d. Tatalaksana
Terapi yang diberikan pada Plummer’s Disease juga sama dengan Grave’s yaitu ditujukan pada
pengendalian keadaan tirotoksisitas/ hipertiroidi dengan pemberian antitiroid, seperti propil-
tiourasil ( PTU ) atau karbimazol. Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan anti-tiroid
jangka panjang, ablasio dengan yodium radiokatif, atau tiroidektomi. Pembedahan terhadap
tiroid dengan hipertiroidi dilakukan terutama jika pengobatan dengan medikamentosa gagal
dengan kelenjar tiroid besar. Pembedahan yang baik biasanya memberikan kesembuhan yang
permanen meskipun kadang dijumpai terjadinya hipotiroidi dan komplikasi yang minimal.9
3. Anestesi untuk bedah tiroid (subtotal tiroidektomi) adalah alternatif tindakan pada terapi
medis lanjutan. Komplikasi bedah lebih sering terjadi pada keadaan dimana persiapan
preoperatif tidak adekuat.
Preoperatif Anestesia13
Tunda operasi sampai klinis dan lab eutiroid
Diharapkan preoperatif tes fungsi tiroid Normal, HR < 85 x / mnt (saat istirahat)
Benzodiazepin pilihan yang baik preoperatif sedasi
Obat antitiroid dan β - adrenergik antagonis lanjut sampai hari operasi
Bedah darurat sirkulasi hiperdinamik dapat kontrol degan titrasi esmolol.
Intraoperatif13
Monitor fungsi kardiovaskuler dan temperatur
Proteksi mata karena exsoftalmus beresiko terjadinya ulserasi dan abrasi kornea
Elevasi meja operasi 15 – 20 derajat membantu aliran vena & mengurangi perdarahan
(walaupun meningkatkan resiko emboli air pada vena)
Intubasi
Hindari : Ketamin, Pancuronium, Agonis adrenergik !!!
Induksi Tiopental, dosis tinggi bisa sebagai antitiroid
Anestesi dalam selama laringoskopi dan stimulasi bedah menghindari takikardi,
hipertensi aritmia ventrikular
Pelumpuh otot Hati-hati, dapat meningkatkan insiden miopati dan myiastenia gravis, dan
sebaiknya sebelum diberikan pelumpuh otot sebaiknnya dicoba dilakukan ventilasi terlebih
dahulu.
Post Operatif
Penyulit pasca bedah :
1. Badai (Thyroid storm)12,13
Tanda : Hiperpireksia, takikardi, hipotensi, perubahan kesadaran (agitasi,
delirium,koma)
Sering terjadi pada operasi pada pasien hipertiroid akut.
Terjadi 6 – 24 jam sesudah pembedahan, tapi dapat terjadi intra operatif.
Dibedakan dari hipertermia maligna, feokromositoma, anestesi yang tidak adekuat1
TABEL 4. Penanganan Badai Tiroid 12, 13
Cairan intravena (hidrasi)
Koreksi faktor pemicu (infeksi)
Sodium iodida (250 mg per oral atau iv tiap 6 jam)
Propiltiourasil (200-400 mg per oral atau lewat pipa nasogastrik tiap 6 jam)
Hidrokortison (50-100 mg iv tiap 6 jam)
Propanolol (10-40 mg oral tiap 4-6 jam) atau esmolol (titrasi) sampai HR <
100 x/menit
Selimut dingin dan asetaminofen (meperidin, 25-50 mg iv tiap 4-6 jam dapat
digunakan untuk mengobati atau mencegah menggigil)
Digoksin (gagal jantung kongestif dengan atrial fibrilasi dan respon ventrikel
yang cepat)
2.3.2 Hipotiroidisme
1. Hipotiroidisme adalah penyakit yang cukup umum (0,5-0,8% dari populasi orang dewasa)
yang terjadi akibat sirkulasi yang tidak adekuat dari T4 dan/atau T3.1 Disebabkan oleh
autoimune disease (contoh tiroiditis Hastimoto), tiroidektomi, jodium radioaktif, obat-obat
anti tiroid, defisiensi yodium, atau kelemahan aksis hipotalamus hipofise (sekunder
hipotiroidisme). Hipotiroid selama neonatus menyebabkan kreatinisme (ditandai dengan
retardasi mental dan fisik).13
TABEL 5. Gejala Hipotiroidisme 12, 13
Berat badan meningkat (gemuk)
Kelemahan otot
Konstipasi
Letargi
Intoleransi dingin
Curah jantung dan denyut jantung berkurang
Reflek-reflek menurun
Vasokonstriksi perifer
Kemampuan adhesi platelet berkurang
Anemia (perdarahan gastrointestinal)
Kemampuan konsentrasi ginjal melemah
3. Koma miksedema.
Yaitu kegawat daruratan medis yang membutuhkan terapi yg cepat.Ditandai dengan
gangguan mental, hipoventilasi, hiponatremia (dari ketidaktepatan sekresi hormon anti diuretik
dan CHF.2 Sering terjadi pada pasien yang lebih tua dan mungkin dipercepat oleh infeksi,
pembedahan dan trauma.13
TABEL 6. Penanganan Miksedema 12
Intubasi trakeal dan kontrol ventilasi paru bila diperlukan
Levotiroksin (200-300 mg iv di selama 5-10 menit)
Kortisol (100 mg iv dan kemudian 25 mg iv tiap 6 jam)
Terapi cairan dan elektrolit sesuai perhitungan elektrolit serum
Monitor EKG selama terapi untuk mendeteksi terjadinya iskemia miocard dan
disritmia2
Lingkungan yang hangat untuk mempertahankan panas tubuh.