Anda di halaman 1dari 17

HASIL KUNJUNGAN RUMAH

A. Tinjauan Kasus
B. Identitas Pasien
Nama : Nadin Alfatih Syam
TTL : Kendari, 15 Januari 2016
Umur : 5 tahun
Alamat : BTN Multi Graha
Agama : Islam
Suku : Tolaki
Tanggal Kunjungan : 18 Juni 2021

Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

No Nama Kedudukan JK Usia Pendidikan Pekerjaan


(tahun) Terakhir
1 Tn.S Kakek Pasien L 54 SMA Wiraswasta
2 Ny.D Nenek Pasien P 47 SMEA IRT
3 An.A Paman Pasien L 16 SMP Pelajar
4 An.N Pasien P 5 - -
5 An.RH Adik Pasien P 3 - -
6 An.R Adik Pasien P 1 - -

C. Penetapan Masalah Pasien


1. Riwayat Medis
Keluhan Utama : Gatal
Pasien datang bersama neneknya ke poli KIA di Puskesmas Poasia
dengan keluhan gatal dibagian perut, lengan dan kaki sejak 2 minggu
yang lalu yang tak kunjung sembuh. Awalnya muncul bisul dan
bintik-bintik kecil yang berair di daerah tangan dan perut, pasien
sering menggaruknya.
2. Riwayat Penyakit Pasien
Tidak ada riwayat penyakit pada pasien
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit pada keluarga pasien
4. Riwayat Kebiasaan
Dalam kesehariannya, An.N sering bermain dengan nenek dan
adik-adiknya.
5. Riwayat Ekonomi
Saat ini An.N tinggal bersama kakek, nenek, paman, dan adik-
adiknya. Aspek ekonomi keluarga An.N tergolong menengah.
6. Riwayat Gizi
An.N makan 3x sehari. Makanan yang dikonsumsi cukup
bervariasi, namun ia tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung
telur. Nafsu makan An.N bagus jika disuap. An.N memiliki berat
badan 15 kg Dan tinggi badan 106 cm . Jadi, indeks massa tubuh
(IMT) pasien saat ini adalah 13,35
D. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum:
1. Kesan : sakit ringan
2. Tekanan darah : 100/70
3. Kesadaran : Baik
4. Nadi :-
5. Suhu : 36,7oC
6. Pernapasan :-
7. Sianosis : (-)
8. Anemis : (-)
9. Ikterus : (-)
10. Gizi : Baik
11. Lingkar Pinggang : 18 cm
12. TB : 106 cm
13. BB : 15 kg

45
14. IMT : 13,35

E. Diagnosis Kerja
Skabies

Pemeriksaan penunjang

Hasil laboratorium: -

F. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal
b. Keluhan : An.N Merasakan gatal sejak 2 minggu yang lalu, yang
tidak kunjung sembuh.

c. Harapan: Ny.D berharap keluhan yang dirasakan An.N segera


sembuh

2. Aspek Klinis

Diagnosis Klinis: Scabies

3. Aspek Risiko Internal

a. Genetik : -

b. Biologis : An.N adalah anak perempuan berusia 5 tahun

c. Gaya hidup : Pola makan cukup baik, aktivitas sehari-hari


bermain di dalam rumah

d. Status gizi : IMT = 13,35

4. Aspek Risiko Eksternal

a. Ekonomi : Aspek ekonomi keluarga tergolong menengah


b. Sosial : Hubungan sosial dengan tetangga sangat baik
c. Psikososial Keluarga : An.N tinggal bersama kakek, nenek,
paman dan adik-adiknya
d. Budaya : An.N selalu dibawa ke pusat layanan kesehatan
untuk memeriksakan kondisi kesehatannya

45
5. Derajat Fungsional

Dalam kehidupan dibantu oleh kakek dan neneknya

G. Penatalaksanaan Holistik

1. Farmakologi : Salep 2-4 di oleskan 3x sehari,


dexamethason 2x sehari dan vitamin C 2x sehari.

