Anda di halaman 1dari 19

ABSES PARU

Definisi
Abses paru merupakan salah satu penyakit infeksi
paru yang didefinisikan sebagai kematian jaringan
paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-
sel mati atau cairan akibat infeksi destruktif berupa
lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir
sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus)
dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih.
Etiologi
• Bakteri anaerob tersering  Peptostreptococcus,
Bacterioides, Fusabacterium dan Microaerophilic
streptococcus.
• Bakteri agak jarang  P. aeruginosa, S. pneumoniae,
S. aureus, S. pyogenes, S. pneumoniae, K.
pneumoniae, H. influenza, Actinomyces, Nocardia
Klasifikasi
• Berdasarkan perlangsungannya
- Akut (kurang dari 6 minggu)
- Kronik (lebih dari 6 minggu)
• Berdasarkan penyebab :
- primer : aspirasi orofaringeal, pneumonia
necrotizing, immunodefisiensi
- sekunder : Obstruksi bronkial, hematogenik,
penyebaran langsung dari infeksi
mediastinal
Berdasarkan jalur persebarannya
- Brochogenic (aspirasi sekresi orofaringeal,
obstruksi bronkial oleh karena tumor, benda
asing, pembesaran KGB, malformasi
kongenital
- Haematogenic (sepsis abdomen, infeksi
endokarditis, thromboemboli
Faktor predisposisi

• Faktor Predisp: kebersihan gigi/mulut buruk, seizure


disorder, pengguna alkohol, drug abuse
• Faktor risiko lain : 

- Pe kesadaran, koma, anestesia umum sedasi.

- Ggn paru primer: vaskulitis, keganasan dgn kaviti, kistik


paru, akalasia, refluks esofagus, pe refleks batuk & vagal
- Immunocompromised, malnutrisi, trauma
Diagnosis
• Malaise
• Demam
• Batuk
• Nyeri dada
• Sesak
• Infeksi anaerob  gejala timbul lambat (stlh 7-14
hari) demam, pe berat badan, batuk produktif
dengan sputum purulent, napas berbau, sputum
berbau busuk dan kadang diikuti hemoptisis.
Pemeriksaan fisis
• nyeri tekan lokal pada paru
• perkusi : redup
• Auskultasi : suara napas bronkial, suara amforik
(bila abses luas dan dekat dinding dada), ronkhi
• Bila abses paru dekat pleura tertinggalnya dinding
dada pada tempat lesi, vokal fremitus menghilang,
pendorongan mediastinum
• Clubbing finger
Foto Thorax

Posisi PA Posisi Lateral


CT Scan pada abses paru
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan sputum gram & kultur bakteri
gram (+) & (-),pewarnaan BTA & jamur.
• Pemeriksaan histpatologi
Pemeriksaan histopatologi

akut kronik
Tatalaksana

• Kombinasi penisilin (dosis 3-6 g/hr


dapat ditingkatkan sampai 24 g)
dengan metronidazole (4 x 500 mg
IV).
• Clindamisin (600 mg IV) tiap 6-8 jam.
• Lobektomi merupakan prosedur paling sering,
sedangkan reseksi segmental biasanya cukup
untuk lesi-lesi yang kecil. pneumoektomi
diperlukan terhadap abses multipel atau
gangren paru yang refrakter terhadap
penanganan dengan obat-obatan.
Fisioterapi dada terdiri atas latihan
pernapasan, latihan batuk, perkusi dada, dan
drainase postural. Drainase postural akan
membantu pasien membersihkan materi
purulen sehingga mengatasi gejala dan
memperbaiki pertukaran gas. Fisioterapi
sebaiknya dikerjakan pada semua pasien
terutama pasien dengan produksi sputum yang
banyak dan ukuran air-fluid level yang besar.
Diagnosis banding
• Karsinoma bronkogen
• Tuberkulosis paru dengan kavitas
Prognosis
• Faktor-faktor yang membuat prognosis jelek adalah kavitas
yang besar (lebih dari 6cm), penyakit dasar yang berat,
status immunocompromissed,
• umur yang sangat tua, empiema, nekrosis paru yang
progresif, lesi obstruktif, abses yang disebabkan bakteri
aerobik
• abses paru yang belum mendapat pengobatan dalam jangka
waktu yang lama.

Angka mortalitas pada pasien-pasien ini bisa mencapai 75%


dan bila sembuh maka angka kekambuhannya tinggi.
Komplikasi
Abses paru yang drainasenya kurang baik, bisa
mengalami ruptur ke segmen lain dengan
kecenderungan penyebaran infeksiStaphylococcus,
dan apabila ruptur ke rongga pleura akan menjadi
piothorax (empiema). Komplikasi sering lainnya
berupa abses otak, hemoptisis masif, ruptur pleura
visceralis sehingga terjadi piopneumothorax dan
fistula bronkopleura.

Anda mungkin juga menyukai