Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KANKER PARU PARU

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DOSEN PENGAMPU : Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep.

DISUSUN OLEH :

1. Dian Desiana 19100021

2. Dimas Saputra 19100015

3. Eka Novitasari 19100018

4. Erra Retta 19100005

5. Findo 19100004

6. Kesy Zhulfa Kasi 2010069P

7. Laila Tusifa 2010070P

8. Lisda Septiana 19100019

9. Mitra Dani 19100014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES CITRA DELIMA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendakn-

Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KANKER PARU-PARU”

sebagai suatu pendekatan dalam masalah keperawatan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam ilmu pengetahuan tentang kanker

paru-paru sebagai suatu pendekatan dalam masalah keperawatan dan sekaligus melakukan

apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Keperawatan Medikal

Bedah I”. Makalah ini disusun pada tanggal 03 Oktober 2020.

Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi makalah ini masih

banyak kekurangan. Sehingga kami sebagai tim penulis mengharapkan bagi setiap pembaca

untuk menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna sebagai

penyempurnaan makalah kami kedepannya.

Kami mengucaapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam

penulisan makalah ini.

Pangkalpinang, 03 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2

C. Rumusan Masalah............................................................................................... 3

D. Manfaat............................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 5

A. Pencetus Kanker Paru-Paru................................................................................. 6

B.Faktor Resiko....................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................ 8

A. Definisi Kanker Paru........................................................................................... 9

B. Patofisiologi........................................................................................................ 10

C. Pencegahan......................................................................................................... 14

D. Pengobatan.......................................................................................................... 15

BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 21

A. Kesimpulan......................................................................................................... 21

B. Saran.................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di Indonesia terdapat berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit tersebut

dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi.

Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen biologi

(seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka

bakar) atau kimia (seperti keracunan). Sedangkan penyakit tidak menular adalah Penyakit

yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis

atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia.Sejak 50 tahun terakhir ini,kejadian

penyakit kanker di dunia semakin mengkhawatirkan. Pertarungan manusia melawan

kanker masih imbang. Pertarungan manusia melawan kanker masih imbang. Kanker

belum benar-benar dapat ditaklukkan oleh. Bahkan, badan kesehatan dunia-WHO

memprediksi bahwa pada tahun 2030 sebanyak 26 juta penduduk dunia akan menderita

kanker dan 17 juta di antaranya diperkirakan meninggal dunia.

Kondisi di Indonesia sendiri tidak lebih baik. Berdasarkan data riskesdas

2007,kanker menduduki peringkat ke-7 sebagai penyebab kematian utama di Indonesia

dengan presentase 5,7%. Ditemukan empat kasus kanker atau tumor setiap seribu

penduduk Indonesia. Banyaknya kasus kanker di Indonesia disebabkan rendahnya

kesadaran (awareness) masyarakat terhadap penyakit kanker serta rendahnya pengetahuan

masyarakat mengenai penyakit kanker.

Kanker paru adalah gangguan yang dapat mempengaruhi organ di dalam paru atau

system pernafasan. Biasanya di sebabkan oleh sel-sel di dalam paru yang abnormal dan

bisa juga berasal dari bagian tubuh yang terkena kanker sehingga menjalar ke organ yang
lain. Pada  awal  Abad  ke-20,  kanker  paru  menjadi  masalah  global. Kanker paru

merupakan kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena

kanker paru-paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat

(Hansen, 2008).

World Health Organisation (WHO) tahun 2007 melaporkan bahwa insidens

penyakit kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13 %. Di negara maju

seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua

setelah penyakit kardiovaskuler. 

Tingginya angka merokok pada masyarakat Indonesia akan menjadikan kanker

paru sebagai salah  satu masalah kesehatan  di Indonesia. Kanker  paru merupakan salah

satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan

terarah. Penegakan diagnosis  penyakit  ini membutuhkan ketrampilan  dan

sarana yang  tidak  sederhana  dan  memerlukan  pendekatan  multidisiplin kedokteran.

Penemuan  kanker  paru  pada  stadium  dini  akan  sangat membantu penderita (PDPI,

2003).

B. Tujuan Penulisan

 Umum :

1. Untuk Mengetahui definisi dari kanker Paru.

2.  Untuk mengetahui gejala dari ca paru.

3. Untuk mengetahui pathogenesis dari ca paru.

4. Mengetahui gejala kanker paru-paru.

5.  Untuk mengetahui pencegahan dari ca paru.

6. Untuk mengetahui penyebab dari ca paru.

 Khusus :
1. Mengetahui apa itu kanker paru-paru serta mengetahui terapi diet yang sesuai bagi

penderita kanker

2. Mengetahui bahaya dari kanker paru-paru sehingga kita dapat mencegah penyakit

kanker paru-paru

C. Rumusan masalah

Kanker paru merupakan salah satu masalah utama di bidang kedokteran pada

kurun waktu akhir-akhir ini dan merupakan salah satu tantangan terbesar di bidang

onkologi. Tantangan ini disebabkan oleh naiknya insiden kanker paru yang terus-

menerus terutama pada kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, akibat

faktor etiologi makin banyak antara lain makin meningkatnya pemasaran rokok di

negara berkembang hingga diperkirakan akan menimbulkan kenaikan drastis kanker

paru di negara tersebut. , bukan hanya pada laki laki tetapi juga pada perempuan.

Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan jarangnya penderita

datang ke dokter ketika penyakitnya masih berada dalam stadium awal penyakit. Jadi

apa saja faktor yang dapat menjadi penyebab kanker paru selain merokok?

Pertanyaan

1. Apa itu kanker paru-paru?

2. Factor apa saja yang menjadi penyebab kanker paru-paru?

3. Bagaimana cara pencegahan kanker paru-paru?

4. Apa saja gejala kanker paru-paru?

D. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini,antara lain :

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama terkait dengan

gangguan saluran pencernaan (penyakit kanker paru)


2. Bagi fakultas, dapat dijadikan sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai

mahasiwa/i.

3. Bagi masyarakat, dapat dijadikan pedoman untuk lebih mengetahui gangguan

saluran cerna terutama penyakit kanker paru.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat

mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan

neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan  kanker adalah pertumbuhan sel - sel baru secara

abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang

bagian sebelah tubuh dan  menyebar ke organ lain. Sedangkan Kanker paru adalah jenis

kanker yang tumbuh di jaringan paru-paru yang berperan penting dalam proses pernapasan.

Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel

yang terletak pada saluran udara. Dua tipe utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil

(SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan

bentuk sel yang terlihat di bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan

tipe kanker paru-paru non-sel kecil. Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan

paru-paru yang berperan penting dalam proses pernapasan. Kanker paru-paru berasal dari

jaringan tipis paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran udara.

Dua tipe utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru

non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk sel yang terlihat di

bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan tipe kanker paru-paru non-

sel kecil.

a. Tanda dan gejala

Kanker paru-paru yang dini tidak menunjukkan gejala. Namun, seiring

pertumbuhan kanker tersebut, beberapa gejala umumnya meliputi:

 Batuk yang memburuk dan tidak pernah sembuh

 Kesulitan bernafas, seperti kehabisan nafas / sesak nafas


 Sakit di dada secara konstan

 Batuk darah

 Suara yang serak

 Sering terkena infeksi paru, seperti pneumonia

 Merasa letih setiap saat

 Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas

Seringkali, gejala-gejala tersebut bukan dikarenakan kanker. Masalah kesehatan

lainnya pun dapat menunjukkan gejala-gejala tersebut. Seseorang dengan gejala tersebut di

atas sebaiknya segera menghubungi dokter untuk didiagnosa dan memperoleh perawatan

sesegera mungkin. Tes skrining dapat membantu dokter untuk menemukan dan mengobati

kanker secara dini. Beberapa metode untuk mendeteksi kanker paru-paru telah ditelaah

sebagai metode tes deteksi yang tepat. Metode-metode yang dikaji termasuk tes dahak

(lendir dari paru-paru diambil saat batuk), x-ray dada, atau CT Scan spiral (helikal). Sama

seperti keputusan medis pada umumnya, keputusan untuk menjalani tes skrining adalah

keputusan pribadi. Anda akan lebih mudah untuk memutuskan setelah Anda mengetahui

pro dan kontra dari skrining.

A. Pencetus kanker paru

Rokok tembakau adalah hal yang paling penting dan merupakan faktor resiko utama

dari kanker paru-paru. Tembakau bertanggung jawab atas lebih dari 80% penyebab

kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya dalam rokok merusak sel

paru-paru. Lama kelamaan, sel yang rusak tersebut bisa menjadi kanker. Inilah sebabnya

merokok, rokok pipa, atau cerutu dapat menyebabkan kanker paru-paru. Menjadi

perokok pasif pun bisa menyebabkan kanker paru-paru bagi orang yang tidak merokok.

Semakin banyak seseorang terpapar asap rokok, semakin besar resiko terkena kanker
paru-paru. Faktor resiko lain penyebab kanker paru-paru termasuk radon (gas radioaktif),

asbestos, arsenik, kromium, nikel, dan polusi udara. Mereka dengan anggota keluarga

yang pernah mengidap kanker paru-paru kemungkinan memiliki peningkatan resiko

terkena kanker. Mereka yang terkena kanker paru-paru juga memiliki peningkatan resiko

untuk terkena tumor paru yang kedua. Kebanyakan orang berusia lebih dari 65 tahun saat

terdiagnosa kanker paru-paru.

B. Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker paru-paru antara lain:

1. Perokok aktif

2. Perokok pasif

3. Terkena gas radon dengan kadar tinggi (Radon adalah gas yang digunakan untuk

terapi di beberapa rumahsakit dengan memompanya dari sumber radium dan

memberinya segel pada” tabung menit”, yang disebut “bibit” atau “jarum”, untuk

diberikan kepada pasien. Radon biasa ditemukan pada sumber air panas)

4. Sejarah keluarga dengan kanker paru-paru

5. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan

6. Penyakit paru-paru tertentu (contohnya chronic obstructive pulmonary disease)


BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi kanker paru

Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang

dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor

ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan  kanker adalah pertumbuhan sel - sel

baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat

menyerang bagian sebelah tubuh dan  menyebar ke organ lain. Kanker adalah segolongan

penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali serta sel-sel tersebut

memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan biologis lainnya,baik dengan

pertumubuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke

tempat yang jauh (metastasis).

Kanker  paru  adalah  pertumbuhan  sel-sel  kanker yang tidak dapat  terkendali dalam

jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen  lingkungan terutama asap

rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).

Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan paru-paru yang berperan

penting dalam proses pernapasan. Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis paru-paru,

pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran udara. Dua tipe utama kanker

ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil

(NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk sel yang terlihat di bawah

mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan tipe kanker paru-paru non-sel

kecil.

Tiga sub-tipe utama dari kanker paru-paru non-sel kecil adalah adenokarsinoma,

karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar. Kanker paru-paru merupakan kanker
paling umum kedua yang diidap pria dan kanker paling umum ketiga yang diidap wanita

di Singapura. Pria memiliki resiko kanker paru-paru 3 kali lebih tinggi dari wanita. Dari 3

kelompok etnis utama, etnis Cina memiliki resiko tertinggi, yang diikuti oleh etnis Melayu

dan India. 

 Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC) 

NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak seagresif

dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih

lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau radioterapi, kemoterapi,

dapat memberikan harapan akan kesembuhan.

 Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC) 

SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan menyebar

cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini

dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker ini biasanya

diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur pembedahan.

a. Epidemiologi kanker paru-paru

Kanker  paru  masih  menjadi  sala h satu keganasan yang paling

sering,  berkisar 20% dari seluruh kasus kanker pada laki-laki deng an risiko terkena

1 dari 13 orang dan 12% dari semua kasus kanker pada perempuan dengan  risiko

terkena 1 dari 23 orang. Di  Inggris rata-rata 40.000 kasus baru  dilaporkan setiap

tahun. Perkiraan inside nsi kanker paru pa da laki-laki tahun  2005 di Amerika

Serikat adalah  92.305 dengan rata-rata 91.537 orang  meninggal karena kanker.

