Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Diagnosis Banding Pneumonia

1. Bronkiolitis
Bronkiolitis adalah penyakit saluran pernapasan akut bagian bawah yang
ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus. Gejala awal berupa infeksi
pernapasan atas akibat virus seperti pilek ringan, batuk dan demam. Satu hingga
dua hari kemudian timbul batuk yang disertai dengan sesak napas. Selanjutnya
dapat ditemukan wheezing, sianosis, merintih, napas berbunyi, muntah setelah
batuk, rewel dan penurunan napsu makan. Pada pemeriksaan fisik terdapat
takipnea, takikardi, dan peningkatan suhu, napas cuping hidung dan retraksi dada.
Pada pemeriksaan darah rutin jumlah leukosit normal dan pada foto rontgen
toraks didapatkan gambaran hiperinflasi dan infiltrat.

2. Gagal jantung
3. Aspirasi benda asing.
Aspirasi benda asing ke dalam saluran pernapasan merupakan kejadian
yang cukup sering terjadi pada anak. Kemungkinan yang dapat terjadi
akibat aspirasi benda asing mulai dari tanpa gejala sampai timbulnya
keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa. Gejala awal yang timbul
dapat berupa tersedak, serangan batuk keras dan tiba-tiba sesak napas,
rasa tidak enak di dada, mata berair, rasa perih di tenggorokan dan
dikerongkongan (Rahajoe, 2010)

4. Atelektasis
Atelektasis adalah pengembangan tak sempurna atau kempisnya
(kolaps) bagian paru yang seharusnya mengandung udara. Gejala
klinis sangat bervariasi tergantung pada sebab dan luasnya atelektasis.
Jika daerah atelektasis itu luas dan terjadi dengan cepat, akan terjadi
dispnu,
5. Abses Paru
6. Tuberkulosis
1. Uji serologis
a. Secara umum, uji serologis tidak terlalu bermanfaat dalam
mendiagnosis infeksi tipik. Akan tetapi, untuk deteksi infeksi bakteri
atipik seperti Mikoplasma dan Klamidia, serta beberapa virus seperti
RSV, Sitomegalo, Campak, Parainfluenza 1,2,3, Influenza A dan B,
dan Adeno, peningkatan antibody IGM dan IgG dapat mengkonfirmasi
diagnosis.

Insiden pneumonia balita tertinggi (>4%) pada tahun 2005 ada di provinsi
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bangka Belitung, NTB, Kalimantan
Selatan dan Sulawesi tengah. Pada tahun 2006 daerah yang paling tinggi
insidensnya adalah provinsi Bangka Belitung, NTB, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Maluku. Tahun 2007 provinsi dengan
insidens pneumonia tinggi semakin berkurang dan sebagian provinsinya berubah
yaitu Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara

a. Pada anak besar dan remaja, spesimen untuk pemeriksaan


mikrobiologik dapat berasal dari sputum, baik untuk pewarnaan Gram
maupun untuk kultur.
b. Spesimen yang memenuhi syarat adalah sputum yang mengandung
lebih dari 25 leukosit dan kurang dari 40 sel epitel/lapangan pada
pemeriksaan mikroskopis dengan pembesaran kecil

Anda mungkin juga menyukai