SKRIPSI
Oleh:
SALATIGA
2017
iii
iv
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt., atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
1. Orang tua tercinta, Ayahanda Kadar dan Ibunda Rahayu Sriwati S.Pd.I.
2. Kakak tersayang, Muhammad Syamsul Huda, atas motivasi yang tak ada
hentinya.
6. Sahabat dan teman dekat, Mbak Shol, Nastiti, Beluk, Askin, Ela,
Tamara, Anisa AU, Mbak Shin, Ipeh, Tiyus, Vivi, Fiska, Pak Munif,
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. atas
Islam Negeri Salatiga. Skripsi ini disadari oleh Penulis masih jauh dari harapan
dan masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis dalam penulisan
viii
4. Seluruh anggota Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya
dan seluruh staf Program studi yang telah membantu Penulis dalam
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritk dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
ix
ABSTRAK
Rahmawati, Aida Dwi. 2017. Konsep Pendidik dan Peserta Didik Menurut
Pemikiran Abuddin Nata dan Relevansinya terhadap Praktek Pendidikan
Islam. Skripsi. Salatiga: Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Dosen Pembimbing: Mufiq, M.Phil.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i i
HALAMAN BERLOGO ........................................................................... ii ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iv
DEKLARASI .............................................................................................. v
MOTTO ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................ 5
E. Metode Penelitian................................................................. 5
H. Sistematika Penelitian........................................................... 12
D. Karya-karya .......................................................................... 17
xi
E. Corak Pemikiran .................................................................. 20
B. Konsep Pendidik................................................................. 23
B AB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 72
B. Saran..................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
saja, tetapi juga harus diarahkan pada upaya melahirkan manusia yang
kreatif, inovatif, mandiri dan produktif, mengingat dunia yang akan datang
adalah amanah Allah Swt. yang harus disampaikan, maka syarat bagi
datangnya hanya dari Allah Swt, maka seorang peserta didik harus
ilmu tersebut, peserta didik juga harus belajar kepada orang yang telah
diberi ilmu, yaitu pendidik. Selain itu, peserta didik harus mengetahui
(1987: 10) pendidikan agama Islam adalah usaha yang khusus ditekankan
fitrahnya dapat optimal, berakhlak mulia dan sesuai dengan ajaran Islam.
agama.
Pemikiran Abuddin Nata memenuhi syarat dan layak untuk dikaji
Perspektif Islam tantang Pola Hubungan Guru dan Murid, dan lain
sebagainya.
karena telah memenuhi tiga indikator, yaitu integritas tokoh, hasil karya-
B. Rumusan Masalah
Islam?
peserta didik?
C. Tujuan Penelitian
Islam.
peserta didik.
D. Manfaat Penelitian
Abuddin Nata.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang relevan dengan tema yang diteliti. Tujuan utama dalam penelitian
2. Sumber Data
a) Data Primer
1978: 125).
2003.
Jakarta, 2001.
b) Data Sekunder
Data yang diambil oleh penulis melalui beberapa karya penulis lain
Abadi. 2010.
dengan yang akan diteliti, dari situ peneliti dapat bahan atau informasi
4. Analisis Data
kesimpulan dari hasil kajian konsep atau teori yang mendukung dalam
penelitian ini.
F. Penegasan Istilah
1. Pendidik
yang sesuai dengan ajaran Islam, dan bukan hanya sekedar memberikan
mandiri, dan produktif, mengingat dunia yang akan datang adalah dunia
yang harus dimiliki oleh para pendidik adalah dapat menguasai ilmunya
2. Peserta Didik
Istilah lain tentang peserta didik dalam pendidikan Islam adalah Al-
Menurut Abuddin Nata, peserta didik adalah amanah Allah SWT yang
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
3. Pendidikan Islam
G. Kajian Pustaka
dan non fisik. Intinya, konsep pendidikan Abuddin Nata berpusat pada
tahun 2015 yang ditulis oleh Ema Siti Rohyani menjelaskan tentang sisi
bagian itulah yang akan ditelaah kembali tentang teori dan gagasan yang
H. Sistematika Penelitian
yang membutuhkan.
A. Riwayat Hidup
Nata (Alm.) seorang guru ngaji dan petani kecil. Ibunya, Siti Aisyah
memiliki satu putera, Elta Diyarsyah, sarjana Teknik Fisika ITB dan kini
B. Riwayat Pendidikan
Abang, Jakarta Barat pada tahun 1961 hingga tahun 1965. Kemudian pada
selesai pada tahun 1974. Gelar Sarjana Muda (BA) ia peroleh pada tahun
1978, dan Sarjana Lengkap (Drs.) dalam bidang Ilmu Agama Islam dari
Sina. Pada tahun 1999 sampai dengan awal tahun 2000 berkesempatan
C. Riwayat Pekerjaan
Selatan. Kemudian sebagai Instruktur pada Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-
Qur‟an DKI Jakarta. Serta sebagai Peneliti Lepas pada Lembaga Studi
Pembangunan (LSP) Jakarta. Selain itu, sebagai Dosen Tidak Tetap pada
jabat antara lain, mulai tahun 1987 sebagai Sekretaris Balai Praktikum, dan
pengisi acara dalam mimbar agama dan dialog tentang pendidikan Islam
Majalah Panji Masyarakat, dan berbagai jurnal lainnya. (Nata, 2011: 374).
D. Karya-karya
Islam (2003), dan sejumlah entri untuk ensiklopedi Islam (1989), Entry
Islam (2010).
Dalam bukunya terdapat tiga tema utama, yakni hakikat dan posisi Islam
agama Islam serta berbagai macam contoh aplikasinya dan juga dibahas
pendekatan kuantitatif.
dibedakan dari dua pengertian, yaitu pengertian yang bersifat filosofis dan
Dalam buku ini diketahui bahwa beliau selalu mengkaitkan antara apa
yang ia ingin kaji dengan dasar utama pendidikan Islam yaitu Al Qur‟an.
terdapat berbagai macam strategi yang tersedia. Seringkali hal ini sering
E. Corak Pemikiran
judul karya atau tulisan-tulisan beliau tentang agama Islam dan ilmu
6).
BAB III
Akan dijelaskan pada bab ini, tentang: konsep pendidikan Islam, konsep
pendidik, dan konsep peserta didik. Selanjutnya akan dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
Pendidikan:
kerja rabba (mendidik) ini sudah digunakan pada zaman nabi Muhammad
hayat (long life education). Pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas
dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan lain sebagainya
yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian
yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam (2014: 340). Nilai-nilai
insan kamil yang tujuan hidupnya tak lain adalah untuk mengabdikan diri
manusia.
Menurut Abuddin Nata, visi dan orientasi pendidikan Islam yang
zaman dan harus mengalami perubahan (2009: 17). Oleh sebab itu,
dan ketakwaan saja, tetapi juga harus diarahkan pada upaya melahirkan
yang akan datang adalah dunia yang kompetitif (2001: 97). Ditambah lagi
membina hati dan rohani sehingga manusia tersebut dapat menjadi hamba
Allah Swt. yang baik dan berbahagia di dunia dan akhirat (Nata, 2001:
21).
B. Konsep Pendidik
Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab 1, Pasal 1,
mendidik dikenal dengan dua predikat, yakni pendidik dan guru. Pendidik
dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsur lain seperti media teknologi,
membiasakan, dan lain sebagainya. Batasan ini memberi arti bahwa tugas
profesional yang pantas menjadi figur atau teladan bagi peserta didik
(2009: 23).
(1997: 61), kata ustaz yang jamaknya asatiz yang berarti teacher (guru),
(pelatih) dan lecturer (dosen). Selanjutnya kata mu‟allim yang juga berarti
berkualitas baik maka pendidikan akan baik pula, kalau tindakan para
pendidik dari hari ke hari bertambah baik, maka akan menjadi baik pula
keadaan dunia pendidikan kita. Dan sebaliknya jika tindakan pendidik dari
hari ke hari makin memburuk, maka akan parahlah dunia pendidikan kita.
