Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

REVITALISASI POSYANDU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu: Ns. Ardiansyah, M. Kep

Oleh:

Dian Desiyana (19100021)


Dimas Saputra (19100015)
Eka Novita Sari (19100018)
Erra Retta (19100005)
Findo (19100004)
Kesy Zhulfa Kasi (2010069P)
Laila Tusifa (2010070P)
Lisda Septiana (19100019)
Mitra Dani (19100014)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “ Revitalisasi Posyandu”

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan berbagai bantuan dari pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnakan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pangkalpinang. 29 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 4
A. Definisi Revitalisasi Posyandu............................................................................ 5
B. Tujuan Posyandu................................................................................................. 6
C. Manfaat Posyandu............................................................................................... 7
D. Jenis-jenis Posyandu........................................................................................... 9
E. Sasaran dari Posyandu......................................................................................... 10
F. Kegiatan-kegiatan dalam Posyandu..................................................................... 11
G. Dasar Pelaksanaan dari Posyandu....................................................................... 12
H. Kriteria Posyandu................................................................................................ 13
I. Sistem kerja Posyandu.......................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 17
A. Kesimpulan......................................................................................................... 17
B. Saran.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu pusat
kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan
kesehatan serta pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non-profesional (oleh kader)
dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri.

Posyandu merupakan suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang


dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas, di mana pelaksanaannya dilakukan di setiap
kelurahan atau RW. Kegiatannya berupa KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB (Keluarga
Berencana), P2M (Imunisasi dan Penanggulangan Diare), dan gizi (penimbangan balita).
Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur, dan balita. Pelayanan yang
diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan
keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah
pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990).

Posyandu memiliki ruang lingkup yang luas dan bervariasi. Di samping itu, juga
terdapat kriteria posyandu yang mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing. Usaha untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan bukan hanya dilakukan oleh pihak kesehatan saja, tetapi
dibutuhkan campur tangan dari instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari posyandu?
2. Apa tujuan dari posyandu?
3. Apa manfaat dari posyandu?
4. Apa jenis-jenis dari posyandu?
5. Apa sasaran dari posyandu?
6. Apa kegiatan-kegiatan dalam posyandu?
7. Apa dasar pelaksanaan dari posyandu?
8. Bagaimana kriteria posyandu?
9. Bagaimana sistem kerja posyandu?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:


1. Untuk menjelaskan definisi dari posyandu.
2. Untuk menjelaskan tujuan dari posyandu.
3. Untukmenjelaskan manfaat dari posyandu.
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis posyandu.
5. Untuk menjelaskan sasaran posyandu
6. Untuk menjelaskan kegiatan dalam posyandu
7. Untuk menjelaskan dasar pelaksanaan dari posyandu.
8. Untuk menjelaskan kriteria posyandu.
9. Untuk menjelaskan sistem kerja posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Revitalisasi Posyandu

Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi


dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan  anak.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri,
1999).

Dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan, berdampak pula terhadap menurunnya


kegiatan posyandu, untuk itu diperlukan upaya revitalisasi posyandu. Program revitalisasi
posyandu mempunyai tujuan agar terjadi peningkatan fungsi dan kinerja posyandu, dengan
kegiatan utama adalah; 1) pelatihan, untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kader; 2)
pelayanan, mencakup pelayanan lima program prioritas yang merupakan paket minimal
dengan sasaran khusus balita dan ibu hamil serta menyusui dan; 3) penggerakan masyarakat.
Upaya tersebut telah diawali melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan dan
lokakarya revitalisasi posyandu sepanjang tahun 1999-2000 (Ridwan dkk, 2007).

Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis
seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Menurut Effendy (1998), Posyandumerupakan
forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, dari oleh dan untuk
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan
dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera.

Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di


masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi
posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu
dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri,
1999).

B. Tujuan Posyandu
a.) Tujuan dari posyandu adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (Ibu hamil,
melahirkan dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera).
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB beserta kegiatan lainnya yang menunjang
untuktercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera. (Bagian
Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

b.) Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu
dan anak.
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat,
pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi.
5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi
untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.

C. Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.
1) Kesehatan Ibu dan Anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, pemeriksaan kehamilan dan
nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
dan imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan
Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU:2007).
Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu
(Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk
pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan
pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data
tersebut dapat diketahui status pertumbuhanbalita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54),
apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar
pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu untuk mencatat dan memantau
pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan
ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

a) Berat badan naik : berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat
badan bertamabah ke pita warna diatasnya.

b) Berat badan tidak naik : berat badannya berkurang atau turun, berat badan tetap,
berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

c) Berat badan dibawah garis merah : merupakan awal tanda balita gizi buruk.
Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita
yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

2) Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan
suntik KB.
3) Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang
diberikan di posyandu adalah:
a) BCG untuk mencegah penyakit TBC.
b) DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
c) Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
d) Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4) Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di
posyandu yang dilakukan oleh kader berupa pemberian penyuluhan tentang ASI, status gizi
balita, MP-ASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada
balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5) Penanggulangan diare
Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127), melakukan
rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen
Kesehatan RI. 2006: 129), memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader
posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)

Selain itu, dalam Buku Saku Posyandu (Pusat Promosi Kesehatan:2012) menyebutkan
bahwa manfaat posyandu adalah sebagai berikut:
1) Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe)
serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentangkesehatan ibu dan anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
dapat segera diketahui dan dirujukke puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak
balita.

2) Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
(Pusat Promosi Kesehatan:.2012)

D. Jenis-Jenis Posyandu
1. Posyandu pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini
dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader
yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.

2. Posyandu madya (warna kuning)


Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi
cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu
kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan Tokoh Masyarakat dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang
sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa) berupa SMD (Survei Mawas Diri) dan MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa) untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya,
termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat.

3. Posyandu purnama (warna hijau)


Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari
8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5
program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program
tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi
pada posyandu di tingkat ini adalah :
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat
menetukan sendiri pengembangan program di posyandu
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang
kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu mandiri (warna biru)


Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5
program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu
diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM (Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

E. Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu antara lain seluruh masyarakat, terutama :
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil , ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur(PUS) (Depkes RI, 2006:13)

Balita merupakan kelompok umur rawan gizi. Kelompok ini merupakan kelompok umur
yang paling menderita akibat gizi (KKP) dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa
kondisi yang menyebabkan anak balita rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai
berikut :
a. Anak balita berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang
dewasa.
b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik atau ibunya sudah bekerja penuh
sehingga perhatian ibu sudah berkurang.
c. Anak balita sudah main di tanah dan sudah dapat amin di luar rumahnya sendiri
sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang
memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit.
d. Dengan adanya posyandu yang sasaran utmanya adalah anak balita adalah sangat
tepat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita (Soekidjo Notoatmodjo,
2003:15).

F. Kegiatan Posyandu
Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida posyandu) meliputi:
1. Kesehatan ibu anak,
2. Keluarga berencana,
3. Imunisasi,
4. Peningkatan gizi,
5. Penanggulangan diare,
6. Sanitasi dasar,
7. Penyediaan obat esensial;

Sedangkan jenis pelayanan yang diberikan antara lain :


1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita,
2. Penimbangan bulanan,
3. Pemberian makanan tambahan,
4. Imunisasai bagi bayi 0-11 bulan,
5. Pemberian oralit untuk penanggulangan diare,
6. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama;

Beberapa kegiatan pada pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan
usia subur antara lain :
1. Pemeriksaan kesehatan umum
2. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
3. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah
4. Imunisasi tetanus toxoid untuk ibu hamil
5. Penyuluhan kesehatan dan keluarga berencana
6. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
7. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
8. Pertolongan pertama pada kecelakaan

Prinsip dasar pelayanan Posyandu antara lain :


1. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan
antara pelayanan profesional
2. Adanya kerjasama lintas program yang baik kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, gizi, imunisasai, penanggulangan diare maupun lintas sektoral seperti:
departemen kesehatan, bantuan desa dan badan koordinasi keluarga berencana
nasional
3. Kelembagaan masyarakat pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos
imunisasai, pos kesehatan
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama bayi umur 0-1 tahun, anak balita umur 1-
4 tahun, ibu hamil, pasangan usia subur
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan pembangunan kesehatan
masyarakat desa dan primary health care .

Sistem 5 Meja Posyandu


Pelaksanaan posyandu terdiri dari 5 program utama yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan
Penanggulangan Diare, yang dilakukan dengan sistem 5 meja antara lain:
1. Meja I: Pendaftaran
Menuliskan nama balita pada KMS (Kartu Menuju Sehat) dan secarik kertas yang
diselipkan pada KMS dan mendaftarkan nama ibu Hamil di formulir Ibu Hamil
2. Meja II: Penimbangan
Menimbang Bayi/Balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang
akan dipindahkan pada KMS
3. Meja III: Pengisian KMS
Memindahkan catatan hasil penimbangan Bayi/Balita dari secarik kertas kedalam
KMS
4. Meja IV: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Memberikan penyuluhan kepada setiap Ibu yang mengacu pada data KMS yang
menjadi hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami objek posyandu (sasaran)
dan memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan serta memberikan
pelayanan gizi dan kesehatan dasar misalnya pil penambah darah, vitamin A,
oralit,dan sebagainya
5. Meja V: Pelayanan Sektor (KB.Kes)
Pelayanan yang diberikan antara lain pelayanan imunisasi,pelayanan KB, pengobatan
dan pemberian pil penambah darah (pil besi), vitamin A, dan obat-obat lainnya.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK, sedangkan pada Meja V
dilaksanakan oleh Paramedis seperti Juru Imunisasi (Jurim), Bidan Desa (Bindes),
Perawat, dan Petugas KB.

G. Dasar Pelaksanaan Posyandu


Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN.Masing-masing No.23 tahun
1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu
yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoraluntuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkupLKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) dan PKK (Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga).
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkanperan serta masyarakat dalam program-program pembangunan
masyarakat desa
3. Meningkatkan fungsidan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandudi wilayah/di daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuaipetunjukDepkes dan BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
5. Undang-undang no. 23tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna. (Bagian Kependudukan
dan Biostatistik FKM USU: 2004)

H. Kriteria Posyandu
1. Kriteria pembentukanPosyandu.
Pembentukan Posyandusebaiknyatidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatanpelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapaisedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita.

2. Kriteria kader Posyandu:


1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyaiwaktu yangcukup.
5) Bertempat tinggal diwilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM
USU:2004)

I. Sistem Kerja Posyandu


Menurut Muninjaya (1999), sistem kerja Posyandu merupakan rangkaian kegiatan
yang meliputi input, proses dan output.
1. Input
Input adalah ketersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu, yang meliputi antara lain sarana fisik atau kelengkapan seperti
bangunan, meja kursi, perlengkapan penimbangan, perlengkapan pecatatan dan
pelaporan, perlengkapan penyuluhan dan perlengkapan pelayanan, sumber daya
manusia yang ada seperti kader, petugas kesehatan dan aparat desa atau kecamatan
yang ikut berperan dalam kelangsungan program. Ketersedianya dana, sebagai
penunjang kegiatan yang berasal dari pemerintah maupun swadaya masyarakat,
Penyelenggaraan kegiatan posyandu dan bagaimana cara persiapan serta mekanisme
pelayanannya.
2. Proses
Proses, dalam sistem pelayanan Posyandu antara lain meliputi:
a) Pengorganisasian posyandu mencakup adanya struktur organisasi, yaitu adanya
perencanaan kegiatan mulai persiapan, monitoring oleh petugas sampai evaluasi
proses dan hasil kegiatan.
b) Adanya kejelasan tugas dan alur kerja yang jelas serta dipahami oleh kader
posyandu. Pelaksanaan kegiatan posyandu yang mencakup pendaftaran,
penimbangan, pencatatan penyuluhan, pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana. Program pokok yang minimal harus dilaksanakan meliputi lima
pelayanan yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga berencana,
penanggulangan diare dan imunisasi
c) Pembinaan dan pemantauan petugas yang mencakup adanya rencana kegiatan
pembinaan dan pemantauan yang jelas dan tertulis, ada jadwal yang terencana
dengan baik, siapa yang menjadi sasaran, cara pembinaan, pemantauan dan
pemecahan masalah
d) Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader untuk membina kesehatan dan gizi
masyarakat terutama pada keluarga sasaran. Proses pelaksanaan kunjungan harus
direncanakan siapa sasaran, kapan dilaksanakan, siapa yang melaksanakan dan
hasil dicatat dalam kegiatan kader.
e) Pelaksanaan evaluasi program dilaksanakan setiap bulan. Di tingkat posyandu
dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelayanan yang melibatkan kader, aparat
desa, pembinaan kesejahteraan keluarga dan petugas pembina. Sedangkan di
tingkat kecamatan dilaksanakan melalui pertemuan lintas sektor di kecamatan
lain yang berkaitan dengan kesehatan dan perbaikan gizi serta keluarga
berencana.
f) Umpan balik tentang hasil kegiatan posyandu, hasil pembinaan dan evaluasi
disampaikan melalui pertemuan rutin yang telah direncanakan. Umpan balik
berasal dari aparat desa, tokoh masyarakat dan kelompok kerja personal baik
tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten
Imbalan (reward) bagi kader, sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian kader
dalam melaksanakan tugasnya, dan harus dipikirkan, karena dengan imbalan
tersebut diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan motivasi kerja kader.
3. Output
Keluaran kegiatan posyandu berupa cakupan hasil kegiatan penimbangan,
pelayanan pemberian makanan tambahan, distribusi paket perbaikan gizi, pelayanan
imunisasi, pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan. Sedangkan output kegiatan
yang diharapkan berupa peningkatan status gizi, dan ibu hamil, penurunan angka
kematian ibu, angka kematian bayi, berat badan lahir rendah dan angka kesakitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan
program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis
seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
2. Tujuan dari posyandu adalah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kematian
ibu (Ibu hamil, melahirkan dan nifas), membudayakan NKKBS, meningkatkan peran
serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
beserta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera,
serta berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera. (Bagian
Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
3. Manfaat posyandu adalah untuk memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB,
imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
4. Jenis-jenis posyandu adalah posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama
dan posyandu mandiri.
5. Sasaran posyandu antara lain bayi, anak balita, ibu hamil , ibu nifas danibu menyusui,
serta pasangan usia subur(PUS) (Depkes RI, 2006:13)
6. Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida posyandu) meliputi:
Kesehatan ibu anak,Keluarga berencana,Imunisasi,Peningkatan gizi,Penanggulangan
diare,Sanitasi dasar, dan Penyediaan obat esensial.
7. Dasar pelaksanaan posyandu adalah Surat Keputusan Bersama:
Mendagri/Menkes/BKKBN.Masing-masing No.23 tahun 1985.
21/Men.Kes/Inst.B./IV1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan posyandu.
8. Kriteria pembentukanPosyandu adalah tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatanpelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapaisedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita. Sedangkan kriteriakader posyandu adalah dapat
membaca dan menulis, berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan, mengetahui adat
istiadat serta kebiasaan masyarakat, mempunyaiwaktu yangcukup, bertempat tinggal
diwilayah Posyandu, berpenampilan ramah dan simpatik, diterima masyarakat
setempat. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU:2004)
9. Sistem kerja posyandu meliputi input, proses dan output.
B. Saran
Diharapkan dengan ditulisnya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang
posyandu dan kegiatan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat Dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Nasap Sembiring. (Online) diakses dari
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf pada tanggal 27
November 2021
BKKBN, Buku Sumber Pendidikan KB, JAKARTA, 1989.
Depkes RI, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990, Jakarta.
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Departemen kesehatan RI. 2008. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kita Suarakan MDGs Demi Pencapaiannya di
Indonesia. Indonesia: BPS; 2007
Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Indonesian Public Health. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Kegiatan Posyandu. (Online)
diakses dari http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/manajemen-
posyandu.html pada tanggal 27 November 2021
Kelompok Informasi Masyarakat. 2012. Manfaat Posyandu bagi Masyarakat.
(Online) diakses dari http://kimbijak.blogspot.com/2012/05/manfaaat-posyandu-bagi-
masyarakat.html pada tanggal 27 November 2021
Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Buku Saku Posyandu.
Jakarta. Kementrian Kesehatan RI
Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta
Masyarakat dalam UPKM. (Online) diakses dari http://www.library.usu.ac.id pada
tanggal 27 November 2021
Muninjaya, A., A., G. 2004. Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta.
Kompasiana. 2014. Peran Posyandu dalam Pembangunan Manusia. (Online) diakses dari
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/05/27/peran-posyandu-dalam-
pembangunan-manusia-660411.html pada tanggal 27 November 2021

Anda mungkin juga menyukai