Bismillahirrohmannirohim...
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selanjutnya shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada best of the
best man Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa misi ajaran agama
islam sampai kepenjuru pelosok dunia, sehingga kini kita berada didalam kesejukan dan
kedamaian dibawah naungan islam.
Ibu-ibu dan bapak guru yang saya hormati... Serta teman-teman semua yang saya
sayangi...
Pada kesempatan yang singkat izinkan saya menyampaikan ceramah pada hari ini
dengan judul:
Mendengar kata remaja maka pikiran kita akan terbayang pada sesosok anak
manusia yang sedang mengalami masa pubertas atau dalam kamus gaul biasanya kita
kenal dengan sebutan ABG. Remaja adalah harta kekayaan yang paling berharga bagi
dunia. Mereka adalah generasi penerus bangsa, bahkan calon pemimpin dunia. Jika
remaja baik remaja, maka dunia pun akan berseri menghadapi masa depan yang aman,
tentram, dan penuh keadamaian.
Kita semua pastinya ingin jadi remaja yang unggul, Bukan??? Insya Allah kita
semua bisa menjadi a winner and student idol. Tapi bagaimana caranya??? Apakah
dengan “duduk manis” di kelas atau dengan menjadi “kutu buku” kita bisa meraihnya???
Tentu tidaak... Tau gak sih Gaul itu kunci sukses nomor 1 buat jadi pelajar unggulan di
era informasi... Kenapa begitu??? Karena untuk jadi bintang pelajar dan idola
disekolahkita harus ada strategi, Antara lain......
1. Gaul dengan orangtua.. Kenapa??? Pasalnya remaja yang karab dengan orangtua
pasti akan mendapat ridho Allah yang lebih besar dari tiap do’a tulus yang orangtua
panjatkan. Terdapat dalam hadist ini:
2. Gaul dengan guru.. Kenapa??? Guru kan orangtua kita setelah ayah dan ibu. Kalo
guru-guru kita sudah ridho sama kita sama kita, bayangin aja betapa lancarnya mereka
dalam mendidik kita dengan penuh kasih sayang dan hasilnya sungguh banyak ilmu dan
pengetahuan yang bisa kita dapat dari mereka. Terdapat dalam hadist ini:
Artinya: siapa yang mengajarkanku satu huruf saja maka aku rela menjadi hamba
sahaya baginya.
3. Gaul dengan teman. Kita lebih sering ngabisin waktu dengan teman kan? Teman
sejati adalah teman yang saling mendukung, saling menguatkan dan saling menolong
untuk bersama-sama menjadi remaja unggulan. Tapi awas! Sebagian dari teman kita
hanya mau gaul demi kesenangan saja. Ketika kita sedih dan perlu ditemani mereka
justru meninggalkan kita. Bahkan ada juga teman yang menghalang-halangi dan
mempengaruhi kita disaat kita sedang menjalankan ibadah puasa misalnya ada teman
yang mengajak kita bermain petasan atau mercun saat orang beribadah... Masya Allah..
semoga kita tidak meniru hal buruk yang dapat merugikan diri kita sendiri...
Semakin lama kita hidup, semakin jauh kita melangkah, semakin banyak yang
kita tau, tapi awas jangan sampai terjerumus dalam hal-hal yang membuat kita rugi.
Rugi lahir maupun rugi bathin. Apalagi saat ini dibulan ramadhan, yang mana kita
benar-benar diuji oleh Allah SWT apakah kita termasuk orang beriman dan sabar...
Sekarang ini zamannya modern bang, serba canggih kak, serba teknologi dek...
Mau bicara sambil tatap muka tinggal 3G atau bisa juga dengan skype, mau tau tentang
dunia yang “up tu date” tinggal browsing di internet, mau tau kabar sanak family yang
berjauhan tinggal telepon, mau tau status teman dan upload foto terbaru tinggal online
di facebook sambil chattingan, suntuk di rumah tinggal sms-an... Masya Allah... Serba
mudah yaa...
Hanya ada satu kuncinya... Apa? Jawabannya hati... Mengapa hati??? Karena hati kita
telah dibutakan nikmatnya dunia.
Yang artinya: setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orangtuanyalah yang
menjadikannya Yahudi/Nasrani/Majusi.
Oleh karenanya, jangan tunggu sampai besok. Mulailah dari sekarang. Marilah
kita menjaga keimanan kita agar terhindar dari rayuan indah gombalnya dunia. Mulai
sekarang, siapkanlah diri menyongsong kesuksesan! Giatlah belajar. Teraturlah jalani
kehidupan dan sering-seringlah berdo’a. Insya Allah, kamu pasti sukses. Hidup kita ini
indah jadi jangan sia-siakan karena sedetikpun kita berada didunia itulah namanya
kehidupan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Lebih dan kurangnya ceramah saya ini
saya mohon dimaafkan.