2. Non Farmakologi : Menjaga kebersihan dan rutin mengoleskan


salep

H. Genogram Keluarga
I. Denah Rumah

J. Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan


Keluarga
K. Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

Faktor Keterangan Kesimpulan

Sarana pelayanan kesehatan yang


Puskesmas Memuaskan
digunakan oleh keluarga
Cara mencapai sarana pelayanan
Motor dan mobil Memuaskan
kesehatan tsb

Tarif pelayanan kesehatan yang (sangat mahal,mahal, Gratis karena


dirasakan terjangkau, murah, gratis) memiliki BPJS

Kualitas pelayanan kesehatan (sangat baik, baik, biasa,


Baik
yang dirasakan kurang baik, buruk)

L. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Penggunaan Pelayanan Kesehatan dan


Perilaku
Diagnosis Sosial, Ekonomi, Penggunaan Pelayanan Kesehatan dan
Perilaku

45
1 Sosial : Hubungan An.N dan keluarga harmonis serta hubungan dengan
tetangga baik.
Ekonomi : Dari segi ekonomi keluarga An.N termasuk golongan ekonomi
2
menengah kebawah karena Tn.S hanya bekerja sebagai buruh

3 Penggunaan pelayanan kesehatan: An.N selalu memeriksakan


kesehatannya di Puskesmas
Perilaku yang menunjang kesehatan: An.N selalu berusaha untuk lebih
4
aktif beraktivitas

M. Lingkungan Tempat Tinggal


Lingkungan Tempat Tinggal

Karakteristik rumah dan lingkungan Keterangan

Luas rumah 8 m x 15 m
Bertingkat /tidak Tidak bertingkat
Jumlah penghuni rumah 6 orang
Kondisi halaman Bersih
Lantai rumah dari Tehel
Ruang tamu 3mx8m
Ruang keluarga -
Kamar tidur 4 ruang
Kamar mandi/ WC 2 ruang
Ventilasi rumah Baik
Septik tank Ada
Dapur Ada
Dinding rumah dari Tembok
Kondisi dalam rumah Bersih dan rapi
Kepemilikan rumah Milik sendiri

Daerah perumahan Bersih


Sumber Air Sumur gali

45
N. Data Pola Hidup Keluarga
1. Pola kesehatan
a. An.N selalu diperiksa kesehatannya di fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Berobat menggunakan BPJS
2. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola makan
1) Semua anggota keluarga makan 3x sehari
2) Sarapan: kue dan susu
3) Makan siang: nasi putih, ikan/tahu/tempe/ayam, sayur
4) Makan malam: nasi putih, ikan/tahu/tempe/ayam, sayur
5) Penyediaan makanan : Goreng, rebus dan tumis
6) Air minum : Air galon
b. Pola kebersihan
1) Mandi 2x/ hari. Ganti baju 2x/ hari.
2) Mencuci tangan sebelum makan

O. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Keluarga dirumah pasien memiliki gejala yang sama dengan pasien
yaitu gatal-gatal
2. Fungsi Sosial
An.N dan keluarga bersosialisasi bersama tetangga sekitar rumah
dengan baik
3. Fungsi Psikologis
Dari segi psikologis, An.N dan keluarga tidak memiliki masalah.
Pendapatan kakek An.N dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga
sehingga tidak ada hambatan yang berarti dalam hal pengobatan.
Komunikasi antara An.N dan keluarganya terjalin baik dengan

