PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah adalah tuhan yang wajib diimani oleh makhluk-nya.Untuk
menumbuhkan keimanan tentunya kita perlu mengenal Allah.Dalam ayat-ayat Al-
qur’an, Allah tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat materi. Jika
dijelaskan dengan sifat materi berarti Ia berbentuk dan dibatasi oleh tempat.
Padahal, Allah adalah Tuhan yang tidak memerlukan sesuatu.Allah adalah Tuhan
yang memiliki keagungan tidak terbatas.
AL-Qur’an juga tidak memperkenalkan Allah sebagai zat nonmaterial
yang tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan sehingga sulit
untuk dijangkau oleh akal manusia. Jika Allah diperkenalkan dengan cara ini
tentu hati manusia tidak akan tenteram dan yakin karena akalnya tidak dapat
memahami hakikat-Nya.
Al-Qur’an ternyata menempuh cara pertengahan yaitu memperkenalkan
sifat-sifat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah antara lain
dikenal dengan sifat dan asma Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Hidup,
Maha Berkehendak, Maha Menghidupkan, dan Mematikan, serta Yang
bersemayam di atas Arsy. Seluruh penjelasan tersebut akanmengantarkan kita
pada pengenalan yang dapat terjangkau oleh akal. Namun demikian AL-Qur’an
juga tetap menyatakan bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah.
Sifat wajib bagi Allah termasuk diantaranya adalah Wujud, Qidam, Baqa’,
Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat, Iradat, Ilmu,
Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
BAB II
PEMBAHASAN
6. Wahdaniyyah.
Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat, pada sifat
dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung ) atau
bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil pada
Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat Allah
Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan menafikan
Kam Munfasil pada zat (menafikan bilangan yang bercerai pada zat Allah Ta’ala)
seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.
Makna Esa Allah SWT pada sifat Yaitu menafikan Kam muttasil pada
Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) Yaitu tidak sekali-kali
bagi Allah Ta’ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat dan menafikan Kam
Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –bilangan yang bercerai pada sifat )
Yaitu tidak ada sifat yang lain menyamai sebagaimana sifat Allah SWT. yang
Maha Sempurna.
Makna Esa Allah SWT pada perbuatan Yaitu menafikan Kam Muttasil
pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai–cerai pada perbuatan ) Yaitu
tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti perbuatan Allah bahkan segala
apa yang berlaku di dalam alam semuanya perbuatan Allah SWT sama ada
perbuatan itu baik rupanya dan hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat
rupanya tiada pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan
dirinya atau perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah SWT dan tidak
sekali-kali hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada usaha dan
ikhtiar yang tiada memberi bekas. Maka wajiblah bagi Allah Ta’ala bersifat
Wahdaniyyah dan ternafi bagi Kam yang lima itu Yaitu :
1) Kam Muttasil pada zat.
2) Kam Munfasil pada zat.
3) Kam Muttasil pada sifat.
4) Kam Munfasil pada sifat.
5) Kam Munfasil pada perbuatan.
Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang lain menyamai
dengan zat , sifat dan perbuatan Allah SWT . Dan tertolak segala kepercayaan-
kepercayaan yang membawa kepada menyekutukan Allah Ta’ala dan perkara-
perkara yang menjejaskan serta merusakkan iman.
Dalil Naqli
Seandainya di langit dan bumi ada tuhan-tuhan selain Allah , niscaya langit dan
bumi akan rusak . ( QS. Al Anbiya [21] : 22)
15.Kaunuhu Muridan :
Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap
sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud
dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain dar ipada sifat Iradat.
Dalil Naqli Sifat Muridan
Yaitu keadaan Allah Ta’ala yang menghendaki dan menentukan tiap-tiap
sesuatu , ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia .
DALIL : “Sesungguhnya Tuhanmu Maha melaksanakan apa yang dia
kehendaki “ (QS.Hud : 107)
16.Kaunuhu ‘Aliman :
Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud
dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.
Dalil Naqli Sifat ‘Alimun
Yaitu keadaan Allah Ta’ala yang mengatui akan tiap-tiap sesuatu, mengetahui
segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi , Allah pun dapat
mengetahui isi hati dan manusia .
DALIL : “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” (QS. An Nisa’ : 176 )
17.Kaunuhu Hayyun :
Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud
dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.
Dalil Naqli Sifat Hayyun
Yaitu keadaan Allah Ta’ala yang Hidup , Allah adalah Dzat yang hidup , Allah
tidak akan pernah mati , tidak pernah tidur ataupun lengah .
DALIL : “Dan bettakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak
mati“(QS. Al Furqon : 58)
Disusun oleh :
1. Rasma
2. Mawar
3. Deviana
4. Syahril
5. Ahmad
6. M. Gelar
7. Yulia
8. Silvi
X IPA 1