Anda di halaman 1dari 3

IKHLAS

Bismillahirrahmanirrohiim, Assalamu alaikum wr.wb.


Alhamdulillahi rabbil alamin.. wabihi nasta'inu 'alaa umuriddunyaa waddiin wa 'alaa aalihii
wasshohbihi ajma'iin.

Yang saya hormati bapak kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Krian, bapak Pristiandi T.C
S.Pd. yang saya hormati bapak wakil kepala sekolah, Bapak Nanang, yang saya hormati para
pimpinan SDM 1 Krian, Serta Bapak ibu guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Krian yang
berbahagia.

Pertama tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT,
Tuhan Semesta Alam yang tak henti hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya
sehingga kita semua dapat berkumpul dalam kesempatan siang hari ini tanpa halangan sedikitpun
dan dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa marilah kita sanjungkan shalawat serta salam kepada
junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke luar dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita diberikan
syafaatnya pada yaumil akhir kelak amin.

Bapak dan ibu guru yang dirahmati Allah SWT.

Hari ini saya akan menyampaikan Qultum singkat tentang ikhlas dalam beramal, seperti kita
ketahui bahwasanya ikhlas merupakan sesuatu yang berat dilakukan jika kita masih sangat
mencintai dunia. Kata ikhlas sangat mudah terucap melalui lisan namun sulit dilakukan dengan
tindakan, ikhlas sendiri memiliki arti tulus dan ikhlas dalam beramal berarti tulus dalam
melakukan segala aktivitas hanya karena Allah semata.

Orang yang melakukan amalan dengan ikhlas tidak akan sibuk memikirkan ketika dicela mahluk
dan tidak akan tinggi hati ketika dipuji mahluk, karena yang diharapkan sebenarnya hanyalah
ridho dari allah semata.

Apabila ada makhluk yang memuji amalnya itu hanya bonus saja, sadari bahwa kita tidak akan
bisa beramal seperti itu jika tidak allah yang menggerakkan kita untuk beramal, bahkan dengan
tingkatan yang lebih tinggi lagi orang yang ikhlas ini beramal hanya untuk allah saja, dia tidak
begitu memikirkan surga atau neraka, semata-mata amal yang diperbuatnya hanya atas
kecintaannya kepada allah.

Sesungguhnya, manusia, siapapun dia akan celaka jika tidak beramal dengan niat yang tulus dan
hati yang ikhlas. Karena ikhlas adalah syarat mutlak diterimanya sebuah amal. Betapa banyak
ayat dan hadits yang menjelaskan akan pentingnya niat yang benar dan mencela orang yang salah
niatnya.
Allah SWT. Berfirman dalam surat. al-Furqan ayat 23)




Waqadimna ila ma AAamilu min AAamalin faja Aalnahu habaamanshuuron

Yang artinya : Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang beterbangan.

Para Imam terdahulu, bersepakat bahwa niat adalah sepertiga dari ilmu. Imam Baihaqi
memberikan suatu alasan tentang niat yang termasuk sepertiga dari ilmu itu karena perbuatan
manusia, senantiasa berhubungan dengan tiga unsur, yaitu:
1. Hati
2. Lisan
3. Anggota badan
Diantara tiga hal tersebut, niat adalah satu yang terpenting. Bahkan terkadang niat merupakan
ibadah tersendiri dan ibadah yang lain mengikut padanya. Maka dapat dikatakan bahwa niat
seorang mukmin itu lebih baik dari amalnya.

Ikhlas sendiri secara lughawi atau bahasa bermakna murni, sedangkan dalam pengertian syariat,
ikhlas berarti:
1. Memurnikan tujuan hanya kepada Allah dalam setiap bentuk ketaatan;
2. Amalan hati yang diperuntukkan hanya kepada Allah semata bukan untuk yang lain;
3. Melepaskan diri dari pandangan manusia (makhluk) dan senantiasa memandang Allah
4. Memurnikan maksud dan tujuan untuk taqarrub (menekatkan diri) kepada Allah SWT.

Bapak dan ibu guru yang dirahmati Allah SWT.

Ikhlas adalah syarat diterimanya amal. Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu
amalan kecuali hanya iklas kepada-Nya, bukankah kita pun tidak bisa menerima sesuatu jika
memang sesuatu itu tidak ditujukan untuk kita?
Dan barangsiapa yang ikhlas niatnya dalam suatu kebenaran maka Allah akan mencukupkan
antara ia dan manusia. Dan barang siapa yang memamerkan kebaikannya karena riya, maka
Allah SWT. akan memamerkan keburukannya.

Karena orang yang ikhlas ini sadar bahwasanya yang dapat membawanya kesurga bukanlah
karena amalnya tapi murni karena kehendak dari allah saja, betapa banyak contoh orang yang
soleh di dunia selama hidupnya namun di akhir hayatnya ia melakukan amalan yang buruk
sehingga masuk neraka.

Marilah kita benahi niat kita bersama dalam beramal, kita luruskan lagi niat kita hanya untuk
allah semata, kita membaca Quran bukan karena ingin terlihat solih bacaannya bagus, kita
sedekah bukan karena ingin terlihat dermawan, kita belajar ilmu juga bukan karena ingin terlihat
pintar sehingga bisa menjawab segala pertanyaan.

Namun segala amalan yang kita perbuat kita niatkan hanya untuk beribadah kepada allah,
dengan Demikianlah pentingnya niat yang benar dalam segala amal ibadah kita, dan bahayanya
amal jika tidak dilandasi keikhlasan karena Allah.
Demikianlah Qultum singkat yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan kita mendapat hidayah
dan ridha Allah SWT. Serta kita diberi panjang umur yang bisa kita pergunakan untuk beramal
baik. Amiiin

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu
ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai