Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu

melimpahkan nikmatnya kepada kita sekalian. Sehingga kita dapat menjalankan aktivitas
sehari-hari. Solawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Keluarganya, para sahabatnya. Amin.....
“Yang terhormat dewan juri”
“Yang terhormat Bapak Ibu Guru”
“Serta hadirin dan hadirat yang berbahagia”
Perkenankanlah saya peserta lomba dari Gugus 03 Kecamatan Ciracap. Pada kesempatan
lomba Pildacil kali ini, saya akan menyampaikan tentang “MENSYUKURI NIKMAT ALLAH
SWT”.
“Hadiri yang berbahagia”

Allah SWT telah melimpahkan nikmat dan karunianya begitu banyak yang tiada terhingga
kepada makhluknya di jaga raya ini, tanpa membedakan apakah beriman atau tidak, karena
Allah bersifat rahman kepada makhluknya. Kita setiap saat merasakan nikmat dan anugrah
Allah, setiap udara yang kita hirup dan hembusan nafas yang kita rasakan adalah bukti bahwa
Allah tidak akan melepaskan anugrahnya kepada kita. Tentunya kita tidak terasa betapa banyak
nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita sehingga tak mampu menghitungnya.
Hingga Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim Ayat 34 :

Artinya :
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya.

“Hadiri yang berbahagia”

Sebagai hamba Allah yang beriman, sudah sewajarnya kita wajib bersyukur kepada Allah
SWT. Kita harus menyadari bahwa bersyukur bukan sekedar kewajiban semata, namun kita
“tahu diri” dan “tahu berterima kasih” Allah Maha Kaya dan Maha Mulia, bila kita bersyukur
kepada Allah SWT, Allah akan memberikan ganjaran yang besar kepada kita, yakni menambah
nikmat dan anugrahnya. Namun apabila kita tidak pandai bersyukur bahkan inkar terhadap
karunianya, maka adzabnya sangat pedih menimpa diri kita, sebagaimana firman Allah :

Artinya :
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan tambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika
kami mengingkari (nikmat-Ku) maka sesugguhnya azab-Ku sangat pedih “QS. Ibrahim : 7)
“Hadiri yang berbahagia”

Mensykuri nikmat dari Allah SWT bukanlah berarti hanya berbentuk ungkapan lisan semata
dengan membaca Alhamdulillahirabbil Alamin, tetapi bentuk rasa syukur yang lebih
mendalam dan lebih nyata lagi adalah dengan merealisasikan atau mewujudkan dalam bentuk
perbuatan, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ghajali cara bersyukur kepada Allah ada
enpat cara :
1. Mengucapkan Alhamdulillah ketika mendapat ni’mat atau rizki
2. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa nik’mat berasal dari Allah SWT
3. Mempergunakan ni’mat tersebut dengan sebaik-baiknya pada jalan kebaikan demi
memperoleh keridhoan Allah SWT.
4. Menjaga ni’mat tersebut agar tidak hilang atau rusak.

“Hadiri yang berbahagia”

Bersyukur bukanlah perkara gampang atau mudah, Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa
orang yang pandai bersyukur hanya sedikit, kebanyakan orang tidak bersyukur bahkan inkar
terhadap ni’mat Allah SWT. Firman Allah :

Artinya :
Dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang pandai bersyukur (Saba : 13)

“Hadiri yang berbahagia”

Marilah kita bersama-sama untuk pandai-pandai bersyukur kepada Allah SWT. Sekecil apapun
ni’mat yang kita rasakan kita harus bersyukur atas karunia dari Allah SWT. Karena hakikatnya
siapa yang tidak biasa bersyukur terhadap karunia yang kecil atau sedikit, ia tidak akan bisa
mensyukuri karunia yang besar dari Allah SWT.
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, mohon maaf apabila banyak
kesalahan dan kekurangannya, mudah-mudahan saja dapat bermanfaat bagi kita, dan semoga
kita menjadi orang-orang yang bersyukur kepada Allah SWT. Dan diberkahinya. Amiiiiin.

Anda mungkin juga menyukai