American Cancer Society mengestimasikan  kanker paru di Amerika Serikat  pada

tahun 2010 sebagai berikut :


1. Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750 orang  laki-

laki dan 105.770 orang perempuan).

2. Estimasi kematian karena kanker pa ru sekitar 157.300  kasus (86.220 pada laki-

laki dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua kasus kematian

karena kanker.

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan melalui pusat promosi kesehatan

menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Berdasarkan data dari WHO,

prevalensi merokok di kalangan orang dewasa meningkat ke 31,5% pada tahun 2001

dari 26,9 % pada tahun 1995. Pada tahun 2001, 62,2% dari pria  dewasa merokok,

dibandingkan dengan 53,4 % pada tahun 1995.  Rata - rata umur  mulai merokok yang

semula 18,8 tahun pada tahun 1995 menurun ke 18,4 tahun pada tahun 2001.

Prevalensi merokok pada pria meningkat cepat seiring dengan bertambahnya umur:

dari 0,7% (10- 14 tahun), ke 24,2 % (15- 19 tahun), melonjak  ke 60,1 % (20 - 24

tahun). Remaja pria umur 15-19 tahun mengalami peningkatan konsumsi sebesar 65%

antara 1995 dan 2001 –  lebih tinggi dari kelompok lain manapun. (WHO, 2001).

Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok dalam jangka waktu 5

tahun.

B. Patofisiologi

Awalnya menyerang percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang

dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan

karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer

yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura,
biasanya timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus

vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar.

Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di

bagian distal. Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam,

dan dingin. Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi. Pada stadium lanjut,

penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati.

Kanker paru dapat bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti kelenjar limfe,

dinding esofagus, pericardium, otak, dan tulang rangka (Arisandi, 2008).

b. Histology Kanker Paru

Klasifikasi histologik karsinoma bronkhogenik:

1. Karsinoma epidermoid (squamous cell carcinoma)

Karsinoma epidermoid adalah yang paling sering ditemukan,

merupakan 40% daripada kanker paru. Dianggap berhubungan erat dengan

merokok. Kemungkinan metastasis luas sedikit lebih rendah dari pada jenis

lain. Oleh karena itu sering ditemukan tumor sudah dalam keadaan

berdiameter besar.

2. Adeno carcinoma

Merupakan 20% dari pada kanker paru dan yang paling pentingsering

ditemukan pada orang-orang yang tidak merokok. Dapat timbul pada jaringan

perut lama pada jaringan paru, dan mudah bermetastasis jauh.

3. Karsinoma anaplastik (undifferentiated cell carcinoma)

Sering disertai sindroma paraneoplastik, yaitu gejala-gejala klinik

akibat pengaruh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh tumor tesebut.

4. Karsinoma bronkho alveolar


Sejenis adenokarsinoma sering tumguh di lapangan perifer paru dan

sering multisentrik. Bila psien datang pada waktu proses masih terlokalisir,

terapi dengan reseksi paru member prognosa baik, yaitu sekitar 50% dengan

“5 years survival”.

C. Penyebab

Menurut satmoko budi santoso,ada beberapa factor yang dapat meningkatkan resiko

terjadinya kanker,yakni sebagai berikut :

1. Riwayat keluarga (genetik)

Faktor ini dinilai sangat dominan sebagai penyebab kanker karena dapat

dipengaruhi oleh factor genetika.sebagai contoh,resiko perempuan menderita

kanker payudara meningkat 1,5 – 3 kali lipat jika ibu atau saudara perempuannya

menderita kanker payudara.

2. Kelainan kromosom

Misalnya, seseorang yang mengalami down syndrome yang memiliki 3 buah

kromosom beresiko 12-20 kali lebih tinggi menderita kanker darah (leukemia)

Akut.

3. Hormon

Hormone adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh,yang berfungsi mengatur

kegiatan alat-alat tubuh.