45
selalu mendukung dan mengingatkan untuk memeriksakan
kesehatannya dan berobat dengan rutin.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Saat ini An.N dalam pemenuhan kebutuhannya didapat dari
penghasilan kakek dan ayahnya, serta dalam kesehariannya
melakukan aktivitas seperti biasa.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien rutin mengonsumsi obat dan salep yang diberikan
dari Dokter Puskesmas dan selalu memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas. Saat berada dirumah, pasien bermain dengan kakek.
Nenek, paman dan adik-adiknya.
6. Fungsi Fisiologis (Skor APGAR)
a. Adaptation: kemampuan anggota keluarga beradaptasi
dengan anggota keluarga yang lain, serta penerimaan,
dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain.
b. Partnership: menggambarkan komunikasi, saling membagi,
saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah
yang dialami oleh keluarga tersebut.
c. Growth: menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-
hal baru yang dilakukan anggota keluarga lain.
d. Affection: menggambarkan hubungan kasih sayang dan
interaksi antar anggota keluarga.
e. Resolve: menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang
kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota
keluarga yang lain.
f. Penilaian :
Hampir selalu : 2 poin
Kadang-kadang : 1 poin
Hampir tak pernah : 0 poin
Penyimpulan :
Nilai rata-rata ≤ 5 : Kurang

45
Nilai rata-rata 6-7 : Cukup/sedang
Nilai rata-rata 8-10 : Baik

APGAR Score Ny. S (54 tahun)


APGAR terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali kekeluarga bila √
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas √
dan membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √
mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosisaya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √
membagi waktu bersama-sama

APGAR Score Ny.D (47 tahun)


APGAR terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga √
bila menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan √
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √
mendukung keinginansaya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √
membagi waktu bersama-sama

APGAR Score An.A (16 tahun)

45
APGAR terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali kekeluarga bila √
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan √
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √
mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √
membagi waktu bersama-sama

Hasil dari APGAR Score Tn.S, Ny.D dan An.A dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Adaptation : seluruh anggota keluarga yang tinggal dengan An.N puas
terhadap dukungan dan saran yang diberikan keluarganya jika
menghadapi masalah.
b. Partnership : komunikasi An.N dengan keluarganya tergolong baik,
An.N tinggal serumah dengan kakek, nenek, paman dan adik-adiknya
sehingga komunikasi diantara mereka tetap lancar.
c. Growth : keluarga An.N tidak terlalu memberi batasan terhadap segala
aktifitas An.N, baik itu bermain atau kegiatan-kegiatan ringan lainnya
selama itu kegiatan yang baik untuk dilakukan.
d. Affection : An.N puas dengan kasih sayang dan perhatian yang
diberikan keluarganya.
e. Resolve : An.N merasa cukup mendapat waktu bersama anggota
keluarganya, mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Total APGAR Score Tn.S, Ny.D dan An.A adalah 10 (baik)

45
c. Fungsi Patologis (SCREEM)
Fungsi patologis keluarga An.N dinilai menggunakan SCREEM sebagai
berikut:

Fungsi Patologis (SCREEM) Keluarga An.N


Sumber Patologis
An.N dan keluarga memiliki hubungan yang baik dan masih
Social sering berkomunikasi dengan kakek, nenek dan adik-adiknya
-
Menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian, dalam
pengambilan keputusan juga berdasarkan diskusi keluarga dan
Culture -
selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin di fasilitas
kesehatan terdekat
Religious Fungsi agama keluarga An.N baik dan selalu rutin beribadah -
Kondisi ekonomi keluarga An.N termasuk golongan ekonomi
Economic menengah karena kakek An.N bekeja sebagai buruh dan ayahnya -
bekerja di salah satu perusahaan penghasilan dari suami yang
Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit
Educatio
Scabies masih kurang -
nal
Dalam pembiayaan kesehatan An.N dan keluarga menggunakan
Medical Kartu BPJS. -

d. Kesimpulan Permasalahan Fungsi Keluarga


APGAR Score keluarga Ny. M mengindikasikan baik. Kesimpulan dari
fungsi patologis (SCREEM) tidak ada fungsi patologis di keluarga An.N
yang dapat menjadi hambatan.
P. Daftar Masalah
1. Masalah Medis
a. Scabies
2. Masalah Non-Medis
Pasien selalu menggaruk badannya
yang gatal
Q. Penyelesaian Masalah
Tindakan yang perlu dilakukan adalah yaitu :

45
1. Keluarga pasien disarankan agar pasien rutin meminum obat dan
salep yang telah diberikan oleh dokter di puskesmas
2. Apabila gejala tidak membaik, keluarga pasien diarahkan untuk
kembali membawa pasien ke dokter untuk memeriksakan kembali
keadaan pasien
3. Memberitahukan kepada keluarga pasien untuk menjaga
kebersihan
4. Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang sedang diderita
oleh pasien dan menjelaskan tentang cara penularan penyakit ini
5. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan dalam
mengingatkan gaya hidup dan kontrol kesehatan di pelayanan
kesehatan serta memberikan obat kepada pasien secara teratur

45
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien bernama An. N, usia 5 tahun datang ke poli KIA
Puskesmas Poasia dengan keluhan gatal dibagian perut, lengan dan kaki sejak 2
minggu yang lalu yang tak kunjung sembuh. Awalnya muncul bisul dan bintik-
bintik kecil yang berair di daerah tangan dan perut, pasien sering
menggaruknya.. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, didapatkan
sebesar 100/70 mmHg.
An. N didiagnosa menderita skabies, diagnosa scabies pada pasien
ditegakan atas dasar keluhan gatal pada seluruh tubuh terutama pada daerah
lipatan yang terutama dirasakan pada malam hari dan ditemukannya gejala
gatal serupa pada anggota keluarga yang tinggal serumah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan lesi berupa papul-papul milier yang tersebar diseluruh tubuh,
sebagian berupa pustule dan erosi dan tampak bekas garukan/scratch mark.
Penegakkan diagnosis scabies dilakukan atas dasar terpenuhinya 2 dari 4 tanda
cardinal, yaitu pruritus nokturna, menyerang manusia secara berkelompok,
ditemukannya terowongan, dan ditemukannya tungau. Pada kunjungan pertama
kali ke Puskesmas Poasia terapi medikamentosa yang diberikan adalah salep 2-
4. Pasien juga diberikan dexametason dan vitamin C. penularan scabies
terutama melalui kontak langsung yang erat, maka untuk keberhasilan terapi
seluruh keluarga yang tinggal dalam 1 rumah harus diobati dengan anti scabies
secara serentak.
Penularan melalui kontak tidak langsung seperti melalui perlengkapan
tidur, pakaian,, atau handuk memegang peranan penting, maka dilakukan
edukasi kepada keluarga pasien untuk mencuci pakaian, sprei, gorden, dan
menjemur sofa dan tempat tidur.hal ini dilakukan untuk mematikan semua
tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi kekambuhan.
Berdasarkan APGAR score untuk An.N merasa puas terhadap dukungan
dan saran yang diberikan keluarganya jika menghadapi masalah. Anggota

45
keluarga tetap saling mendukung dan memberikan saran terutama tentang
kesehatan An.M Komunikasi An. N dengan keluarganya tergolong baik.
Fungsi patologis (SCREEM) tidak ada fungsi patologis di keluarga An. N yang
dapat menjadi hambatan.
Pengkajian paripurna (komprehensif) pada pasien ini termasuk mulai dari
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit dan
proteksi khusus (preventive & spesific protection), pemulihan kesehatan
(kuratif), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah
sakit (rehabilitation).

1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif)


Pada kasus ini dapat dilakukan pemberian informasi dan edukasi terkait
penyakit scabies kepada keluarga An. N, terkait apa itu skabies, apa saja
faktor risiko, gejala, dan penularannya
2. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive & spesific protection)
Melakukan deteksi dini pada anggota keluarga yang memiliki faktor risiko
skabies, yakni mereka yang tinggal serumah, dengan pengobatan secara
serentak kepada anggota keluarga yang tinggal serumah.
3. Pemulihan kesehatan (kuratif)
Melakukan pengobatan konsumsi obat antiskabies yang telah diberikan
dokter pada An. N diberikan obat salep 2-4, dexametason, dan vitamin C.
4. Pencegahan kecacatan (disability limitation)
Dengan cara membimbing pasien agar rutin mengkonsumsi obat agar dapat
tercapai target pengobatan serta pengendalian faktor risiko penyulit lain
seperti kevbersihan lingkungan.
5. Rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)
Di mana keadaan ini sudah ada penyulit/ komplikasi yang didapatkan dari
penyakit skabies bisa melakukan perujukan. Pasien An. N tidak sampai
tahap ini. Tapi penting untuk diedukasikan jika sudah ada penyulit atau
komplikasi.