Jadi, agar dalam upaya mendidik itu berhasil, maka harus mampu
para peserta didik (2003: 146). Pendidik yang baik adalah pendidik yang
Tuhan.
maju dengan pesat juga harus diantisipasi oleh pendidik (2003: 147).
hanya dapat mengajar dengan baik, namun juga pendidik yang dapat
dengan baik, seorang pendidik juga harus memiliki akhlak mulia di dalam
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sebagai berikut:
yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
oleh Abuddin Nata, bahwa selain sebagai seseorang yang memiliki latar
315).
dan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Atas dasar itu, upaya peningkatan
dalam Islam dengan visinya yang demikian itu, akan memiliki implikasi
peserta didik, mencerahkan akal, jiwa dan hati nuraninya, serta senantiasa
dari beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh pendidik. Hal ini
Kegiatan belajar mengajar yang kini bukan lagi berpusat pada pendidik.
sebagai berikut:
dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik. Maka,
85).
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sertifikasi Guru dan Dosen. Dari ketentuan
tuntutan yang datang dari peserta didik maka pendidik harus meningkatkan
pendidik yang adil adalah seseorang yang memberikan hak kepada yang
224).
dimilikinya kepada peserta didiknya secara efektif dan efisien. Skill seperti
ini harus terus diasah oleh pendidik. Dan ketiga, seorang pendidik yang
menjadi panutan, contoh, dan teladan yang ada dalam pendidik akan
agar berbagai potensi tersebut dapat tumbuh secara alami. Dan keempat,
menjadi dasar utama bagi peserta didik dalam proses pendidikan kelak.
hal tersebut berlaku sama, apabila secara sosial peserta didik dapat
salah satu sifat Allah Swt. yang berarti Maha Menghendaki (Nata, 2001:
50). Dapat dipahami dari definisi tersebut bahwa seorang peserta didik
untuk bekal hidupnya agar bahagia di dunia dan akhirat dengan jalan
seorang peserta didik adalah orang yang tengah mencari ilmu pengetahuan,
aktif, mandiri, kreatif dan sedikit bergantung kepada pendidik. Sebagai Al-
Thalib, peserta didik dalam beberapa hal dapat meringkas, mengkritik dan
menurut Abuddin Nata yang terdiri dalam lima konsep. Penulis mencoba
peserta didik. Potensi atau fitrah yang dimiliki manusia, pada hakikatnya
tersebut sejalan dengan apa yang coba diterangkan dalam konsep pertama
yang akan merangsang akal pikiran harus dipergunakan (Nata, 2001: 148).
Segala macam potensi yang dimiliki tersebut harus dibina, diarahkan dan
didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan
Sebagai berikut:
batas dan tanpa sekat. Oleh karena itu, pendidik seharusnya terlebih dulu
melainkan yang berada di lingkungan global yang lebih luas (2009: 112).
Pengaruh luar yang dihadapi oleh peserta didik, ada yang baik
kurang baik. Hal tersebut akan dijelaskan lebih jauh pada konsep
menambah jam pelajaran agama yang diberikan di luar jam pelajaran yang
peserta didik yang berada dalam lingkungan keluarga yang kurang kental
diberikan oleh kedua orang tua. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa
saja namun karena adanya sentuhan langsung dari orang tua di rumah.
