Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO DENGAN HIPERTENSI

(Disusun untuk kelengkapan uts takehome mata kuliah keperawatan keluarga populasi resiko rentan)

UTS TAKE HOME

FEBBY WAHYUNITA KASIM


22090400024

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA, 2023
A. Pengkajian

1. Data Umum

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama KK : Tn. S, umur 53 tahun, pendidikan Terakhir     

SMA, pekerjaan petani.

2. Komposisi Keluarga

Tabel 3.1 komposisi keluarga

Status
No Nama Sex Hub. Dgn Klien Umur Pend Pekerjaan
Kesehatan

1 Ny. E P Istri 50 SD IRT Sakit

2 An. H L Anak 21 - wiraswasta Sehat

3 An. A P Anak 14 SMP Siswa Sehat


Genogram

Ht

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

Ht : Riwayat Hipertensi tinggal dalam satu rumah

Generasi pertama dari garis keturunan ayah (kakek-nenek) meninggal dunia

akibat Stroke, sedang dari ibu meninggal akibat tekanan darah tinggi.

Tipe keluarga

Keluarga Tn. K merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak yang tinggal serumah.
a. Kewarganegaraan/suku
Keluarga Tn. K adalah Indonesia/suku bugis
b. Agama

Keluarga Tn. K menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban

sholat lima waktu.

c. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga < Rp. 1.000.000

d. Aktivitas rekreasi keluarga


Kelurga Tn. K.mempunyai kebiasaan rutin untuk berkumpul nonton

TV.

3. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada perkembangan

keluarga dengan anak usia Remaja. Tahap perkembangan keluarga

yang belum terpenuhi adalah kebutuhan kesehatan fisik bagi anak-

anak dan anggota keluarga.

b. Riwayat kesehatan keluarga

Ny. S Merupakan Istri Tn. K dan menderita Hipertensi dan sedang

menjalani pengobatan rutin sejak tanggal 14 Mei 2018 di Puskesmas

Tiworo Tengah

c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Keluarga Ny. S semua memiliki riwayat penyakit yang sama dan

sudah pernah dirawat di RS.

4. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik rumah dan denah rumah

Rumah yang ditempati keluarga Ny. S adalah milik sendiri dengan

ukuran 8 x15 m2, terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang

keluarga, 1 dapur dan 1 WC. Berdinding tembok dan berlatai semen

kasar yang dilapisi plastik dan tampak bersih. Ventilasi dan

pencahayaan rumah baik.


Denah Rumah

Kamar Tidur Kamar Tamu


Kamar Tidur

Kamar Tidur Kamar Keluarga


Dapur

Kamar Mandi/WC

b. Karakteristik tetangga dan komunitas

Lingkungan tempat tinggal Tn. K penduduknya mayoritas suku Bugis

dan bekerja sebagai petani, Pedagang dan Nelayan.

c. Mobilitas geografis keluarga

Rumah yang ditinggali Tn. K adalah rumah sendiri dan berdampingan

dengan tetangga yang masih ada hubungan keluarga.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn. K sekeluarga aktif dalam kegiatan sosial masyarakat dan saling

berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

e. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. K terdiri dari suami isteri dengan 2 orang anak 1 anak

sudah tidak sekolah dan yang 1 masih bersekolah. Fasilitas penunjang

kesehatan dari Puskesmas Tiworo Tengah.

5. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, apabila ada

masalah didiskusikan bersama seluruh anggota keluarga.


b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. K merupakan keluarga inti


c. Struktur peran keluarga
Tn K adalah kepala keluarga dan bertanggung jawab dalam mengatur

rumah tangganya yang sekaligus bertugas mencari nafkah. Ny S

sebagai ibu rumah tangga. An H dan A sebagai anak.

d. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma keluarga yang berlaku pada Ny. S sesuai dengan

ajaran agama Islam dan mengharapkan anaknya yang sakit cepat

sembuh

Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Semua anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.

b. Fungsi sosialisasi

Keluarga selalu mengajarkan perilaku yang baik pada anak anak dan

berpartisipasi jika ada kegiatan kemasyarakatan.

c. Fungsi perawatan kesehatan keluarga

Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan terutama

tentang Hipertensi

Keluarga juga tidak mengetahui bahwa Hipertensi merupakan

penyakit tidak menular tetapi tergolong penyakit yang serius., cara

perawatannya. Keluarga tidak tahu cara pola hidup sehat dengan

penyakit hipertensi.

