny. Astri sering mengikuti
kegiatan di masyarakat seperti kondangan dan
pengajian.
Dalam keluarga ini pemahaman agama baik.
Religious Ny. Astri dan Tn. Iman sering sholat di -
rumah.
Status ekonomi keluarga ini tergolong
Keterangan :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
Interaksi Keluarga :
Keluarga ini sering berkumpul dan harmonis.
Daftar Masalah
1. Masalah Organobiologik
Ditemukan masalah organobiologik pada penderita.
2. Masalah Psikologik
Tidak ditemukan masalah psikologik pada penderita.
3. Masalah Dalam Keluarga
Tidak ditemukan masalah keluarga pada penderita
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan (pasien, bentuk keluarga, biopsikososial)
Ny. A, usia 62 tahun, memiliki bentuk keluarga inti (nuclear family), dengan
diagnosis HHD memiliki keluhan sesak saat beraktivitas dan sedikit ringan saat
istirahat, keluhan disertai nyeri kepala pada daerah leher belakang.
2. Saran (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif)
- Promotif
- Memberikan informasi kepada pasien gambaran umum tentang penyakit
Hipertensi mengenai penyebab, gejala, tatalaksana, serta komplikasinya.
- Memberikan informasi kepada pasien mengenai upaya-upaya pencegahan
yang harus dilakukan. Cara hidup sehat: diet yang sehat, mengatur pola
makan, aktivitas fisik teratur, oalahraga ringan minimal 3x seminggu,
istirahat cukup, dan hindari stres.
- Memberi pemahaman mengenai penyakitnya, misalnya pentingnya
meminum obat teratur. Menimbulkan rasa simpati dan empati dari anggota
keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikis mereka menjadi maksimal.
- Memberikan informasi kepada pasien mengenai besarnya kemungkinan
penyakit ini diturunkan kepada keturunannya sehingga harus diberikan
promosi kepada seluruh keluarga.
- Preventif
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya hipertensi dan
hiperuresemia
- Menganjurkan konsumsi makanan rendah garam, rendah purin, rendah
lemak dan kolesterol.
- Menganjurkan membatasi konsumsi maknaan asin, bersantan, lemak tinggi,
gorengan, kacang-kacangan, jeroan, sayuran hijau, kuning telur.
- Mengkonsumsi air putih yang banyak, diet rendah garam, diet rendah purin,
rendah lemak dan kolesterol
- Kontrol tekanan darah, asam urat dan kolesterol teratur.
- Memanfaatkan waktu luang untuk istirahat cukup.
- Kuratif
- Farmakologis
• Clopidogrel tab 1x75mg/hari
• Bisoprolol tab 1x5mg/hari
• Nitrogliserin tab 2x5 mg/hari
• Candesartan tab 1x8mg/hari
- Non Farmakologis
Meningkatkan aktifitas fisik misalnya dengan olahraga ringan
minimal 150 menit seminggu (30 menit minimal 5x dalam seminggu
atau 50 menit minimal 3x dalam seminggu)
Konsumsi makanan rendah garam, rendah lemak dan kolesterol.
Membatasi konsumsi makanan asin, bersantan, lemak tinggi,
gorengan.
Mengkonsumsi air putih yang cukup.
Rutin kontrol tekanan darah,
Minum obat secara anti hipertensi secara teratur.
- Rehabilitatif
- Istirahat yang cukup dan anjuran untuk kontrol rutin sebagai monitoring
untuk mencegah keadaan yang lebih buruk.
LAMPIRAN
Identitas Penderita
1. Nama : Tn. R
2. Umur : 50 tahun
3. Tempat, Tanggal Lahir : Belitang, 19 Juni 1971
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Bangsa : Indonesia
7. Pendidikan : S2
8. Pekerjaan : PNS
9. Status : Menikah
10. Alamat : Jl. Jaya V kec. Seberang Ulu II, Kota Palembang
Penetapan Masalah Pasien
1. Riwayat Medis
Keluhan Utama
Pasien datang ke KDK FK UM Palembang untuk kontrol gula darah dan
mengambil obat.
Keluhan Tambahan
Tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan compos mentis, TD 120/80 mmHg
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, minum es
teh manis setiap setelah makan setiap hari, makan yang berminyak seperti
gorengan, makan nasi dengan porsi 1 piring penuh bahkan dalam 1 hari bisa
makan nasi 3-4x. Pasien juga jarang beraktivitas seperti olahraga.
5. Riwayat Gizi
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi minum es teh manis setelah
makan nasi, mengkonsumsi makanan-makanan yang manis, makan yang
berminyak seperti gorengan, makan nasi dengan porsi 1 piring penuh
bahkan dalam 1 hari bisa makan nasi 3-4x. Menu makanan yang biasa
disediakan antara lain nasi, lauk ayam atau tempe atau ikan, dan sayuran-
sayuran. Pasien juga sering mengkonsumsi buah-buahan. Selain itu pasien
jarang berolahraga.
6. Diagnosis Holistik (biopsikososial)
GAYA HIDUP
FAMILY
PERILAKU KESEHATAN LINKUNGAN PSIKO-SOSIAL-
Jika sakit pasien berobat EKONOMI
ke RS atau KDK, pasien Pendapatan hanya dapat
memenuhi kebutuhan primer.
mempunyai Jaminan
Pendapatan keluarga
Kesehatan Nasional
menengah ke bawah.
Kehidupan sosial baik.
PELAYANAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA
Jarak rumah dan KDK
Pasien, Laki-laki 50 Pasien seorang PNS
lumayan dekat, pasien
mengambil obat tahun, diagnosis DM
kencing manis ke KDK tipe II terkontrol
LINGKUNGAN FISIK
FAKTOR BIOLOGI
Cukup. Tidak ada
Tidak Ada
masalah yang
ditemukan
Komunitas -- Pemukiman
padat dengan sanitasi yang
cukup baik
Fungsi Keluarga
8. Fungsi Biologis dan Reproduksi
Ayah dan adik perempuan pasien ada yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien.
9. Fungsi Sosial
Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan tetangganya.
Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah
dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan akhir dan hubungan
kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai sekarang. Dalam
pandangan terhadap suatu masalah, keluarga ini menganggap masalah hal
yang harus dihadapi dan diselesaikan bersama.
10. Fungsi Psikologis
Pasien mengaku tidak mengalami perasaan tertekan sehingga tidak ada
masalah psikologis pada pasien.
11. Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Tn.R bekerja sebagai PNS. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari berasal dari
Tn. R dan anak pertamanya yang bekerja di bank. Kelas sosial ekonomi
pasien adalah kelas menengah kebawah.
12. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Manajemen keluarga dalam menghadapi masalah internal atau eksternal
baik. Pembuatan keputusan akhir dalam menghadapi masalah eksternal dan
internal dan proses pengambilan keputusan berlangsung secara musyawarah
di antara semua anggota keluarga.
13. Fungsi Fisiologis (skor APGAR)
Tabel 4.2. APGAR Score Tn.R terhadap keluarga
7. Fungsi patologis
Tabel 4.6. SCREEM Keluarga Tn. R
Sumber Patologis
Membina hubungan yang baik dengan tetangga
Social sekitarnya. Keluarga Tn.R aktif dalam kegiatan -
kemasyarakatan seperti kerja bakti, dll. Tetangga
Tn.R juga sering mengunjungi Tn.R
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal
Culture ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam -
keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi
budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-
acara yang bersifat kondangan, sunatan, dan lain-
lain.
Dalam keluarga ini pemahaman agama baik.
Religious Keluarga ini melakukan shalat 5 waktu,dan sering -
mengikuti pengajian.
Economic Status ekonomi keluarga ini tergolong menengah -
ke bawah. Tetapi Kebutuhan primer tercukupi
Educational Latar belakang pendidikan tergolong tinggi. -
Keluarga dapat menonton tv, namun tidak
berlangganan koran.
Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit, segera dibawa -
ke puskesmas. Keluarga menggunakan BPJS untuk
pembiayaan kesehatan.
WC
/kamar mandi
Kamar Tidur
WC
/kamar mandi
Kamar tidur
Ruang Keluarga
merangkap ruang
makan
Ruang Tamu
Garasi
Daftar Masalah
• Masalah organo biologik
Ditemukan Diabetes Melitus tipe II pada penderita.
• Masalah psikologik
Tidak ada
• Masalah dalam keluarga
Tidak ada.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan (pasien, bentuk keluarga, biopsikososial)
Tn. R, usia 50 tahun, memiliki bentuk keluarga inti (nuclear family), mengalami
DM tipe II terkontrol. Pasien rutin kontrol ke KDK untuk melakukan
pemeriksaan gula darah dan mengambil obat setiap bulannya.
b) Preventif
• Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis
• Membatasi konsumsi makanan berlemak
• Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya diabetus melitus
• Membatasi makanan berminyak dan disarankan minyak yang dipakai
hanya satu kali
• Makan-makanan yang mengandung serat yang tinggi
• Kontrol gula darah ke KDK FK UM Palembang secara rutin
• Olahraga yang rutin
c) Kuratif
Terapi non-farmakologis
• Melakukan aktivitas aktif/olahraga 30 menit/hari
• Mengurangi minum dan makan-makanan yang manis serta tinggi
karbohidrat.
Terapi Farmakologi
• Metformin 500 mg tablet 3x sehari
d) Rehabilitatif
• Kontrol ke KDK untuk menilai efek pengobatan walaupun penyakit
dianggap sembuh
• Mengidentifikasi disabilitas/hendaya yang muncul akibat komplikasi
kronik diabetus melitus
LAMPIRAN
Gambar 3. Dapur
Gambar 4. Kamar Tidur Pasien, dan Kamar Anak-Anak Pasien
Gambar 5. Kamar Mandi di Dalam Kamar dan Kamar Mandi di Luar Kamar
Gambar 6. Garasi
Pendidika Pendrita
No Nama Kedudukan L/P Umur Pekerjaan
n Klinik
Identitas Penderita
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 61 tahun
3. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Juni 1960
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Bangsa : Indonesia
7. Pendidikan : SD
8. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
9. Status : Menikah
10. Alamat : Lr. Banten II Seberang Ulu II Palembang
11. Tanggal kunjungan rumah I : Selasa, 20 April 2021
12. Tanggal kunjungan rumah II : Rabu, 21 April 2021
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis serta jarang berolahraga.
Tetapi sekarang pasien sudah mulai mengatur pola makan dan menambah aktivitas fisik.
GAYA HIDUP
Pasien mengkonsumsi
makanan mengandung gula
tinggi
LINGKUNGAN KERJA
PELAYANAN -
KESEHATAN
Jarak rumah dengan
klinik dokter keluarga
sekitar 1 km
Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
Ny. S memiliki lima orang anak laki-laki. Kelima anak laki-laki Ny. S sudah menikah dan
memiliki anak. Fungsi biologis Ny.S masih bagus.
2. Fungsi sosial
Tetangga di sekitar rumah tempat tinggal keluarga Ny. S bersikap baik dan ramah, sehingga
Ny. S tetap merasa nyaman dan senang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu,
Ny. S masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekitar tempat tinggal.
3. Fungsi Psikologis
Pada saat terdiagnosis Ny. S tidak merasa tertekan dengan diagnosis penyakit yang
dideritanya. Menurut pengakuannya, Ny. S menjalani kehidupan sehari-harinya dengan
santai dan menikmati setiap kegiatan yang dijalani bersama keluarga dan orang
disekkitarnya. Keluarga mengaku tetap memberikan dukungan kepada Ny. S dan selalu
membantu Ny. S dalam melakukan kegiatan. Dukungan keluarga inilah yang menyebabkan
Ny. S tidak merasa tertekan.
APGAR Score keluarga Ny.S dinilai berdasarkan semua anggota keluarga yaitu
APGAR Score Keluarga Ny.S = 10
7. Fungsi Patologis (SCREEM)
Sumber Patologis
Interaksi sosial Ny. S
dengan keluarga dan
tetangga terjaga, juga
sehari- hari sering bertegur
Social -
sapa dengan tetangga
sekitar rumah.
Interaksi Keluarga :
Keluarga ini sering berkumpul dan harmonis.
6. Dapur : 1 Ruang
7. Dinding rumah : Batu bata
Denah Rumah
Daftar Masalah
1. Masalah medis
Masalah medis yang dialami Ny. S adalah diabetes mellitus tipe 2.
- Kuratif
LAMPIRAN
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA (IKK)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Identitas Penderita
1. Nama : Dahlia
2. Umur : 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1
6. Status Perkawinan : Nikah
7. Alamat : Jln.Nagaswidak Lrg Rukun 3 Kelurahan
8. Tanggal kunjungan : 19 April 2021 21 April 2021
20 April 2021
Keluhan Utama
Sesak nafas
Keluhan Tambahan
Jantung berdebar-debar
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien sering mengeluh sesak nafas. Menurut
pasien sesak nafas sering menggangu aktivitas pasien sehari-hari. Sesak tidak dipengaruhi
oleh suhu dan cuaca, sesak nafas disertai bunyi tidak dijumpai. Keluhan juga disertai nyeri
dada sebelah kiri yang terasa berat serta dada terasa berdebar-debar.
Os juga mengeluhkan bahwa ia sering mengalami nyeri kepala terlebih di belakang
leher dan dirasakan memberat saat bangun tidur. Keluhan mual muntah tidak ada. Keluhan
demam tidak ada. Pada saat diwawancarai os mengatakan keluhannya agak mereda.
Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. Sejak 4
tahun yang lalu pasien diberikan obat penurun tekanan darah tinggi namun pasien hanya
mengkonsumsi obatnya ketika merasa sakit kepala. Kemudian pasien kembali berobat dan
didiagnosis dokter mengalami penyakit jantung hipertensi dan disarankan untuk
mengkonsumsi obat secara rutin.
Untuk keluhan saat ini BAK normal, keluhan kaki bengkak disangkal. Riwayat
keluarga tidak ada yang menderita hipertensi. Riwayat penyakit jantung tidak ada. Pasien
memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan asin dan berlemak.
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien sewaktu muda sering makan-makanan berlemak seperti gorengan dan makanan
tinggi garam. Pasien juga jarang berolahraga.
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang kepala keluarga yang tinggal bersama satu orang anak.
Hubungan pasien dengan anak terjalin baik.
Sebelum sakit pasien masih sering mengikuti kegiatan warga seperti solat berjamaah
di masjid. Kebutuhan sehari hari pasien dan keluarga berasal dari uang berjualan gas.
Pasien juga memiliki pendapatan perbulan dari sewa kos-kos an. Pendapatan Ny. Dahlia
perbulannya sekitar ± Rp.2.000.000.
Kesan:
Sosial : Baik pasien tidak mengalami gangguan social akibat penyakit yang
dideritanya.
Ekonomi : Menengah
5. Riwayat Gizi
Pasien makan tiga kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan nasi
bungkus. Nasi bungkus yang pasien beli beragam tiap harinya dengan menu yang berbeda-
beda yaitu nasi putih, ikan, ayam, daging, tahu, tempe, dan sayuran. Pasien jarang minum
air putih, dalam sehari pasien minum 2-3 gelas 250 cc. Pasien sering mengkonsumsi makan
makanan yang berlemak tinggi seperti makanan yang mengandung minyak, daging, santan,
goreng gorengan.
