Anda di halaman 1dari 8

Teks Dakwah lucu Mensyukuri Nikmat Allah

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja kehadirat Allah SWT, yaitu Allah yang Maha
Kuasa, Allah yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya, termasuk di dalamnya ada manusia dari ibu-
ibu dan bapak2, para pemudi dan para pemuda, dari tukang tahu sampai tukang calana.
Syukur yang agung marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang Agung, Allah yang telah menciptkan manusia
dari mulai orang kota sampai orang kampong, dari orang yang pesek sampai orang mancung, dari mulai orang
pendek sampai orang jangkung, dari mulai orang yang gendut sampai orang yang rengkung.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda alam, yang senantiasa akan menjadi
rahmatullil ‘alam, dan cahaya bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad SAW.

Hadirin kaum muslimin walmuslimat Rahimakulullah


Semenjak kita dalam kandungan Ibu sampai kita lahir bahkan sampai hari Akhirat nantinya sorga ataupun
neraka Allah yang nama manusia tak luput dari Nikmat Allah Swt. Kalau kita bicara tentang Nikmat Allah
berarti kita tidak terlepas dari 4 perkara yang harus kita ketahui selaku hamba Allah:
1. Siapa yang memberi Nikmat
2. Nikmat yang diberikan
3. Orang yang menerima Nikmat
4. Ucapan Syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah.
Hadirin kaum muslimin walmuslimat rohimakumullah
Yang pertama Orang yang memberikan nikmat
Siapa yang memberikan nikmat? Yg member nikmat itu adalah Allah dialah yang berkuasa menambah dan
mengurangkan nikmat yang ada pada diri insan, kalau Allah yang berkehendak untuk menambahnya maka tak
seorangpun yang dapat menolaknya dan begitu sebaliknya kalau Allah berkehendak untuk mencabut nikmat
yang ada pada manusia juga tak seorangpun yang mampu mempertahankannya kenapa demikian….? Karna
Iradatullah Fauqa Kulli Iradah (kehendak Allah diatas segala kehendak), manusia hanyalah bisa berencana
bikin ini dan itu namun keputusannya terletak pada keputusan Allah meskipun sebelumnya perkara itu telah
diputuskan oleh Allah Sebagaimana Orang kita bilang
kok ndak dapek silandak lidih
silandak bilh nan balaku
Kok ndak dapek kandak hati
Kandak Allah nan balaku
Miskipun kita telah memilki 1001 macam rencana namun semua itu tidak berarti apa-apa kalau sipemberi
nikmat tidak merestuinya, Betapa banyak kita lihat orang tua sang anak mengini anaknya sekolah tinggi, tapi
tak semua orang Tua yang memperoleh keinginannya yang seperti itu bahkan kadang kala sang anak tidak sadar
bahwa oang tuanya telah bersusah payah mencarikan nafkah demi keberhasilan anaknya tapi semua itu
merupakan kehendak sang pemberi Nikmat.
Yang kedua 2. Nikmat yang diberikan Allah
Secara garis besar nikmat yang diberikan Allah Swt kepada Ummat manusia terbagi dua yang pertama
nikmat Ijad artinya mengadakan seuatu nikmat yang belum ada dan yang kedua nikmat Imdad yaitu nikmat
yang diberikan Allah ada kelanjutanya, Nikmat yang paling diantara nikmat yang diberikan Allah itu adalah
nikmat Iman dan kesehatan. Kalaulah manusia menghitung nikmat Allah yang ada meskipun dibantu oleh
Computer an alat teknologi canggih lainnya tak seoangpun yang sanggup menghitungnya, ranting-ranting
dijadikan pena, daun-daun sebagai bukunya dan lautan sebagai tintanya tentu belum cukup untuk menuliskan
nikmat Allah yang diberikan kepada manusia “ ِ‫"و ِإ ْن تَعُد ُّْوا ِن ْع َم ِة للا‬
َ dan jika kamu hitung nikmat Allah niscaya
takan sanggup kamu menghitungnya”
Yang ketiga Orang yang menerima nikmat Allah
Sikap manusia dalam menerima Nikmat Allah tidaklah sama, ada orang yang menerima nikmat allah.
Ketika dia telah menerima nikmat yang diberikan Allah lalu dia tidak ingat akan orang yang memberi nikmat
dan ada pula orang yang ketika menerima nikmat dari Allah dia ingat akan orang yang memberi nikmta
kepadanya sehingga akan terlancarlah dimulutnya kaliamah-kalimah yang baik dan bernilai Ibadah disisi Allah
Swt. Nah orang yang seperti ini akan ditambah nikmatnya oleh Allah Swt. Sehingga dalam Surat Ibrahim ayat 7
Allah bertfirman:
‫ش ِديْد‬ ِ َ‫شك َْرت ُ ْم َأل َ ِز ْيدَنَّا ُك ْم َو َِإل ْن َك ِف ْرت ُ ْم إِنَّا َعذ‬
َ َ‫ابى ل‬ َ ‫ََ ِإل ْن‬
Sungguh jika kamu sukuri nikmatku akanku tambah nikmat yang kuberikan kepadamu dan jika kamu kufur
terhadap nikmat yang kuberikan niscaya Azabku sangat pedih
Kaum Muslimin wal muslimat Rahimakumullah
Yng ke empat Adanya Ucapan Syukur terhadap nikmatnya
Nah kewajiban kita selaku orang Mukmin dengan berdasarkan ayat diatas adalah Mensyukuri Nikmat
Allah yang diberikannya kepada kita dan salah satu tanda - tanda orang yang mensyukuri nikmat Allah lahirnya
ucapan-ucapan baik pada mulutnya, contoh kecilnya saja ketika kita akan makan diawali dengan Bismillah dan
ketika telah selesai makan ataupun minum diakhiri dengan Alhamdulilla ini adalah satu contoh sikap orang
yang mensyukuri nikmat Allah Swt.
Lafaz yang menyatakan Syukur kepada Allah sangatlah banyak salah satunya yang paling baik adalah lafaz
Pujian yakni Alhamdulillah lafaz ini apabila dibaca oleh seorang yang beriman dia ringan pada lidah namun
sangatlah berat pada timbangan artinya Mudah diucapkan dan banyak, nilai ibadahnya disisi Allah Swt.
Dan salah satu contoh lagi menandakan orang yang bersyukur kepada Allah adalah dia mau berterima kasih
kepada sesama manusia ketika orang lain memberikan sesuatu yang bermanfa’at baginya apakah itu perkara
dunia apalagi urusan akhirat.
Pernah dalam sebuah Hadistnya Rasulullah bersabda:
) َ ‫الَ يَ ْش ُك ُر للاَ َم ْن الَ يَ ْش ُك ُر الن‬
‫َاس ( رواه‬
Artinya:Tidaklah dinamakan bersyukur kepda Allah orang yang tidak berterima lkasih kepada sesame manusia
( HR. )
Kaum muslimin walmuslilmat Rahimakumulla

Sepanjang uraian diatas dapatlah kita ambil kesimpulan:


1. Marilah kita Mensyukri nikmat Allah yang telah diberikannya kepda kita dengan jalan menta’ati segala
perintahnya dan meninggalkan segala larangannya karna dengan itulah seorang manusia akan memperoleh
derajat yang paling mulia disisi Allah Swt.
2. berdasarkan surat Ibrahim ayat 7 manmusia akan diazab apabila dia meninggalkan syukur kepada Allah
Swt. Namun sebaliknya apabila kita bersyukur tentu nikmat yang ada akan ditambah oleh Allah Swt.

Good nigh selamat malam


Good morning selamat pagi
Saya sudahi dengan salam
Semoga kita berjumpa lagi

ُ‫ِباهللِ ت َْو ِفي ُْق َو ْال ِهدَا َية‬


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh --> (Salam)
Alhamdulillaahi nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'uudzubillaahi min
syuruuri anfusina, wa min sayiaati a'maalina, man yahdillaahu falaa mudlillalah, wa man yudl lil falaa
haa diyalah, asyhadu anlaa ilaaha illallahu wah dahulaa syariikalahu, wa asyhadu anna
muhammadan 'abduhu wa rosuuluhu laa nabiyya ba'dahu. Allahummasholli wa sallim wa baarik'alaa
muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash haabihi ajma'iin, ammaa ba'du. ---> (shalawat)
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah mmberikan kia berjuta
kenikmatan. Yang salah satunya yg sangat patut kita syukuri ialah nikmat kesehatan. Karna dngan
sehatlah kita dapat beraktivitas seperti sekarang ini. Sholawat beserta salam tidak lupa juga kita
curahkan, kita limpahkan kepada putra padang pasir penyebar kebenaran yaitu junjungan alam nabi
muhammad saw. ---> (Pembuka)

Q.S Ali Imran :104 ---> (Ayat pilihan)

Artinya :
“ Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Merekalah orang – orang yang beruntung”.

Kita kaum muslimin selalu diperintahkan supaya taqwa kepada Allah. Dan jalan menuju
taqwa itu banyak sekali, salah satu diantaranya ialah amar ma’ruf dan nahi munkar. Amar ma’ruf
artinya mengajak orang berbuat baik, berbuat kebajikan, berbuat sesuatu yang diridhai oleh Allah
swt. Sedangkan, Nahi munkar adalah mencegah atau melarang orang berbuat kejahatan, berbuat
kemaksiatan, atau berbuat sesuatu yang tidak diridhai Allah.
Dalam suatu hadis dijelaskan bahwasanya:
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan
tangannya. Bila ia tak mampu maka hendaklah dengan lisannya. Dan bila ia masih belum mampu,
maka hendaklah dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah – lemahnya iman”.
Teman- teman sekalian yang berbahagia,
Hadis tersebut memberikan petunjuk kepada kita bahwa meski dalam keadaan bagaimanapun
kita diperintahkan untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar. Jika ternyata kemunkaran itu sudah berani
menentang sedang kita mampu membasminya, maka sudah merupakan kewajiban untuk kita untuk
membasminya dengan tangan atau dengan lidah. Akan tetapi bila dikhawatirkan malah akan
menimbulkan bahaya yang lebih besar terhadap kaum Muslimin, maka cukuplah kita ingkar di dalam
hati.
Teman- teman sekalian yang berbahagia,
Pada suatu hari Rasulullah Saw masuk kadalam rumahnya sendiri dalam ketakutan, seraya
memperingatkan kepada umatnya akan datangnya suatu masa dimana iman akan diuji. Yaitu
kekuatan akhlak akan melawan arus kerusakan moral yang dibawa oleh orang – orang yang anti
agama. Para sahabat yang mendengar keterangan beliau itu lalu bertanya : “Wahai Rasulullah,
mungkinkah kami akan binasa padahal masih ada orang – orang yang salih di tengah –tengah kita?”.
“Beliau lalu menjawab: “Ya, apabila kejahatan kelewat banyak.
Teman- teman sekalian yang berbahagia,
Cerita tersebut merupakan suatu isyarat kepada kita, bahwa kalau kita tidak mau lagi beramar
ma’ruf dan nahi munkar, sudah pasti kejahatan akan merajalela, sehingga kita akan binasa ditelan
oleh kejahatan itu.---> (isi)

Dan akhirnya marilah kita sekalian berdo’a kepada Allah semoga kita selalu diberi ingat
melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar yang kita laksanakan bisa membawa pengaruh besar
di dalam syi’arnya agama islam dan sirnanya kemungkaran dan kejahatan. Aamiiin YRA. --->
(Kesimpulan yang disampaikan)

Nuun wal qalami wama yasturun,


“Demi pena dan apa yang dituliskannya”.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. ---> (Penutup)
Kultum Singkat Tentang Syukur

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Pertama-tama marilah kita haturkan rasa syukur kita kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan
memberikan banyak nikmat pada kita, sehingga kita bisa beribadah kepada-Nya dengan lebih baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda besar, Nabi Muhammad SAW yang telah bekerja
keras dengan harta, kedudukan bahkan nyawa demi menyebarkan agama islam yang rahmatan lil a’lamin ini
hingga sampai pada kita hari ini, dan juga kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman
nanti.
Hadirin yang Allah muliakan,
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Kultum Singkat Tentang Syukur. Syukur dalam aplikasinya
mempunyai banyak dimensi dan warna yang berbeda. Syukur dalam agama kita mempunyai peranan yang
penting dalam mengatur tindakan yang berangkat dari hati.
Kalau kita mau melihat fenomena kekacauan yang terjadi pada akhir zaman ini, kita akan mendapati bahwa
salah satu akar masalah dari kekacauan tadi adalah kurangnya rasa syukur yang dimiliki oleh manusia dan jauh
dari mengingat kematian. Syukur yang benar pasti akan melahirkan perilaku yang baik dan tepat.
Allah berfirman tentang keharusan bersyukur dalam surat Al-Baqarah ayat 152 dan 172, bunyinya seperti ini:

Artinya: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu ingkar”
Dalam ayat satunya Allah berfirman seperti ini:

Yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada
kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”
Dua ayat diatas jelas ya, memerintahkan kita untuk bersyukur atas apa saja yang Allah beri.
Hadirin yang Allah muliakan,
Seorang khalifah Umar bin Khattab pernah berkata tentang syukur ini, seperti juga yang pernah Rasulullah
SAW katakan bahwasanya urusan seorang muslim itu selalu baik. Apakah ia sedang tertimpa musibah atau
sedang dalam keadaan senang. Kemudian, apa yang membuat urusan nya selalu baik? Jawabannya adalah,
apabila ia ditimpa musibah ia bersabar, dan apabila ia ditimpa kesenangan atau kenikmatan ia bersyukur.
Jadi sebenarnya tidak ada yang rugi bila seseorang menjadi muslim, karena dalam setiap keadaan ia mempunyai
pilihan sikap yang Allah ridhoi, yaitu dengan bersyukur atau bersabar.
Mengenai ini, Rasulullah SAW bersabda: ” “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya
adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan
kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa
kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan pula baginya.” (HR. Muslim)
Dalam ayat yang lain surat An-Nisa’ dan Ibrahim Allah juga berfirman:

Artinya: “Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha
Mengetahui”
Pada surat Ibrahim bunyinya seperti ini:
Artinya: “Dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”
Dari dua dalil Al-quran diatas, jelas bagi kita pelajaran yang dapat dipetik, yaitu untuk selalu bersyukur disetiap
keadaan yang menimpa kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang mengingkari nikmat, sehingga
mendapatkan azab dari Allah.
Hadirin yang Allah muliakan,
Ciri-ciri orang yang tidak bersyukur adalah dia selalu merasa kurang dengan apa yang Allah beri kepadanya,
selalu merasa bahwa Allah tidak adil dalam membagikan rezeki dan lain-lain. Sifat seperti ini hendaknya kita
hindari sebisa mungkin, karena apapun yang terjadi pada kita Allah lah yang berkehendak dan yang
mengaturnya.
Saya kira cukup sampai di sini Kultum Singkat Tentang Syukur ini, semoga kita bisa mengamalkan syukur ini
dalam setiap sendi kehidupan kita. Amiin
Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Kultum Singkat Tentang Ikhlas
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala yang telah dan masih memberi kita banyak sekali nikmat sehingga dengan nikmat-nikmat itu kita masih
bisa melaksanakan perintahnya dengan baik.
Yang kedua, semoga sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang dengan perjuangan beliau dan para sahabatnya kita bisa merasakan manisnya iman dan
indahnya islam. Dan juga kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak, amiin ya
Rabbal a’lamiin.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan Kultum Singkat Tentang Ikhlas. Ikhlas dalam
arti yang sering kita pahami adalah, melakukan sesuatu tanpa mengharap imbalan apa-apa. Pengertian ini
sedikit banyak sudah benar, hanya saja kurang tepat.
Dalam agama kita, ikhlas adalah melakukan sesuatu karena Allah Subhanahu wa ta’ala. ikhlas sendiri
mempunyai banyak sekali dimensi dalam kehidupan sehari-hari kita. Contoh, ikhlas dalam bekerja, ikhlas
dalam beramal, ikhlas dalam mengajar, ikhlas dalam beribadah, dll.
Nah, contohnya apabila kita masukkan dalam konteks ibadah, maka ikhlas berarti melakukan ibadah karena
Allah SWT, bukan yang lain, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin terlihat soleh, tapi benar-benar
semata-mata hanya karena Allah.
Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: ” Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk
mengikhlaskan agama untuk-Nya.”
Ayat diatas menerangkan pada kita tentang berlaku ikhlas dalam beragama. Agama apabila tidak dilandasi
dengan ikhlas dan kejujuran akan runyam dan seolah tak berbekas. Orang sibuk memikirkan kepentingan diri
sendiri tanpa sedikitpun menempatkan agama dalam prioritas hidupnya.
Fenomena diatas banyak sekali terjadi disekitar kita, bahkan mungkin tanpa sadar kita termasuk dalam arus
masyarakat yang seperti itu, Naudzubillahimindzalik. Semoga kita dihindarkan oleh Allah dari sifat seperti itu.
Ikhlas dalam beragama menjadi sangat penting untuk pupuk dalam diri karena dengannya semua urusan
menjadi lebih terang dan mudah untuk dijalankan.
Ikhlas juga menjadi penting untuk dipraktik kan karena setiap amalan yang kita lakukan tidak sah di mata Allah
apabila tidak tanpa nya. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih muslim,
diceritakan tentang suatu perkara yang akan terjadi nanti pada hari akhir dihadapan Allah.
Saya kutip satu kisahnya, dikatakan nanti dihadapan Allah: Ada seorang hamba ditanya oleh Allah “Apa yang
telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?” Ia menjawab, “Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya
Allah, sehingga saya mati syahid.” Allah berkata “Dusta kamu! Sebenarnya kamu berperang bukan karena-Ku,
melainkan agar disebut orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.” Kemudian Allah
memerintahkan agar dia dicampakkan dan dilempar ke neraka.
Kutipan hadist shahih diatas adalah contoh orang yang beribadah dengan tidak ikhlas dan mengharap selain-
Nya. Kisah ini menjadi tamparan keras bagi kita yang masih sering beribadah atau melakukan sesuatu bukan
karena-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah lindungi dari hal-hal seperti itu
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Dalam beramal juga ikhlas menjadi barometer sebesar apa pahala yang kita dapat. Semakin ikhlas seseorang
dalam beramal semakin besar juga balasan yang diterima, semakin murni karena Allah dia melakukan sesuatu,
maka semakin bernilai amalan itu di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.
Nah, setelah memahami urgensi berlaku ikhlas, maka hendaknya kita mulai memupuk dan melatih diri kita
untuk ikhlas dalam segala hal. Sehingga apa yang telah Rasulullah siratkan dalam hadist nya tidak terjadi pada
kita. Amiin
Saya kira cukup dulu Kultum Singkat Tentang Ikhlas ini, semoga apa yang telah saya sampaikan bisa
bermanfaat bagi anda semua.
wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ya diatas adalah contoh kultum yang bisa anda jadikan referensi dalam menyampaikan kultum dihadapan
jamaah, semoga bermanfaat.
Kultum Singkat Tentang Sedekah

Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarokatuh


Bismillahirrahmanirahim,
Bismillahirrahmanirahim,
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberi kita nikmat yang tidak terhitung banyaknya sehingga kita bisa merasakan indahnya hidup hingga detik
ini.
Kedua, tak lupa dan jangan sampai kita lupa, semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah berlelah-lelah di medan juang dakwah demi tersebarnya agama islam, begitu juga
kepada para keluarganya dan sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Tema yang akan saya bahas pada kultum kali ini adalah tentang sedekah. Bagaimana islam memandang
sedekah? Sedekah dalam agama kita termasuk dalam amal yang diutamakan untuk dikerjakan.
Ia-nya mempunyai banyak sekali keutamaan dan manfaat yang akan diperoleh oleh seseorang yang
mengamalkannya. Sedekah juga pada dasarnya dalam praktiknya bisa menjadi pembeda antara seorang
mukmin dengan non mukmin, walaupun bukan dalam ranah status melainkan maknawi.
Al-Quran dan hadist banyak memberitakan pada kita tentang sedekah ini, mulai dari pahala yang diperoleh
hingga manfaat yang bisa didapatkan apabila bersedekah.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Tentu kita sering mendengar tentang pahala yang diperoleh seseorang apabila bersedekah, atau manfaat dari
bersedekah itu sendiri.
Nah, yang perlu digaris bawahi dan mendapat perhatian lebih disini adalah, kebanyakan dari kita hanya
mendengar, tahu, mengerti, tetapi tidak mengamalkannya. Seolah-olah hanya dijadikan tambahan ilmu semata
tanpa ada amal yang mengikutinya.
Tentu ini hal yang seharusnya tidak terjadi pada diri seorang muslim yang baik, Sehingga perlu kiranya kita
ketahui apa saja yang harus dilakukan agar kita bisa melakukan amal tersebut, dalam pembahasan kali ini, akan
lebih menyangkut tentang sedekah.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hal utama yang harus menjadi bekal kita tentu ilmu tentang sedekah tersebut. Karena apapun itu, amal tanpa
disertai ilmu maka akan salah nantinya, entah dalam langkah-langkahnya, atau dalam niat dan prakteknya.
Sebagaimana kita ketahui, sedekah adalah perbuatan yang Allah lipat gandakan berkali-lipat lebih banyak.
Dalam surat Al-Baqarah dijelaskan kali lipatnya hingga 700 kali atau minimal 10 kali lipat. Saya yakin kita
semua pernah mendengar tentang hal ini.
Hanya saja, ketika orang mendengar tentang hal ini, dia biasanya hanya bergumam “Ah, itu kan teori saja,
kenyataannya kan tidak seperti itu.” Nah, orang-orang seperti ini sejatinya belum paham benar tentang ilmu
sedekah, sehingga ucapan yang keluar dari mulutnya seperti itu.
Maka apa sebetulnya yang harus kita tanamkan dalam hati mengenai sedekah dan amal yang lain, agar
pengetahuan kita berbuah amal?
Ketahuilah para hadirin sekalian, bahwa uang atau tenaga yang kita sedekah kan adalah investasi kita di akhirat
sana. Investasi ini sifatnya abadi disisi-Nya, dan nilai pastinya tidak ada yang tahu, yang jelas besar dan
membuat kita nantinya tercengang senang.
Jadi, tanamkan dalam diri anda sekalian bahwa ketika anda bersedekah, sejatinya anda sedang berinvestasi
dengan Rabb semesta alam, Allah subhanahu wa ta’ala.
Dzat yang kita berinvestasi kepadanya ini tidak pernah ingkar janji, tidak pernah berbuat dzolim, dan tidak
pernah berlaku tidak jujur, maka adakah kerugian yang kita dapatkan apabila berinvestasi kepada-Nya? Orang
waras tentu akan menjawab tidak.
Nah, itu yang pertama yang harus di perhatikan, ini tentang mindset kita.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah tentang iman atau percaya sepenuhnya terhadap janji yang Allah
SWT janjikan dalam Al-Quran.
Perkara keyakinan akan benarnya janji ini saya kira sangat penting untuk dilakukan ketika kita akan, sedang
dan sesudah beramal.
Ini juga lah yang akan mendorong kita dalam melakukan amal tersebut lebih baik, dan lebih baik lagi dari
waktu ke waktu. Dalam hal ini amalnya adalah sedekah.
Pertanyaannya, sudahkah kita yakin akan kebenaran dengan ilmu yang sudah kita ketahui tentang sedekah?
Atau pengetahuan yang kita tahu hanya menjadi hiasan dalam memori saja.
Maka hal kedua yang harus dilakukan adalah menumbuhkan keyakinan akan keutamaan sedekah disisi Allah
SWT, sehingga dari keyakinan yang kita pupuk sedikit-sedikit itu bisa menjadi benteng kita yang kokoh dalam
menjalankan amal ini.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Kedua hal diatas kiranya yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari kita sebelum bersedekah, agar apa? Agar
kita bisa bersedekah secara terus menerus, dan semakin percaya akan janji Allah SWT.
Misalnya hasil ari sedekah itu belum terlihat didunia, ketahuilah para hadirin, InsyaAllah di akhirat kita akan
memetik buah nya.
Saya kira ini yang perlu saya sampaikan dalam kultum singkat tentang sedekah ini, semoga kultum singkat ini
bisa diambil manfaat nya oleh hadirin sekalian.
Akhir kata saya mohon maaf apabila ada salah kata, semua yang benar datangnya dari Allah SWT
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai