Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SHALAT JAMA’ DAN QASHAR

D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Syamsiar Ainunjaya ( FAA 118 016 )

Eysha Kythana ( FAA 118 049 )

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PALANGKARAY

2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . iii

BAB I (PENDAHULUAN) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iv

1. Latar belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iv


2. Rumusan masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iv
3. Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iv

BAB II (TINJAUAN PUSTAKA) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..1

1. Pengertian shalat jama’ dan qashar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1


2. Syarat dan ketentuan shalat jama’ dan qashar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
3. Shalat yang bias dijama’ dan qashar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
4. Macam-macam shalat jama’. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
5. Niat dan cara pelaksanaan shalat jama’ dan qashar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..6

BAB III (PENUTUP) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu
banyak nikmat yang diberikan kepada kita semua, serta hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu

Saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menjelaskan
susunan-susunan dari tugas ini, sehingga saya dapat menyelesaikanya sebagaimana mestinya
walaupun ada sedikit hambatan dan Alhamdulillah bisa terkendali

Harapan saya adalah semoga tugas ini bisa menambah keingintahuan saya tentang agama
islam baik itu tentang shalat maupun hal lainnya yang berkaitan dengan urusan akhirat

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan ataupun
pengalaman saya yang masih sangat minim, oleh karena itu saya berharap kepada teman-teman
dan dosen bersangkutan yang membacanya dapat memberikan saya masukan baik segi
pengetahuan agama maupun cara membuat makalah yang benar sehingga saya bisa memperbaiki
kesalahan saya dan dapat membuat makalah yang lebih baik lagi seta materi yang lebih baik
yang mudah dimengerti setiap orang

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sangat banyak pekerjaan yang membuat seseorang jarang untuk tinggal dirumah,
bahkan seharian pun bisa tidak ada dirumah, baik itu karena pekerjaan maupun karena pergi
kesuatu tempat yang sedikit jauh dari pemukiman sesungguhnya sehingga membuat seseorang
sedikit khawatir tidak bias menunaikan shalat fardu dengan tepat waktu.
Allah selalu menjauhkan kesulitan dari seseorang berkaitan dengan shalat salah satunya
dengan adanya shalat yang dinamakan dengan shalat jama maupun shalat qashar. Dengan
adanya shalat jama maupun qashar ini dapat mempermudah perjalanan seseorang jika dalam
keadaan sedang perjalanan sehinggah shalatnya tetap dikerjakan namun perjalanan tetap
berlangsung
Dengan adanya shalat jama’ dan qashar, sehingga seorang muslim tidak bisa untuk tidak
shalat dan tidak ada alas an yang membuat mereka meninggalkan shalat fardu jika dalam
keadaan perjalanan atau mendesak karena shalat fardu adalah suatu hal yang sangat diwajibkan
bagi seorang muslim sehingga Allah mempermudah jalan manusia dengan mengadakan shalat
jama’ dan qashar
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu shalat jama dan qashar ?
b. Apa saja ketentuan dan syarat shalat jama’ dan qashar ?
c. Apa saja macam-macam dari shalat jama’ dan qashar ?
d. Bagaimana cara pelaksanaan shalat jama dan qashar ?
1.3. TUJUAN
a. Untuk mengetahuan apa itu shalat jama dan qashar
b. Untuk mengetahui apa saja ketentuan dan syarat shalat jama’ dan qashar
c. Untuk mengetahui jenis-jenis dari shalat jama’ dan qashar
d. Untuk mengetahui cara pelaksanaan shalat jama dan qashar

iv
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN SHALAT JAMA’ DAN QASAR
a. Shalat jama’
Secara bahasa :
Jama’ (mengumpulkan atau menghimpun). Shalat jama’ berarti
merupakan penggabungan atau pengumpulan dua shalat fardhu untuk dikerjakan
dalam satu waktu

Secara istilah :
Yaitu seseorang yang shalat mengumpulkan dua shalat fardhu yang
dikerjakan dalam satu waktu namun secara terpisah. Antara shalat zhuhur dan
ahsar atau magrib dan isya’ secara jama’ taqdim atau jama’ ta’khir

Artinya:
“Dari Mu’adz, bahwa Nabi Saw. dalam peperangan Tabuk, apabila beliau
berangkat sebelum tergelincir matahari, maka beliau akhirkan shalat Zhuhur
hingga beliau kumpulkan ke ‘Ashar, beliau melakukan shalat keduanya dengan
jama’. Apabilai beliau berangkat sesudah tergelincir matahari, beliau kerjakan
shalat Zhuhur dan ‘Ashar sekaligus (dengan jama’), kemudian beliau berjalan.
Demikian juga apabila beliau berangkat sebelum Maghrib, beliau akhirkan hingga
1
beliau shalat Maghrib bersama ‘Isya’, dan apabila beliau berangkat
sesudah waktu
Maghrib, beliau segerakan ‘Isya’ dan beliau melakukan shalat ‘Isya’ bersama
dengan Maghrib.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).

b. Shalat Qashar
Secara bahasa :
Dalam bahasa Arab, kata qashar berarti meringkas

Secara istilah :
Shalat Qasar adalah menjalankan shalat fardhu dengan cara meringkas dari 4
rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian shalat yang boleh diqasar adalah
shalat yang jumlah rakaatnya 4 rakaat, yakni shalat zuhur, ashar dan isya’.

Artinya :
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka kamu dibolehkan
mengqashar shalat, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya
orangorang kafir itu musuh yang nyata bagi kamu.” (QS. an-Nisa’ (4): 101).

c. Shalat jama’ qashar


Shalat jama’ qashar adalah menggabungkan dua shalat fardu sekaligus
dikurangi rakaatnya. Shalat yang boleh untuk di jama qashar adalah zuhur dan
ashar (dua rakaat zuhur dua rakaat ashar, dilakukan dalam satu waktu) atau shalat
magrib dan isya (tiga rakaat magrib dua rakaat isya, dilakukan dalam satu waktu)

B. SYARAT DAN KETENTUAN SHALAT JAMA’ DAN QASHAR


2
a. Safar (bepergian)
Bagi orang yang sedang atau akan bepergian, baik masih di rumah (tempat
tinggal) atau dalam perjalanan, dan atau sudah sampai di tujuan, dibolehkan
menjama’ shalat, baik dilakukan secara jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir sama
saja, dan selama berada ditempat yang dituju tetap boleh menjama’ shalat dengan
syarat tidak berniat untuk menetap di tempat itu. Perjalanan itu tidak bertujuan
maksiat, namun bertujuan baik seperti untuk silaturrahmi, berdagang, rekreasi dan
lain-lain.
Dalam perjalan jauh yang jarak tempuhnya kurang lebih 4 barid (16 farsakh).
1farskh=3 mil hasyimi=6 ribu siku ((1 siku = 24 telunjuk orang menengah ( 1
telunjuk= 6 kali panjang bulu keledai)). Jika diukur dalam satuan kilometer maka
jarak tersebut = 81 km

Artinya :
“ Boleh menjama’ antara dua shalat, baik itu jama’ taqdim jama’ ta’khir bagi para
musafir dengan syarat –syarat tertentu (bepergian)“- Kitab Al-Fiqh Ala Al-
MadzahibAl-Arba’ah

Ada beberapa perbedaan pendapat tentang jauhnya perjalanan yang dilakukan


oleh musafir
1. Pendapat pertama
Imam Malik, Imam Asy-Syafi`i, Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya
mengatakan minimal berjarak 4 burud (16 farsakh)=48 mil hasyimi=81 km
2. Pendapat kedua
Abu Hanifah dan Kufiyun mengatakan minimal perjalanan 3 hari. Namun
maksudnya bukan seseorang harus berjalan selama tiga hari baru boleh
menjama' atau mengqashar shalat.
3
Yang dimaksud dengan perjalanan tiga hari adalah jarak yang biasa
ditempuh orang berjalan kaki atau naik unta dalam perjalanan tiga hari
lamanya. Sehingga yang menjadi ukuran tetap jaraknya, bukan lama
perjalanannya.
3. Pendapat ketiga
Sedangkan kalangan Az-Zahiri mengatakan tidak ada batas minimal
seperti yang telah kami sebutkan di atas. Jadi mutlak safar, artinya berapa pun
jaraknya yang penting sudah masuk dalam kriteria safar atau perjalanan.

b. Hujan
Seseorang dapat menjama shalatnya dalam keadaan hujan walaupun bukan dalam
keadaan mendesak seperti perang ataupun sedang dalam perjalanan
Jika seseorang berada di suatu masjid atau mushalla, tiba-tiba turun hujan sangat
lebat, maka dibolehkan menjama’ shalat maghrib dengan ‘isya’, dzuhur dan ‘ashar,
Dari Abdullah bin Ibnu Abbas berkata : bahwa Rasulullah saw pernah melakukan
shalat Zhuhur dan shalat Ashar dengan menjama’nya, begitu pula halnya dengan
shalat Maghrib dan shalat Isya’ dalam keadaan tidak takut dan tidak bepergian, Imam
Malik berkata : saya berpendapat bahwa saat itu dalam keadaan hujan “. ( HR. Malik)

Artinya :

Sesugguhnya Nabi saw menjama’ shalat Maghrib dengan shalat Isya’ disuatu malam
yang sedang hujan lebat “. ( HR.Bukhari )
Apabila seseorang bertujuan menjama’ shalatsecara jama’ ta’khir yang
disebabkan alasan adanya hujan, kemudian hujan itu berakhir sebelum tiba waktunya
shalat yang kedua, berartisebab rukhsah telah hilang dan sebagai akibatnya ialah
telah melakukan shalat diluar waktunya.

4
c. Keadaan mendesak atau Khawatir
Shalat jama’ maupun qashar diperbolehkan untuk seseorang yang dalam keadaan
mendesak atau sedang khawatir akan suatu hal seperti Perang sakit, hujan Lebat, angin
topan, dan bencana alam lainnya.

Artinya : “Dari Mu’az r.a. ia berkata : Kami keluar bersama Rasulullah SAW
dalam peperangan Tabuk, maka beliau shalat zuhur dengan asar dijamak, dan magrib
dengan isya dijamak.” (HR. Muslim)

d. Ketentuan lainnya
1. Keadaan Shalat Bagi Musafir.
Keadaan shalat bagi musafir masih berlanjut ketika ia memulai takbir
shalat yang kedua, kalau perjalanan tersebut berhenti sebelum melakukan shalat
yang kedua, maka shalat jama’ tidak diperbolehkan dikarenakan telah hilang
sebabnya.
2. Berkeyakinan Tetapnya Waktu Yang Pertama.
Bahwa seseorang yang hendak menjama’ shalat dituntut untuk mengetahui
masuknya waktu shalat yang pertama, karena dengan demikian ia yakin benar
masih adanya waktu yang akan digunakan untuk menjama’ shalat. Apabila waktu
habis pada pertengahan shalatyang kedua , atau ia mengerjakan shalat akan
habisnya waktu itu, makabatallah shalat itu dikarenakan batalnya jama’.

C. SHALAT YANG BISA DI JAMA’ DAN QASHAR


a. Shalat Magrib dan isya
b. Shalat duhur dan Ashar
Dari Anas ia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila ia bepergian sebelum matahari
tergelincir, maka ia mengakhirkan shalat zuhur sampai waktu asar, kemudian ia berhenti
lalu menjamak antara dua shalat tersebut,
5
tetapi apabila matahari telah tergelincir sebelum ia pergi, maka ia shalat zuhur (dahulu)
kemudian naik kendaraan.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Nasa’i)

D. MACAM-MACAM SHALAT JAMA’


a. Jama’ taqdim
Yaitu menjama’ shalat yang dilaksanakan dalam waktu pertama atau di waktu awal
Shalat zuhur dan ashar yang dilaksanakan di waktu zuhur ( 4 rakaat shalat zuhur
dan 4 rakaat shalat ashar)
Shalat magrib dan isya dilaksanakan di waktu magrib ( 3 rakaat shalat magrib dan
4 rakaat shalat isya
b. Jama’ takhir
Yaitu menjama’ shalat yang dilaksanakan dalam waktu akhir
Shalat zuhur dan ashar yang dilaksanakan di waktu ashar (4 rakaat shalat zuhur
dan 4 rakaat shalat ashar)
Shalat magrib dan isya dilaksanakan di waktu isya (3 rakaat shalat magrib dan 4
rakaat shalat isya)

E. NIAT DAN CARA PELAKSANAAN SHALAT JAMA’ DAN QASHAR


a. Shalat jama taqdim
 Zuhur dan ashar
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat zuhur 4 rakaat dengan niat shalat jama’ taqdim

Artinya :
“saya berniat shalat Zuhur empat rakaat dijama dengan ashar dengan
jama’ taqdim menghadap kiblat karna Allah Ta’ala”
3. Setelah niat, lakukan shalat zuhur seperti shalat biasanya
4. Salam

6
5. Setelah salam langsung berdiri untuk melakukan shalat kedua didahulukan
iqomah yaitu shalat ashar 4 rakaat dengan niat shalat jama’ taqdim

Artinya :

“saya berniat shalat ashar empat rakaat dijama’ dengan zuhur dengan jama’
taqdim menghadap kiblat karna Allah Ta’ala”

6. Lakukan shalat seperti biasanya dan diakhiri dengan salam


 Magrib dan isya
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat magrib 3 rakaat dengan niat shalat jama’ taqdim

Artinya :

“saya berniat shalat magrib tiga rakaat dijama’ dengan isya dengan jama’
taqdim menghadap kiblat karna Allah Ta’ala”

3. Setelah niat, lakukan shalat magrib seperti biasanya


4. Salam
5. Setelah salam langsung berdiri untuk melakukan shalat kedua didahulukan
iqomah yaitu shalat isya 4 rakaat dengan niat shalat jama’ taqdim

Artinya :
‘saya berniat shalat isya empat rakaat dijama’ dengan magrib dengan
jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
6. Lakukan shalat seperti biasanya dan diakhiri dengan salam
b. Shalat jama’ ta’khir
 Zuhur dan ashar
7
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat zuhur empat rakaat dengan niat shalat jama’ ta’khir

