Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang
muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki
Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan
Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:
A. SIPAT WAJIB BAGI ALLAH
1. Wujud (Ada) -
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya
sendiri.
Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada,
sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
Dalil Naqli
"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam
hari." (QS. AS sajdah:4)
2. Qidam (Dahulu/Awal) -
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta
alam
(yang
Ia
ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti
membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan
muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan
tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan
daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka
setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah
wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli
"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)
3. Baqa(Kekal) -
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).
Dalil Naqli
"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)
4.
Mukhalafatuhu
Lilhawadith
Ciptaannya) -
(berbeda
dengan
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia
ini
yang
menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru
adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli
"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu
membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.
Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang
wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat
Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya,
yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha
kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan
mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta
(mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa
berantau).
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta."
(QS. Al Ankabut:6)
Artikel Lainnya: Perbedaan Nabi dan Rasul
6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) -
Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifatsifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan
Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan
mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendakNya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
Dalil Naqli
"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)
7. Qudrat (Berkuasa) -
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan
manusia
ada
batasnya
dan
ada
yang
membatasi.
Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak
akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)
8. Iradah (berkehendak) -
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada
campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya
Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla,
sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat
sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)
9. Ilmu (Mengetahui) -
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta,
baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia
sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya
Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli
"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti
semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.
Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah: 265)
1. Adam -
artinya tiada (bisa mati)
2. Huduth -
artinya baharu (bisa di perbaharui)
3. Fana -
artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadith -
artinya menyerupai akan makhlukNya.
5. Qiyamuhu Bighayrih -
artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6. Taaddud -
artinya berbilang bilang / banyak (lebih dari satu).
7. Ajz -
artinya lemah (tidak kuat).
8. Karahah -
artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).
9. Jahlun -
artinya jahil (bodoh).
10. Maut -
artinya mati (bisa mati).
11. Syamam -
artinya tuli.
12. Umyu -
artinya buta.
13. Bukmu -
artinya bisu.
Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan
Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:
Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah
"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam
hari." (QS. AS sajdah:4)
2. Qidam (Dahulu/Awal) -
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta
alam
(yang
Ia
ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti
membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan
muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan
tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan
daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka
setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah
wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli
"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)
3. Baqa(Kekal) -
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).
Dalil Naqli
"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)
4.
Mukhalafatuhu
Lilhawadith
Ciptaannya) -
(berbeda
dengan
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia
ini
yang
menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru
adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli
"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)
Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang
wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat
Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya,
yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha
kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan
mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta
(mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa
berantau).
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta."
(QS. Al Ankabut:6)
6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa)
Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifatsifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan
Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan
mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendakNya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
Dalil Naqli
"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)
7. Qudrat (Berkuasa) -
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan
manusia
ada
batasnya
dan
ada
yang
membatasi.
Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak
akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)
8. Iradah (berkehendak) -
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada
campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya
Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla,
sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat
sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)
9. Ilmu (Mengetahui) -
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta,
baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia
sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya
Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli
"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)
Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah
mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)
1. Adam -
artinya tiada (bisa mati)
2. Huduth -
artinya baharu (bisa di perbaharui)
3. Fana -
artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadith -
artinya menyerupai akan makhlukNya.
5. Qiyamuhu Bighayrih -
artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6. Taaddud -
artinya berbilang bilang / banyak (lebih dari satu).
7. Ajz -
artinya lemah (tidak kuat).
8. Karahah -
artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).
9. Jahlun -
artinya jahil (bodoh).
10. Maut -
artinya mati (bisa mati).
11. Syamam -
artinya tuli.
12. Umyu -
artinya buta.
13. Bukmu -
artinya bisu.
( sifat yang mungkin boleh dimiliki dan boleh tidak dimiliki oleh Allah SWT ).
Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya Allah itu
berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
99 Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, mulia dan agung sesuai dengan sifatsifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan kebesaran dan kekuasaan
Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Bagi umat muslim,
mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah dan99 NAMA ALLAH. Rugi sekali
yang belajar ilmu teknik mati-matian sampai sarjana bahkan doktoral sekalipun, tapi tidak mau
sekedar mengenal Allah pencipta dirinya dan pemberi rezekinya. (author sendiri adalah lulusan
sarjana teknik hehe)
No
.
Nama
Allah
1 Ar Rahman
2 Ar Rahiim
3 Al Malik
4 Al Quddus
Arab
Indonesia
Allah
5 As Salaam
6 Al Mu`min
7 Al Muhaimin
8 Al `Aziiz
9 Al Jabbar
10 Al Mutakabbir
11 Al Khaliq
12 Al Baari`
13 Al Mushawwir
14 Al Ghaffaar
15 Al Qahhaar
16 Al Wahhaab
17 Ar Razzaaq
18 Al Fattaah
19 Al `Aliim
20 Al Qaabidh
21 Al Baasith
22 Al Khaafidh
23 Ar Raafi`
24 Al Mu`izz
25 Al Mudzil
26 Al Samii`
27 Al Bashiir
28 Al Hakam
29 Al `Adl
30 Al Lathiif
31 Al Khabiir
32 Al Haliim
33 Al `Azhiim
34 Al Ghafuur
35 As Syakuur
36 Al `Aliy
37 Al Kabiir
38 Al Hafizh
39 Al Muqiit
40 Al Hasiib
41 Al Jaliil
42 Al Kariim
43 Ar Raqiib
44 Al Mujiib
45 Al Waasi`
46 Al Hakiim
47 Al Waduud
48 Al Majiid
49 Al Baa`its
50 As Syahiid
51 Al Haqq
52 Al Wakiil
53 Al Qawiyyu
54 Al Matiin
55 Al Waliyy
56 Al Hamiid
57 Al Muhshii
58 Al Mubdi`
59 Al Mu`iid
60 Al Muhyii
61 Al Mumiitu
62 Al Hayyu
64 Al Waajid
65 Al Maajid
66 Al Wahid
63 Al Qayyuum
67 Al Ahad
68 As Shamad
69 Al Qaadir
70 Al Muqtadir
71 Al Muqaddim
72 Al Mu`akkhir
73 Al Awwal
74 Al Aakhir
75 Az Zhaahir
76 Al Baathin
77 Al Waali
78 Al Muta`aalii
79 Al Barru
80 At Tawwaab
81 Al Muntaqim
82 Al Afuww
83 Ar Ra`uuf
84 Malikul Mulk
85 Dzul Jalaali
Wal Ikraam
86 Al Muqsith
87 Al Jamii`
88 Al Ghaniyy
89 Al Mughnii
90 Al Maani
91 Ad Dhaar
92 An Nafii`
93 An Nuur
94 Al Haadii
95 Al Badii
96 Al Baaqii
97 Al Waarits
98 Ar Rasyiid
99 As Shabuur