d. Fungsi reproduksi
Tn K dengan usia 56 tahun dan Ny S usia 51 tahun sudah dalam

kategori non produktif.

e. Fungsi ekonomi

Tn K bekerja sebagai Petani

6. Stres dan Koping Keluarga

a. Stressor yang dimiliki keluarga

Stresor yang dirasakan oleh keluarga Tn. K adalah istrinya yang

menderita penyakit hipertensi.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga Tn. K mampu beradaptasi dengan masalah yang dihadapi,

hal ini dapat dilihat dengan Pengobatan rutin Ny. S dalam menjalani

pengobatan di Puskesmas Tiworo Tengah.

c. Strategi koping yang digunakan

Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam

keluarga

d. Strategi adaptasi disfungsional

Ny. S setelah di diagnosa oleh dokter bahwa dirinya menderita

hipertensi keluarga mengikutsertakan Ny. S dalam menjalani

pengobatan rutin di Puskesmas Tiworo Tengah.

7. Pemeriksaan fisik

a. Tn. K

Tn. K merupakan Suami dari klien. Pemeriksaan fisik umum; keadaan

umum tampak kuat, TD 130/80 mmHg, N 76 x/menit, P 20 x/menit

dan S 36,5 ‘
Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan, mata

konjungtiva tidak tampak ademis, tidak ada katarak dan tidak ada

gangguan penglihatan, telinga, hidung dan teggorokan tidak ada

kelainan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada

pembesaran hati. Ektremitas atas dan bawah tidak kelainan

b. Ny. S

Pemeriksaan fisik umum; keadaan umum tampak Lemah, TD 170/90

mmHg, N 92 x/menit, P 22 x/menit dan S 37 ‘C, BB : 58 Kg.

Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan, mata

konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ada katarak dan tidak ada

gangguan penglihatan, hanya sedikit kabur kalau untuk membaca

buku, telinga, hidung dan tenggorokan tidak ada kelainan. Pergerakan

dada simetris dan abdomen tidak ada pembesaran hati. Ektremitas

dalam keadaan normal. Tn. K mengatakatan bahwa istrinya Ny. S

sering mengeluh sakit kepala seperti ditususk – tusuk dan Sulit Tidur

sebelum berobat di Puskesmas. Saat sekarang hal itu sudah mulai

berkurang sejak tanggal 14 Mei 2018 menjalani pengobatan di

Puskesmas. Alasan suami membawa istrinya berobat di Puskesmas

karena sakit kepala sudah 2 hari tidak kunjung hilang.

c. An. H

Pemeriksaan fisik umum; keadaan umum tampak kuat, TD 120/80

mmHg, N 76 x/menit, P 20 x/menit dan S 36 ‘.

Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan, mata

konjungtiva tidak tampak ademis, tidak ada katarak dan tidak ada
gangguan penglihatan, telinga, hidung dan teggorokan tidak ada

kelainan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada

pembesaran hati. Ektremitas atas dan bawah tidak kelainan.

d. An A

Pemeriksaan fisik umum; keadaan umum tampak kuat, TD 110/70

mmHg, N 80 x/menit, P 22 x/menit dan S 36,5 ‘

Pemeriksaan fisik khusus; kepala dan leher tidak ada kelainan, mata

konjungtiva tidak tampak ademis, tidak ada katarak dan tidak ada

gangguan penglihatan, telinga, hidung dan teggorokan tidak ada

kelainan. Pergerakan dada simetris dan abdomen tidak ada

pembesaran hati. Ektremitas atas dan bawah tidak kelainan.

8. Harapan Keluarga

Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan

berharap dapat membantu keluarga mengatasi masalah yang dihadapi.

9. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

a. Kebiasaan :

Sosialisasi antar tetangga Cukup baik, pasien jarang berkumpul

dengan tetangganya kerena keadaannya yang sedang sakit dan

Kesibukkan di dalam rumah

b. Aturan / kesepakatan :

Aturan / kesepakatan yang dianut adalah aturan/ kesepakatan

yang berlaku di masyarakat dan di lingkungan sekitar.


10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Ny. S mengatakan jarang mengikuti kegiatan seperti arisan,

pengajian dan senam lansia karena keadaannya yang kurang sehat serta

banyaknya kesibukkan.

B. Analisa Data

Tabel 3.2 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

Data Subjektif : Tn. K mengatakan


bahwa istrinya sudah 2 hari ini Ketidakmampuan /
merasakan pusing dan sakit Kurangnya
pengetahuan keluarga Gangguan rasa
kepalaseperti ditusuk - tusuk serta
1 lehernya terasa tegang tentang cara nyaman ; Nyeri
penatalaksanaan dan
Data objektif :Keadaan umum Ny. S penanganan nyeri d
lemah dan sesekali memegang rumah
kepalanya, TD : 170/90 MmHg

Ketidakmampuan /
Data Subjektif : Tn. K mengatakan kurangnya
bahwa istrinys Sulit tidur keterampilan terhadap Gangguan pola
suatu prosedur dan istirahat ; tidur
2 Data objektif : tampak lemah, porsi psikologis bagaimana
tidur hanya 4 – 5 jam/hari cara mengatasi sulit
tidur

C. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan nyeri d rumah.

2. Gangguan pola istirahat ; tidur berhubungan dengan kurangnya terhadap

suatu prosedur dan psikologis bagaimana cara mengatasi sulit tidur.

Skoring Prioritas Masalah

1. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan nyeri d rumah


Tabel 3.2: Skoring Prioritas Masalah
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah : 2 1 3/3x1=1 masalah bersifat aktual karena Ny. S


Aktual dalam keadaan kurang sehat dan
memerlukan pengobatan

2 Kemungkinan 1 2 2/2x2=2 Masalah kesehatan yang di alami Ny. S


masalah dapat mudah untuk di lakukan pengobatan
diubah: Mudah

3 Potensi masalah 3 1 3/3x1=1 Keluarga Ny. S tidak mengerti banyak


untuk dicegah : tentang masalah kesehatan, hal tersebut di
Tinggi karenakan kurang pengetahuan yang di
miliki keluarga.

4 Masalah yang 2 1 2/2x1=1 Penyakit Ny. S harus segera di tangani


menonjol : karena dapat mengakibatkan kematian.
Segera ditangani

Total 5

Skoring Prioritas Masalah

2. Gangguan pola istirahat ; tidur berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan terhadap suatu prosedur dan psikologis bagaimana cara

mengatasi sulit tidur.

Tabel 3.3: Skoring Prioritas Masalah


No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah : 2 1 2/3x1=1 Keluarga tidak tau penyakit ayahnya bisa


Ancaman diturunkan ke anaknya
kesehatan

2 Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Klien masuk kedalam tahap lansia


masalah dapat sehingga mempengaruhi penyampaian
diubah: Mudah informasi.
3 Potensi masalah 3 1 3/3x1=1 Keluarga kooperatif
untuk dicegah :
Tinggi

4 Masalah yang 2 1 2/2x1=1 Bila tidak ditangani kemungkinan yang


menonjol : akan terjadi klien akan betambah parah
Segera ditangani dan bisa berakibat strok, dll

Total 4

D. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Intervensi keperawatan keluarga sebagai tindakan perawatan untuk

kepentingan pasien, untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi fisik,

emosional, psikososial, spiritual, budaya dan lingkungan tempat mereka

mencari bantuan. Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :

1. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai jangka waktu

yang sesuai dengan kondisi klien.

2. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi

dengan panca indera perawat yang objektif.


3. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki

oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat

ketergantungan dapat diminimalkan.

Dalam menetapkan intervensi harus :

1. Rencana tindakan harus berorientasi pada pemecahan masalah.

2. Rencana tindakan yang dibuat dapat dilakukan mandiri oleh keluarga.

3. Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah kesehatan.

4. Rencana tindakan sederhana dan mudah dilakukan.

5. Rencana tindakan perawatan dapat dilakukan secara terus-menerus oleh

keluarga.

Dalam mengatasi masalah keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. K

khususnya Ny. S, perawat melakukan intervensi sesuai diagnosa keperawatan

yaitu:

1. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan nyeri d rumah

Intervensi :

a) Kaji pengetahuan keluarga

b) Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada keluarga Ny.


S untuk mengetehui dan menganalisa intensitas nyeri

c) Diskusikan dengan keluarga tentang penanganan nyeri di rumah

d) Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa


nyeri

e) Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan keluarga

f) Berikan pujian terhadap ungkapan keluarga yang mendukung


2. Gangguan istirahat ; tidur berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan terhadap suatu prosedur dan psikologis

bagaimana cara mengatasi sulit tidur.

Intervensi:
a. Kaji pengetahuan keluarga

b. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada


keluarga Ny. S untuk tekhnik Posisi Rileks dan
Nyaman

c. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat tidur


yang tidak teratur dan efektif

d. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk


memudahkan untuk tidur

e. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan keluarga


f. Berikan pujian terhadap ungkapan keluarga yang mendukung

Anda mungkin juga menyukai