Qur‟an dan Sunnah yang disertai dengan penghayatan akan makna dan
orang yang lebih tua adalah satu contoh yang akan berpengaruh efektif
serta orang tua, sekali lagi peran orang tua sangat dibutuhkan (Nata, 2001:
31). Dapat diketahui bahwa, selain pendidik andil besar juga datang dari
Kerja sama yang baik antara pihak sekolah (pendidik) dengan orang
tua serta masyarakat dalam mengawasi dan membina peserta didik adalah
peserta didik yang baik pula. Masyarakat mempunyai andil dalam upaya
sosial juga akan semakin baik, aman, tertib, dan tenteram, yang juga
akhlak (peserta didik) memang perlu dibina, dan pembinaan ini ternyata
memiliki sikap yang ideal, Abuddin Nata mengatakan bahwa peserta didik
tentang wawasan peserta didik akan sikapnya dalam menuntut ilmu adalah
baiknya dapat disikapi dengan bijak oleh peserta didik. Dalam bukunya
dibutuhkan sikap ideal yang harus dipenuhi peserta didik untuk mencapai
yang bersih agar ia mendapatkan ilmu dengan mudah dari Allah Swt.,
selain itu ia juga harus memiliki sikap akhlak yang tinggi terutama
terhadap gurunya, giat belajar, serta sabar dalam menuntut ilmu (2001:
104).
ideal akhlak yang harus dimiliki oleh peserta didik, yaitu niat seorang
Allah Swt., lalu seorang peserta didik harus memiliki sikap zuhud dan
memuliakan ilmu akhirat (2001: 108). Atas dasar pandangan ini, Abuddin
Apabila hal tersebut telah terpenuhi, maka peserta didik dapat dikatakan
konsep pendidikan Islam, maka dalam bab ini akan dikaji relevansi konsep
menjadi hamba Allah yang saleh, teguh imannya, taat beribadah, dan
berakhlak terpuji (1983: 27). Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan
pendidikan.
lain juga dapat digunakan yang penting rasional, sistematis, dan logis
dasar mengenai etika sosial, pandangan hidup, dan etis dunia yang
era globalisasi saat ini memiliki tantangan yang cukup berat, peserta
saja. Menurut Abuddin Nata peran dan fungsi pendidik saat ini selain
2000: 307).
1. Tugas Pendidik
utama, dan mental yang baik, karena semua itu butuh bimbingan,
transfer of values.
academic standing.
2. Pendidik Profesional
Karena itu, wajar jika saat ini, kebijakan Pemerintah tentang PPG
3. Kompetensi Pendidik
date lagi. Untuk itu kepada pendidik yang masih berusia muda,
layanan pendidikan.
pendidikan.
6. Kepribadian Pendidik
sopan santun, dan tata krama yang baik dari peserta didik ke pendidik
belajar mengajar.
mempengaruhi peserta didik, serta sikap ideal yang harus dimiliki oleh
peserta didik.
1. Potensi
dari dalam dan faktor dari luar. Peserta didik tak ubahnya seperti
adalah jika bibitnya unggul, tanah, air dan pupuknya juga cukup,
dalam hal ini tak ubahnya seperti tanah yang subur, air dan pupuk
atau mencela peserta didik yang lamban. Sabar dan tabah dalam
terdapat orang tua atau seorang ibu sebagai pendidik pertama bagi
Nata yang melihat bahwa untuk membiasakan tata tertib dan etika
bahwa sekolah yang dalam hal menegakkan tata tertib dan etika
sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini,
dan keagamaan.
didik dengan orang tua, pendidik dan masyarakat. Oleh karena itu
perlu dibiasakan akhlak, sopan santun dan tata krama yang baik
didik; dari peserta didik kepada orang tua; dan dari orang tua
yang baik akan membuat peserta didik pun menjadi baik. Dalam
kejadian atau peristiwa yang baru, asing, yang baik dan buruk,
yang patut ditiru dan tidak pantas ditiru, yang terpuji dan tercela.
masyarakat.
umumnya.
Bersamaan dengan itu, faktor bimbingan, teladan,
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian
budaya, kebiasaan, perilaku, jati diri, moral dan sikap mental. Sementara
sebagai berikut:
peserta didik. Sehingga potensi dan bakat yang dimiliki peserta didik
optimal.
pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah, Syaiful, 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
RIWAYAT HIDUP