Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny.

M DI
KELURAHAN NGEMBATPADAS GEMOLONG SRAGEN

Dosen pembimbing : Noerma Shovie Rizqiea S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Endri Siti K
SN191042

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA DAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. J
2. Umur : 61 tahun
3. Alamat : Ngembatpadas RT.12/02
4. Pekerjaan KK : Swasta
5. Pendidikan KK : SLTA
6. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hub dg Umur Pekerjaan Pendidikan


Kelamin KK
1. Tn.S Laki-laki Kepala 51 Swasta SLTA
Keluarga tahun
2. Ny.M Perempuan Istri 53 Ibu SLTP
tahun Rumah
Tangga
3. Sdr. E Perempuan Anak 24 Pelajar S1
tahun
4. An. I Perempuan Anak 16 Pelajar SLB
tahun
7. Genogram :

Ny.M Tn.J

Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal

/ : Perempuan/pasien
: Garis Keturunan
: Menikah
: Tinggal Serumah
8. Tipe Keluarga :
Nucear Family( Keluarga inti terdiri dari suami,istri dan anak-anak).
9. Suku Bangsa : Indonesia
10. Agama : Islam
11. Status Sosial Ekonomi :
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya di masyarakat, dan
keluarga mampu memenhi kebutuhan sehari-hari
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota, sehari-
hari keluarga hanya menonton televisi bersama.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Anak pertama berusia 24 tahun saat ini masih melanjutkan Pendidikan
profesi, sedangkan anak ke dua berusia 16 tahun yang masih belajar di
bangku SLB. jadi keluarga berada pada tahap keluarga dengan usia
remaja dan usia dewasa muda dengan tugas perkembangan terhadap
remaja dan dewasa muda, memelihara komunikasi terbuka, memelihara
hubungan intim dalam keluarga, dan mempersiapkan perubahan sistem
peran.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga hingga saat ini
berjalan sebagaimana mestinya. Namun karena ada anggota keluarga
yaitu anak kedua yang mengalami autism aka tahap peerkembangan
terhambat pada tahap perkembangan remaja.
3. Riwayat keluarga inti
Menurut Tn. J riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu Tn.
pernah mengalami rehematik Ny. M sebagai klien mengalami DM
sudah hampir 5 tahun,biasanya rutin control namun sudah 2 tahun ini
jarang control dan minum obat karena dirasa badan sudah enakan,namun
beberapa hari ini merasakan kesemutan pada kaki, dan sering buang air
kecil,Ketika pengkajian di cek GDS 340 mg/dl, Ny.M mengatakan
kurang paham tentang mengontrol kadar gula darah dan belum tau
tantang perawatan kaki pada DM, Ny.M mempunyai riwayat keluarga
DM. Anak pertama dari Ny.M yang bernama Sdr.E dalam keadaan sehat
sedangkan anak ke dua yaitu An. I juga dalam keadaan sehat.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
Riwayat keluarga istri Tn.J mengalami DM pada ibu kandung Ny.M
yang sudah meninggal kurang lebih 10 tahun lalu.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Luas tanah :450m2 Luas rumah :19x6 m2, Status rumah milik sendiri
Tipe rumah : permanen dinding/tembok dari batu bata, lantai
kramik,jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga,
ruang makan,dapur, kamar mandi dan WC jadi satu. Jendela dibuka
setiap hari, setiap ruang dimanfaatkan sebagaimana fungsinyaa secara
optimal. Jenis septicteng dua kotak sudah termasuk peresapan air.
Sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari(masak dan
minum) beli dari depo air bersih, sedangkan untuk mandi dan nyuci
menggunakan air sumur sibel. Pengelolaan sampah dengan cara di
bakar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tempat tinggal
klien merupakan perkampungan yang padat penduduk, warga
disekitarnya mempunyai kegiatan pertemuan warga setiap minggu
pertemuan ibu-ibu Pkk dan setiap sebulan sekali pertemuan bapak-bapak
. penduduk setempat mempunyai kesepakatan apabila ada tamu yang
menginap harap lapor pada RT atau RW setempat dan selalu ada ronda
malam untuk menjaga keamanan.
3. Mobilitas geografi keluarga
Rumah Tn.J merupakan perkampungan yang tidak jauh dari jalan raya,
mudah dijangkau dan akses jalan sudah baik.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.J sering mengikuti kegiatan sosialisasi di lingkungan,
sedangkan Ny.M juga aktif mengikuti kegiatan sosialisasi di lingkungan.
Anak pertama Sdr.E juga aktif dalam organisasi karang taruna yang ada
di desanya. Keluarga klien berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat. Ny.M mengalami DM.

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELARGA


1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai
setiap hari adalah bahasa jawa, dan frekuensi komunikasi antar anggota
keluarga cukup baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah Tn.J sebagai kepala keluarga, Tn.J memberi
nasehat kepada anak-anaknya bagaimana berperilaku yang baik,
bersopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang
lain, dan cara mengambil keputusan diambil secara musyawara Bersama
dengan anggota keluarga yang lain.
3. Struktur peran
- Tn.J sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan dan mencari
nafkah.
- Ny.M sebagai istri dan Ibu rumah tangga, mendidik anak.
- Sdr.E sebagai anak pertama dan sebagai kakak berperan memberi
contoh yang baik untuk adeknya.
- An.I sebagai anak kedua dan sebagai adek.
4. Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan. Norma
keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang
sakit langsung dipriksakan ke puskesmas terdeka, atau RS..
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga mengajarkan untuk saling menghormati antara anggota
keluarga
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai
dengan norma dan budaya yang ada..
3. Fungsi perawatan kesehatan

Hal-hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan


tugas perawatan keluarga adalah :

a. Mengenal masalah
Keluarga mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya pada
penyakit DM dan mengenai tanda, gejala dan penyebab keluarga
sedikit mengerti namun untuk menjaga dan memperhatikan pola
makan Ny.M dan perawatan kaki/ senam DM belum mengerti.
b. Mengambil keputusan
- Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada
anggota keluarganya
- Keluarga tetap berusaha agar penyakitnya tidak kambuh dan
selalu mencari solusinya jika keluarga mengalami sakit
- Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang
menyerang anggota keluarga lainnya
- Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif
- Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
karena keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan
- Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu
dibawa ke dokter
- Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
- Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kadaar
gula darah naik dan cara pengobatannya
- Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan
sepenuhnya kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk
merawatnya secara optimal
- Keluarga hanya menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan
- Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung
jawab masing-masing sumber keuangan / finansial didapatkan
dai Tn. J yang bekerja sebagai tukang bangunan, fasilitas-
fasilitas penunjang yang ada dirumah sudah memenuhi kriteria
standart. Hubungan antara anggota keluarga dengan
masyarakat dapat terjalin dengan baik
- Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar
dapat membantu proses penyembuhan
d. Memelihara / memodifikasi lingkungan
- Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada
setiap anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber
keluarga yang dimiliki
- Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan
yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis
penyakit
- Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat
- Keluarga, khususnya kepala keluarga mampu mengarahkan
kepada setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga
kesehatan karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu
mencegah segala macam penyakit
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas
dibuktikan bahwa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti
langsung dibawa ke tenaga kesehatan
4. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Jumlah anak 2
orang, perempuan semua.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Ny. M belum memahami penyakit Diabetes Melitus dan bagaimana cara
mengontrol agar GDS dapat stabil
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab
Ny.M sering mengalami drop,Untuk stressor jangka panjang keluarga
tidak direspon secara seius karena sifatnya tidak mendesak.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga mendiskusikan dengan anggota keluarga yang
lain.

VII. HARAPAN KELUARGA


1. Persepsi keluarga terhadap perawat
Keluarga mengatakan perawat merupakan tenaga kesehatan yang
biasanya membantu mengatasi masalah kesehatan di pelayanan
kesehatan.
2. Harapan keluarga terhadap perawat
Keluarga mengharapkan perawat dapat membantu menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada pada keluarga.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Nama anggota keluarga


Tn.J Ny.M Sdr.E An.I
fisik
TD 120/80 130/80 120/80 100/70
Nadi 80 78 80 75
RR 22 22 22 22
BB 55 35 52 39
TB 170 150 150 120
Rambut Hitam Hitam Hitam Hitam
beruban beruban
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Putih Putih Putih Putih
Hidung Simetris dan Simetris dan Simetris dan Simetris dan
bersih bersih bersih bersih
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik baik
Mulut Simetris, gigi Simetris, gigi Simetris, gigi Simetris, gigi
bersih bersih bersih ada yang
karies
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tyroid tyroid tyroid tyroid
Dada Paru Paru Paru Paru
1. Paru I : bentuk I : bentuk I : bentuk I : bentuk
2. Jantung simetris simetris simetris simetris
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
P : sonor P : sonor P : sonor P : sonor
A : vesikuler A : vesikuler A : vesikuler A : vesikuler

Jantung Jantung Jantung Jantung


I : ictus I : ictus I : ictus I : ictus
cordis tidak cordis tidak cordis tidak cordis tidak
terlihat terlihat terlihat terlihat
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
dan benjolan dan benjolan dan benjolan dan benjolan
P : pekak P : pekak P : pekak P : pekak
A : bunyi A : bunyi A : bunyi A : bunyi
jantung 1&2 jantung 1&2 jantung 1&2 jantung 1&2
normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
ada suara ada suara ada suara ada suara
tambahan tambahan tambahan tambahan
Abdomen I : umbilicus I : umbilicus I : umbilicus I : umbilicus
tidak tidak tidak tidak
menonjol, menonjol, menonjol, menonjol,
simetris simetris simetris simetris
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
hepatomegali hepatomegali hepatomegali hepatomegali
P : suara P : suara P : suara P : suara
timpani, tidak timpani, tidak timpani, tidak timpani, tidak
ada asites ada asites ada asites ada asites
A : bising A : bising A : bising A : bising
usus 16x/ usus 18x/ usus 19x/ usus 16x/
menit menit menit menit
Ekstremitas Atas Atas Atas Atas
Deformitas Deformitas Deformitas Deformitas
(-/-) (-/-) (-/-) (-/-)
Hiperemi Hiperemi Hiperemi Hiperemi
(-/-) (-/-) (-/-) (-/-)
Bengkok (-/-) Bengkok (-/-) Bengkok (-/-) Bengkok (-/-)
Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan
(-/-) (-/-) (-/-) (-/-)
Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan
(5/1) (5/5) (5/5) (5/5)

Bawah Bawah Bawah Bawah


Deformitas Deformitas Deformitas Deformitas (
(-/-) (-/-) (-/-) -/-)
Hiperemi Hiperemi Hiperemi Hiperemi
(-/-) (-/-) (-/-) (-/-)
Bengkok (-/-) Bengkok (-/-) Bengkok (-/-) Bengkok (-/-)
Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan
(-/-) (-/-) (-/-) (-/-)
Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan
(5/5) (5/5) (5/5) (5/5)
Kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Kulit
baik baik baik berkeriput
Keluhan Pernah Pernah Tidak ada Tidak ada
mengalami mengalami
rhematik kenaikan
kadar gula
darah

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data

No Data Diagnosis Keperawatan


1. Data Subjektif Defisit pengetahuan keluarga tentang
- Keluarga Ny. M penyakit DM.
mengatakan Penyakit
DM merupakan
penyakit yang biasa.
- Keluarga Ny.M
mengatakan tidak
mengetahui dampak dari
Penyakit DM.
Data Objektif
- TD :130/80
- RR : 22
- Nadi : 75
- GDS :340 mg/dl
2. DS : Menegemen Kesehatan keluarga
- Ny.M mengatakan kesulitan tidak efektif pada Ny.M
dalam mengontrol kadar
gula darah
- Ny.M mengatakan masih
suka makan makanan yang
mnis-manis
- Ny.M mengatakan kaki
kesemutan dan belum
mengetahiu cara perawatan
dan senam kaki DM

DO :
- Tampak makan kue brownis
yang manis
- Kadar gula darah GDS : 340
mg/dl

2. Skoring
Diagnosa : Menegemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektik pada Ny.M

Kriteria Skor Bobot Rumus Menghitung


1. Sifat Masalah : 3/3x1 = 1
a. Aktual 3 1
b. Resiko/Ancaman 2
Kesehatan
c. Keadaan Sejahtera/ 1
diagnosis sehat
2. Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1
dapat diubah :
a. Mudah 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan masalah 3/3x1 = 1
dapat dicegah :
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 0/2x1 = 0
a. Masalah dirasakan 2 1
dan harus segera
ditangani 1
b. Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani 0
c. Masalah tidak
dirasakan
Jumlah Total 3

Diangnosa : Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit DM.

Kriteria Skor Bobot Rumus Menghitung


5. Sifat Masalah : 3/3x1 = 1
d. Aktual 3 1
e. Resiko/Ancaman 2
Kesehatan
f. Keadaan Sejahtera/ 1
diagnosis sehat
6. Kemungkinan masalah 2/2x2 = 2
dapat diubah :
d. Mudah 2 2
e. Sebagian 1
f. Tidak dapat 0
7. Kemungkinan masalah 3/3x1 = 1
dapat dicegah :
d. Tinggi 3 1
e. Cukup 2
f. Rendah 1
8. Menonjolnya masalah : 0/2x1 = 0
d. Masalah dirasakan 2 1
dan harus segera
ditangani 1
e. Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani 0
f. Masalah tidak
dirasakan
Jumlah Total 4

3. Perumusan Diagnosa Keperawatan


1. Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit DM(D.0111)
2. Menegemen Kesehatan keluarga tidak efektif pada Ny.M (D.0115)

C. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

No Tangga Diagnosa Tujuan dan Intervensi


l Kriteria Hasil
1. 21 Deficit Setelah dilakukan Edukasi Proses
April pengetahua tindakan Penyakit (I.12444)
2020 keluarga keperawatan selama
1. Identifikasi
tentang 4x kunjungan defitit
kesiapan dan
penyakit DM pengetahuan
kemampuan
menurun dengan
menerima
kriteria hasil :
informasi
Tingkat pengetahuan
2. Sediakan materi
(L.12111)
dan media
- Perilaku sesuai pendidikan
anjuran kesehatan
meningkat (5)
3. Jadwalkan
- Persepsi yang pendidikan
keliru terhadap kesehatan sesuai
masalah kesepakatan
menurun (5)
4. Jelaskan penyebab
- Perilaku sesuai dan faktor risiko
dengan penyakit DM
pengetahuan
5. Jelaskan tanda dan
meningkat (5)
gejala yang
- Menjalani ditimbulkan
pemeriksaan penyakit DM
yang tidak tepat
6. Ajarkan cara
menurun (5)
meredakan gejala
- Perilaku yang muncul
membaik (5)
7. Anjurkan
melaporkan jika
merasakan tanda
dan gejala
memberat atau
tidak biasa

2. 21 Menegemen Setelah dilakukan Edukasi


April Kesehatan asuhan keperawatan Kesehatan(I.12383)
2020 keluarga selama 4x kunjungan 1. Identifikasi
tidak efektif diharapkan keluarga kesiapan dan
pada Ny.M mampu melakukan kemampuan
manegeman menerima
Kesehatan keluarga informasi.
dengan efektif 2. Sediakan materi
dengan kriteria dan media
hasil : Pendidikan
Pemeliharaan Kesehatan
Kesehatan (L.12106) 3. Jelaskan factor
- Menunjukkan resiko yang dapat
perilaku adaptif mempengruhi
(5) Kesehatan
- Menunjukan 4. Ajarkan cara
pemahaman melakukan
perilaku sehat(5) perawatan dan
- Kemampuan senam kaki DM
menunjukkan Promosi perilaku
perilaku sehat(5) upaya kesehtan
(I.12472)
1. Identifikasi
perilaku upaya
keehatan yang
dapat ditingkatkan
2. Orientasi
pelayanan
Kesehatan yang
dapat
dimanfaatkan
3. Ajarkan
melakukan
perawatan dan
senamkaki DM
4. Anjurkan untuk
makan buah dan
sayur sesuai diit
DM

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


Tangga No. Implementasi Respon TTD
l DX
21 1 - Memberi salam dan S: Ny. M
April memperkenalkan diri mengatakan
2020 - Menanyakan tentang mengetahui apa
penyakit yang diderita Ny. yang diderita namun
M Ny.M belum tertalu
paham tentang tanda
gejala dan perawatan
nya

O: Ny.M tampak
kebingungan saat di
tanya tentang tanda
gejalanya.
S: Ny.M
2 - Menjelaskan factor resiko mengatakan belum
yang mempengaruhi mengetahui factor
Kesehatan resiko tentang DM
sebelum di jelaskan
petugas
O: Ny.M tampak
memahami apa yang
disampaikan

1,2 Memonitor TTV keluarga S:keluarga


terutama Ny.M dan mengecek mengtakan sudah
GDS Ny.M lama tidak
mengecek kadar
gula darah Ny.M
O:
TD:130/80mmHg
RR : 22
Nadi : 75
GDS :340 mg/dl
22 1 - Menjelaskan tentang S:-
April pengertian,tanda gejala DM O: Ny.M tampak
2020 memperhatikan dan
mendengarkan apa
yang disampaikan

Menjelaskan tantang
perawatan dan senam kaki S: Ny.M dan
2 DM keluarga
mengatakan belum
mengerti tentang
senam kaki DM
namun setelah di
jelaskan Ny.M
mengerti tentang
senam kaki DM dan
akan mencobanya
O: Ny.M tampak
Menganjurkan Ny.M untuk memperhatikan apa
mengontrol pola makan yang di jelaskan.

1,2 S: Ny.M
mengatakan akan
melakukan apa yang
disarankan perawat
O: Ny.M tampak
mematuhi apa yang
disarankan
23 1 Menanyakan Kembali epada S : keluarga
April keluarga tentang pengetahuan mengatakan masih
2020 penyakit DM ingat apa yang
dijelaskan
olehperawat kemarin
tentang tanda gejala
dan penanganan DM
O: keluarga
tampakmenjelaskan
tanda gejala dan
penanganan DM

S: Ny.M
2 Mengajarkan senam kaki DM mengatakan masih
kaku dalam
melakukan senam
kaki
O: Ny. M tampak
belum hafal Gerakan
senam kaki DM.

1,2 Menganjurkan Ny.M untuk S: Ny.M


rutin kontrol gula darah mengatakan akan
rutin mengecek
kadar gula darahnya
O:Ny.M tampak
menerima apa yang
disnjurkan perawat
24 1,2 Memonitor TTV S:-
April O:
2020 TD:130/80
N:80x/m
RR:18x/m

2 Mengulang mengajarkan S:Ny.M mengatakan


senam kaki DM sudah hafal senam
kaki DM dan senag
melakukannya setiap
pagi
O:Ny.M tampak
melakukan senam
kaki.

1,2 Memotivasi keluarga untuk S:keluarga


rutin mengecek Kesehatan dan mengatakan akan
mengatur pola makan Ny.M rutin mengecek
kadar gula darah
Ny.M dan menjaga
pola makan Ny.M
O: keluarga tampak
senang di beri
nasehat perawat

E. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD


1. 21 April Defisit S : keluarga mengatakan
2020 pengetahuan belum mengetahui
penyakit DM tentang tanda gejala dan
penanganan DM yang
tepat.
O: keluarga tampak bingung
saat ditanya tentang
penanganan DM
A: masalah deficit
pengetahuan belum
teratasi
P: lanjutkan inervensi
Edukasi proses penyakit

2 Managemen S:keluarga mengatakan


Kesehatan jarang mengontrolkan kadar
keluarga tidak gula darah pasien
efektif O: GDS:340mg/dl, keluarga
tampak tidak memperhatikan
Kesehatan Ny.M
A:Masalah manegemen
Kesehatan keluarga belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Edukasi Kesehatan dan
Promosi perilaku upaya
kesehtan
1 22 April Defisit S: Keluarga mengatakan
2020 pengetahuan sudah mengetahui tanda
penyakit DM gejala DM dan
penanganan nya
O: keluarga tampak
menjelaskan tanda gejala
DM
A: masalah deficit
pengetahuan menurun
P: Lanjutkan intervensi
Edukasi proses penyakit dan
penanganannya.

2 Managemen S: keluarga Ny.M


Kesehatan mengatakan belum
keluarga tidak mengerti tentang senam
efektif DM
O:Ny.M tampak
memperhatikan apa yang
dijelaskan perawat
A: masalah manegemen
kesehatan belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Edukasi Kesehatan dan
Promosi perilaku upaya
kesehtan
1 23 April Defisit S: keluarga Ny.M
2020 pengetahuan mengatakan sudah
penyakit DM mengetahui tentang
penyakit DM dan
penangannya
O: keluarga Ny.M tampak
menjelaskan tentang DM
A: Masalah defisit
pengetahuian penyakit
menurun
P: lanjutkan intervensi
Edukasi proses penyakit
Managemen S: keluarga Ny.M
Kesehatan mengatakan masih belum
keluarga tidak hafal senam kaki DM
efektif O: Ny.M tampak mencoba
melakukan senam kaki
DM
A:masalah managemen
Kesehatan keluarga
meningkat membaik
P: lanjutkan intervensi
Edukasi Kesehatan dan
promosi perilaku upaya
kesehatan
1 24 April Defisit S:keluarga mengatakan
2020 pengetahuan mengetahui apa yang
penyakit DM akan dilakukan untuk
menangani DM
O: keluarga tampak
melakukan pengontrolan
pola makan Ny.M
A: masalah deficit
pengetahuan menurun
P: intervensi dilanjutkan
Memberi motivasi keluarga
untuk rutin mengecek
kesehatan
2 Managemen S:Ny.M mengatakan sudah
Kesehatan hafal melakukan senam
keluarga tidak kaki DM
efektif O: Ny.M tampak melakukan
senam kaki DM dengan
benar
A: managemen Kesehatan
keluarga meningkat
P: lanjutkan intervensi
Memotivasi keluarga tetap
menjaga Kesehatan
Ny.M

Anda mungkin juga menyukai