Anda di halaman 1dari 27

20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)

Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang
muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki
Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan
Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:
A. SIPAT WAJIB BAGI ALLAH

1. Wujud (Ada) -
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya
sendiri.
Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada,
sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
Dalil Naqli


"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam
hari." (QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) -
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta
alam
(yang
Ia
ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti
membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan
muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan
tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan
daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka
setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah
wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli


"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa(Kekal) -
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).
Dalil Naqli


"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)

4.
Mukhalafatuhu
Lilhawadith
Ciptaannya) -

(berbeda

dengan

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia
ini
yang
menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru
adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli


"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) -


Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain.
Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau
menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri
tanpa minta pertolongan siapapun.
Dalil Aqli

Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu
membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.
Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang
wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat
Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya,
yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha
kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan
mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta
(mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa
berantau).
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta."
(QS. Al Ankabut:6)
Artikel Lainnya: Perbedaan Nabi dan Rasul

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) -
Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifatsifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan
Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan
mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendakNya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
Dalil Naqli


"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) -

Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan
manusia
ada
batasnya
dan
ada
yang
membatasi.
Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak
akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) -
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada
campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya
Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla,
sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat
sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)

9. Ilmu (Mengetahui) -
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta,
baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia
sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya
Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli


"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) -


Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya
sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan,
minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah
SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.
Dalil
Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu barang
sedikitpun.
Dalil Naqli


"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama (Mendengar) -


Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang
terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.
Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang
oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) -


Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat
mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal:
dinding).

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti
semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.
Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) -


Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia
karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh
manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat
kalam
Allah
sangat
sempurna.
Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al quran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad SAW.
"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas. (QS. AnNisa:164)

14. Kaunuhu Qadirun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud:107)

16. Kaunuhu Alimun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran
manusia.
Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. (QS. An Nisa:176)

17. Kaunuhu Hayyun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah
mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Samiun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia,
permintaan atau doa hambaNya.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah
selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah


Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil
Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20
sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT:

1. Adam -
artinya tiada (bisa mati)

2. Huduth -
artinya baharu (bisa di perbaharui)

3. Fana -
artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)

4. Mumathalatuhu Lilhawadith -
artinya menyerupai akan makhlukNya.

5. Qiyamuhu Bighayrih -
artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

6. Taaddud -
artinya berbilang bilang / banyak (lebih dari satu).

7. Ajz -
artinya lemah (tidak kuat).

8. Karahah -
artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).

9. Jahlun -
artinya jahil (bodoh).

10. Maut -
artinya mati (bisa mati).

11. Syamam -
artinya tuli.

12. Umyu -

artinya buta.

13. Bukmu -
artinya bisu.

14. Kaunuhu Ajizan -


artinya Keadaannya yang Lemah.

15. Kaunuhu Karihan -


artinya Keadaannya yang Terpaksa.

16. Kaunuhu Jahilan -


artinya Keadaannya yang Bodoh.

17. Kaunuhu Mayyitan -


artinya Keadaannya yang Mati.

18. Kaunuhu Asam -


artinya Keadaanya yang Tuli.

19. Kaunuhu Ama -


artinya Keadaannya yang Buta.

20. Kaunuhu Abkam -


artinya Keadaannya yang Bisu.

20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)


Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang
muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki

Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan
Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:
Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah

20 Sifat Wajib Bagi Allah


1. Wujud (Ada) -
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya
sendiri.
Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada,
sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
Dalil Naqli


"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam
hari." (QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) -
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta
alam
(yang
Ia
ciptakan).
Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak
qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah
hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti
membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan
muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan
tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan
daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka
setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah
wajib dan pasti bersifat Qidam.
Dalil Naqli


"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa(Kekal) -
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).
Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).
Dalil Naqli


"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)

4.
Mukhalafatuhu
Lilhawadith
Ciptaannya) -

(berbeda

dengan

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia
ini
yang
menyerupainya.
Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru
adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalil Naqli


"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha
mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) -


Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain.
Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau
menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri
tanpa minta pertolongan siapapun.
Dalil Aqli
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu
membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.

Apabila Allah Sifat adalah mustahil, sebab apabila Allah sifat, maka Allah tidak akan disifati
dengan sifat Maani dan Manawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang
wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat
Maani dan Manawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya,
yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha
kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang
membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan
mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta
(mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa
berantau).
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta."
(QS. Al Ankabut:6)

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa)
Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya,
maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifatsifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan
Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan
mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendakNya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.
Dalil Naqli


"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan
rusak." (QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) -
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang
membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan
kekuasaan
manusia
ada
batasnya
dan
ada
yang
membatasi.

Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak
akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) -
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada
campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.
Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah
bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya
Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla,
sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat
sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli


"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." (QS. Hud:107)

9. Ilmu (Mengetahui) -
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta,
baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia
sekali pun.
Dalil Aqli
Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak
berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya
Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun.
Dalil Naqli

"Dan dia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) -


Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya
sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan,
minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah
SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.
Dalil
Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati
dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan
lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu barang
sedikitpun.
Dalil Naqli


"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama (Mendengar) -


Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang
terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.
Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang
oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) -


Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat
mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal:
dinding).
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti
semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.
Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) -


Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia
karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh
manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat
kalam
Allah
sangat
sempurna.
Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al quran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad SAW.
"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas. (QS. AnNisa:164)

14. Kaunuhu Qadirun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud:107)

16. Kaunuhu Alimun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran
manusia.
Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. (QS. An Nisa:176)

17. Kaunuhu Hayyun -

Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah
mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Samiun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia,
permintaan atau doa hambaNya.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah
selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun -


Yaitu Keadaan Allah Taala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah


Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil
Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20
sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT:

1. Adam -
artinya tiada (bisa mati)

2. Huduth -
artinya baharu (bisa di perbaharui)

3. Fana -
artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)

4. Mumathalatuhu Lilhawadith -
artinya menyerupai akan makhlukNya.

5. Qiyamuhu Bighayrih -
artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

6. Taaddud -
artinya berbilang bilang / banyak (lebih dari satu).

7. Ajz -
artinya lemah (tidak kuat).

8. Karahah -
artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).

9. Jahlun -
artinya jahil (bodoh).

10. Maut -
artinya mati (bisa mati).

11. Syamam -
artinya tuli.

12. Umyu -
artinya buta.

13. Bukmu -

artinya bisu.

14. Kaunuhu Ajizan -


artinya Keadaannya yang Lemah.

15. Kaunuhu Karihan -


artinya Keadaannya yang Terpaksa.

16. Kaunuhu Jahilan -


artinya Keadaannya yang Bodoh.

17. Kaunuhu Mayyitan -


artinya Keadaannya yang Mati.

18. Kaunuhu Asam -


artinya Keadaanya yang Tuli.

19. Kaunuhu Ama -


artinya Keadaannya yang Buta.

20. Kaunuhu Abkam


artinya Keadaannya yang Bisu.

*Sifat Jaiz Bagi Allah

( sifat yang mungkin boleh dimiliki dan boleh tidak dimiliki oleh Allah SWT ).

Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya Allah itu
berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.

99 Asmaul Husna (nama-nama Allah yang baik)

99 Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, mulia dan agung sesuai dengan sifatsifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan kebesaran dan kekuasaan
Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Bagi umat muslim,
mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah dan99 NAMA ALLAH. Rugi sekali
yang belajar ilmu teknik mati-matian sampai sarjana bahkan doktoral sekalipun, tapi tidak mau
sekedar mengenal Allah pencipta dirinya dan pemberi rezekinya. (author sendiri adalah lulusan
sarjana teknik hehe)
No
.

Nama

Allah

1 Ar Rahman

2 Ar Rahiim

3 Al Malik

4 Al Quddus

Arab

Indonesia

Allah

Yang Maha Pengasih

Yang Maha Penyayang


Yang Maha Merajai (bisa di artikan
Raja dari semua Raja)
Yang Maha Suci

5 As Salaam

6 Al Mu`min

7 Al Muhaimin

Yang Maha Memberi Kesejahteraan

Yang Maha Memberi Keamanan

Yang Maha Mengatur

8 Al `Aziiz

Yang Maha Perkasa

9 Al Jabbar

Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

Yang Maha Megah, Yang Memiliki


Kebesaran

10 Al Mutakabbir

11 Al Khaliq

Yang Maha Pencipta

12 Al Baari`

Yang Maha Melepaskan (Membuat,


Membentuk, Menyeimbangkan)

13 Al Mushawwir

Yang Maha Membentuk Rupa


(makhluknya)

14 Al Ghaffaar

Yang Maha Pengampun

15 Al Qahhaar

Yang Maha Memaksa

16 Al Wahhaab

Yang Maha Pemberi Karunia

17 Ar Razzaaq

Yang Maha Pemberi Rezeki

18 Al Fattaah

Yang Maha Pembuka Rahmat

19 Al `Aliim

Yang Maha Mengetahui (Memiliki


Ilmu)
Yang Maha Menyempitkan
(makhluknya)

20 Al Qaabidh

21 Al Baasith

Yang Maha Melapangkan


(makhluknya)

Yang Maha Merendahkan


(makhluknya)

22 Al Khaafidh

23 Ar Raafi`

Yang Maha Meninggikan


(makhluknya)

24 Al Mu`izz

Yang Maha Memuliakan


(makhluknya)

25 Al Mudzil

Yang Maha Menghinakan


(makhluknya)

26 Al Samii`

27 Al Bashiir

28 Al Hakam

Yang Maha Menetapkan

29 Al `Adl

Yang Maha Adil

30 Al Lathiif

31 Al Khabiir

Yang Maha Mendengar

Yang Maha Melihat

Yang Maha Lembut

Yang Maha Mengenal

32 Al Haliim

Yang Maha Penyantun

33 Al `Azhiim

Yang Maha Agung

34 Al Ghafuur

Yang Maha Memberi Pengampunan

35 As Syakuur

Yang Maha Pembalas Budi


(Menghargai)

36 Al `Aliy

Yang Maha Tinggi

37 Al Kabiir

Yang Maha Besar

38 Al Hafizh

Yang Maha Memelihara

39 Al Muqiit

Yang Maha Pemberi Kecukupan

40 Al Hasiib

Yang Maha Membuat Perhitungan

41 Al Jaliil

Yang Maha Luhur

42 Al Kariim

Yang Maha Pemurah

43 Ar Raqiib

44 Al Mujiib

45 Al Waasi`

Yang Maha Mengawasi

Yang Maha Mengabulkan


Yang Maha Luas

46 Al Hakiim

Yang Maha Maka Bijaksana

47 Al Waduud

Yang Maha Mengasihi

48 Al Majiid

Yang Maha Mulia

49 Al Baa`its

50 As Syahiid

51 Al Haqq

52 Al Wakiil

Yang Maha Membangkitkan

Yang Maha Menyaksikan

Yang Maha Benar

Yang Maha Memelihara

53 Al Qawiyyu

Yang Maha Kuat

54 Al Matiin

Yang Maha Kokoh

55 Al Waliyy

56 Al Hamiid

57 Al Muhshii

58 Al Mubdi`

Yang Maha Melindungi

Yang Maha Terpuji


Yang Maha Mengalkulasi
(Menghitung Segala Sesuatu)
Yang Maha Memulai

Yang Maha Mengembalikan


Kehidupan

59 Al Mu`iid

60 Al Muhyii

Yang Maha Menghidupkan

61 Al Mumiitu

Yang Maha Mematikan

62 Al Hayyu

Yang Maha Hidup

Yang Maha Mandiri

64 Al Waajid

Yang Maha Penemu

65 Al Maajid

Yang Maha Mulia

66 Al Wahid

Yang Maha Tunggal

63 Al Qayyuum

67 Al Ahad

68 As Shamad

69 Al Qaadir

70 Al Muqtadir

71 Al Muqaddim
72 Al Mu`akkhir

Yang Maha Esa

Yang Maha Dibutuhkan, Tempat


Meminta

Yang Maha Menentukan, Maha


Menyeimbangkan

Yang Maha Berkuasa

Yang Maha Mendahulukan


Yang Maha Mengakhirkan

73 Al Awwal

Yang Maha Awal

74 Al Aakhir

Yang Maha Akhir

75 Az Zhaahir

Yang Maha Nyata

76 Al Baathin

Yang Maha Ghaib

77 Al Waali

78 Al Muta`aalii

79 Al Barru

Yang Maha Memerintah

Yang Maha Tinggi


Yang Maha Penderma (Maha Pemberi
Kebajikan)

80 At Tawwaab

Yang Maha Penerima Tobat

81 Al Muntaqim

Yang Maha Pemberi Balasan

82 Al Afuww

83 Ar Ra`uuf

84 Malikul Mulk
85 Dzul Jalaali
Wal Ikraam

Yang Maha Pemaaf

Yang Maha Pengasuh


Yang Maha Penguasa Kerajaan
(Semesta)
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan
Kemuliaan


86 Al Muqsith

87 Al Jamii`

88 Al Ghaniyy

89 Al Mughnii

Yang Maha Pemberi Keadilan

Yang Maha Mengumpulkan

Yang Maha Kaya

Yang Maha Pemberi Kekayaan

90 Al Maani

91 Ad Dhaar

92 An Nafii`

Yang Maha Memberi Manfaat

93 An Nuur

Yang Maha Bercahaya (Menerangi,


Memberi Cahaya)

94 Al Haadii

Yang Maha Mencegah

Yang Maha Penimpa Kemudharatan

Yang Maha Pemberi Petunjuk

95 Al Badii

Yang Maha Pencipta Yang Tiada


Bandingannya

96 Al Baaqii

Yang Maha Kekal

97 Al Waarits
98 Ar Rasyiid

Yang Maha Pewaris


Yang Maha Pandai

99 As Shabuur

Yang Maha Sabar

Anda mungkin juga menyukai