Anda di halaman 1dari 14

Spektofotometer serapan atom

01 02 03

EVY TRIANI LUCY FIRDHYANTI BAGUS PRAMONO


T201810020 T201910022 T201810025

04 05

QUSSIYATUR FRISKA
ROHMANIA FEBRIYANA
T201810034 T201710099
I. PENGERTIAN DAN LATAR
BELAKANG Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan
atau yang diserap oleh spesi atom atau molekul analit.Salah
satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom
(SSA), Merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan
bebas.Sejarah SSA berkaitan erat dengan observasi sinar
matahari.Pada tahun 1802 Wollaston menemukan garis hitam
pada spektrum cahaya matahari yang kemudian diselidiki lebih
lanjut oleh Fraunhofer pada tahun 1820.

Brewster mengemukakan pandangan bahwa garis Fraunhofer ini


diakibatkan oleh proses absorpsi pada atmoser matahari.
Prinsip absorpsi ini kemudian mendasari Kirchhoff dan Bunsen
untuk melakukan penelitian yang sistematis mengenai spektrum
dari logam alkali dan alkali tanah. Kemudian Planck
mengemukakan hukum kuantum dari absorpsi dan emisi
suatu cahaya
II. Prinsip Dasar
Spektrofotometri Serapan
Atom
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh
atom.Atom-atom menyerap cahaya tersebut
pada panjang gelombang tertentu, tergantung
pada sifat unsurnya.Metode serapan atom hanya
tergantung
pada perbandingan dan tidak bergantung pada
temperatur.Setiap alat AAS terdiri atas tiga
komponen yaitu unit teratomisasi, sumber
radiasi, sistem pengukur fotometerik.
III. Hukum Dasar
Spektrofotometri
Serapan Atom
Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa
besarnya serapan (A) proporsional
dengan besarnya konsentrasi (c) dari zat uji.
Secara matematis Hukum Lambert-Beer
dinyatakan dengan persamaan
A = εbc
Dimana:
ε = epsilon atau Absorptivitas Molar (M-1cm-1)
b = lebar celah (cm)
c = konsentrasi (M)
IV. Jenis-Jenis SSA

Atomisasi dengan nyala


Suatu senyawa logam yang dipanaskan akan membentuk atom logam
pada suhu ± 1700 ºC atau lebih.

Atomisasi tanpa nyala


Atomisasi tanpa nyala dilakukan dengan mengalirkan energi listrik pada
batang karbon (CRA – CarbonRod Atomizer) atau tabung karbon (GTA – Graphite
Tube Atomizer) yang mempunyai 2 elektroda.

Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidrida Atomisasi dengan


pembentukan senyawa hidrida dilakukan untuk unsur
As, Se, Sb yang mudah terurai apabila dipanaskan pada suhu lebih dari 800 ºC
sehingga atomisasi dilakukan dengan membentuk senyawa hibrida berbentuk
gas atau yang lebih terurai menjadi atom-atomnya melalui reaksi reduksi oleh nCl2
atau NaBH4, contohnya merkuri (Hg).
V. BAGIAN – BAGIAN
SPEKTOFOTOMETRI SERAPAN ATOM
A) Sumber radiasi resonansi
Sumber radiasi resonansi yang digunakan adalah
DAN FUNGSINYA lampu katoda berongga (Hollow Cathode Lamp) atau
Electrodeless Discharge Tube (EDT).Elektroda lampu katoda
berongga biasanya terdiri dari wolfram dan katoda berongga
dilapisi dengan unsur murni atau campuran dari unsur
murni yang dikehendaki.
Pemancaran radiasi resonansi terjadi bila kedua elektroda
diberi tegangan, arus listrik yang terjadi menimbulkan
ionisasi gas-gas pengisi.Ion-ion gas yang bermuatan positif
ini menembaki atom-atom yang terdapat pada katoda yang
menyebabkan tereksitasinya atom-atom tersebut. Atom-atom
yang tereksitasi ini bersifat tidak stabil dan akan kembali ke
tingkat dasar dengan melepaskan energy eksitasinya dalam
bentuk radiasi. Radiasi ini yang dilewatkan melalui atom
yang berada dalam nyala.
Atomizer Atomizer terdiri atas Nebulizer (sistem pengabut), spray
chamber dan burner (sistem pembakar)
1. Nebulizer berfungsi untuk mengubah larutan
menjadi aerosol (butir-butir kabut dengan ukuran
partikel 15 – 20 µm) dengan cara menarik larutan
melalui kapiler (akibat efek dari aliran udara)
dengan pengisapan gas bahan bakar dan oksidan,
disemprotkan ke ruang pengabut. Partikelpartikel
kabut yang halus kemudian bersama-sama aliran
campuran gas bahan bakar, masuk ke dalam nyala,
sedangkan titik kabut yang besar dialirkan melalui
saluran pembuangan.
2. Spray chamber berfungsi untuk membuat campuran
yang homogen antara gas oksidan, bahan bakar dan
aerosol yang mengandung contoh sebelum memasuki
burner.
C) Monokromator

