Anda di halaman 1dari 19

Manfaat Iman Kepada ALLAH SWT

Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi, berarti


membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan
diapikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Iman kepada Allah SWT berarti
meyakininya dengan hati lalu diucapkan dengan lisan, kemudian diaplikasikan
dalam kehiduipan sehari-hari.

Iman kepada Allah SWT adalah rukun iman yang pertama. Hal ini
menunjukkan bhawa iman kepada Allah SWT merupakan hal yang paling pokok
dan mendasar bagi keimanan dan seluruh ajaran islam. Unutk mempertebal
keimanan maka seseorang harus mengenal sifat-sifat Allah SWT beserta Asmanya
(Asmaul Husna).

A. Sifat-Sifat Allah SWT


1. Allah Bersifat Wujud (Ada), Mustahil Bersifat ‘Adam (Tidak Ada)
Allah SWT bersifat wujud atau ada, lawannya tidak ada (adam). Adanya
Allah SWT dapat dibuktikan dengan akal yaitu dengan melihat dan memikirkan
semua yang ada atau yang terjadi di alam semesta ini. Apabila diperhatikan
kejadian dan kerja dari organ-oragn tubuh manusia, pasti terpikir bahwa semua itu
pasti ada yang mengatur dan menjadikannya. Demikian juga halnya dengan alam
ini. Tidak dapat diterima akal bila alam ini terjadi dengan sendirinya. Jika
sebelumnya alam ini belum ada, kemudian menjadikan dirinya sendiri, maka akal
yang sehat tidak dapat menerima apabila sesuatu yang belum ada dapat membuat
dirinya menjadi ada. Sulit diterima akal, apabila benda tersebut terjadi dengan
sendirinya tanpa ada yang menciptakan atau menjadikan. Begitu pula keteraturan
alam, adanya pergeseran siang dan malam secara teratur, peredaran matahari pada
sumbunya, peredaran planet-planet, adanya hukum-hukum alam yang semuanya
menunjukkan adanya pengaturan, dan yang mengatur iru adalah Allah SWT.

Dalil tentang sifat Allah ini terdapat dalam Al Qur’an Surat Al An’am :
102 yang berbunyi:(lihat Qur’an online di google)

Artinya: (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu;
tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan
Dia adalah pemelihara segala sesuatu. (QS Al An’am : 102)

Menurut fitrah dan pertimbangan akal sehat tidak mungkin Allah SWT tidak ada,
karena ada yang dibuat yaitu makhluk. Pendapat bahwa Tuhan itu tidak ada dan
memandang ala mini terjdai secara kebetulan adalah irasional (tidak masuk akal).

Manfaat mempelajarinya: agar manusia mau mengabdikan diri (menyembah)


kepada yang wujud itu yaitu Allah SWT

2. Allah Bersifat Qidam (Dahulu), Mustahil bersifat Huduts (Didahului)


Allah SWT bersifat qidam atau dahulu, lawannya bersifat baru ata ada
yang mendahului. Hal ini dapat dilihat dengan contoh yang sederhana, yaitu
rumah. Rumah dibuat tukang (manusia). Adanya rumah itu setelah adanya
manusia (tukang). Dengan kata lain tukang lebih dulu ada dibanding rumah yang
dibuatnya. Begitu pula Allah SWT yang meciptakan alam semesta beserta isinya
telah lebih dahulu ada dibandingkan alam yang diciptakannya. Namun demikian,
adanya Allah SWT tiada bermula dan tiada berakhir.

Allah SWT adalah Maha Azali, yaitu sudah ada sebelum adanya sesuatu
apapun selain dia sendiri, dan akan terus abadi, sebagaimana firmannya : lihat
Qur’an online di google)

Artinya : “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin]; dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Hadid : 3)

Memperhatikan tanda – tanda kekuasaan Allah, maka akal sehat manusia pasti
menolak bahwa yang diciptakan lebih dahulu ada dari yang menciptakan. Pelukis
lebih dulu ada dari pelukisnya. Maka mustahil Allah bersifat Huduts.
Manfaat mempelajarinya: agar manusia yakin bahwa Allah SWT telah ada dan
sempurna sejak awal.

3. Allah Bersifat Baqa’ (Kekal) Mustahil Fana (Binasa)


Allah SWT adalah Khaliq (pencipta) dan alam adalah Makhluk (yang
diciptakan). Allah SWT sebagai pencipta segala sesuatu mempunyai sifat Baqa’,
yaitu kekal selama-lamanya. Semua yang ada di alam ini dapat rusak, binasa, mati
dan musnah. Tetapi Allah SWT tetap, tanpa mengalami perubahan, sebagaimana
firmannya : :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “(26). Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (27). Dan tetap kekal
Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS Ar Rahman :
26-27)

Allah SWT tidak ada yang menciptakan, maka mustahil bagi Allah SWT memiliki
sifat seperti makhluk. Seluruh makhluk di alam semesta ini ada awalnya dan pasti
akan berakhir, maka semuanya akan hancur.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia yakin bahwasanya Allah SWT bersifat


kekal, sementara manusia pasti binasa dan manusia harus menyiapkan bekal untuk
kehidupan sesudah binasa.

4. Allah Besifat Mukhallafat lil Hawaditsi (Berbeda dari Semua Makhluk),


MustahilMumatsalatuhu lil Hawaditsi (Ada yang Menyamainya)
Allah SWT berbeda sifatnya dengan semua makhluk. Hal ini mudah
dipahami karena Allah SWT adalah pencipta semesta alam, sehingga mustahil
pencipta sama dengan yang diciptakannya. Firman Allah SWT : :(lihat Qur’an
online di google)

Artinya: “…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha Mendengar dan Melihat.” (QS As Syuara : 11)

Kita wajib percaya bahwa Allah SWT berbeda dengan makhluknya. Meja, kursi,
papan tulis yang dibuat tentu tidak akan sama bentuk dan rupanya dengan yang
membuat. Begitu pula Allah SWT sebagai Khalik pasti berbeda dengan Makhluk.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia yakin bahwa mauusia tidak mampu


menandingi zat Allah yang pasti tidak sama dengan manusia.
5. Allah Bersifat Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri), Mustahil Qiyamuhu
Bighairihi(Bergantung pada Sesuatu)
Allah SWT berdiri sendiri, lawannya adalah dengan batuan atau
bergantung pada yang lain. Allah SWT adalah pencipta alam dengan segala
isinya. Ini berarti dalam penciptaan alam tidak ada yang membantu dan dia tidak
membutuhkan bantuan sebab Allah Maha Kuasa dan Maha Perkasa, sedangkan
sesutau selain Allah SWT adalah makhluk yang lemah dan mustahil menolong
penciptanya. Firman Allah SWT : :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “… Allah tidak merasa beratb memelihara keduanya dan dia Maha
Tinggi lagi Maha Agung.” (QS Al Baqarah : 255).

Allah SWT tidak memerlukan bantuan dari yang lain, dia berkuasa sendiri, karena
dia maha Sempurna. Jika Allah SWT memerlukan bantuan dari yang lain berarti
Allah bersifat Ihtiyaju li ghairihi atau Qiyamuhu bi ghirihi. Itu tidak mungkin
bagi Allah SWT, karena menunjukkan kelemahan dan kekurangan. Yang
mempunyai sifat kelemahan hanya makhluk, Mustahil dimiliki oleh Allah SWT.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia tidak sombong, karena manusia saling


membutuhkan satu dengan yang lainnya, antara manusia harus saling tolong –
menolong karena yang berdiri sendir adalah Allah SWT.

6. Allah Bersifat Wahdaniyah (Esa), Mustahil ‘Adadun (Berbilang)


Agama Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu Esa, lawannya
berbilang, yaitu lebih dari satu, baik dzatnya, sifatnya, maupun perbuatannya. Esa
dalam dzatnya ialah bahwa dzat atau substansi Allah SWT tidak tersusun dari
unsur atau elemen dan tidak dapat dibagi atau diukur.

Allah SWT adalah zat yang mutlak, tidak dapat disamakan dengan apapun,
tidak mungkin dilihat dengan mata, tidak dapat diraba dengan tangan, tidak dapat
diketahui dengan panca indera manusia, juga tidak dapat diukur dengan alat
apapun, karena dia sangat berbeda dengan apa pun yang ada.

Allah SWT pun esa dalam perbuatannya, maksudnya tidak ada sesuatu
yang mampu berbuat seperti perbuatan khalik. Dia yang mewujudkan semua
rencana dan perbuatannya tanpa dipengaruhi pihak lain.
Jika kita perhatikan alam semesta dan segala isinya, nampak keteraturan
antara satu dengan yang lain, itu adalah bukti bahwa alam ini berjalan atas
“sunatullah”, tidak nampak sedikitpun benturan. Jika demikian, maka yang
mengatur hanya zat yang tunggal, yaitu Allah. Kerusakan akan terjadi bila adanya
tuhan lebih dari satu. Firman Allah SWt dalam QS Al Anbiya : 22, yang
berbunyi: :(lihat Qur’an online di google)

Artinya: Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai ‘Arsy
daripada apa yang mereka sifatkan.(QS Al Anbiya : 22)

Keesaan Allah SWT wajib diyakini oleh setiap mukmin secara utuh dan
sempurna. Namun jangan sampai memikirkan zat atau bentuk Allah, tetapi yang
harus dipirkan hanyalah ciptaannya saja.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia yakin akan keesaan Allah dan hanya taat
kepada Allah yang Esa itu.

7. Allah Bersifat Qudrat (Maha Kuasa), Mustahil ‘Ajzun


Allah bersifat Maha Kuasa, lawannya lemah, terbatas, dan tidak berkuasa.
Allah Maha Kuasa artinya hanya Allah SWT saja yang berkuasa, sedangkan
makhluk selain Allah SWT tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Kekuasaan
Allah SWT tidak hanya dalam membuat dan menghidupkan saja, tetapi juga
berkuasa meniadakan atau mematikan sesuai dengan kehendaknya sendiri. Firman
Allah SWT : :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “… Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali
Imran : 26)

Manfaat mempelajarinya: agar manusia tidak berlaku sewenang – wenang bila


memiliki kekuasaan, karena kekuasaan yang dimiliki oleh manusia sifatnya hanya
sementara dan terbatas.

8. Allah Bersifat Iradat (Berkehendak), Mustahil Karahah (Terpaksa)

Sifat berkehendak, lawannya adalah terpaksa. Artinya bahwa Allah SWT


menjadikan sesuatu sesuai dengan rencana dan kehendaknya.
Sifat qudrat sangat erat kaitannya dengan sifat iradat. Segala sesuatu yang
telah dan akan dijadikan Allah SWT adalah karena kehendak (iradat) Allah
sendiri.

Jika Allah SWT menghendaki sesuatu. Ia cukup hanya berfirman maka


jadilah sesuatu yang dikehendakinya itu. Firman Allah SWT : :(lihat Qur’an
online di google)

Artinya : “Sesungguhnyanya perintahnya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah


berkata kepadanya “Jadilah” maka terjadilah ia.” (QS Yaasiin ; 82)

Manfaat mempelajarinya: agar manusia tidak lekas putus asa bila kehendaknya
tidak tercapai atau menemui kegagalan, sebab kewajiban manusia hanyalah
berusaha dan yang menentukan adalah Allah SWT.

9. Allah Bersifat Ilmu (Maha Mengetahui), Mustahil Jahlun (Tidak Tahu atau
Bodoh)

Allah SWT bersifat Maha Mengetahui, lawannya tidak tahu. Ilmu Allah
SWT tidak ada batasnya karena Allah SWT yang menjadikan alam semesta ini.
Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik nyata maupun tidak nyata. Allah
Maha Berilmu dan merupakan sumber segala ilmu, sedangkan manusia hanya
diberikan sedikit ilmu oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya ::(lihat Qur’an
online di google)

Artinya : “…Tidakkah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS Al Isra :


85)

Ilmu artinya mengetahui, maksudnya Allah SWT memiliki sifat Maha


Mengetahui terhadap sesuatu. Sifat Allah itu sebagai bukti bahwa Allah tidak
pernah didahului oleh ketidak tahuan, begitu pula ilmu Allah itu sangat luas dan
tidak dibatasi oleh kelemahan dan kekurangan.

Allah SWT mengetahui yang nampak dan tersembunyi, mengetahui yang


sudah terjadi dan akan terjadi yng ada di langit dan di bumi, bahkan yang
tersembunyi di dalam diri setiap manusia. Firman Allah SWT: lihat Qur’an
online di google)
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah
Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hujurat : 18

Allah mustahil bersifat Jahlun (bodoh), karena bodoh merupakan sifat


kekurangan, sedangkan Allah SWT Maha Sempurna.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia tidak sombong bila memiliki ilmu


pengetahuan sebab ilmu Alla teramat luas dan ilmu manusia terbatas.

10. Allah Bersifat Hayat(Hidup), Mustahil Mautun (Mati)

Allah SWT bersifat Hayat atau hidup, lawannya mati atau mautun.
Kehidupan Allah SWT sempurna dalam arti dia hidup untuk selama-lamanya
(hidup sempurna), tidak seperti hidupnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
serta benda lain yang mengalami kebinasan. Allah SWT kekal. Kalau Allah SWT
mati atau tidak hidup tentu tidak akan ada makhluk hidup. Hal ini dapat disimak
dalam Al Qur’an. Firman Allah SWT. :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-
dosa hamba-hamba-Nya.” (QS Al Furqan : 58)

Sesuai dengan kekuasaannya, Allah memiliki sifat Hayat yang mutlak, hidup
dengan sendirinya dan sifatnya kekal. Hidup tidak pernah berakhir dengan
kematian, karena mati hanyalah milik makhluk. Dengan demikian wajib bagi
Allah SWT bersifat hayat, dan mustahil bagiNya besifat maut.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia hendaknya bebuat baik selama hidup di


dunia yang hanya sekali ini, sebab yang hidup kekal hanya Allah sedang manusia
pasti mengalami kematian.

11. Allah Bersifat Sama’ (Mendengar), Mustahil ‘Asham (Tuli)

Allah SWT bersifat mendengar (sama’), lawannya tuli. Mendengarnya


Allah SWT tidak sama dengan mendengarnya manusia. Pendengaran manusia
dapat mengalami gangguan, seperti menjadi tuli dan tidak dapat mendengar.
Ketajaman pendengaran manusia terbatas dan tidak sama antara satu dengan yang
lainnya.
Allah Maha Mendengar, tidak ada suara yang tidak didengar oleh Allah
SWT. Tidak ada kesulitan bagi allam SWT mendengar semua suara walaupun
suara itu sangat lemah. Bahkan suara hati manusia akan didengar oleh Allah
SWT. Orang yang beriman kepada Allah SWT niscaya akan merasa senang dan
tenang karena tidak khawatir bahwa doa atau permohonannya tidak akan didengar
oleh Allah SWT. Firman Allah SWT ; :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah


bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.” (QS Al Baqarah : 127)

Setiap muslim di manapun berada, siang atau malam, di tempat ramai atau
tersembunyi, senantiada didengar oleh Allah SWT. Sikap ini harus ditanamkan
dalam perilaku sehari – hari. Tidak ada kesulitan bagi Allah mendengar sesuatu
dan semua suara walaupun suara itu sangat lemah, bahkan suara hati manusia
akan didengar oleh Allah SWT.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia dalam berbicara harus berhati – hati,


jangan berkata kotor, porno, atau cabul, sebab dimana manusia berbicara Allah
pasti mendengar.

12. Allah Bersifat Bashar (Melihat), Mustahil A’ma (Buta)

Allah bersifat Maha Melihat, lawannya buta. Melihatnya Allah SWT


adalah sempurna terhadap apa yang ada di alam ini. Firman Allah SWT : :(lihat
Qur’an online di google)

Artinya : “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al hujurat : 18)

Bashar artinya melihat, maksudya Allah maha meliaht kepada seluruh


makhluknya. Penglihatan Allah sangat luas tidak dibatasi oleh suatu apapun.
Allah maha melihat terhadap yang nampak maupun yang tersembunyi.

Manfaat mempelajarinya: agar manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini


hati – hati, jangan berbuat maksiat sebab Allah pasti melihat meskipun di mana
saja kita berada.
13. Allah Bersifat Kalam (Berfirman), Mustahil Abkam (Bisu)

Allah SWT bersifat kalam, lawannya bisu. Kalam Allah SWT adalah
sempurna. Terbukti dalam firmannya yang termaktub dalam Al Qur’an yang
sempurna. Karena itu tidak ada bahasa manusia yang dapat menggantikan bahasa
(kalam) Allah SWT, karena kalam Allah SWT itu bersih dari segala kata manusia.

B. Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik yang merupakan sifat-sifat


Allah SWT. Nama-nama itu banyak kita jumpai dalam Al Qur’an. Diantara nama-
nama Allah SWT yang juga sekaligus merupakan sifat-sifat Allah SWT, ialah :

1. Al ‘Adlu (Adil)

Allah SWT Maha Adil terhadap makhluknya, terbukti dalam segala hal,
baik yang meyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat. Misalnya, dalam
ibadah Allah SWT tidak membeda-bedakan si kaya dan si miskin, antara pejabat
dengan staff dan sebagainnya. Kadar yang menjadi ukuran di sisi Allah SWT
ialah ketakwaan hamba-hambanya. Allah SWT berfirman ::(lihat Qur’an online
di google)

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.” (QS An Nahl : 90)

2. Al Ghaffar (Pengampun)

Al Ghaffar merupkan sifat Allah yang artinya


Pengampun. Maghfirah (ampunan) Allah SWT selalu dilimpahkan kepada
makhluknya yang mau mengakui kesalahan dan bertaubat. Sifat pengampun Allah
SWT ini dapat dilihat dalam firmannya : :(lihat Qur’an online di google)

Artinya : “Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Shaad : 66)

3. Al Hakim (Bijaksana)
Di antara sifat Allah SWT adalah Al Hakim, artinya bijaksana.
Kebijaksanaan Allah SWT tidak terbatas kepada bentuk ciptaannya saja, tetapi
mencakup segala hal. Sebagai contoh, segala yang diperintahkan Allah SWT, baik
yang mengandung ibadah maupun muamalah, selalu mengandung hikmah dan
bila dikerjakan akan mendapat pahala. Sebaliknya, sesuatu yang dilarang ada
hikmahnya dan bila di tinggalkan akan mendapat pahala. Sifat bijaksan ini dapat
diperhatikan pada ayat berikut ini: :(lihat Qur’an online di google)

Artinya: “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS Ali Imran : 6)

4. Al Malik (Raja)

Al Malik adalah sifat Allah SWT yang berarti raja. Allah SWT merajai
segala apa yang ada di alam ini. Sebagai raja, Dia memiliki sifat kekuasaan dan
kesempurnaan, tidak seperti raja di dunia ini yang banyak kekurangan dan
kelemahan. Kalau Allah SWT sudah memutuskan sesuatu tak ada satupun yang
dapat menolaknya dan kalau Allah SWT melarang sesuatu tidak ada satupun yang
dapat mencegahnya. Allah SWT berfirman : :(lihat Qur’an online di google)

Artinya: “Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS Al Mukminuun : 116)

5. Al Hasib (Pembuat Perhitungan)

Al Hasib adalah sifat Allah SWT yang maksudnya Pembuat Perhitungan.


Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT tentunya sudah diperhitungkan dengan
cermat dan tepat. Balasan yang berlipat ganda akan diberikan Allah SWT kepada
orang-orang yang bersyukur dan berbuat baik. Perhitungan Allah SWT selalu
tepat dalam memberi pahala kepada orang yang bebruat kebajikan dan siksa
kepada orang yang ingkar kepadanya. Oleh karena itu, sebelum melakukan
tindakan, kita harus memperhiutngkan baik buruknya secara cermat, sebab Allah
SWT akan menghitung semua amal kita di dunia ini. Allah SWT
berfirman: :(lihat Qur’an online di google)

Artinya: “…Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas segala sesuatu.” (QS
An Nisa : 86)
Dengan memahami dan menghayati sifat-sifat dan asma Allah SWT
diharapkan akan tumbuh dalam diri manusia kesadaran akan keagungan,
kebesaran dan ke Maha Pengasihan Allah SWT terhadap sesamam makhluknya.
Dengan demikian, pada akhirnya dapat melahirkan keimanan, sikap pengabdian,
rendah hati, mengasihi sesama dan berhati lembut.

C. Fungsi Iman Kepada Allah SWT

Fungsi iman dalam kehidupan manusia adalah sebagai pegangan hidup.


Orang yang beriman tidak mudah putus asa dan ia akan memiliki akhlak yang
mulia karena berpegang kepada petunjuk Allah SWT yang selalu menyuruh
berbuat baik.

Fungsi iman kepada Allah SWT akan melahirkan sikap dan kepribadian seperti
berikut ini.

1. Menyadari kelemahan dirinya dihadapan Allah Yang Maha Besar


sehingga ia tidak mau bersikap dan berlaku sombong atau takabur serta
menghina orang lain
2. Menyadari bahwa segala yang dinimatinya berasal dari Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Sikap menyebabkan ia akan menjadi
orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Ia memanfaatkan
segala nikmat Allah SWT sesuai dengan petunjuk dan kehendak Nya
3. Menyadari bahwa dirinya pasti akan mati dan dimintai
pertanggungjawaban tentang segala amal perbuatan yang dilakukan. Hal
ini menyebabkan ia senantiasa berhati-hati dalam menempuh liku-liku
kehidupan di dunia yang fana ini.
4. Merasa bahwa segala tindakannya selalu dilihat oleh Allah yang Maha
Mengetahui dan Maha Melihat. Ia akan berusaha meninggalkan perbuatan
yang buruk karena dalam dirinya sudah tertanam rasa malu berbuat salah.
Ia menyadari bahwa sekalipun tidak ada orang yang melihatnya namun
Allah Maha Melihat. Dalam salah satu riwayat pernah dikisahkan, pada
suatu hari Khalifah Umar bin Khattab menjumpai seorang anak
pengembala kambing. Lalu Khalifah meminta kepada gembala itu agar
mau menjual seekor kambing kepadanya, berapa saja harganya. Namun
anak itu berkata: “Kambing ini bukan milikku melainkan milik
majikanku”. Lalu Khalifah Umar berkata lagi: “Bukankah majikanmu
tidak ada disini?” Jawab anak gemabala tersebut,” Memang benar
majikanku tidak disini dan ia tidak mengetahuinya, tetapi Allah Maha
Mengetahui” mendengar jawaban anak itu, Umar tertegun karena merasa
kagum atas kualitas keimanan anak itu, yakni Allah SWT Maha Melihat
dan selalu memperhatikan dirinya, sehingga ia tidak berani berbuat
keburukan, walaupun tidak ada orang lain yang melihatnya.
Sadar dan segera bertaubat apabila pada suatu ketika karena kekhilafan ia
berbuat dosa. Ia akan segera memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT
dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan jahat yang dilakukannya, sebagai
mana diterangkan dalam Al Qur’an: lihat Qur’an online di google)

Artinya : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.” (QS An Nisa :135)

Fungsi iman kepada Allah SWT akan menumbuhkan sikap akhlak mulia
pada diri seseorang. Ia akan selalu berkata benar, jujur, tidak sombong dan merasa
dirinya lemah dihadapan Allah SWT serta tidak berani melanggar larangannya
karena ia mempunyai iman yang kokoh. Oleh karena itu, iman memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia, yakni sebagai alat yang paling ampuh untuk
membentengi diri dari segala pengaruh dan bujukan yang menyesatkan. Iman juga
sebagai pendorong seseorang untuk melakukan segala amal shaleh.

(http://7-software.blogspot.co.id/2011/12/manfaat-iman-kepada-allah-
swt.html)
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat islam dan iman kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “IMAN DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI” yang dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Demi kelancaranya mengerjakan tugas ini kami ucapkan banyak-banyak


terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam penulisan
makalah ini teutama kami ucapkan banyak terima kasih kepada google chrome
dan mbah google yang telah membantu kami dalam hal pencarian dan
browsing sehingga dapat terbentuk makalah ini.

Kami penulis menyadari dalam penulisan ataupun pengkajian makalah


ini masih sangat banyak kekurangan ,kelemahan serta kesalahan oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan , demi
untuk perbaikan yang akan mendatang.

