Anda di halaman 1dari 3

PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
Reni Kusmiati, SKM
PUSKESMAS NIP. 197811162007012005
CIRACAP

1. Pengertian Penemuan Suspek TB Paru adalah merupakan cara/metode


menemukan dengan serangkaian kegiatan terdiri dari
penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit
dan tipe pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan DALAM Mendapatkan/menemukan kasus TB
melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat dilakukan
pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit
kepada orang lain.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 440/049/SK/PKM-CRP/2018.
tentang Penetapan Penaggungjawaban Pelayanan dan
Program
4. Referebsi Pedoman Penanggulangan TB tahun 2011
5. Prosedur Persiapan Alat :
1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak
Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan
cara pengobatan pasien
6. Langkah- 1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif
langkah dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk
mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan
pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB
seperti pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan),
daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama
mereka yang dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka
yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk
berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
· Berapa lama batuk ?
· Berdahak/tidak ?
· Dahak bercampur darah/tidak ?
· Sesak nafas /tidak ?
· Nyeri dada / tidak ?
· Kurang nafsu makan/tidak ?
· Berat badan menurun / tidak ?
· Riwayat kontak dengan penderita TB Paru ?... dan
· Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang
dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya
pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk
mendapatkan dahak yang kental dan 2ambal2t.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan
pengambilan dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak
yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning
kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-
5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta
agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah
terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TB paru
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor
identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk
diisi di rumah penderita dan disuruh 2ambal besok pagi
membawa dahak paginya dan kemudian petugas
mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian
memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan
pengobatan sesuai protap pengobatan TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan
dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan
pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu.
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen
thorax.
16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan
nomor urut pendaftaran.
19. Pasien disilahkan duduk 2ambal menunggu namanya di
panggil.
20. Penderita masuk di ruang BP.
7. Bagan Alir -
8. Hal yang perlu
-
diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium dan poli umum
10. Dokumen
-
Terkait
Rekaman Historis Perubahan
NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai