Anda di halaman 1dari 7

20 Sifat Wajib Bagi Allah

1. Wujud (Ada) -

Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-
Nya sendiri.
Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu
ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
Dalil Naqli


"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu)
enam hari." (QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) -

Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada
semesta alam (yang Ia ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A
mesti membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti
membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung),
maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada
Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil
menurut akal sehat. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya
Allah adalah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli

"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa(Kekal) -

Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga'
(Kekal).

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan
Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam
(dahulu).
Dalil Naqli

"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)
4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya) -

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di
dunia ini yang menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah
baru adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli

"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) -

Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang
lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang
mengadakan atau menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena
kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.

Dalil Aqli
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang
selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk
berdirinya.

Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan
disifati dengan sifat Maani dan Manawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-
sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang
mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada
dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya.
Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang
pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau
tasalul (peristiwa berantau).

Dalil Naqli

"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam
semesta." (QS. Al Ankabut:6)

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) -

Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan
dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua
sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang
diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh
perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena
kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.

Dalil Naqli

"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) -

Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.
Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka
tidak akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli

"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) -

Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa
ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak
disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat
lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan
mampu membuat sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli

"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)

9. Ilmu (Mengetahui) -

Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam
semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati
manusia sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak
disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu
sedikitpun.
Dalil Naqli

"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) -

Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya
sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan
makanan, minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua
itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu
barangsedikitpun.

Dalil Naqli

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama (Mendengar) -

Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang
terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.

Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang
oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) -

Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat
mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal:
dinding).
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti
semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.

Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) -


Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada
para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan
manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang
dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk
apapun sebab sifat kalam Allah sangat sempurna.

Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al quran yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum
Nabi Muhammad SAW.

"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas. (QS. AnNisa:164)

14. Kaunuhu Qadirun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud:107)

Artikel Lainnya: 16 Keutamaan di Bulan Ramadhan

16. Kaunuhu Alimun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan
pikiran manusia.

Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. (QS. An Nisa:176)

17. Kaunuhu Hayyun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan
pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Samiun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia,
permintaan atau doa hambaNya.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (QS. Al Baqoroh:256

19. Kaunuhu Basirun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang
ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat
baik.

Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah

1. Adam -artinya tiada (bisa mati) 11. Syamam - artinya tuli.

2. Huduth - artinya baharu (bisa di 12. Umyu - artinya buta.


perbaharui)
13. Bukmu - artinya bisu.
3. Fana - artinya binasa (tidak kekal / bisa
mati) 14. Kaunuhu Ajizan - artinya
Keadaannya yang Lemah.
4. Mumathalatuhu Lilhawadith - artinya
menyerupai akan makhlukNya. 15. Kaunuhu Karihan - artinya
Keadaannya yang Terpaksa.
5. Qiyamuhu Bighayrih - artinya berdiri
dengan yang lain (ada kerjasama) 16. Kaunuhu Jahilan - artinya
Keadaannya yang Bodoh.
6. Taaddud - artinya berbilang bilang /
banyak (lebih dari satu). 17. Kaunuhu Mayyitan - artinya
Keadaannya yang Mati.
7. Ajz - artinya lemah (tidak kuat).
18. Kaunuhu Asam - artinya Keadaanya
8. Karahah - artinya terpaksa (bisa di yang Tuli.
paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).
19. Kaunuhu Ama - artinya Keadaannya
9. Jahlun - artinya jahil (bodoh). yang Buta.

10. Maut - artinya mati (bisa mati). 20. Kaunuhu Abkam - artinya
Keadaannya yang Bisu.

Anda mungkin juga menyukai