A.Pendahuluan

1.Latar Belakang

Dewasa ini banyak sekali orang yang menyatakan dirinya beriman

Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti apa makna dari iman itu, serta
tingkah-laku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan diri-nya beriman

Kami mengambil materi pembahasan “IMAN DAN FUNGSINYA DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI“, selain sebagai tugas mata kuliah Pendidikan
Aqidah adalah untuk meluruskan dan memperbaiki konsep iman yang belum
sempurna.
2.Pokok Masalah
a. Pengertian iman
b. Hubungan iman dan islam
c. Rukun iman
d. Sifat-sifat orang yang beriman
e. Fungsi iman dalam kehidupan
f. Hal-hal yang dapat meningkatkan keimanan

B.Pembahasan

A.Pengertian Iman
 Pengertian iman menurut bahasa adalah mempercayai atau
membenarkan. Iman berasal dari kata aamana-yu’minu yang berarti
tasdiq mempercayai atau membenarkan.
 Dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan dengan hati diucapkan dgn
lisan dan dibuktikan dgn amal perbuatan.”
Sahl bin Abdullah At-Tustari ketika ditanya tentang apakah
sebenarnya iman itu beliau menjawab demikian “Qaulun wa amalun wa
niyyatun wa sunnatun.” Artinya Ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi
dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn Sunnah. Kata beliau selanjutnya
“Sebab iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatan adalaha
kufur apabila hanya ucapan dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niat
adalah nifaq sedang apabila hanya ucapan perbuatan dan ketulusan niat
tanpa dilandasi dgn sunnah adalah bid’ah.
Menurut hasan hanafi para teolog muslim dalam membicarakan
tentang iman ,ada empat istilah kunci yang biasanya dipakai yaitu:

 Marifah bi al-aql atau dengan menggunakan akal


 Amal ,pernuatan baik dan patuh
 Iqrar , pengakuan secara lisan
 Tashdiq ,atau membenarkan dalam hati
1.Iman jika hanya diucapkan oleh mulut saja dan belum dilakukan
dengan perbuatan belumlah dikatakan orang yang beriman ,sesuai
dengan isi kandungan alqur’an Qs al-baqarah ,2:8-9 yang artinya:

“Dan diantara manusia itu ada yang mengatakan dirinya beriman


‘’kami beriman lepada Allah dan pada hari akhirat ‘’sedang yang
sebenarnya mereka bukanlah orang-orang yang beriman, tetapi mereka
menipu diri mereka sendiri dan mereka tidak sadar”

2.Iman dalam arti hanya perbuatannya saja yang beriman, tetapi ucapan dan
hatinyatidak beriman., dapat dilihat dari QS. An- Nisa, 4: 142:.yang
artinya:

“Sesungguhnya orang-orang munafik (beriman palsu) itu


hendak menipu mereka.Apabila mereka berdiri mengerjakan
sembahyang, mereka berdiri dengam malas , mereka ria (mengambil
muka) kepada manusia dan tiada mengingat Allah melainkan sedikit
sekali”

3.Iman dalam arti yang ketiga adalah tashdiqun bi al-qalb wa amalun bi al-jawatih, artinya
keadaan dimana pengakuan dengan lisan itu diiringi dengan pembenaran hati,dan
mengerjakan apa yang diimankannya dengan perbuatan anggota badan. Contohiman
model ini dapat dilihat dalam QS. Al- Hadid, 57:19:

yang artinya:

“Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,


mereka itu adalah orang- orang yang Shiddiqien”.
Berdasarkan informasi ayat-ayat tersebut dapat diketahui
bahwa di dalam al-Qur’an kata iman digunakan untuk tiga arti yaitu
iman yang hanya sebatas padaucapan, iman sebatas pada perbuatan,
dan iman yang mencakup ucapan. Perbuatandan keyakinan dalam
hati.

B.Hubungan iman dan islam

Iman apabila disebutkan bersama-sama dgn Islam maka


menunjukkan kepada hal-hal batiniah; seperti Iman kepada Allah SWT
iman kepada Malaikat iman kepada hari akhir dan seterusnya. Dan
Islam apabila disebutkan bersama-sama dgn Iman maka menunjukkan
kepada hal-hal lahiriah; seperti Syahadat shalat puasa dan seterusnya.
Dasarnya Al-Hujurat 14; Hadits Jibril riwayat Al-Bukhari dan Muslim.

Iman dan islam adalah dua sejoli yang tak dapat dipisahkan
karena islam memerlukan islam dan iman memerlukan islam
,keduanya ibarat dua sisi logam yang tidak dapat dipisahkan

Namun Iman apabila disebutkan tersendiri tanpa dgn Islam


maka mencakup pengertian Islam dan tidak terlepas darinya; krn iman
menurut definisinya adalah Keyakinan ucapan dan perbuatan.
Demikian pula Islam apabila disebutkan tersendiri tanpa dgn Iman
maka mencakup pengertian Iman dan tidak boleh dipisahkan darinya.
Karena Islam pada hakekatnya yaitu Berserah diri lahir dan batin
kepada Allah SWT dgn mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.

C.Rukun Iman

Rukun dapat diartikan dengan syarat sah jadi rukun jika


ditinggalkan salah satunya maka akan merusak atau yang lain akan
percuma karena salah satu syaratnya tidak terpenuhi, begitu juga
dengan rukun iman kita harus mengimani keenam rukun tersebut
yaitu:

 Iman kepad Allah


 Iman kepada rasullullaah
 Iman kepada malaikat Allah
 Iman kepada kitab suci allah
 Iman kepada hari akhir
 Iman kepada qadar baik dan buruk

Secara harfiah kata rukun berarti berdampingan, berdekatan,


bersanding,bertempat tinggal bersama atau kekuatan. Dalam ilmu fiqih rukun sering
diartikan suatu perbuatan yang mengesahkan suatu kegiatan dan perbuatan tersebut
termasuk dari kegiatan tersebut.Allah berfirman dalam QS. Al- Baqarah,2 : 177,yang
artinya yaitu:

“ Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebaktian,
akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari
kemudian,Malaikat-malaikat, Kitab- kitab, Nabi-nabi….”
D.Sifat-sifat orang yang beriman

 Teguh dalam pendirian


 Tegas dalam mengambil sikap
 Mudah menerima nasihat
 Selalu takut pada allah
 Menjalankan perintah allah dan menjauhi laranganya
 Senang mencari dan menambah ilmu
 Sederhana dan selalu menjaga kebersihan
 Mempunyai semangat yang tinggi dalam melakukan amal
 Mempunyai sifat was-was dalam bertindak dan menagambil keputusan
 Lebih tenang dalam mengambil keputusan
 Memiliki sikap sosial dan toleransi yang sangat baik

E.fungsi iman dalam kehidupan sehari-hari

 Iman dengan disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci akan dibukakanya
kehidupan yang baik, makmur dan sejahtera
 Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa
 Iman akan menimbulkan kasih sayang antar sesama
 Lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta
 Iman akan membebaskan manusia dari kekuasaan orang lain
 Orang beriman akan mendapatkan pertolongan dari allah SWT
 Membawa keberkahan dilangit dan di bumi
 Memberikan ketengan dalam jiwa
 Dijanjikan akan mendapatkan syurga
 Dengan iman hidup akan terarah
 Iman membawa manusia pada kedamaian
 Dengan iman hidup kita lebih sederhana
 Dengan iman ketika akan menjadi lebih semangat dalam mencapai sesuatu
 Iman membuat kita menjadi lebih sabar

F. Hal-hal yang dapat meningkatkan keimanan

 Mejalankan perintah allah dan menjauhi laranganya


 Senantiasa meningkatkan ketaqwaan
 Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT sepertimakna dari
nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya.Semakin tinggi
ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya,maka semakin
bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepadaAllah SWT
 Merenungkan ciptaan Allah, keindahannya, keanekaragaman-Nya, dankesempurnaan-
Nya. Maka kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yangmerancang, menciptakan dan
mengatur semua ini ? Jawabannya hanya Allah
 Perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan renungkan maknanya.

 Pelajari ilmu-ilmu mengenai asmaul husna

Kesimpulan
Setelah kita membaca dan membahas mengenai iman dan fungsingnya kita akan
tahu apa itu pengertian iman,ciri-ciri orang yang beriman,fungsi iman dalam kehidupan
sehari-hari dan bagaiman cara meningkatkan keimanan. Memang benar fungsi iman
dalam kehidupan sehari –hari sangatlah berperan penting........

(http://aminkerumutan.blogspot.co.id/2012/11/iman-dan-funsingya-
dalam-kehidupan.html)

Anda mungkin juga menyukai