Artinya :
“saya berniat shalat zuhur empat rakaat dijama’ dengan ashar dengan
jama’ ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
3. Setelah niat lakukan shalat zuhur seperti biasanya
4. Salam
5. Setelah salam, langsung berdiri lagi untuk melaksanakan shalat kedua
didahulukan iqomah yaitu shalat ashar empat rakaat dengan niat jama’
ta’khir

Artinya :
Saya berniat shalat ashar empat rakaat dijama’ dengan zuhur dengan jama’
ta’khir menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
6. Lakukan shalat seperti biasanya sampai dengan salam
 Magrib dan isya
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat magrib tiga rakaat dengan niat shalat jama’ ta’khir

Artinya :
“saya berniat shalat magrib tiga rakaat dijama’ dengan isya dengan jama’
ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
3. Setelah niat lakukan shalat seperti biasanya
4. Salam
5. Setelah salam, langsung berdiri lagi untuk melaksanakan shalat kedua
didahulukan iqomah yaitu shalat isya empat rakaat dengan niat jama’
ta’khir

8
Artinya :
“saya berniat shalat isya empat rakaat dijama’ dengan magrib dengan
jama’ ta’khir menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
6. Lakukan shalat seperti biasanya sampai dengan salam

c. Shalat Qashar
 Magrib dan isya
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat magrib tiga rakaat dengan niat shalat jama taqdim atau
ta’khir dan di qashar dengan isya

Artinya :
“saya berniat shalat magrib tiga rakaat dijama’ dengan isya yang diringkas
dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
3. Setelah niat lakukan shalat seperti biasanya
4. Salam
5. Setelah salam langsung berdiri lagi untuk melaksanakan shalat kedua yang
didahulukan dengan iqomah yaitu shalat isya dua rakaat yang dijama’
taqdim dan di qashar

Arinya :
“saya berniat shalat isya dua rakaat diqashar dan dijama’ dengan magrib
dengan jama taqdim menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
6. Lakukan shalat seperti biasanya namun hanya dua rakaat sampai dengan
salam
 Zuhur dan ashar
1. Setelah iqomah, berdiri dan bersiap untuk melaksanakan shalat
2. Berniat shalat zuhur dua rakaat dengan niat shalat jama taqdim atau ta’khir
dan di qashar dengan ashar
9
Artinya :
“Saya berniat shalat zuhur dua rakaat dijama’ dengan ashar yang diringkas
dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
3. Setelah niat lakukan shalat seperti biasanya namun rakaatnya hanya dua
4. Salam
5. Setelah salam langsung berdiri lagi untuk melaksanakan shalat kedua yang
didahulukan dengan iqomah yaitu shalat ashar dua rakaat yang dijama’
taqdim dan di qashar

Artinya :
“ saya berniat shalata ashar dua rakaat dijama’ dengan zuhur yang
diringkas dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah ta’ala”
6. Lakukan shalat seperti biasanya namun hanya dua rakaat sampai dengan
salam

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat jama adalah menggabungkan dua shalat fardu yang dilakukan dalam satu
waktu baik itu jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir, shalat yang bisa dijama’ yaitu shalat
zuhur dengan ashar dan shalat magrib dan isya dimana jama’ taqdim itu adalah menjama
shalat yang dilaksanakan diawal waktu dan jama’ ta’khir itu dilaksanakan di akhir waktu
Sedangkan shalat qashar adalah meringkas jumlah rakaat shalat, yang dapat
dilakukan sekaligus dengan jama, baik itu jama’ taqdim maupun dilakukan dengan jama’
ta’khir, shalat yang bias dilakukan dengan qashar adalah shalat magrib dan isya atau
shalat zuhur dan ashar
Syarat dan ketentuan berlaku untuk shalat jama’ dan qashar, yaitu khusus untuk
orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau seseorang yang sedang dalam keadaan
mendesak, sakit atau dalam keadaan hujan.
Cara pelaksanaan shalatnya sama seperti shalat fardu biasanya, namun untuk
shalat jama, menggabungkan dua shalat fardu, shalat qashar meringkas jumlah rakaat
shalat yang sekaligus di jama’ baik jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir

11
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Raghib Syaikh Ali. 2013. Panduan Lengkap Hukum-Hukum Seputar Sholat. Bogor: Al Azhar
Press

Ajim Nanang. 2018. Ketentuan Shalat jama’ dan Qashar. ( Online ),


(http://www.mikirbae.com/2018/12/shalat-jama-dan-qashar.html , diakses 14 juni 2019)

Ghelo Mhuez Anhek. Shalat Jama dan Qashae.pdf. (Online),


(https://www.scribd.com/doc/245604289/Shalat-Jamak-dan-Qashar-pdf , diakses 14 juni
2019)

12

Anda mungkin juga menyukai