Anda di halaman 1dari 21

DIAGNOSIS &

PENATALAKSANAAN ABSES
PARU

Dr. Sri Dianova.Sp.P


PENDAHULUAN

• Abses paru  infeksi yg merusak parenkim paru


dg pembtkn pus dlm rongga kaviti

• insidensi me  immunocompromised, drug


abused, alkoholisme, infeksi gram negatif dan
organisme oportunistik

• Umumnya ditemukan pd usia lanjut  insidensi 


pd peny periodontal & mikroaspirasi.
DEFINISI

• Abses paru pengumpulan pus dlm kavitas


akibat penghancuran jaringan disekitarnya dgn
kavitas diameter > 2 cm dlm parenkim paru

• Ukuran kavitas <2 cm  necrotizing pneumonia.

• Abses paru akut  terjadi < 2 mgg

• Abses paru kronik  terjadi > 4-6 mg dg peny


dasar neoplasma/infeksi bakteri anaerob
ETIOLOGI

 Bakteri anaerob, mikobakteria, jamur, parasit

dan komplikasi peny paru lain spt keganasan

 Anaerob ditemukan sampai 89%

 Penyebab tersering  aspirasi materi

orogingivitis
FAKTOR RESIKO

Pe kesadaran, koma, anestesia umum sedasi.


Ggn paru primer: vaskulitis, keganasan dgn
kavitas, kistik paru, akalasia, refluks esofagus, pe
refleks batuk & vagal
Immunocompromised, malnutrisi, trauma
Komorbid & kerusakan sistem pertahanan tubuh 
berperan pbtkn abses paru.
PATOGENESIS

• Interaksi bakteri anaerob dg berbagai faktor

resiko abses  melalui mekanisme aspirasi 

bakteri masuk ke paru.

• Aspirasi orogingival  pbtkn abses paru

apabila jumlah bakteri me akibat dari

kebersihan gigi yg buruk atau penyakit gingival


DIAGNOSIS

• Manifestasi klinis awal mirip pneumonia

• Abses paru primer  gejala demam, batuk produktif,

penurunan berat badan, nyeri dada, rasa berat di dada,

malaise.

• napas berbau atau sputum berbau busuk

• hemoptisis

• gejala timbul dalam 7-14 hari


 Pemeriksaan Fisis 

- Pe suara napas, suara napas bronkial, &

ronki saat inspirasi, perkusi redup,

- clubbing fingers, efusi pleura, dan

kaheksia.

 Laboratorium 

- leukositosis, pe LED


Foto Toraks 

 kavitas dinding tidak teratur dgn air-fluid level

 Infiltrat dlm jumlah banyak yg mengelilingi

daerah sekitar abses

CT Scan Toraks 

 lesi radiolusen bulat dengan

dinding tebal & tepi iregular, berada dlm


parenkim paru
 Pemeriksaan sputum gram & kultur bakteri
gram (+) & (-), pewarnaan BTA & jamur

 Analisis sputum membantu menyingkirkan


penyebab abses yang lain spt tuberkulosis dan
bakteri aerob

 Kultur MO darah atau cairan pleura

 Tindakan invasif BAL, TTNA

 Bronkoskopi  menyingkirkann kemungkinan


benda asing, neoplasma atau lesi obstruksi
endobronkial
DIAGNOSIS BANDING
• Foto toraks : hairline shadow, daerah
Bula avaskular

• BTA
TB paru • Foto toraks : jarang air-fluid level
• Foto toraks : jarang air-fluid level 
Bronkiektasis cincin-cincin ektasis

• Elemen jamur (+)


Mikosis paru • Foto toraks : jarang air-fluid level

• Foto toraks
Empiema • CT scan

16
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
 Terapi utama
 Berdasarkan sumber infeksi, pewarnaan gram, kultur gram
 Terapi empirik  t.u anaerob
 Penisilin  AB utama  dosis 3-6 g/hr dapat ditingkatkan
sampai 24 g /hr
 Kombinasi metronidazol  4 x 500 mg IV
 Klindamisin
Efek lebih baik daripada penisilin & aktif melawan anaerob yg
memproduksi ß-laktamase (Bacteriodes, Fusabacterium)
 resolusi demam, kecepatan & respons klinis lebih baik
Lama terapi  4-6 mg sp perbaikan klinis & radiologis
Dosis antibiotik empirik pada abses paru

Antibiotik Dosis

Penisilin G 2 juta unit intravena tiap 4 jam, maksimal 18


juta unit/hari, atau
Klindamisin 12-18 juta unit/hari dibagi dalam dosis terbagi
600-800 mg tiap 6-8 jam, intravena
Metronidazol Oral: 150-300 mg tiap 6 jam
Loading dose: 15 mg/kg intravena selama 1
jam
Dosis rumatan: 7,5 mg/kg infus selama 1 jam,
diberikan lanjutan tiap 6-8 jam, max 4 g/hari
Sefoksitin tiap 6-8 jam, maksimal 4 g/hari
80-160 mg/kg/hari intravena dibagi tiap 4-6 jam
Fisioterapi
 Latihan pernapasan, batuk, perkusi dada & drainase
postural.
 Drainase postural  membersihkan materi purulen 
mengatasi gejala & memperbaiki pertukaran gas.
 Dilakukan pd semua pasien t.u pasien dg produksi sputum
banyak dan pasien efusi pleura

Bronkoskopi
 Kecurigaan keganasan, aspirasi benda asing

 Drainase transbronkial  aspirasi  dapat dipandu dg CT


scan & fluoroskopi

 Komplikasi  ARDS atau ruptur abses


Pembedahan
 Reseksi atau lobektomi  bila faktor
komplikasi ukuran abses >6 cm, hemoptisis
masif, empiema, obstr bronkial, fistel
bronkopleural, kecurigaan kanker & kegagalan
terapi
 Torakotomi dan lobektomi juga dilakukan pada
kecurigaan abses dgn karsinoma disertai
kavitas
 Nutrisi adekuat, terapi peny dasar, memperbaiki
kebiasaan hidup kurang baik

Anda mungkin juga menyukai