4. Factor lingkungan

Misalnya rokok dapat meningkatkan resiko terkena kanker paru-paru,mulut,laring

(pita suara), dan kandung kemih. Factor lingkungan lainnya adalah berjemur di

bawah sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV) dalam waktu

lama,sehingga dapat menyebabkan terkena penyakit kulit.

5. Makanan
Makanan merupakan salah satu factor penyebab terjadinya kanker, terutama kanker

saluran pencernaan. Biasanya makanan yang diasapkan atau diasamkan dapat

meninggalkan resiko terjadinya kanker di are perut.

6. Bahan kimia

Banyak sekali bahan kimia yang di deteksi sebagai penyebab kanker,terutama

kanker saluran pencernaan. Misalnya penggunaan asbes bisa menyebabkan

seseorang terserang kanker paru-paru dan kanker kulit.

7. Virus

Beberapa virus dapat menyebabkan kanker. Virus penyebab kanker disebgut

onkogenik. Misalnya,virus papilloma yang menyebabkan kutil genitalis,yang

termasuk salah satu penyebab kanker leher rahim pada perempuan. Ada juga virus

hepatitis B dan hepatits C yang bisa menyebabkan kanker Hati.

8. Infeksi

Infeksi yang dikarenakan prasit schistosoma bisa menyebabkan kanker kandung

kemih, lantaran terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih

9. Pola hidup yang tidak sehat

Contoh pola hidup yang tidak sehat adalah : kebiasaan merokok secara

berlebihan,berganti-ganti pasangan,dll. Contoh pola hidup yang salah tersebut

dapat memperbesar resiko terkena kanker.

C. Pencegahan

Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan. Terdapat 3 Tingkatan

pencegahan dalam epideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :

1. Pencegahan Primordial (Pencegahan Tingkat Pertama)

Pencegahan terhadap etiologi (penyebab) penyakit. Pencegahan primer dilakukan

pada orang yang sehat (bebas kanker).


Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi kepada

masyarakat tentang pencegahan kanker.

Upaya yang dapat dilakukan adalah Upaya Promosi Kesehatan, upaya untuk

memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit kanker paru

tidak dapat berkembang karena tidak adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan,

gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya

penyakit kanker paru. Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat

merasa bahwa merokok itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat

mampu bersikap positif untuk tidak merokok. Seseorang perokok yang telah

berhasil berhenti 10 tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 -50

persen untuk terkena kanker paru.

Selain itu, senantiasa menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat (olahraga

teratur, tidur cukup, hidup bebas stress serta pola makan sehat), dan makan

suplemen secara teratur.

2. Pencegahan Tingkat Kedua

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada orang yang sudah

sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut dari

penyakit serta membatasi terjadinya kecacatan. Upaya yang dilakukan adalah :

a) Diagnosis Dini : misalnya dengan Screening.

b) Pengobatan : misalnya dengan Kemotherapi, Pembedahan atau iradiasi.

Adapun tips-tips makanan sehat yang untuk menghindari kanker.

- Perbanyak konsumsi rumput laut.

- Kurangi makanan berlemak

- Perbanyak konsumsi serat

- Perbanyak konsumsi ikan


- Perbanyak konsumsi produk dari kedelai

- Hindari makanan yang dibakar arang

D. Pengobatan

I. Pembedahan

Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk

mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak

mungkin fungsi paru – paru yang tidak terkena kanker.

a) Toraktomi eksplorasi. 

Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks

khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.

b) Peneumonektomi (pengangkatan paru).

Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa

diangkat.

c) Lobektomi (pengangkatan lobus paru).

Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb

atau bula emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.

d) Resesi segmental

Merupakan pengangkatan satu atau lebih segmen paru.

e) Resesi baji

Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit

peradangan yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan

paru – paru berbentuk baji (potongan es)

f) Dekortikasi.

Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris).

II. Radiasi
Radioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati

penderita kanker. Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan

memberikan dosis yang tepat pada volume tumor / target yang dituju dan

menjaga agar efek radiasi pada jaringan sehat disekitarnya tetap minimum

III. Kemoterapi

Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan

mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan

kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh

sel kanker.

3. Pencegahan Tingkat Ketiga

Pencegahan tersier adalah upaya meningkatkan angka kesembuhan,

angka survival (bertahan hidup), dan kualitas hidup dalam pengobatan kanker

berupa penatalaksanaan terapi rehabilitatif, paliatif, dan bebas rasa sakit. Misalnya

penderita kanker stadium lanjut membutuhkan terapi paliatif, yaitu terapi yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penderita kanker, baik dengan

radioterapi atau dengan obat-obatan.

a. Terapi diet kanker paru

Pengendalian berat badan,diet dan aktivitas fisik merupakan daktor penting

dalam usaha mencegah sekaligus menangani penyakit kanker.banyak penelitian

yang melaporkan bahwa untuk menurunkan resiko kanker harus menjalankan gaya

hidup dan pola makan yang sehat.adapun gaya hidup dan pola makan yang sehat

adalah sbb:
 Mengkonsumsi beragam sayur,buah,biji-bijian,dan kacang-kacangan. Makanan

ini merupakan sumber serat,vitamin dan mineral serta kaya akan sumber

antioksidan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan ini 5-9 porsi

setiap hari

 Mengurangi konsumsi lemak ,terutama lemak jenuh dan lemak trans seperti

yang terdapat dalam mentega,susu krim,makanan gorengan,dan daging merah.

 Menghindari minuman beralkoholserta membatasi asupan garam dan makanan

yang diawetkan.

 Mempertahankan bb sehat,yakni tidak kurus ataupun gemuk.

 Hidup aktif dan sering melakukan aktifitas fisik secara teratur agar dapat

mencegah bb berlebih atau kegemukan.

 Makan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh guna menjaga bb

yang sehat dan ideal.

 Makanan harus mengandung zat-zat gizi yang lengkap,yang di butuhkan oleh

tubuh kita.

 Makan dengan jadwal teratur,3 kali makan utam,2 kali makan selingan,dengan

porsi kecil.

Berikut adalah anjuran dari national cancer institute (NCI) bagi pasien kanker

yang sedang menjalani pengobatan guna membantu kesulitan makan atau

kehilangan selera makan :

 Makan dengan porsi kecil tapi sering

 Makan makanan yang tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

 Hindari makanan rendah kalori dan rendah protein serta hindari makanan

dengan kalori “kosong” (soda)

 Upayakan makan setiap selera makan baik


 Makan meal subtitute (makanan pengganti),seperti makanan tinggi kalori

tinggi protein saat selera makan hilang

 Upayakan meningkatkan selera makan dengan melakukan latihan fisik

(exercise) ringan.

 Makan makanan dengan suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin

 Hindari makan makanan dengan aroma yang tajam.

Adapun jenis-jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi

adalah :

- Sayuran yang berwarna hijau tua : bayam,brokoli

- Sayuran berwarna hijau tua : selada,selada air,daun bawang

- Sayuran berwarna terang : lobak,wortel,kentang dll.

- Sayuran buah : tomat,terong,labu siam,kacang-kacangan,jagung dll

- Buah-buahan : apel,papaya,tomat,jambu biji

Beras,sayuran,buah usahakan sebisa mungkin yang organic. Sedangkan untuk

lauk sebaiknya ikan air tawar dan ayam kampung.

b. Kanker dan makanan

Menu makanan dapat menentukan derajat kesehatan seseorang. Terlebih bagi

pasien kanker,menu sehat seimbang mutlak diperlukan. gaya makan sehat bergizi

dapat dilakukan dengan pemilihan makanan-minuman dengan porsi hidangan yang

dapat tetap mempertahankan berat badan sehat (makanan rendah kalori dan rendah

lemak),dengan mengkonsumsi berbagai jenis sayur dan buah minimal 5 porsi dalam

sehari,lebih memilih bahan makanan yang berasal dari bulir utuh (whole grain)

dibandingkan dengan yang sudah diproses ,serta membatasi makanan daging merah
dan daging yang telah diolah atau lebih memilih ikan,unggas ataupun kacang-

kacangan dan menghindari jenis pemasakan dengan menggoreng atau membakar

dengan menggunakan arang.

Selain itu pola makan seimbang merupakan salah satu kunci hidup

sehat.kendati anda merasa baik-baik saja,alangkah bijak jika kita mau memperkaya

asupan menu harian dengan beragam serat dari buah dan sayuran. Pasalnya,buah dan

sayur punya daya detoksifikasi dari dalam tubuh kita.itulah sebabnya,menu yang

ditujukan bagi para pasien di rumah sakit pasti mengandung sayuran dan

buah.demikian halnya dengan pasien kanker yang berhasil sembuh dari penyakit

kanker atau mampu bertahan hidup setelah 10 tahun hidup dengan penyakitnya.

c. Kanker dan gaya hidup

Menjaga dan mempertahankan berat badan (BB) ideal dan sehat sepanjang

hidup bisa didapat dengan memperhatikan asupan kalori dari sumber yang seimbang

(KH,protein dan lemak) dan melakukan aktivitas fisik untuk mencegah penambahan

berat badan (BB) yang berlebihan. Berat badan berlebihan ataupun kegemukan

ternyata meningkatkan resiko terjadinya beberapa jenis kanker. Aktivitas fisik dapat

menurunkan resiko terkena beberapa kanker. Gaya hidup aktif dapat dilakukan

dengan latihan olah tubuh minimal 30 menit sehari selain aktivitas harian,selam 5

hari dalam seminggu,misalnya dengan memilih menggunakan tangga di banding

dengan menggunakan escalator atau lift,usahakan berjalan atau bersepada bila

memungkinkan,melakukan olah tubuh di saat makan siang bersama teman atau

keluarga.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam

jaringan paru. Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel

mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan

kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular,

proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan

mengalami proliferasi dan terdeferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi mukus.

Penyebab kematian utama akibat kanker pada laki-laki dan wanita yang sering kali

disebabkan oleh merokok. yang sering kali di sebabkan oleh merokok. Karena tidak ada

penyembuhan dari kanker, penekanan utama adalah pada pencegahan misalnya dengan

berhenti merokok karena perokok mempunyai peluang 10 kali lebih besar untuk

mengalami kanker paru di bandingkan dengan yang tidak merokok.Kanker paru dapat

menimbulkan berbagai gejala klinis  dan sindrom  yang cukup  beragam, tergantung  dari

iokasi,  ukuran, substansi  yang dikeluarkan oleh tumor dan metastasis ke organ yang

dikenai.Ada banyak gejala yang dari penyakit ini, gejala paling umum yang ditemui pada

penderita kanker paru adalah Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat, dahak

berdarah, berubah warna dan makin banyak, napas sesak dan pendek-pendek, sakit kepala,

nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas, kehilangan selara makan atau

turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.Kemoterapi, pembedahan dan radioterapi

merupakan tindakan yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengendalian dari Ca. Paru.
B. Saran

1) Hindari rokok untuk menghindari resiko lebih besar terkena penyakit kanker paru-

paru

2) Ubah pola makan menjadi pola makan gizi seimbang

3) Lakukan pengecekan terhadap kondisi badan apabila ada gejala tentang kanker paru-

paru

4) Hindari faktor-faktor pemicu yang dapat menyebabkan kanker paru-paru

5) Menjaga bb dan lakukanlah aktifitas fisik secara rutin


DAFTAR PUSTAKA

1. putra, rizema S. 2013. Pengantar ilmu gizi dan diet . Jogjakarta : D-medika

2. Apriyanti , maya .2013. meracik sendiri obat&menu sehat bagi penderita kanker .

jogjakrta: pustaka baru press .

3. Chen, rostia & timcancerHelps. 2012. Solusi cerdas mencegah&mengobati kanker .

jakarta selatan : Agromedia

4. http://mariatulannisa.blogspot.com/2012/12/makalah-bahaya-merokok-bagi-

kesehatan.html

5. http://akmal-rsfr.blogspot.com/2013/01/makalah-kanker-paru.html

6. http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2012/03/kanker-paru.html

7. http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru

8. http://desisagitari.blogspot.com/2013/04/makalah-ca-paru-kanker-paru.html

9. https://www.academia.edu/11059594/kanker_paru_paru

Anda mungkin juga menyukai