Suatu hal yg penting diketahui oleh seorang pendidik atau calon pendidik adalah
sikap dan karakter anak didik. Anak didik di sekolah yang dihadapi seorang guru sudah
membawa karakter yang telah terbentuk dari lingkungan rumah tangga atau lingkungan
masyarakat yang berbeda. Ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang patuh dan ada juga
yang tidak patuh, ada yag sukanya melanggar tata tertib sekolah dan ada pula yang patuh, dan
seterusnya. Mengetahui latar belakang dan karakter anak didik menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan alat pembelajaran, pendekatan, dan metodenya yang akan dilakukan oleh
seorang guru sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan mudah. Sikap dan karakter
anak didik dapat diubah dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan dan tujuan pendidikan.
Di sinilah peran guru, orang tua dan masyarakat yang amat penting dalam membentuk
lingkungan anak didik yangbaik dan saling mendukung.
ٍ َ = ثَاَل ثَةُ نَفTiga orang laki-laki, kata nafar berjumlah antara 3-10 orang.
a. ر
2. Terjemahan
Dari Abu Waqid al-Laytsiy (al-Harits bin ‘Awf) r.a bahwasannya
Rasulullah SAW pada suatu ketika ketika duduk bersama para sahabat di dalam
masjid. Tiba-tiba datang 3 orang, dua diantaranya menuju Rasulullah SAW dan
yang seorang lagi pergi begitu saja. Kedua orang tersebut berhenti di hadapan
Rasulullah SAW, salah satu dari mereka melihat tempat kosong dan majelis
halakah (majelis berbentuk melingkar dari depan), yang lain duduk di belakang
mereka dan yang ketiga berpaling pergi meninggalkan majelis tersebut. Setelah
selesai majelis Rasulullah bersabda: “Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga
orang tersebut? Adapun salah satu diantara mereka berlindung (mendekat) kepada
Allah, maka Allah pun memberika tempat kepadanya. Adapun yang kedua
merasa malu, maka Allah pun menghargai malunya dan yang lain berpaling,
maka Allahpun berpaling daripadanya.” (H.R Muttafaq Alayh).
3. Penjelasan (Syarah Hadis)
Pda hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mempunyai
halakah atau majelis di Masjid Nabawi untuk menyampaikan ilmu. Majelis beliau
berbentuk halakah, yakni majelis yang berbentuk melingkar seperti lingkaran yang
kosong tengahnya. Perkembangan bentuk majelis halakah ini ternyata sangat
relevan pada era modern sekarang. Bentuk majelis yang berhalakah disukai
banyak orang karena sesuai dengan fitrah manusia yang mencintai berhadapan-
hadapandalam berkomunikasi. Lihatlah bentuk kelas yag menerapkan active
learning, ruang sidang, ruang diskusi, ruang mudzakarah, stadion olahraga, dll
semuanya perkembangan berbentuk melingkar.
Pada suatu ketika Beliau duduk bersama para sahabat di majelis itu.
Kemudian datanglah tiga orang menghadap di majelis Beliau setelah berjalan-
jalan di sekitarnya. Setelah melihat ada majelis sebagian mereka ingin ikut
bergabung dan sebagian lain berpaling. Sebagaimana yang diberitakan Nabi:
َ َفَأ َ َّما أَ َح ُدهُ َما فَ َرأَى فُرْ َجةً فِي ْال َح ْلقَ ِة فَ َجل
س فِ ْيهَا
“Salah satu dari mereka melihat tempat kosong di majelis halakah (majelis
berbentuk melingkar dari depan).”
Salah satu diantara tiga orang tersebut mengambil tempat terdepan yang
masih kosong. Keduanya, mengambil tempat dibelakangnya dan yang ketiga
kembali pulang tidak jadi bergabung. Setelah selesai majelis Rasulullah SAW
menjelaskan tiga macam orang tersebut dengan didahului pertanyaan yang
mengandung penasaran (li al-tasywiq).
a. Duduk di Majelis Terdepan
Penjelasan beliau:
ِ = ْال َغ ْيHujan.
b. ث
d. ٌ = نَقِيَّةSubur.
ْ = فَأ َ ْنبَتMenumbuhkan.
e. َت
j. َ = فَقُهPaham.