Anda di halaman 1dari 18

ADAB DAN KEUTAMAAN TILAWAH AL-QUR’AN

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah


Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an”

Dosen Pengampu : Dr. Anjai Limbong, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Ahmad Alawy (2101010037)

Asriani Lubis (2101010051)

Khairun Nizar (2101010079)

Nur Kumala Sari (2101010110)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL- WASHLIYAH

MEDAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
nikmat-Nya kepada kita, sehingga kita tetap dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana
mestinya. Sholawat beriring salam tak lupa kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang.

Adapun pembuatan tugas ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah “Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an”, dengan judul “Adab Dan
Keutamaan Tilawah Al-Qur’an”. Tugas ini telah kami susun dengan semaksimal
mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga membantu kami dalam
memperlancar pembuatan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun pembahasannya. Oleh karena itu
kami memohon maaf bila terdapat kekurangan di dalam penulisan tugas ini.

Medan, 06 Oktober 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI1

KATA PENGANTAR ............................................................................................... I

DAFTAR ISI ............................................................................................................. II

BAB I......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II ....................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN........................................................................................................ 2

A. Adab Tilawah Al-Qur’an ............................................................................... 2


B. Keutamaan Tilawah Al-Qur’an ..................................................................... 6

BAB III ...................................................................................................................... 12

PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca Al-Qurān adalah suatu pengamalan bernilai ibadah kepada Allah. Ini dapat
dilakukan dengan cara memberdayakan lisan, mata (penglihatan), pendengaran, akal dan
hati. Lisan diberdayakan untuk melafadkan hurufnya, penglihatan diberdayakan untuk
melihat huruf atau lafad yang dibacanya, pendengaran diberdayakan untuk mendengarkan
lafad yang diucapkan oleh lisan, akal diberdayakan untuk mengangan-angan kandungan
lafad yang dibacanya, dan hati diberdayakan untuk merasakan keheningan bacaan,
sentuhan nilai-nilai kandungan yang ada di dalamnya, sehingga muncul perasaan
merasakan rasa senang apabila mendapatkan sentuhan nilai-nilai kegembiraan, dan rasa
khawatir atau susah apabila mendapatkan sentuhan nilai-nilai yang menyedihkan.
Akhirnya muncul harapan (raja’) untuk mendapatkan kebaikan atau kegembiraan pada
ketika membaca dan kegembiraan yang mendatang, terutama pahala di akhirat. Anjuran
membaca Al-Qurān telah ditetapkan dalam Al-Qurān.

Membaca Al-Qurān merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga diperlukan


ilmu tentang tata cara membacanya. Ini dilakukan supaya terhindar dari kesalahan. Sesuai
pemaparan rumusan masalah diatas, makalah ini akan membahas tentang bagaimana adab
sebelum, ketika, dan setelah membaca Al-Qurān.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana adab sebelum membaca (tilawah) Al-Qur’an?
2. Apa saja keutamaan membaca (tilawah) Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana adab sebelum membaca (tilawah) Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui apa saja keutamaan membaca (tilawah) Al-Qur’an

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Adab Membaca (Tilawah) Al-Qurān

Membaca Al Quran adalah ibadah yang sangat agung. Dalam menunaikan ibadah ini
ada beberapa adab yang seharusnya diperhatikan oleh setiap muslim yang membaca Al
Quran. Diantara adab-adab ketika membaca Al Quran yaitu:

1. Niat yang ikhlas karena Allah

Membaca Al Quran hendaknya dengan hati yang ikhlas semata-mata


mengharap pahala dari Allah dan tidak karena ingin dilihat atau dipuji (riya") atau
ingin didengar (sum'ah). Karena setiap amalan yang dikerjakan tergantung niat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

‫إنَّ َما أاْل َ أع َمال بِالنِيَّ ِة وانما َولِك ِل أام ِرئ ما نوى‬

"Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya dan tiap-tiap orang
mendapatkan balasan sesuai dengan niat masing-masing." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Membaca Al Quran dalam keadaan suci.

Bersuci sebelum membaca Al Quran akan mendatangkan pahala yang


lebih besar. Pahala menjadi lebih sempurna apabila seseorang membaca Al Quran
dalam keadaan suci. Meskipun demikian, ia boleh membaca Al Quran tanpa
berwudhu jika ia membacanya dengan hafalan. Adapun jika ia membacanya
dengan menggunakan mushaf Al Quran, maka hendaknya ia berwudhu terlebih
dahulu dan tidak boleh seseorang menyentuh mushaf Al Quran jika ia belum
bersuci atau berwudhu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

2
3

‫ال يمس القران اال طاهر‬

"Janganlah menyentuh Al Quran kecuali dalam keadaan suci" (HR.


AtThabrani)

3. Memulai bacaan dengan membaca ta'awudz

Membaca ta'awudz yaitu membaca (a'udzubillahiminasyyaithoonirrojim)


dengan maksud untuk memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala dari setan yang
terkutuk ketika hendak mulai membaca Al Qur'an. Hal ini berdasarkan firman
Allah Ta'ala.

‫الرحِ ِيم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫اّلل مِنَ ال َّش أي‬
ِ ‫ط‬ ِ َّ ‫فإذا قرأت القرآن فا أستَعِد ِب‬

"Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta


perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS. An-Nahl [16]: 98)

Hal ini karena setan akan hadir untuk mengacaukan bacaan Al Quran
tersebut, menimbulkan rasa was-was, memalingkan pembaca dari merenungi
(tadabbur) ayat-ayat Al Qur'an. Ketika seseorang meminta perlindungan kepada
Allah Ta'ala dari setan yang terkutuk, Allah akan melindunginya dari gangguan
setan tersebut. Sehingga seseorang akhirnya akan mendapatkan manfaat dari
bacaan Al Qur'an tersebut. Inilah faidah dari membaca ta 'awudz, yaitu untuk
mengusir setan.

4. Membaca basmalah jika memulai bacaan di awal surat,kecuali pada surat At


Taubah.

Jika memulai bacaan dari awal surat, hendaknya dia membaca basmalah
(bismillaahirrahmanirrahiim). Karena basmalah turun di awal setiap surat kecuali
surat At-Taubah. Sehingga dianjurkan untuk memulai dengan bacaan basmalah di
awal setiap surat selain surat At-Taubah tersebut. Pada surat At Taubah cukup
dengan ta 'awudz.
4

5. Membaca dengan tartil

Yang dimaksud dengan tartil adalah membaca dengan pelan-pelan dan


tidak tergesa-gesa. Mengeluarkan bacaan setiap huruf dengan benar sesuai dengan
kemampuannya. Yang penting, seseorang membaca ayat demi ayat dan berhenti
di akhir setiap ayat. Kita tidak boleh membaca Al Qur'an dengan asal-asalan,
terlalu cepat dan tergesa-gesa. Karena hal ini akan menyebabkan rusaknya
bacaannya.

6. Membaguskan suara bacaan Al Quran.

Membaguskan suara ketika membaca Al Quran termasuk adab tilawah.


Seseorang membaca dengan suara yang indah sesuai dengan kemampuannya
tanpa perlu dipaksa-paksakan. Memperindah suara bacaan Al Quran akan
memotivasi orang lain untuk mendengarkan dan menikmati bacaan tersebut.

7. Memperhatikan hukum-hukum tajwid ketika membaca Al Quran

Hal ini dapat membantu dalam memperbagus bacaan Al Quran sehingga


setiap ayat tidak dibaca dengan buru-buru. Apabila membaca Al Quran dengan
terburu-buru/ tergesa-gesa tanpa memperhatikan hukum-hukum tajwid, terkadang
dapat mengakibatkan terjadinya al-lahn (kesalahan) dalam membaca Al Quran
yang berpotensi menimbulkan perubahan makna dalam Al Quran.

8. Membaca sambil menghayati dan merenungkan makna yang terkandung


didalamnya.

Termasuk adab membaca Al Quran yang paling agung, yaitu merenungi,


memikirkan, dan mengambil pelajaran atau faidah dari ayat-ayat Al Qur'an yang
dia baca tersebut. Tujuan membaca Al Qur'an bukanlah sekedar menyelesaikan
membaca 30 juz atau sekedar membaca dengan cepat tanpa mendapatkan manfaat
apa pun dari ayat yang dibaca. Bacaan seperti ini adalah bacaan yang tidak
bermanfaat.
5

Hendaknya kita berusaha untuk memahami ayat Al Qur'an sesuai dengan


kemampuan kita. Jika niat kita ikhlas dan benar, Allah Ta'ala akan memudahkan
kita untuk memahami dan mengamalkan Al Qur'an. Allah Ta'ala berfirman

‫ب أَقفالها‬ َ ‫أفال يتدبرون القرآن أَ أم‬


ِ ‫علَى قلو‬

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka


terkunci?" (QS. Muhammad [47]: 24)

Dalam Al Qur'an terdapat berbagai masalah yang gamblang dan jelas.


yang bisa dipahami oleh siapa saja, termasuk orang awam. Misalnya, berita
tentang surga dan neraka; adanya adzab (hukuman) dan pahala; diharamkannya
zina dan riba; juga kewajiban shalat, zakat, puasa, semua itu terdapat dalam Al
Qur'an. Dan bisa dipahami oleh siapa saja karena Al Qur'an diturunkan dalam
bahasa Arab. Adapun masalah-masalah yang membutuhkan telaah lebih rinci dan
detil, maka ini adalah keistimewaan yang dimiliki oleh para ulama. Akan tetapi,
semua orang bisa mengambil pelajaran dari Al Qur'an, baik ulama atau orang
awam, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing.

9. Mengamalkan isi kandungan Al Quran

Pada dasarnya, Al Quran diturunkan untuk diamalkan. Oleh sebab itu,


barang siapa yang membaca Al Quran namun tidak mengamalkannya, berarti ia
telah meninggalkan Al Quran.

10. Menjaga Al Quran dengan selalu membacanya dan mempelajarinya.

Menjaga Al Quran merupakan suatu keharusan, yaitu senantiasa


mengadakan hubungan atau ikatan dengan Allah Ta'ala dan dengan kalam- Nya.
Hal itu sangat membantu hafalan dan menjaganya agar tidak terlepas dari ingatan
(lupa).

11. Membaca Al Qur'an di tempat yang bersih sambil menghadap kiblat.


6

Membaca Al Quran ditempat yang bersih dan nyaman akan membantu


dalam menghayati dan mereningi makna yang terkandung didalamnya dan
membaca Al Quran sambil menghadap kiblat lebih mendorong untuk khusyu'

12. Apabila melewati ayat tentang rahmat (kasih sayang Allah Ta'ala) maka
disunnahkan untuk meminta rahmat Allah tersebut dan bila melewati ayat tentang
adzab, maka ia meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala agar terhindar dari
adzab-Nya.

13. Hendaknya menahan bacaannya ketika ingin menguap sampai ia berhenti


menguap sebagai bentuk penghormatan terhadap kalamullah sedangkan menguap
dari syaithan dan hendaknya berhenti membaca apabila sudah merasa
mengantuk.1

B. Keutamaan Membaca (Tilawah) Al-Qur’an

‫قال هللا عز وجل إن الذين يتلون كتاب هللا وأقاموا الصالة وأنفقوا مما رزقناهم سرا وعالنية يرجون تجارة لن تبور‬
‫ليوفيهم أجورهم ويزيدهم من فضله إنه غفور شكور‬

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca


kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang- terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang Tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya.
Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-
30)

1
Pelajaran adab Islam 1, hal 20-24
7

‫رواه أبو عبد هللا‬. ‫خيركم من تعلم القرآن وعلمه‬: ‫وروينا عن عثمان بن عفان رضي هللا عنه قال قال رسول هللا ص‬
‫محمد بن إسماعيل بن إبراهيم البخاري في صحيحه الذي هو أصح الكتب بعد القرآن‬

Telah saya sebut dari Usman bin Affan ra, katanya: rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Riwayat
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari dalam shahihnya)

‫الذي يقرأ القرآن وهو ماهر به مع السفرة الكرام‬: ‫وعن عائشة رضي هللا عنها قالت قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫البررة والذي يقرأ القرآن وهو يتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران رواه البخاري وأبو الحسين مسلم بن مسلم القشيري‬
‫النيسابوري في صحيحهما‬

Diriwayatkan daripada Aisyah ra, katanya: Rasulullah saw bersabda: “Orang yang
membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di
dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik.Sedangkan orang
yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan
nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat
Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Nisabury
dalam dua kitab shahih
mereka)2

a) Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia

ً ‫ت أَنَّ لَ ُه ْم أَجْ ًرا َك ِب‬


‫يرا‬ َّ ‫ِي أَ ْق َو ُم َويُ َب ّش ُِر ْال ُمؤْ مِ نِينَ الَّذِينَ َي ْع َملُونَ ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫انّ َهذَا ْالقُرْ آنَ ِي ْهدِي ِللَّتِي ه‬

Artinya: Sesungguhnya Al-qura’an ini memberikan pentunjuk kepada( jalan )


yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang

2
At tibyan fii adabi hamalatil Qur'an
8

mengerakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.( Q.S Al-Isra’ ayat
:9)

Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk kejalan


yang baik yaitu ajaran islam dan memberikan kabar gembira pada orang-orang mukmin
yang beramal shaleh, berupa pahala dan ganjaran yanh besar di sisi Allah SWT. All-
qur’an selalu memberi petunjuk yang paling baik dalam menyelesaikan masalah-masalah
damn paling utama adalah perkara dalam agama islam dan alquran memberikan kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman yang senantiasa melakukan amal shalih.

b) Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi

َ ‫ُور ِلي َُوفِّيَ ُه ْم أُج‬


‫ُور ُه ْم‬ َ ‫ع ََلنِيَةً يَرْ جُونَ تِ َج‬
َ ‫ارةً لَ ْن تَب‬ ًّ ‫ص ََلةَ َوأَ ْنفَقُوا مِ َّما َرزَ ْقنَاهُ ْم‬
َ ‫سِرا َو‬ َّ ‫َّللا َوأَقَا ُموا ال‬
ِ َّ ‫َاب‬ َ ‫الَّذِينَ يَتْلُونَ ِكت‬
ٌ ‫ور َش ُك‬
‫ور‬ ٌ ‫غ ُف‬
َ ُ‫ض ِل ِه إِنَّه‬ ْ ‫َويَ ِزيدَهُ ْم‬
ْ َ‫مِن ف‬

Artinya : sesungguhnya orang-orang yang selalu membacakitab Allah dan


mendirikan shalat dan menafkahkan sebagaian rezeki yang kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diamdan terang-terangan , mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan
menambah kepada mereka dari karunia.Nya. sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan
Maha Mensyukur.( Q.S. Fathir: 29-30)

Dapat kita ketahui apabila orang-orang selalu membacanya, memplajari kitab Allah
yakni mereka mendirikan shlat dan mereka melaksanakannya secara rutin dan
memeliharanya( dan menafkahkan sebagain dari rezekinya yang Allah Berikan. Ada
beberap hikmah QS. Fathir ayat 29-30 manusia hendaklah setiap hari melaksanakan
transaksi dunia dan akirat, bisnis perdagangan yang tidak akan rugi adalah membaca Al-
Qur’an, mendirikan shalat dan infak. 3Apabia melaksanakan bisnis dan tidak rugi
perniagaaan bisnis dan traknsaksi harus dengan landasan Al-Qur’an.

c) Al-Quran sebagai obat penawar dan rahmat

3
Hamdani ihsan. Filsafat Pendidikan Islam,( Bandung: Pustaka Setia: 2001), Hal 24
9

َّ ‫آن َما ه َُو شِ فَاء َو َرحْ َمةٌ لّ ِْل ُمؤْ مِ نِينَ َوالَ يَ ِزيدُ ال‬
َ َ‫ظالِمِين‬ ِ ْ‫َونُن ِ َّز ُل مِنَ ْالقُر‬

Artinya: dan kami turunkan dari Alqur’an satu yang menadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang yang beriman dan AlQur’an itu tidaklah kepada orang –orang
zalim.( Q.S Al-Isra’: 82)

Al-Qurthubi menjelaskan ada beberap pendpata dalam menafsirkan kata syifa’’


pada ayat tersebut pertama alqura’an dapat menad terapi bagi iwa seseorang yang dalam
kondisi kebodohan dan keraguan. Yang edua al qur’an membuka jiwa seseorang yang
tertutup dan menyembuhkan jiwa yang rapuh dengan membaca alquran juga menjadi
terapi untuk menyebumhkan penyakit jasmani.

Bila seseorang menuntut ilmu bukan karena Allah dan tujuan hidupnya bukan
mencari ridha Allah, kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan, penyakit jasmani dan
rohani jadi obat penawar yang digunakan untuk mengobati kedua penyaki adalah dengan
membaca serta mengamalkan isi Al-Qur’an, alquran mengarahakan jalan terbaik untuk
memaksimalkan eksistensinya, mengembangkan karakter baiknya dan menjadikan
kebahagian dunia akhirat.

d) Dalil Hadist tentang Keutamaan Membaca Al-Quran

Adapun di antara keutamaan membaca al-Qur`an dari sunnah Rasulullah SAW adalah:

1. Menjadi manusia yang terbaik:

"Dari Utsman bin 'Affan rad, dari Nabi saw, beliau bersabda:

ُ‫علَّ َمه‬
َ ‫َخي ُْركُ ْم َم ْن تَعَلَّ َم اْلقُرْ آنَ َو‬

Artinya: sebaik-baiknya kamu adalah otang yang memplaari Al-Quran dan


mengajrkannya.( HR. Al-Bukhari)

2. Kenikmatan yang tiada bandingnya:

Dari Abdullah bin Umar RA, dari Nabi, beliau bersabda:


10

ِ ‫الَ َح َسدَ إِالَّ فِى اثْنَي ِْن َر ُج ٌل آتَاهُ هللاُ ْالقُرْ آنَ فَ ُه َو يَقُ ْو ُم بِ ِه آنَا َء اللَّ ْي ِل َوآناء النَّ َه‬
‫ار َو َر ُج ٌل آتَاهُ هللاُ َماالً فَ ُه َو يُ ْن ِفقُهُ آنا َ َء اللَّ ْي ِل‬
ِ ‫َوآنا َ َء النَّ َه‬
‫ار‬

Artinya: tidak boleh ghitbah( menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain ) kecuali
dalam dua hal: ( pertama) orag yang diberikan Allah SWt keahlian tentang Al-Qur’an
maka dia melaksanakannya( membaca dan mengamlaknnya) malam dan siang hari . dan
seseotang diberi Allah SWT kekayaan harta, maka ia infakkan sepanjang hari dan malam(
Mutafaqun Alaih).4

3. Al-Quran sebagai pemberi Syafaat

Dari Abu Umamah al-Bahili RA, ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

ْ َ ‫اِ ْق َرؤ ُْوا ْالقُرْ آنَ فَإِنَّهُ َيأْتِي َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َش ِف ْي ًعا ِأل‬
‫ص َحا ِب ِه‬

Artinya: baca Al-qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi
syafaat bagi ahlinya(yaitu orag yang memvbacanya, mempelajari dan
mengamalkannya).(HR. Muslim).

Dalam hadis diatas dapat kita ketahui bahasannya etiap individu yang membaca
alquran dengan memahami dan mengamalkannya akan diberikan syafaat atau
pertolongan bagi ummat manusia yang dapat menerapakan anjuran untuk mengamalkan
isi al-qur’an .

4. Pahala berlipat ganda

Dari Ibnu Mas'ud rad, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda:

ٌ ْ‫ف َوالَ ٌم َحر‬


‫ف َومِ ْي ٌم‬ ٌ ْ‫ِف َح ر‬ ٌ ْ‫ الَأَقُ ْو ُل ألم َحر‬,‫ب هللاِ فَلَهُ بِ ِه َح َسنَةٌ َو ْال َح َسنَةُ بِعَ ْش ِر أَ ْمثَا ِل َها‬
ٌ ‫ف َول ِك ْن أَل‬ ْ ‫َم ْن قَ َرأَ َحرْ فًا‬
ِ ‫مِن ِكتَا‬
.‫ف‬
ٌ ْ‫َحر‬

Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari alqur’an, maka untuknya satu
kebaikan dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat , saya tidak

4
Zeid Husein Al-Hamid, Ringkasan Ihya Ushuluddin,( jakarta: Pustaka amani, 2007) Hal 116
11

mengatakan alif laam miim’ satu huruf , akan tetapi alif adalah satu huruf laam satu huruf
dan miim satu huruf” .( HR. At-Tirmidzi).

5. Dikumpulkan bersama para malaikat

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, 'Nabi Muhammad SAW bersabda:

ِ ‫َاق لَهُ أَجْ َر‬


‫ان‬ َ ‫ َوالَّذِي يَ ْق َرأ ُ ْالقُرْ آنَ َويَتَتَ ْعتَ ُع فِ ْي ِه َوه َُو‬,ِ‫آن َم َع ال َّسف َِر ْالك َِر ِام ْالبَ َر َرة‬
ٌّ ‫علَ ْي ِه ش‬ ِ ْ‫ال َماه ُِر بِ ْالقُر‬

Artinya: Orang yang membaca al-qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka
ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang
membaca al-quran dan ia masih terbata-batas dan merasa berat dalam membacanya maka
ia mendapat dua pahala(Muttafaqun ‘alaih).

Inilah sebagain dari anjurandan keutamaan membaca alqur’an dan yang perlu
diingat bahwa pahala membaca Al-Qur’an diperoleh bagi siapapun yang membacanya,
walaupun tidak memahami makna dan tafsirnya. Apabila dapat memahaminya pahala
tentunya lebih baik banyak pahalnya , sebagain ulama menyebutkan beberapa hikmah
keistimewaan membaca Al-Qur’an yang pahalnya bisa diperoleh diantaranya:

1) Sebagai faktor penting untuk menjaga keutuhan dan keaslian al-Qur`an dari
perubahan dan campur tangan manusia, seperti yang menimpa kitab-kitab
sebelumnya.
2) Membentuk persatuan kaum muslimin secara bahasa, memperkuat persatuan
agama, dan memudahkan sarana komunikasi di antara mereka serta
memperkokoh barisan mereka.
3) Sebagai langkah pertama bagi pembaca al-Qur`an untuk tadabbur, memahami
dan mengamalkan al-Qur`an.5

Berdasarkan anjuran-anjuran dan keutamaan-keutamaan di atas, para salaf sangat


bersungguh-sungguh dalam memperbanyak membaca al-Qur`an dan menghapalnya,
karena mengharapkan keutamaan dan pahala ini, serta karena cinta terhadap

5
Sumantri jambari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an.( Jakarta Selatan: PT Kawah Media.
2012)hal. 68
12

Kitabullah dan mendapatkan kenikmatan dengan membacanya. Imam Abdurrahman


al-Auza'i rahimahullah berkata: “Ada lima perkara yang selalu dipegang para sahabat
nabi dan para tabi'in yang mengikuti langkah mereka dalam kebaikan: Selalu
bersama jama'ah kaum muslimin, mengikuti sunnah, memakmurkan masjid,
membaca al-Qur`an dan jihad fi sabilillah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Membaca Al-Qurān adalah suatu pengamalan bernilai ibadah kepada Allah, yang
dapat dilakukan dengan cara memberdayakan lisan, mata (penglihatan),
pendengaran, akal dan hati.

Membaca Al-Qurān merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga


diperlukan ilmu tentang tata cara membacanya agar terhindar dari kesalahan. Oleh
karenanya, membaca Al-Qurān dengan baik dan benar diperlukan adab untuk
menjalankannya, yaitu adab sebelum, ketika, dan setelah membaca Al-Qurān.
1. Adab sebelum membaca Al-Qurān yang harus dipenuhi adalah: niat beribadah,
suci dari hadas kecil dan hadas besar, menghadap qiblat, menutup aurat, pakaian
bersih dan suci, dan tempat tidak najis (suci), serta membaca ta’awuz.
2. Adab ketika membaca Al-Qurān antara lain: membaca dengan tartil,
memperindah bacaan, suara yang keras, mengingat isi bacaan, menghayatinya,
dan menangis ketika membacanya.
3. Adab setelah membaca Al-Qurān diperintahkan untuk mengamalkan isi
kandungan Al-Qurān, mencintai dan mengikuti Allah dan Rasul- Nya, serta
mengambil pengajaran.
4. Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai
pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sudah
jelas diterangkan di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan banyak juga dalam hadis
nabi yang menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari Al-Quran semua itu
menuju kepada kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.

13
14

B. Saran
Pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi
maupun tata cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila
pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, kritik dan saran yang
membangun juga kami harapkan, agar dapat menambah wawasa untuk memperbaiki
makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Pelajaran adab Islam 1, hal 20-24


At tibyan fii adabi hamalatil Qur'an
Hamdani ihsan. Filsafat Pendidikan Islam,( Bandung: Pustaka Setia: 2001),
Zeid Husein Al-Hamid, Ringkasan Ihya Ushuluddin,( jakarta: Pustaka amani, 2007)

Sumantri jambari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an.( Jakarta Selatan: PT Kawah


Media. 2 At tibyan fii adabi hamalatil Qur'an012)

15

Anda mungkin juga menyukai