Di Susun Oleh:
20020
TAHUN 2023
KONSEP MEDIS
1. Pengertian CA Paru
5. Pathway
6. Komplikasi
Lokal (tumor setempat)a. Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
Hemoptisisc. Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran napas
Kadang terdapat kavitas seperti abses parue.
Invasi local :
a. Nyeri dada
b. Dispnea karena efusi pleura
c. Invasi ke pericardium terjadi temponade atau aritmia
7. Pemeriksaan khusus dan penunjang
Radiologi.
a. Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada. Merupakan
pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanyakanker paru.
Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapatmenyatakan massa udara
pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erositulang rusuk atau vertebra.
b. Bronkhografi.Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.
Laboratorium.a. Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).Dilakukan untuk mengkaji
adanya/ tahap karsinoma.b. Pemeriksaan fungsi paru dan GDADapat dilakukan untuk
mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhanventilasi.
c. Tes kulit, jumlah absolute limfosit.Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi
imun (umum pada kankerparu).
Histopatologi: Bronkoskopi, Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian dan
pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui)
8. Penatalaksanaan medis
Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis blebatau bula
emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinaktuberkulois.
Resesi segmental.Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.5) Resesi
baji.Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau
penyakitperadangan yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaanparu –
paru berbentuk baji (potongan es).
Dekortikasi.Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Kaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pernafasan, laporkan setiapperubahan
yang terjadi. Rasional : Dengan mengkaji kualitas, frekuensi dan
kedalamanpernafasan, kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien.
2) Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman, dalam posisi duduk, dengankepala tempat
tidur ditinggikan 60 – 90 derajat.Rasional : Penurunan diafragma memperluas daerah
dada sehinggaekspansi paru bisa maksimal.
3) Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah, RR dan
responpasien).Rasional : Peningkatan RR dan tachcardi merupakan indikasi
adanyapenurunan fungsi paru.
4) Lakukan auskultasi suara nafas tiap 2-4 jam.Rasional : Auskultasi dapat menentukan
kelainan suara nafas pada bagianparu-paru.
5) Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian O2 dan obat-obatanserta foto
thorax.
Rasional :
a. Pemberian oksigen dapat menurunkan beban pernafasan dan mencegah terjadinya
sianosis akibat hiponia. Dengan foto thorax dapatdimonitor kemajuan dari
berkurangnya cairan dan kembalinya dayakembang paru.
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Peningkatan jumlahsecret-
Tujuan : meningkatkan jalan nafas yang paten-
Kriteria hasil : Menunjukkan patensi jalan nafas, dengan cairan sekretmudah
dikeluarkan, bunyi nafas jelas, dan pernafasan tak bising.Intervensi :
1) Auskultasi dada untuk karakteristik bunyi nafas dan adanya sekret.Rasional : Pernafasan
bising, ronki, dan mengi menunjukkan tertahannyasekret dan/ atau obstruiksi jalan nafas.
2) Bantu pasien dengan/ instruksikan untuk nafas dalam efektif dan batukdengan posisi
duduk tinggi dan menekan daerah insisi.
Rasional : Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru maksimal danpenekanan
menmguatkan upaya batuk untuk memobilisasi dan membuangsekret. Penekanan
dilakukan oleh perawat.
3) Observasi jumlah dan karakter sputum/ aspirasi sekret.Rasional : Peningkatan jumlah
sekret tak berwarna / berair awalnyanormal dan harus menurun sesuai kemajuan
penyembuhan.
4) Dorong masukan cairan per oral (sedikitnya 2500 ml/hari) dalam
toleransijantung.Rasional : Hidrasi adekuat untuk mempertahankan sekret
hilang/peningkatan pengeluaran.
5) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, dan/ atau analgetiksesuai
indikasi. Rasional : Menghilangkan spasme bronkus untuk memperbaiki
aliranudara, mengencerkan dan menurunkan viskositas sekret.c. Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan perubahan membrane alveolar,pengangkatan jaringan paru, gangguan
suplai oksigen.- Kriteria hasil : Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi
jaringanadekuat dengan GDA dalam rentang normal.
Intervensi :
1) Kaji adanmya sianosis Rasional : Penurunan oksigenasi bermakna terjadi sebelum
sianosis.Sianosis sentral dari “organ” hangat contoh, lidah, bibir dan daun telingaadalah
paling indikatif.
2) Pertahankan kepatenan jalan nafas pasien dengan memberikan
posisi,penghisapan, dan penggunaan alatRasional : Obstruksi jalan nafas
mempengaruhi ventilasi, menggangupertukaran gas.
3) Ubah posisi dengan sering, letakkan pasien pada posisi duduk jugatelentang
sampai posisi miring.Rasional : Memaksimalkan ekspansi paru dan drainase sekret.
4) Dorong/ bantu dengan latihan nafas dalam dan nafas bibir dengan tepat.Rasional :
Meningkatkan ventilasi maksimal dan oksigenasi danmenurunkan/ mencegah
atelektasis
DAFTAR PUSTAKA