Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KELAHIRAN NABI MUHAMAD S.A.W

DISUSUN OLEH : PARIDAH

Kelas : 7 B

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKABUMI


SMP NEGERI 1 CIRACAP
Jl. H. Anwari Desa Ciracap Kecamatan Ciracap
Kabupaten Sukabumi
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Sirah Nabawiyah tentang Kelahiran Sampai Pernikahan Muhammad.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Kelahiran Sampai Pernikahan
Muhammad ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Nabi merupakan seseorang yang telah dipilih Allah untuk menuntun umatnya ke jalan
Allah. Perjalanan Nabi Muhammad dalam melaksanakan tugasnya sangat tidak mudah,
cobaan demi cobaan di alami oleh Nabi. Maka pembahasan tentang kelahiran hingga
menikahnya Nabi sangat penting dibahas, sebab dengan mengetahuinya, pembaca dapat
mengambil pelajaran dari kehidupan Nabi dari kelahiran hingga menikahnya Nabi.
Kehidupan Nabi yang sangat pahit, dimulai dari meninggalnya Ayahanda Nabi, disusul
oleh Ibundanya menjadi pukulan terbesar dalam kehidupan Nabi. Sepeninggalan kedua
orang tuanya, Nabi diasuh oleh kakeknya, namun takdir berkehendak lain. Kakek yang sangat
menyayanginyapun meninggalkannya, hal itu mengingatkan Nabi dengan rasa sakit yang
dialami sebelumnya. Setelah kakeknya tiada Nabi diasuh oleh pamannya, walau Nabi telah
ditinggalkan orang tuanya dari kecil Nabi tumbuh sebagai anak yang baik budinya, cerdas,
dan jujur bahkan kecerdasan Nabi melebihi anak-anak sebayanya.
Setelah beranjak dewasa Nabi mulai pergi berdagang dengan pamannya. Sebelumnya,
Nabi pernah diramal oleh seorang pendeta, dan pendeta itu mengetahui tanda-tanda
kenabian pada diri Nabi. Dengan sikap-sikap terpuji yang dimiliki Nabi tidak dapat dipungkiri
bahwa Nabi menjadi orang yang terpilih. Nabi mulai menggeluti dunia perdagangan saat
beranjak dewasa, dengan sikapnya yang jujur dan baik budinya seorang wanita kaya bernama
Khadijah menaruh hati kepada Nabi maka disinilah awal mula bersatunya Nabi dan Khadijah
hingga menikah.
Dari ringkasan diatas kita dapat mencontoh semangat, akhlaq, dan semua perbuatan-
perbuatan Nabi. Makalah ini dikerjakan dengan cara study pustaka. Pembahasan dalam
makalah ini diawali dari kelahiran hingga pernikahan Nabi. Maka hal-hal yang tidak
menyangkut kelahiran hingga menikahnya Nabi tidak dibahas dalam makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sejarah singkat orang tua Muhammad?
2. Bagaimana kelahiran Muhammad?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkawinan Abdullah dengan Aminah


Usia Abd'l-Muttalib sudah hampir mencapai tujuh puluh tahun atau lebih tketika
Abraha mencoba menyerang Mekah dan menghancurkan Rumah Purba. Ketika itu umur
Abdullah anaknya sudah dua puluh empat tahun, dan sudah tiba masanya dinikahkan. Pilihan
Abd'l-Muttalib jatuh kepada Aminah bint Wahb bin Abd Manaf bin Zuhra, pemimpin suku
Zuhra ketika itu yang sesuai juga usianya dan mempunyai kedudukan terhormat.[1]
Abdullah dengan Aminah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah, sesuai dengan adat
kebiasaan Arab bila perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah
itu mereka pindah bersama-sama ke keluarga Abd'l-Muttalib. Tak seberapa lama kemudian
Abdullahpun pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Suria dengan meninggalkan isteri yang
dalam keadaan hamil.[2]
Dalam perjalanannya itu Abdullah tinggal selama beberapa bulan. Dalam pada itu ia
pergi juga ke Gaza dan kembali lagi. Kemudian ia singgah ke tempat saudara-saudara ibunya
di Medinah sekadar beristirahat sesudah merasa letih selama dalamperjalanan. Sesudah itu
ia akan kembali pulang dengan kafilah ke Mekah. Akan tetapi kemudian ia menderita sakit di
tempat saudara-saudara ibunya itu. Kawan-kawannya pulang lebih dulu meninggalkan dia.
Dan merekalah yang menyampaikan berita sakitnya itu kepada ayahnya setelah mereka
sampai di Mekah.[3]

2.2 Wafatnya Abdullah


Begitu berita sampai kepada Abd'l-Muttalib ia mengutus Harith — anaknya yang
sulung — ke Medinah, supaya membawa kembali bila ia sudah sembuh. Tetapi sesampainya
di Medinah ia mengetahui bahwa Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan pula,
sebulan sesudah kafilahnya berangkat ke Mekah. Kembalilah Harith kepada keluarganya
dengan membawa perasaan sedih atas kematian adiknya itu. Rasa duka dan sedih menimpa
hati Abd'l-Muttalib, menimpa hati Aminah, karena ia kehilangan seorang suami yang selama
ini menjadi harapan kebahagiaan hidupnya. Demikian juga Abd'l-Muttalib sangat sayang
kepadanya sehingga penebusannya terhadap Sang Berhala yang demikian rupa belum
pernah terjadi di kalangan masyarakat Arab sebelum itu.[4]
Peninggalan Abdullah sesudah wafat terdiri dari lima ekor unta, sekelompok ternak
kambing dan seorang budak perempuan, yaitu Umm Ayman — yang kemudian menjadi
pengasuh Nabi.[5]
Boleh jadi peninggalan serupa itu bukan berarti suatu tanda kekayaan: tapi tidak juga
merupakan suatu kemiskinan. Di samping itu umur Abdullah yang masih dalam usia muda
belia, sudah mampu bekerja dan berusaha mencapai kekayaan. Dalam pada itu ia memang
tidak mewarisi sesuatu dari ayahnya yang masih hidup itu.[6]

2.3 Kelahiran Muhammad


Setelah usia kehamilan Aminah mencapai usia Sembilan bulan, ia melahirkan seorang
bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad. Di bagian selatan Jazirah Arab, Ayahnya,
Abdullah, yang meninggal dalam perjalanan dagang di Yatsrib, ketika Muhammad masih
dalam kandungan.[7]
Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir di Tahun
Gajah, yaitu tahun 570 M.[8] Muhammad lahir di kota Mekkah, di waktu pagi pada hari
senin,[9] tanggal 9 atau ada yang mengatakan tanggal 12, pada bulan Rabiul-Awal, jadi
tanggal 9 adalah yang paling benar, sedangkan tanggal 12 adalah yang paling masyhur.
Sedangkan orang yang menangani beliau lahir (bidan)nya adalah Syifa‟ Bintu Amr
yaitu dari sahabat Abdur-Rahman bin Auf, ketika Aminah melahirkannya, dari jalan lahirnya
keluar cahaya yang menerangi istana-istana Syam. Aminah lalu mengirim utusan kepada
Abdul-Muthalib untuk menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran Nabi. Maka
datanglah Abdul-Muthalib dengan perasaan gembira dan bahagia, lalu membawa sang bayi
memasuki ka’bah, bersyukur kepada Allah, mendoakan bayi tersebut, kemudian ia diberi
nama Muhammad (yang terpuji) dengan harapan bayi tersebut akan terpuji Ia pun
melakukan aqiqah, mengkhitankannya pada hari ketujuh.[10]
Terdapat riwayat-riwayat dhaif mengenai berita yang dibawa oleh orang Yahudi
berkenaan dengan malam kelahiran Muhammad,dan berita yang dibawa oleh seorang
pendeta Nasrani bernama ‘ishaa yang menyatakan bahwa Muhammad lahir dalam keadaan
sungsang dan ucapan al-Abbas, pamannya, bahwa ia melihat beliau sedang bercanda atau
berbicara dengan bulan.[11]
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehidupan Nabi yang sangat pahit, dimulai dari meninggalnya Ayahanda Nabi, disusul
oleh Ibundanya menjadi pukulan terbesar dalam kehidupan Nabi. Sepeninggalan kedua
orang tuanya, Nabi diasuh oleh kakeknya, namun takdir berkehendak lain. Kakek yang sangat
menyayanginyapun meninggalkannya, hal itu mengingatkan Nabi dengan rasa sakit yang
dialami sebelumnya. Setelah kakeknya tiada Nabi diasuh oleh pamannya, walau Nabi telah
ditinggalkan orang tuanya dari kecil Nabi tumbuh sebagai anak yang baik budinya, cerdas,
dan jujur bahkan kecerdasan Nabi melebihi anak-anak sebayanya.

SARAN
Demikianlah makalah yang dapat saya susun. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam hal penulisan maupun isi makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran saya
harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai