Anda di halaman 1dari 25

a.

Komposisi Keluarga
No Nama Hub. Keluarga L/ P Umur Pekerjaan Agama
1. Ny. E Istri P 60 th IRT Islam
2. Tn. T Anak L 35 th Wiraswasta Islam
3. Ny. R Anak P 25 th Guru Islam

b. Genogram

c. Tipe Keluarga
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri bapak, anak, menantu, dan cucu

d. Suku Bangsa
Keluarga klien dari suku Melayu, Kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan, bahasa yang digunakan yaitu bahasa Melayu

e. Agama
TN. P beragama islam serta anak cucu dan menantunya. Setiap hari TN. P
melaksanakan ibadah sholat 5 waktu
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari jasanya sebagai salah seorang Guru di
salah Satu sekolah tempat Tn. P mengajar dan dari anaknya yang bekerja sebagai
wirasuwasta
Penghasilan:
Buruh : 1.000.000
Barang-barang yang dimiliki: Televisi, Kipas angin, sepeda motor, satu set kursi
tamu, dll.

g. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Reaksi yang digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton
Televisi bersama anak cucu di rumah, rekreasi diluar rumah kadang-kadang ketika
weekend.

1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini dengan anak usia sekolah
Ny.S dan keluarga saat ini membantu perkembangan cucunya yang masih duduk
di bangku sekolah dengan bersosialisasu terhadap lingkungan luar rumah,
mendorong cucunya untuk mencapai perkembangan daya intelektual, dan
menyediakan aktifitas bermain anak.

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Ny.S merupakan tahal VIII keluarga lanjut usia
c. Riwayat kesehatan keluarga inti.
 Ny.S sebagai istri mempunyai Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu,jarang
berobat ke Puskesmas. mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun
kebutuhan dasar lainnya. Saat di lakukan pengekajian Hipertensi pada Ny.S
terdapat hasil :
TD : 150/80 mmhg S : 37°C BB : 68 KG
N : 86x/mnt R : 22×/mnt TB : 160 cm

 Tn.H jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan,


maupun kebutuhan dasar lainnya
 Ny. s mempunyai keturunan Hipertensi. Merokok sejak umur 20 tahun

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Tn. P menderuta Hipertensi tapi keluarganya Tn. P dari lihak bapak/ ibu tidak ada
yang menderita Hipertensi

2. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan
memiliki sistem penerangan ruang yang baik.

1) Kamar tidur
2) Ruang tamu
3) ruang makan
4) ruang menonton TV
5) kamar mandi.
6) Lantai rumah
7) Atap rumah
8) Ventilasi
9) Sumber air keluarga
10) Jarak septictank dengan sumber air

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong royong

leh Ny. I adalah menonton TV, mengikuti


c. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Keluarga dengan Masyarakat.
Tn. P mengatakan mulai bekerja pada pukul 7:30- 13:00 WIBKeluarga Tn. EApabila
ada acara-acara syukuran keluarga Tn. E selalu datang berkunjung dan sebalikny. I
dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan, sepertpengajian.
d. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga 4 orang, ke RS datang sendiriTn. E memiliki tetangga yang
berada di sekitar rumahnya sehingga sewaktu-waktu dapat dimintai bantuan. Ny. I
memilikidan jika perlu rujukan ke rumah sakit yang berjarak ± 1 km dari rumahnya.
3. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga menggunaka bahasa Melayu dalam berkomunikasi sehari-harinya
dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisikeluarga Tn. E
dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dan bahasa ertukar pendapat dan
menceritakan hal-hal yang terjadi dalam keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. P menderita penyakit Hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam keadaan
sehatDalam keluarga Tn. E adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karena Tn. E dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh dan sebagai kepala
keluarga. Namun pada saat Tn. E bekerja pemegang keputusan diambil alih oleh Ny.
I. Untuk anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga
masing-masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn. E dan Ny. I.
c. Struktur Peran ( Formal dan Informal )
Formal:
Tn. P sebagai kepala keluarga, Ny. E sebagai istri, Tn. T sebagai anak pertama, dan
Ny. R sebagai anak kedua
Informal:
Tn. P dibantu anaknya mencari nafkahn. E berperan sebagai kepala keluarga, dan
seorang ayah. Ny. I berperan sn. Z berperan sebagai anak dan siswa
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan
sehat dan sakit, keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, dan bila ada
keluarga yang sakit langsung di bawa ke RS terdekat. I mengatakan ia terbiasa
menanamkan pada anak-anaknya sikap saling menghormati dan menyayangi antar
keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. E menganut agama Islam, dalam
kehikebudayaan S
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendujung bila ada yang sakit dan langsung dibawa
ke RS terdekat.Keluarga Tn. E mengatakan berusaha membutuhkan atau sakit maka
keluarga yang lain berusaha membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Setial hari keluarga selalu berkumpul dirumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik.Tn. E mengadi masyarakat sekitar, sehingga dapat
menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatandihindari untuk penyakit pada Ny. I
2) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatangi
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
4) Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat
Keluarga Tn. E mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke
Puskesmas terlebih dahulu, dan jika perlu rujukan dibawa ke Rumah SterTetapi
apabila sudah dirasa sakit keluarga baru membawanya ke pelayanan kesehatan.
d. Fungsi Reprodukisi
Tn. P sudah tidah melakukan hubungan seksuak karena merasa sudah tua dan tidak
mampu lagi.menikah dan dua orang lagi belum menikah dan masih tinggal bersama
mereka di rumah
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak dan
biaya untuk berobat. Keluarga Tnsetiap anaknya sudah menerima gaji.

5. Stres Dan koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek Dan Panjang
1) Stresor jangka pendek
Tn. P sering mengeluh pusingNy. I mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami
stress jangka pendek apabila mempunyai t diatasi.
2) Stresor jangka panjang
Tn. P khawatur karena tekanan darahnya tinggiKeluarga Tn. I hamil ke tiga pada
saat itu usianya sudah berusia 37 tahun sehingga keadaan tersbut mempengaruhi
kehamilan dan proses bersalinnya.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke RS terdekat.
anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tn. P bila sedang sakit pusing maka di bawa tidur atau istirahatpekerj
aan keseharian.

6. Harapan Keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah Tn. Peluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di
dalam keluarga dapat teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan.
7. Pemeriksaan Fisik

No Aspek yang dinilai Keterangan


1 Tanda vital
 Keadaan umum  Baik, klien terlihat rapi.
 Kesadaran  Komposmentisomposmentis
 Tekanan darah 1⅕150/85mmhg150pp120/90 mmHg
 Nadi  86x/mnt
 Respirasi  22x/mnt
 Suhu  37°C70 x/ menit
 24 x/ menit
 36,5°C
2 Pemeriksaan fisik
Rambut/ kepala Simetris, rambut bersih berwarna putih,
muka tidak pucatWarna rambut hitam,
tekstur halus, rambut tidak bau, tidak rontok,
tidak terdapat lesi, dan distribusi rambut
rata.
Mata, telinga, mulut, hidung  Konjungtiva merah mudah, sklera
putih terdapat gambaran tipis
pembulu darah.
 Lubang hidung normal simetris,
pernafasan vesikuler.
 Bibir tidak kering, tidak ada
stimatutus
 Pendengaran masih normal tudak ada
keluar cairan dari telinga
Mata : alis mata simetris, bulu mmetris dan
distribusi rata, kelopak mata posisinya di
tengah, tidak ada edema, bola mata letaknya
berada di tengah tidak menonjol dan tidak
cekung, conjungtiva tidak anemis, sclera
berwarna puih jernih, pupil bulat, isokor,
berwarna hitam, miosis saat diberi cahaya
dan midriasis saat tidak disorot oleh cahaya.
Tidak ada nyeri tekan pada daerah mata.
 Telinga : ukuran kedua telinga sama,
posisi pinna sejajar dengan sudut mata,
simetris, tidak ada lesi atau massa,
aurikel dan mastoid tidak ada bengkak.
 Mulut : bibir berwarna merah muda tidak
terdapat ulkus, lesi atau massa. Gigi
tidak ada karies. Gusi berwarna merah
muda dan tidak ada lesi dan perdarahan.
Lidah sejajar lurus dengan tonsil, bersih
dan tidak ada ulkus. Uvula simetris.
 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak
ada pernapasan cuping hidung, warna
mukosa hidung merah muda, septum
posisinya berada di tengah. Tidak ada
nyeri tekan pada 4 sinus. Pemeriksaan
fungsi penciuman (tidak terkaji).
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe,
dan vena jugularis
ROM pada bagian persendian leher
sempurna tanpa ada hambatan. Trakhea
berada di tengah tyroid, tidak ada pmbesaran
kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada pembesaran kelenjar lymphe.
Pemeriksaan JVP (tidak terkaji).
Thoraks Simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal
feminus dada kanan dan kiri sama, terdengar
suara sonor pada semua lapang paru, suara
jantung pekak, suara nafas vesikulerMamae
dan axila : ukuran dan bentuk simetris,
terdapat luka bekas operasi pengangkatan
tumor payudara, tidak edema, warna aerola
coklat, tidak ada pembengakakan dan tanda
kemerahan pada axila. Palpasi pada daerah
mamae (tidak terkaji), tidak ada pembesaran
kelenjar lymphe.
 Paru-paru : simetris, pernapasan 12-
24x/menit, tidak sulit bernapas, tidak ada
nyeri tekan, kesimetrisan dada dan traktil
fremitus (tidak terkaji), suara napas
resonan, ketika di auskultasi tidak ada
bunyi pernapasan yang abnormal.

 Jantung : Pemeriksaan jantung (tidak


terkaji)
 Punggung : pemeriksaan punggung
(tidak terkaji)
Abdomen Simetris, tidak tampak adanya benjolan,
terdengar suara tympani, tidak ada nyeri
tekan.Pemeriksaan abdomen tidak terkaji

Genitalia Baiknitalia tidak terkaji


Ektremitas atas dan bawah Tidak oedema, masih dapat gerak
aktifemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
tidak terkaji

No Aspek yang dinilai Keterangan


1 Tanda vital
 Keadaan umum Baik
 Kesadaran KomposmentisBaik, klien terlihat rapi.

 Tekanan darah 160/80mmhg

 Nadi 86x/mnt
22x/mnt
 Respirasi
37°C110/90 mmHg
 Suhu
 70 x/ menit
 15 x/ menit
 36,5°C
2 Pemeriksaan fisik
Rambut/ kepala Simetris, rambut bersih berwarna putih,
muka tidak pucatWarWarna rambut hitam,
tekstur halus, rambut tidak bau, tidak rontok,
tidak terdapat lesi, dan distribusi rambut
rata.
Mata, telinga, mulut, hidung  Konjungtiva merah mudah, sklera
putih terdapat gambaran tipis
pembulu darah.
 Lubang hidung normal simetris,
pernafasan vesikuler.
 Bibir tidak kering, tidak ada
stimatutus
 Pendengaran masih normal tudak
ada keluar cairan dari telinga
Mata : alis mata simetris, bMata : alis mata
simetris, bulu mata simetris dan distribusi
rata, kelopak mata posisinya di tengah, tidak
ada edema, bola mata letaknya
 n tonsil, bersih dan tidak ada ulkus.
Uvula simetris.
 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak
ada pernapasan cuping hidung, warna
mukosa hidung merah muda, septum
posisinya berada di tengah. Tidak ada
nyeri tekan pada 4 sinus. Pemeriksaan
fungsi penciuman (tidak terkaji).
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe,
dan vena jugularis
ROM pada bagian persendian leher
sempurna tanpa ada ha bagian persendian
leher sempurna tanpa ada hambatan.
Trakhea berada di tengah tyroid, tidak ada
pmbesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar
lymphe. Pemeriksaan JVP (tidak terkaji).
Thoraks Simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal
feminus dada kanan dan kiri sama, terdengar
suara sonor pada semua lapang paru, suara
jantung pekak, suara nafas
vesikulerMaMamae dan axila : ukuran dan
bentuk simetris, terdapat luka bekas operasi
pengangkatan tumor payudara, tidak edema,
warna aerola coklat, tidak ada
pembengakakan dan tanda kemerahan pada
axila. Palpasi pada daerah mamae (tidak
terkaji), tidak ada pembesaran kelenjar
lymphe.

 Paru-paru : simetris, pernapasan 12-


24x/menit, tidak sulit bernapas, tidak ada
nyeri tekan, kesimetrisan dada dan
traktil fremitus (tidak terkaji), suara
napas resonan, ketika di auskultasi tidak
ada bunyi pernapasan yang abnormal.
 Jantung : Pemeriksaan jantung (tidak
terkaji)
 Punggung : pemeriksaan punggung
(tidak terkaji)
Abdomen Simetris, tidak tampak adanya benjolan,
terdengar suara tympani, tidakada nyeri
tekan.Pemeriksmeriksaan abdomen tidak
terkaji

Genitalia Baiknitalia tidak terkaji


Ektremitas atas dan bawah Tidak oedema, masih dapat gerak
aktifemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
tidak terkajmeriksaan ekstremitas atas dan
bawah tidak terkaji

A. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS: Manajemen Ketidak
 kelurga mengatakan kurang memahami cara kesehatan mampuan
merawat keluarga tidak keluarga
 Keluarga mengatakan makanan Tn. P sama dengan efektif dalam
keluarga yang lain merawat
 Pola tidur Tn. P tidak sesuai dan kurang dari dan
kebutuhan mengenal

 Tn. P mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi masalah

dan stroke semakin parah anggota

 Keluarga kurang memahami cara mengenal keluarga

masalah Tn. P yang khawatir tensinya akan dengan

bertambah tinggi Hipertensi

 Ny. I mengatakan mengatakan bahwa ia kadang-kadang


sering merasa linu di persendian.
Ny. I mengatakan apabila sakitnya sedang kambuh
DO:
 Keluarga tampak bingung dengan penyakit yang
diderita Tn. P
TD : 150/85mmhg
N : 86x/mnt
S : 37°C
R : 22/mnt

2. Prioritas Masalah
a. Diagnosa keperawatan 1
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dan Hipertensi
b. Priorutas masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dan Hipertensu
Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn. E (Ny. I) berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah.

Kriteria Skor Rasional


Sifat masalah 33/3 x 1 = 1 Rasa takut menyebabkan peningkatan TD yang dapat
memperburuk keadaantual karena masalah yang terjadi pada
keluarga Tn. E (Ny. I) kadang-kadang timbul apabila telah
mengkonsumsi sayuran hijau sehingga berisiko untuk
terjadinya gangguan masalah mobilisasi fisik pada Ny. I jika
nyeri pada bagian sendi kambuh.
Kemungkinan 1/2 x 2 = 2 Pemberian penjelasan yang tepat dapat membantu
masalah dapat menurunkan rasa takut.
diubah Penjelasan dapat membantu mengurangi rasa takutMudah,
karena masalah ini dapat terselesaikan apabila dilakukan
tindakan intervensi yang tepat. Dan klien diajarkan cara
mengatasi rematik sehingga masalah ini dapat diminimalisir.
Potensi 22/3 x 1 = 2/3 Cukup, karena masalah ini sudah terjadi sehingga berisiko
masalah kembali untuk terjadi gangguan mobilitas fisik, sehingga
perlu berkolaborasi dengan keluarga mengenai faktor saja
yang dapat memicu timbulnya kembali gangguan mobilitas
fisik pada klien.
Menonjolnya 12 x 1 = 1 Keluarga menyadari dengan mematuhi diet yang dianjurkan
masalah dapat mengurangi rasa khawatir Tn. PAda masalah tapi
segera ditangani, karena keluarga menilai masalah ini biasa
saja sehingga ketika Ny. I mempunyai masalah tidak
ditangani dengan segera.
Jumlah : 6/3 3.1
a. Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn. E (Ny. I) berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah.
b. Potensial terjadinya kanker payudara pada keluarga Tn.E (Ny.I dan Nn. G)
B. Perencanaan
Nama Keluarga : Ny. E
Klien : Tn. P

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Umum Khusus Kriteria Standar
1 Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Adanya usaha  Respon Verbal :  Keluarga mampu Berikan penjelasan pada
keluarga tidak efektif kunjungan 3x untuk tidur sesuai Keluarga mampu mengatakan keluarga tentang diet yang
berhubungan dengan diharapkan keluarga kebutuhan. mengatakan pengertian sesuai untuk penderita
ketidakmampuan keluarga mampu memberikan Periksa secara pengertian dari mobilisasi fisik Hipertensi yaitu diet
merawat dalam mengenal perawatan pada Tn. P teratur ke mobilisasi fisik menggunakan rendah garam, rendah
masalah anggota keluarga Setelah dilakukan pelayanan adalah seseorang bahasanya sendiri. lemak, dan kolesterol.
dengan Hipertensingguan tindakan keperawatan kesehatan. mampu bergerak Bahwa mobilisasi
mobilisasi fisik pada pada Ny. I sakit di Ungkapan Tn. P tanpa beban dan fisik adalah Anjurkan pada keluarga
keluarga Tn. E genal persendiannya tidak takut . bisa kemampuan untuk mengonsumsi
masalah. berkurang, dan dapat Wajah Tn. P tanpak mempertahankan seseorang makanan sesuai dengan
mengerjakan rileksSetelah kekuatannya. bergerak aktif diet Hipertensi.
aktivitasnya sehari- dilakukan tindakan secara bebas.
hari secara optimal. keperawatan Anjurkan pada keluargan
dengan 2 kali untuk jadwal tidur Tn. P.
pertemuan dalam
waktu 2 hari selama Anjurkan kepada keluarga
20 menit Ny. I  Respon  Dengan memeriksakan Tn. P
dapat mengatasi psikomotor: menggunakan alat secara teratur.
rasa nyeri di - Ny. H mampu bantu Ny. H dapat
sendinya dan dapat memakai alat meningkatkan Melatih dan mengajarkan
melakukan aktivitas bantu. mobilitas fisiknya senam HipertensiBerikan
sehari-hari secara edukasi kepada keluarga
optimal. mengenai pengertian dari
- Klien dapat  Mobilisasi fisik mobilisasi fisik dan
melakukan adalah rematik
gerakan yang kemampuan tubuh  Ajarkan klien untuk
sesuai dengan untuk menggunakan alat
kemampuannya. mempertahankan bantu.
 Respon kekuatan serta  Berikan edukasi
kognitif: mampu bergerak mengenai makanan apa
- Keluarga (mobilisasi) secara saja untuk mencegah
mampu bebas. dan memicu terjadinya
memahami nyeri sendi pada klien.
pengertian dari  Berikan kompres
mobilisasi fisik. hangat untuk
mengurangi rasa nyeri
pada lutut.

 Berikan kompres jahe


hangat untuk
mengurangi rasa nyeri
pada sendi yang sakit.
2 Potensial terjadinya kanker Setelah dilakukan Setelah dilakukan  Respon Verbal : Keluarga mampu  Berikan penyuluhan
payudara pada keluarga Tn.E tindakan keperawatan tindakan Keluarga mampu menyebutkan kembali tentang kanker
(Ny.I dan Nn. G) potensi untuk keperawatan menyebutkan pengertian kanker payudara dan deteksi
terjadinya kanker dengan 2 kali kembali tentang payudara dengan dini untuk mencegah
payudara pada pertemuan dalam pengertian kanker bahasanya sendiri: terjadinya kanker
keluarga Tn. E (Ny. I waktu 2 hari selama payudara, - Kanker payudara payudara pada
dan Nn. G tidak 20 menit keluarga penyebab, tanda adalah penyakit keluarga
terjadi atau dapt mampu mengenal gejala serta deteksi yang menyerang  Jelaskan faktor-faktor
diminimalisir) masalah kesehatan : dini untuk pada wanita yang yang mempengaruhi
mengetahui mencegah kanker disebabkan karena terjadinya kanker
pengertian kanker payudara. pertumbuhan sel payudara
payudara, yang tidak
penyebab, tanda terkendali
gejala serta deteksi - Penyebab:
dini untuk keturunan dan
mencegah kanker lingkungan.
payudara.
- Tanda dan gejala :
timbul benjolan
pada payudara,
perubahan warna
pada warna puting
susu, keluar darah
atau cairan dan
ada nyeri tekan.
- Deteksi dini :
pemeriksaan
SADARI,
menghindari
makanan yang
mengandung
lemak berlebih,
 Respon banyak olahraga.
psikomotor : - Keluarga mampu
Keluarga Tn. E melakukan
(Ny. I dan Nn. aktivitas olahraga
G) dapat dan melakukan
melakukan pemeriksaan
aktivitas secara dini
olahraga secara SADARI untuk
rutin dan mendeteksi dini
pemeriksaan penyakit kanker
secara dini payudara.

 Respon kognitif
:  Kanker payudara
Keluarga mampu adalah suatu
memahami tentang penyakit yang
penyakit kanker menyerang pada
payudara. wanita yang bisa
menyebabkan
kematian apabila
tidak ditangani
dengan segera.
C. Catatan Perkembangan (Evaluasi dan Implementasi)
Nama klien : Tn. P
Alamat : pasar pelawan, Sarolangun

Tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


2 juli 2018 Manajemen kesehatan Menganjurkan pada keluarga S : keluarga mengatakan sudah
keluarga tidak efektif memeriksakan Tn. P setiap minggu memahami tentang cara merawat
berhubungan dengan dan minum obat secara teratur. keluarga dengan hipertensi
ketidak mampuan dengan memperhatikan diet, pola
keluarga merawat dalam Memberikan penjelasan pada tidur dan kontrol secara teratur
mengenal masalah keluarga tentang diet yang sesuai
anggota keluarga dengan dengan Hipertensi pada makanan O: keluarga dapat
Hipertensiangguan yang diberikan Tn. P harus benar- mengungkapkan kembali cara
mobilisasi benar rendah garam, mengurangi merawat keluarga hipertensi
makanana berlemak. dengan memperhatikan diet, pola
tidur, dan kontrol teratur.
Menganjurkan pada keluarga untuk Makanan yang disajikan untuk
mengatur pola tidur pada siang hari Tn. P sama dengan anggota
sebaiknya digunakan untuk keluarga yang lain.
istirahatkeluarg
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 juli 2018 Manajemen kesehatan Menganjurkan pada keluarga
keluarga tidak efektif memeriksakan Tn. P setiap minggu S : keluarga mengatakan sudah
berhubungan dengan dan minum obat secara teratur menyendirikan Tn. P dengan
ketidak mampuan anggota keluarga
keluarga merawat dalam Memberikan penjelasan pada
mengenal masalah keluarga tentang diet yang sesuai O : Tn. P mengatakan sudah tidak
anggota keluarga dengan dengan hipertensi pada makanan takut lagi dengan tensinya
hipertensiengan yang diberikan Tn. P harus benar- Makanan yang disajikan untuk
benar rendah garam, mengurangi Tn. P dan anggota keluarga yang
makanan berlemak lain tersendiri
Wajah Tn. P tampak lebih rileks
Menganjurkan pada keluarga untuk
mengatur pola tidur pada siabg hari A : tujuan tercapai sebagian
sebaiknya digunakan untuk istirahat P : lanjutkan intervensiS:
 Keluarga

Menganjurkan pada keluarga


memeriksakan Tn. P setiap minggy
dan minum obat secara teratur
4 juli 2018 S : keluarga mengatakan sudah
Memberikan penjelasan pada menyendirikan Tn. P dengan
Manajemen kesehatan keluarga tentang diet yang sesuai anggota keluarga
keluarga tidak efektif dengan hpertensi pada makanan
berhubungan dengan yang diberikan pada Tn. P harus O : Tn. P mengatakan sudah tidak
ketidak mampuan benar-benar rendah garam, dan takut lagi dengan tensinya
keluarga merawat dalam mengurangi makanan berlemak Makanan yang disajikan untuk
mengenal masalah Tn. P nasi, sayur asam, lauk tahu,
anggota keluarga dengan Menganjurkan pada keluarga untuk dan tempe garing
hipertensienganketidakta mengatur pola tidur pada siang hari Makanan untuk Tn. P dan anggota
huan keluarga dalam sebaiknya digunakan untuk istirahat keluarga lain tersendiri
mengenal masalah.
Melatih dan mengajarkan senam A : tujuan tercapai
hipertensi fisia mengenai P : intervensi selesai
pengertian dari mobilisasi fisik dan 
rematik. 
 Memberikan edukasi mengenai 
makanan apa saja untuk 
mencegah dan memicu 
terjadinya nyeri sendi pada  mampu mengatakan
klien pengertian mobilisasi fisik
menggunakan bahasanya
sendiri. Mobilisasi fisik
adalah kemampuan seseorang
bergerak aktif secara bebas.
 Keluarga mampu
menyebutkan kembali
mengenai makanan yang
dapat mencegah dan memicu
terjadinya nyeri sendi pada
klien.

O:
 Keluarga dapat menyebutkan
pengertian mobilisasi fisik
menggunakan bahasanya
sendiri.
 Penyakit pada klien adalah
rematik, sehingga pada saat
diberi penyuluhan klien dan
keluarga terlihat kooperatif
dan
 Keluarga (Ny. I) dapat
menyebutkan kembali
mengenai makanan apa saja
yang dapat menyebabkan dan
memicu terjadinya nyeri pada
sendi, dan bagian sendi mana
saja yang dapat
mengakibatkan rematik.
A:
 Masalah teratasi
P:
 Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai