SPONTAN
PNEUMOTORAKS
PRIETI NANDA MELYA
2208436554
PEMBIMBING :
dr.Hariadi Hatta,Sp.BTKV
• Lebih sering terjadi pada pasien berusia 60-65 tahun atau > 55 tahun
• AS Laki-laki :1,2/100.000 per tahun dan Perempuan 2/100.000 per tahun
• Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab pneumotoraks
spontan sekunder yang sering dengan insiden 26 kasus per 100.000 orang
Batasan Masalah
DEFINISI ANATOMI EPIDEMIOLOGI
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Tujuan Penelitian
PSP
• Dewasa > Anak
• Pria > Wanita
Amerika Serikat
Laki-laki : 7/100.000
Perempuan : 1/100.000
• Laki-laki : 6,3/100.000
• Perempuan : 2/100.000
• Rasio 3 : 1
ETIOLOGI
SPONTAN PNEUMOTORAKS
SPONTAN PNEUMOTORAKS PRIMER SEKUNDER
Merokok PPOK
Postur tubuh Asma
Kehamilan HIV dengan Pneumonia
Sindrom Marfan Pneumokistik
Riwayat Pneumotoraks pada Necrotizing Pneumonia
keluarga Tuberkulosis
Sarcoidisis
Kistik Fibrosis
Severe ARDS
KLASIFIKASI
PSP SSP
LABORATORIUM RADIOLOGIS
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
1. Standard erect PA chest x-rays
Gambaran radiologis yang
tampak pada foto rontgen kasus
pneumothoraks, antara lain
bagian pneumothoraks akan
tampak lusen, rata dan paru yang
kolaps akan tampak garis-garis
yang merupakan tepi paru
(pleural line)
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
2. Lateral x-rays
Dapat memberikan tambahan
ketika pneumotraks yang
dicurigai tidak tampak pada foto
yang diambil secara PA
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
3. Supine and lateral decubitus x-rays
Teknik pencitraan ini sebagian telah
digunakan untuk pasien trauma yang tidak
dapat dimobilisasi dengan aman
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
4. Ultrasound scanning
Gambaran spesifik pada pemindaian
ultrasound adalah diagnostik
pneumotoraks
Teknik ini terutama untuk manajemen
pasien trauma terlentang
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
5. Digital imaging
Dibanding foto toraks konvensional, digital
imaging memiliki keuntungan seperti
pembesaran, pengukuran dan manipulasi
kontras, kemudahan transmisi, penyimpanan
dan reproduksi
6. CT scanning
Dapat dianggap sebagai gold standard dalam
mendeteksi pneumotoraks kecil serta dapat
dengan mudah menentukan estimasi ukuran
Pengukuran Luas Pneumothoraks
Rumus Kircher-swartel
Rasio antara selisih luas hemitoraks dan luas paru yang kolaps dibagi dengan luas
hemitoraks
Ukuran pneumotoraks =
(A+B+C)/3
Pengukuran Luas Pneumothoraks
Metode Light
untuk menghitung luas pneumotoraks, yaitu dengan mengukur rasio antara
volume paru yang tersisa dengan volume hemitoraks, dimana masing-masing
volume paru dan hemitoraks diukur sebagai volume kubus.
1. Pasien dengan PSP atau SSP dengan sesak nafas berat harus segera dilakukan intervensi
aktif berapapun luas pneumotoraks
2. Chest drains diperlukan untuk pasien dengan tension atau pneumotoraks bilateral
3. PSP minimal dengan sesak nafas ringan dapat dilakukan observasi
4. Pasien asimtomatis dengan PSP yang luas dapat dilakukan observasi
5. Pasien dengan PSP minimal tanpa disertai sesak nafas dapat dipertimbangkan
untuk rawat jalan lebih awal
TATALAKSANA
Berdasarkan British Thoracic Society 2010 Tatalaksana spontan pneumotoraks
sekunder :
1. Seluruh pasien dengan PSS harus dirawat di RS selama minimal 24 jam dan diberikan bantuan
oksigen
2. Pasien secara umum akan dilakukan insersi chest drain
3. Pasien dengan pneumotoraks persisten harus dikonsultasikan ke spesialis bedah toraks
KOMPLIKASI
Pneumotoraks jenis tension dapat mengakibatkan
kegagalan respirasi akut, pio-pneumotoraks,
hidropneumotoraks/ hemo-pneumotoraks, henti
jantung dan paru, syok dan kematian (sangat jarang
terjadi); pneumomediastinum dan emfisema
subkutan dapat terjadi akibat komplikasi
pneumotoraks spontan
PROGNOSIS
● Sebagian pasien dengan pneumotoraks spontan akan
mengalami kekambuhan setelah sembuh dari observasi
maupun setelah pemasangan tube torakostomi
● Kekambuhan jarang terjadi pada pasien-pasien
pneumotoraks yang dilakukan torakotomi terbuka
● Pasien umumnya tidak akan mengalami komplikasi jika
penatalaksanaannya baik
● Prognosis pasien pneumotoraks spontan tergantung pada
penyakit yang mendasarinya
BAB III
KESIMPULAN
Spontan pneumotoraks merupakan keadaan dimana terdapat udara di dalam
cavum pleura tanpa etiologi yang jelas seperti trauma atau penyebab iatrogenic
Penyakit spontan pneumotoraks diklasifikasikan menjadi primer dan sekunder,
bisa terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor seperti penyakit pernapasan lain
yang menyertai ataupun tidak
Diagnosis spontan pneumotoraks dapat ditegakkan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang tepat
Tata laksana spontan pneumotoraks meliputi medikamentosa, bedah, rehabilitasi
dan dekompresi
Prognosis spontan pneumotoraks pada umumnya baik jika ditangani dengan tata
laksana yang baik
Komplikasi spontan pneumotoraks di antaranya adalah gagal nafas dan
kematian
TERIMAKASIH
MOHON ARAHAN
DAN
BIMBINGANNYA DOKTER