Sering makan
makanan yang terlalu
asin dan berlemak
FAMILY
LINKUNGAN PSIKO-
SOSIAL-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN Pendapatan menengah,
Jika sakit pasien berobat ke Kehidupan sosial baik
praktek dokter umum,
pasien mempunyai Jaminan
Kesehatan Nasional
LINGKUNGAN FISIK
Denah Rumah Ny. Dahlia
yang sesuai dengan
FAKTOR BIOLOGI
keluhannya yaitu sesak
Tidak ada
nafas. Letak kamar
dilantai satu dan
bersebelahan dengan WC
dan dapur.
Komunitas -- Pemukiman
padat
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis dan Reproduksi
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
2. Fungsi Afektif
Hubungan antara anak dengan orang tua, orang tua dengan anak, berlangsung cukup
baik meskipun pasien dan anak jarang bertemu. Dalam keluarga ini, juga diketahui
terdapat pemenuhan secara psikologi pada semua anggota keluarga.
3. Fungsi Sosial
Pasien akrab dengan anaknya dan tetangganya. Permasalahan antar keluarga dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dengan kepala keluarga sebagai pengambil
keputusan akhir dan hubungan kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai
sekarang. Dalam pandangan terhadap suatu masalah, keluarga ini menganggap
masalah hal yang harus dihadapi dan diselesaikan bersama.
4. Fungsi Penguasaan Masalah
Manajemen keluarga dalam menghadapi masalah internal atau eksternal baik.
Pembuatan keputusan akhir dalam menghadapi masalah eksternal dan internal dan
proses pengambilan keputusan berlangsung secara musyawarah di antara semua
anggota keluarga.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. Dahlia merupakan seorang Ibu Rumah Tangga yang berjualan gas. Pemenuhan
kebutuhan sehari hari berasal dari uang berjualan gas dan uang sewa kos kos an
miliknya.
6. Fungsi Religius
Semua anggota keluarga menjalankan ibadahnya dengan baik.
7. Fungsi Pendidikan
Pasien lulusan SMA, begitu pula dengan anaknya yang lulusan S1 dinilai fungsi
pendidikannya baik.
Didapatkan Ny. Dahlia merupakan anak tunggal dan menikah dengan seorang laki-laki dan
mempunyai satu orang anak laki-laki hidup .. Kedua orang tua Ny. Dahlia dan suami telah
meninggal dunia.
Interaksi Keluarga
APGAR Score keluarga Ny. Dahlia dinilai berdasarkan 2 dari 2 anggota keluarga.
APGAR Score Keluarga Ny. Dahlia berdasarkan 2 dari 2 anggota keluarga =
(10+9)/2 = 9,5
Kesimpulan: Fungsi fisiologis keluarga dapat dinilai baik
Fungsi fisiologis keluarga dikatakan sehat. Waktu untuk berkumpul dan komunikasi dengan
anggota keluarga lainnya cukup. Anggota keluarga lain selalu siap membantu apabila salah
satu dari angota keluarga mengalami masalah.
Denah Rumah
Daftar Masalah
1. Masalah Organobiologik
Tidak ditemukan masalah organobiologik pada penderita.
2. Masalah Psikologik
Tidak ditemukan masalah psikologik pada penderita.
3. Masalah Dalam Keluarga
Tidak ditemukan masalah keluarga pada penderita
Simpulan
Diagnosis pada pasien ini adalah Hypertensi Heart Disease faktor risiko terjadinya
adalah kebiasaan pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang tinggi garam
dan berlemak. Fungsi Keluarga pada pasien ini tergolong baik dan semua anggota keluarga
saling mendukung. Pada pasien ini tidak terdapat fungsi patologis sehingga dapat
disimpulkan keluarga pasien ini tergolong sehat.
Untuk penanganan kasus ini bukan hanya dari terapi farmakologis saja tetapi juga
diperlukan edukasi pada pasien dengan menggunakan metode pendekatan dokter keluarga.
Salah satunya dengan menggunakan prinsip pelayanan yang holistik dan komprehensif,
kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif dan kolaboratif, penanganan personal
bagi setiap pasien sebagai bagian integral keluarga, mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal, menjunjung tinggi etika dan hukum,
dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan, serta sadar biaya dan sadar mutu.
Saran
Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dan aktif dalam menganalisa
permasalahan kesehatan baik pada keluarga maupun lingkungannya, serta lebih sering
berhubungan dengan masyarakat khususnya dalam keluarga untuk menindak lanjuti
suatu penyakit yang dialami oleh keluarga tersebut dengan pendekatan metode dokter
keluarga
Klinik Dokter Keluarga
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
edukasi dalam upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA (IKK)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Identitas Penderita
Nama : Tn. J
Umur : 52 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 21 Februari 1969
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Alamat : Jl. Nagaswidak. Lrg. Rukun III, Palembang.
1
3.1 Subjektif
Autoanamnesis dengan penderita.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Nagaswidak untuk kontrol penyakit
hipertensi dan mengambil obat.
E. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan-makanan asin dan
berminyak. Pasien mengkonsumsi nasi 1 piring penuh dengan lauk yang
sering berminyak dan bersantan. Pasien jarang mengkonsumsi sayur dan
2
buah buahan. Pasien tidak pernah berolahraga dan hanya melakukan
aktivitas sehari hari.
F. Riwayat Pekerjaan
Sehari-hari pasien bekerja sebagai wiraswasta.
G. Riwayat Keluarga
HT
HT
Penderita
Keterangan :
= Perempuan = Meninggal
= Laki-Laki = Serumah
= Meninggal
= Pernikahan
DM = Menderita DM HT = Menderita Hipertensi
3.3 Objektif
3
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 87/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 23 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 167 cm
Keadaan Spesifik
Kepala : TAK
Thoraks
- Paru : TAK
- Jantung : TAK
Abdomen : TAK
Genitalis : TAK
Ekstremitas : TAK
3.6 Tatalaksana
4
a) Promotif
Memberikan edukasi kepada pasien dan semua anggota keluarga tentang:
- Penyakitnya dan komplikasi. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat
berbahaya apabila tidak di tatalaksana secara komprehensif.
- Upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan. Cara hidup sehat:
diet yang sehat, aktivitas fisik teratur, istirahat cukup, hindari stres.
- Pengobatan terhadap penyakitnya (terutama mengenai cara
penggunaan obat dengan cara yang benar dan lama pengobatannya).
- Pentingnya ketaatan menggunakan obat karena penyakit ini tidak
dapat sembuh namun dapat dikontrol.
- Besarnya kemungkinan penyakit ini diturunkan kepada keturunannya
sehingga harus diberikan promosi kepada seluruh keluarga.
b) Preventif
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang asin
- Membatasi konsumsi makanan berlemak
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya hipertensi
- Membatasi makanan berminyak dan disarankan minyak yang dipakai
hanya satu kali
- Makan makanan yang mengandung serat yang tinggi
- Kontrol tekanan darah ke Puskesmas Nagaswidak
- Olahraga yang rutin
c) Kuratif
Terapi non-farmakologis
Melakukan aktivitas aktif/olahraga 30 menit/hari
Terapi Farmakologi
• Amlodipin 5 mg 1x sehari
• Simvastatin 5mg 1x sehari
• Glyceryl Guaiacolate 100 mg 3x sehari
5
d) Rehabilitatif
- Kontrol ke Puskesmas Nagaswidak untuk menilai efek pengobatan
walaupun penyakit dianggap sembuh
- Mengidentifikasi disabilitas/hendaya yang muncul akibat komplikasi
kronik hipertensi.
3.7 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
6
Fungsi fisiologis (APGAR) dalam keluarga
Tabel 4.2. APGAR Score Tn.J Terhadap Keluarga
Sering/ Kadang- Jarang/
APGAR Score Tn. J terhadap keluarga selalu kadang tidak
Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing
A anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai
dengan seharusnya.
Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu
P
memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya
hadapi.
Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya
G
untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki.
Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang
A
diberikan keluarga saya.
Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga
R
untuk menjalin kebersamaan
Total 10
7
Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk
R
menjalin kebersamaan
Total 10
Fungsi patologis
Tabel 4.6. SCREEM Keluarga Tn.J
Sumber Patologis
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat
dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan,
Culture banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara- -
acara yang bersifat kondangan, sunatan, dan lain-lain.
8
Kesimpulan : Berdasarkan penilaian tersebut, artinya tidak ada patologi pada
fungsi keluarga Tn.J Kebutuhan pimer cukup terpenuhi.
9
b. Denah Rumah
10
5 Mengurangi makan/minuman yang asin, berminyak dan rendah
lemak.
6 Olahraga rutin dimulai dari aktifitas ringan .
b. Gizi Keluarga
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan-makanan
asin, manis, Pasien mengkonsumsi nasi 1 piring penuh dengan lauk
yang sering berminyak dan bersantan. Pasien jarang mengkonsumsi
sayur dan buah buahan. Menu makanan yang biasa disediakan antara
11
lain nasi, lauk ayam atau tempe atau ikan, dan sayuran santan. Pasien
juga sering mengkonsumsi buah-buahan. Selain itu pasien jarang
berolahraga.
Klasifikasi:
Sehat I : dari 18 pertanyaan, jawaban “Ya” antara 1-5 pertanyaan
Sehat II : dari 18 pertanyaan, jawaban “Ya” antara 6-10 pertanyaan
12
Sehat III : dari 18 pertanyaan, jawaban “Ya” antara 11-15 pertanyaan
Sehat IV : dari 18 pertanyaan, jawaban “Ya” > 16 pertanyaan
13
GAYA HIDUP
Pola hidup yang tidak sehat
→ sering mengkonsumsi
makanan berlemak dan
bersantan, jarang olahraga
FAMILY
PERILAKU LINKUNGAN PSIKO-
KESEHATAN SOSIAL-EKONOMI
±1 thn setiap hari Pendapatan hanya dapat
mengkonsumsi obat memenuhi kebutuhan primer.
antihipertensi Pendapatan keluarga menengah
ke bawah. Kehidupan sosial
baik.
PELAYANAN LINGKUNGAN
KESEHATAN KERJA
Jarak rumah dan puskes
Pasien, Laki laki 52 tahun, Pasien bekerja sebagai
lumayan dekat, pasien
mengalami keluhan sakit wiraswasta Tidak ada
mengambil obat
antihipertensi ke masalah dengan
kepala dan batuk kering
puskesmas pekerjaan
LINGKUNGAN FISIK
FAKTOR BIOLOGI
Cukup. Tidak ada masalah
Terdapat anggota keluarga yang ditemukan
yang menderita hipertensi
yaitu ibu nya
1. Aspek Personal
14
Alasan : Penderita datang dengan keluhan sakit kepala dan batuk
kering setiap hari sehingga pasien datang ke puskesmas untuk berobat dan
kontrol.
Kekhawatiran : Penderita takut sakitnya tidak sembuh dan semakin parah.
Harapan : Penderita dan keluarga berharap penyakitnya dapat sembuh
atau terkontrol.
2. Aspek Klinis
Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Hipertensi kronis Grade 1.
3. Aspek Internal
Masalah perilaku berupa kebiasaan makan makanan yang asin dan berlemak
serta jarang berolahraga.
4. Aspek Psikososial, Keluarga dan Lingkungan
Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan tetangganya.
Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah
dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan akhir dan hubungan
kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai sekarang. Dalam pandangan
terhadap suatu masalah, keluarga ini menganggap masalah hal yang harus
dihadapi dan diselesaikan bersama. Untuk segi ekonomi, pendapatan hanya
dapat memenuhi kebutuhan primer. Pendapatan keluarga menengah ke
bawah.
5. Skala Fungsional
Skala fungsional pasien derajat 1 yakni pasien tidak memiliki keterbatasan
beraktifitas dan masih dapat melakukan pekerjaan sendiri.
15
Penyebab keadaan ini adalah dari usia, faktor genetik, kebiasaan pasien
seperti konsumsi makan yang berlebih dan berminyak serta ia juga jarang
berolahraga. Diagnosis Hipertensi kronis Grade 1 terkontrol pada pasien ini
ditegakkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pasien adalah peserta JKN. Pasien menderita hipertensi sejak ± 1 tahun
yang lalu sehingga pasien datang ke Puskesmas Nagaswidak untuk kontrol dan
meminta obat secara rutin. Dari pemeriksaan laboratorium saat di didapatkan
hasil pemeriksaan kolesterol total pasien yaitu 315 mg/dl dan terapi yang
diberikan obat Amlodipin 5mg 1x sehari, Glyceryl Guaiacolate 100 mg 3x
sehari dan Simvastatin 5mg 1x sehari.
Pada tanggal 19 April 2021, 20 April 2021, dan 21 April 2021 dilakukan
home visite ke rumah pasien di Jl. Nagaswidak. Lrg. Rukun III, Palembang.
Saran
Bagi Pasien
Pasien diharapkan untuk rutin mengunjungi Puskesmas Nagaswidak agar
mendapat penyuluhan mengenai penyakit hipertensi diantara lain terbagi atas
pengertian, penyebab, tanda dan gejela serta pengobatan, memberikan gizi yang
baik dan seimbang, menyediakan perumahan yang sehat dan bersih. Pasien juga
diharapkan untuk menjaga pola makan dan mengurangi mengkonsumsi
makanan asin dan berlemak.
Bagi Klinik
Diharapkan klinik untuk tetap melanjutkan kegiatan home visit agar lebih
dapat memantau kondisi kesehatan pasiennya.
17
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
NIM : 712017076
Bagian
Laundry
2. Ny.Y Istri P 45 thn SMA di
rumah sakit
Staf bagian
perumahan di
4. An.S Anak L 22 thn S1 bank
Identitas Penderita
1. Nama : Tn. M
2. Umur :53 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Alamat : Jl.Banten Indah Palembang
8. Tanggal kunjungan : 19 April 2021
47
Penetapan Masalah Pasien
1. Riwayat Medis
Keluhan Utama
Kelemahan lengan dan tungkai kanan
Keluhan Tambahan
-
Sejak ±4 tahun yang lalu, pasien mengalami hipertensi. Awalnya pasien mengetahui
mengalami hipertensi pada saat memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam akibat
mengalami keluhan kepala dan tengkuk yang terasa berat terutama pada pagi hari saat
bangun tidur dan keluhan nyeri kepala henat. Pada saat dilakukan pemeriksaan tekanan
darah, tekanan darah pasien 200/140 mmHg dan disarankan rawat inap namun pasien
menolak. Kemudian pasien rutin mengkonsumsi obat hipertensi namun lupa nama obatnya,
obat dikonsumsi setiap harinya selama satu tahun. Namun, pasien merasa sudah lebih baik
sehingga tidak pernah kontrol lagi dan tidak konsumsi obat darah tinggi lagi.
Sejak 2 tahun yang lalu, pasien tiba-tiba pingsan saat pulang dari bank dan terjatuh dari
motornya. Kemudian pasien segera di bawa ke RS Muhammadiyah Palembang, dan sempat
tidak sadar selama 2 hari. Saat sadar, pasien mengalami kelemahan pada lengan dan
tungkaikanannya. Pasien menyangkal adanya sakit kepala, mual(-), muntah(-
), kejang(-), gangguan rasa pada sisi yang lemah (-), baal dan kesemutan (-), bicara pelo (-)
dan mulut pasien tidak mengot. Penderita masih dapat mengerti isi pikiran orang lain yang
diungkapkan secara lisan, tulisan dan isyarat. Pasien masih dapat mengungkapkan isi
pikirannya secara lisan, tulisan dan isyarat. Saat serangan pasien tidak mengalami jantung
berdebar-debar dan sesak napas. Kelemahan baru dirasakan pertama kali. Pasien dilakukan
pemeriksaan lab darah, CT scan, dan EKG. Dari hasil rontgen dada didapatkan pembesaran
jantung dan dikatakan mengalami penyakit jantung hipertensi. Dari hasil CT Scan, pasien
dikatakan mengalami stroke perdarahan oleh dokter yang merawat karena hipertensi lama
yang dideritanya. Pasien dirawat di RS Muhammadiyah selama 8 hari. Saat ini keadaan
pasien sudah membaik, namun gejala sisa dari stroke seperti kelemahan pada lengan kanan
48
dan tungkai kanan masih ada.
Pemeriksaan Fisik
Compos mentis, Tekanan darah 140/80, HR 81x/m, RR 22x/m.
3. Riwayat Kebiasaan
Pasien sewaktu muda sering mengkonsumsi makan-makanan berlemak seperti gorengan dan
makanan tinggi garam. Pasien juga jarang berolahraga.
Ekonomi keluarga pasien menengah ke atas, salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya hipertensi pada pasien karena jenis makanan yang dikonsumsi pasien berupa
makanan cepat saji, makanan kaleng, dan makanan tinggi lemak seperti daging-dagingan dan
tinggi garam seperti cemilan.
Hubungan pasien dengan istri terjalin baik. Begitu pula hubungan dengan anaknya juga terjalin
dengan baik. Hubungan pasien dengan keluarga terkesan harmonis, sehingga menjadi salah satu
faktor untuk membantu pasien dalam kesembuhannya.
Kesan:
Sosial : Baik
Ekonomi : Cukup
Lingkungan : Baik
5. Riwayat Gizi
Pasien makan tiga kali sehari sebanyak 1 piring setiap kali makan dengan nasi putih dan
lauk seperti ikan digoreng, ikan pindang, tahu, tempe, dan sayuran bening, yang mana menu
49
setiap hari berbeda beda. Pasien terkadang masih mengkonsumsi makanan yang digoreng
seperti ikan, tahu dan tempe goreng dan makanan asin seperti ikan pindang yang dibumbui
dengan garam ±3 sdt dan bumbu penyedap lainnya. Makanan yang dikonsumsi oleh penderita
juga di konsumsi oleh anggota keluarga yang lain
50
Berdasarkan hasil wawancara, adapun diagnostik holistik dari Ny. D adalah sebagai
berikut:
Pada aspek I, pasien mengalami kelemahan pada tangan kanan dan jalan
masih pincang. Pasien khawatir akan mengalami serangan stroke
berulang.
Pada aspek II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah hemiparese dextra
post stroke hemoragik e.c. hypertensive heart disease (HHD)
Pada aspek III, pasien merasa tidak nyaman karena sering buang air kecil
karena mengkonsumsi obat spironolakton, sehingga terkadang pasien
51
tidak meminum obat tersebut. Selain itu angka kecukupan kalori per hari
pasien yang masih kurang dan konsumsi garam dan minyak yang lebih
dari anjuran.
Pada aspek IV, Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan
tetangganya. Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan
cara musyawarah dengan kepala keluarga sebagai pengambil keputusan
akhir dan hubungan kekeluargaan tetap berjalan dengan baik sampai
sekarang. Untuk segi ekonomi, pasien seorang mantan guru SMK dan
kebutuhan primer dari istri dan kedua anaknya. Pendapatan keluarga
menengah ke atas. Lingkungan rumah sanitasi tergolong masih baik,
pencahayaan rumah kurang, belum ada pegangan pada kamar mandi,
dan tangga dirumah yang curam.
Pada aspek V, ditetapkan skala fungsional pasien pasien derajat 3 yaitu
mampu melakukan perawatan diri, tapi tidak mampu melakukan
pekerjaanringan
Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
Tn.M memiliki 1 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Fungsi biologis Tn. M
masih bagus.
2. Fungsi sosial
Tetangga di sekitar rumah tempat tinggal keluarga Tn.M bersikap baik dan ramah, sehingga Tn.M
tetap merasa nyaman dan senang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, Tn.M masih
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekitar tempat tinggal.
3. Fungsi Psikologis
Pada saat terdiagnosis Tn.M tidak merasa tertekan dengan diagnosis penyakit yang dideritanya.
Menurut pengakuannya, Tn. M menjalani kehidupan sehari-harinya dengan santai dan menikmati
52
setiap kegiatan yang dijalani bersama keluarga dan orang disekitarnya. Keluarga mengaku tetap
memberikan dukungan kepada Tn.M dan selalu membantu dalam melakukan kegiatan. Dukungan
keluarga inilah yang menyebabkan Tn.M tidak merasa tertekan.
53
karena dapat
membantu
memberikan
solusi terhadap
permasalahan
yang saya hadapi.
Saya puas dengan
kebebasan yang
diberikan keluarga
G saya untuk .
mengembangkan
kemampuan yang
saya miliki.
Saya puas dengan
kehangatan / kasih
sayang yang
A
diberikan keluarga
saya.
APGAR Score keluarga Ny.D dinilai berdasarkan semua anggota keluarga yaitu
APGAR Score Keluarga Ny.N = 9
54
sehari- hari sering bertegur
sapa dengan tetangga
sekitar rumah.
Kepuasan atau kebanggaan
terhadap budaya cukup baik,
hal ini dapat dilihat dari
pergaulan sehari-hari dalam
keluarga maupun di
lingkungan. Tn.M sering
Culture -
mengikuti kegiatan yang ada
disekitar perumahan.
55
Berdasarkan penilaian SCREEM Keluarga Tn.M, didapatkan kesimpulan: Keluarga Tn.M tidak
memiliki fungsi patologis baik dari segi sosial, budaya, agama, ekonomi, edukasi, maupun
pengobatan.
1. Ukuran : 7 x 12 m
6. Dapur : 1 Ruang
jendela dibuka
tank.
Denah Rumah
57
Daftar Masalah
1. Masalah medis
Berdasarkan hasil wawancara saat home visit, masalah medis yang dialami oleh Tn.M adalah
Hemiparese dextra post stroke hemoragik e.c. Hypertensive Heart Disease.
2. Masalah non medis
Berdasarkan hasil wawancara saat home visit, tidak ditemukan adanya masalah non-medis yang
dialami oleh Tn.M
- Promotif
1. Memberikan informasi kepada pasien gambaran umum tentang penyakit hipertensi dan penyakit
jantung hipertensi mengenai penyebab, gejala, tatalaksana, serta komplikasinya.
2. Memberikan informasi kepada pasien mengenai upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan.
58
Cara hidup sehat: diet yang sehat, mengatur pola makan, aktivitas fisik teratur, olahraga ringan
minimal 3x seminggu, istirahat cukup, dan hindari stres.
3. Memberi pemahaman mengenai penyakitnya, misalnya pentingnya meminum obat teratur.
Menimbulkan rasa simpati dan empati dari anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan
psikis mereka menjadi maksimal.
4. Memberikan informasi kepada pasien mengenai besarnya kemungkinan penyakit ini diturunkan
kepada keturunannya sehingga harus diberikan promosi kepada seluruh keluarga.
- Preventif
1. Dianjurkan untuk menurunkan asupan garam sampai di bawah 1500 mg/hari atau kurangi
hingga <100 mmol per hari (2.0 g natrium atau 6.5 g natrium klorida atau satu sendok teh garam
perhari), gula tidak lebih dari 4 sendok makan per hari, dan lemak/minyak tidak lebih dari 5
sendok makan per hari.
2. Diet yang sehat adalah sehari-hari kaya dengan buah-buahan segar dan sayuran 5 porsi sehari.
3. Kurangi konsumsi makanan tinggi garam seperti keripik kentang, kacang asin, keju, pangan
kemasan. Kurangi konsumsi lemak lemak, pilih daging tanpa lemak, ikan, unggas, kacang
kering, dan kacang polong sebagai sumber protein, kurangi daging merah, kurangi telur, jeroan,
gunakan produk susu rendah lemak. Tidak lupa latihan fisik senam lansia yang teratur untuk
meningkatkan dan memperbaiki kelenturan, dengan melakukan latihan peregangan beberapa
menit dalam sehari. Latihan dilakukan satu per satu sebanyak 2-3 kali kemudian meningkat
sampai 8-10 kali. Contoh gerakan ditunjukkan pada gambar 3.1.
59
60
Gambar 3.1.
Latihan Fisik Pada Usia Lanjut14
61
4. Menghindari minuman berkafein
5. Mempertahankan berat badan pada kisaran BMI 18,5-24.9 kg/m2, mengusahakan lingkar perut
pada kisaran (laki-laki <90 cm dan perempuan <80 cm),
6. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress.
- Kuratif
- Farmakologis
Amlodipin 1x 5 mg pagi hari
Captopril 1x 25 mg pagi hari
Spironolakton 1x 25 mg pagi hari
Acetyl Calicylic Acid 1x 100 mg pagi hari
- Non Farmakologis
Konsumsi makanan rendah garam, rendah lemak dan kolesterol.
Membatasi konsumsi makanan asin, bersantan, lemak tinggi,gorengan.
Rutin kontrol tekanan darah.
Minum obat secara teratur.
- Rehabilitatif
o Istirahat yang cukup dan anjuran untuk kontrol rutin ke Klinik Dokter Keluarga sebagai
monitoring untuk mencegah keadaan yang lebih buruk serta menganjurkan untuk
mengikuti kegiatanprolanis.
o Pasien prolanis selama masa pandemi melakukan jenis pemeriksaan penunjang bagi
peserta prolanis hipertensi meliputi pemeriksaan kesehatan meliputi: tinggi badan, berat
badan, IMT, dan tekanan darah sebanyak dua kali per enam
62
o bulan dalam setahun. Selain itu, terdapat pula pemeriksaan darah lengkap dan
pemeriksaan kimia darah yang meliputi profil ginjal dan lipid level. Satu bulan
sebelum pemeriksaan pasien akan diberikan SMS reminder dan selama masa
pemeriksaan pasien tetap menjaga protokol kesehatan 3M dengan ketat. Selain itu
pemeriksaan pasien dapat dilakukan secara daring dengan memperhatian kesediaan
pasien dan jaringan.
o Melakukan latihan fisik pada lanjut usia mandiri di rumah minimal 5x dalam satu
minggu.
o Melanjutkan fisioterapi untuk melatih kekuatan otot dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.
Lampiran