45
Maka dari itu sangat penting juga upaya petugas kesehatan dalam
menanggulangi penyakit juga dapat dilakukan melalui edukasi dan konseling
kepada pasien dan keluarganya, di samping memberikan pengobatan kepada
pasien. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya dan
cepatnya perburukan penyakit.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Pasien An. N berumur 5 tahun. Pasien tinggal bersama kakek, nenek,
paman, dan 2 saudaranya.
1. Diagnosis Holistik (biopsikososial)
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan :

45
a. Aspek Personal
An. N merasakan gatal dibagian perut, lengan dan kaki sejak 2 minggu
yang lalu.
b. Aspek Klinis
1) Gatal pada perut, lengan, dan kaki terutama pada malam hari
2) Diagnosis: Skabies
c. Aspek Faktor Risiko Internal
1) Memakai handuk bersama-sama
2) Kebersihan kurang diperhatikan.

2. Pemecahan Masalah Kesehatan Pasien


a. Farmakologi : salep 2-4, dexametason, vitamin C.
b. Non Farmakologi
1) Memberikan motivasi dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
2) Edukasi pasien dan keluarganya mengenai pemberantasan tungau
yang mungkin terdapat di pakaian, handuk, seprei dan lain-lain.
3) Edukasi pasien dan keluarganya untuk makan makanan yang bergizi
4) Rutin mengkonsumsi obat
5) KIE kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan kondisi
pasien. Pentingnya pencegahan dan pengobatan serta bahaya
komplikasi jika pasien dan keluarga tidak patuh terhadap anjuran
dokter.

45
3. Pengkajian Paripurna Pada Pasien Skabies

a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif): informasi dan edukasi terkait


penyakit skabies kepada keluarga An. N.
b. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive & spesific protection): deteksi
dini pada anggota keluarga yang memiliki faktor risiko skabies.
c. Pemulihan kesehatan (kuratif): melakukan pengobatan konsumsi obat antiskabies yang
telah diberikan dokter pada An. N
d. Pencegahan kecacatan (disability limitation): dengan cara membimbing pasien agar
rutin mengkonsumsi obat agar target pengobatan dapat tercapai serta pengendalian
faktor risiko penyulit lain.
e. Rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation): di mana keadaan ini sudah ada penyulit/
komplikasi yang didapatkan dari penyakitnya bisa melakukan perujukan
B. Saran
1. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Patuh meminum obat sesuai anjuran dari petugas Puskesmas atau dokter
b. Menjaga atau menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga dapat mencegah
timbulnya komplikasi dari penyakit.
2. Bagi Keluarga
a. Keluarga pasien selalu memantau dan mengingatkan pasien untuk selalu menjaga pola
hidup bersih dan sehat serta patuh minum obat.
b. Keluarga pasien selalu memberikan motivasi ataupun semangat kepada pasien.
c. Keluarga pasien selalu waspada terhadap komplikasi yang dapat muncul
d. Keluarga tetap berhubungan baik dengan pasien.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat mengetahui tentang skabies dan penularannya, serta
mengenali faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian skabies sehingga
masyarakat dapat mengurangi atau menghindari faktor-faktor risiko tersebut.
4. Bagi Instansi Kesehatan

45
Diharapkan dapat memberikan penyuluhan atau edukasi mengenai skabies dan
penularannya kepada masyarakat sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat sehingga
dapat dilakukan pencegahan dan penanganan dini pada pasien

45

Anda mungkin juga menyukai