Monokromator berfungsi
untuk memisahkan radiasi D) Detektor
resonansi yang telah E) Rekorder
mengalami absorpsi tersebut ● Detektor berfungsi
mengukur radiasi yang Sinyal listrik yang
dari radiasi-radiasi
lainnya.Radiasi lainnya ditransmisikan oleh keluar dari detektor
berasal dari lampu katoda sampel dan mengukur diterima oleh piranti
berongga, gas pengisi lampu yang dapat
intensitas radiasi
katoda berongga atau logam menggambarkan secara
tersebut dalam bentuk
pengotor dalam lampu katoda
energi listrik. otomatis kurva
berongga. Monokromator
absorpsi.
terdiri atas sistem optik yaitu
celah, cermin dan kisi.
f) Lampu katoda
Lampu katoda merupakan sumber
cahaya pada AAS.Lampu katoda
memiliki masa pakai atau umur
pemakaian selama 1000 jam.

Lampu katoda terbagi menjadi dua macam, yaitu :


Lampu Katoda Monologam : Digunakan untuk mengukur 1 unsur
Lampu Katoda Multilogam : Digunakan untuk pengukuran beberapa logam sekaligus,
hanya saja harganya lebih mahal
Lampu katoda berfungsi sebagai sumber cahaya untuk memberikan energi sehingga unsur
logam yang akan diuji, akan mudah tereksitasi. Selotip ditambahkan, agar tidak ada ruang
kosong untuk keluar masuknya gas dari luar dan keluarnya gas dari dalam, karena bila
ada gas yang keluar dari dalam dapat menyebabkan keracunan pada lingkungan sekitar.
G) Tabung Gas H) DUCTING
Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan bagian cerobong asap untuk
merupakan tabung gas yang berisi gas menyedot asap atau sisa pembakaran pada
asetilen. Regulator pada tabung gas asetilen AAS, yang langsung dihubungkan pada
berfungsi untuk pengaturan banyaknya gas cerobong asap bagian luar pada atap
yang akan dikeluarkan, dan gas yang berada bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh
di dalam tabung. Spedometer pada bagian AAS, tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar.
kanan regulator merupakan pengatur Ducting berfungsi untuk menghisap hasil
tekanan yang berada di dalam tabung. pembakaran yang terjadi pada AAS, dan
mengeluarkannya melalui cerobong asap
yang terhubung dengan ducting
VI. KELEBIHAN METODE
AAS Spesifik

1.
Dapat diaplikasikan Batas (limit)
kepada banyak jenis
unsur dalam banyak 5. deteksi rendah
2.
jenis contoh.
Why?
Pengukuran dapat langsung 4. 3.
dilakukan terhadap larutan
Dari satu larutan yang
contoh (preparasi contoh sama, beberapa unsur
sebelum pengukuran lebih berlainan dapat diukur
sederhana, kecuali bila ada
zat pengganggu)
KELEMAHAN METODE AAS
• Kurang sempurnanya preparasi sampel, seperti:
- Proses destruksi yang kurang sempurna
- Tingkat keasaman sampel dan blanko tidak sama
• Kesalahan matriks, hal ini disebabkan adanya perbedaan matriks
sampel
dan matriks standar
• Aliran sampel pada burner tidak sama kecepatannya atau ada
penyumbatan pada jalannya aliran sampel.
• Gangguan kimia berupa:
- Disosiasi tidak sempurna
- Ionisasi
- Terbentuknya senyawa refraktori
VII. GANGGUAN – GANGGUAN
METODE AAS
Gangguan kimia Gangguan kimia terjadi apabila unsur yang dianalisis
mengalami reaksi kimia dengan anion atau ketion tertentu dengan senyawa
yang refraktori, sehingga tidak semua analit dapat teratomisasi.

Gangguan Matrik Gangguan ini terjadi bila sampel mengandung banyak garam
ayau asam, atau bila pelarut yang digunakan tidak menggunakan pelarut zat
standar, atau bila suhu nyala untuk larutan sampel dan standar berbeda.

Gangguan Ionisasi Gangguan ionisasi terjadi bila suhu nyala api cukup tinggi
sehingga mampu melepaskan elektron dari atom netral dan membentuk ion positif.

Absorpsi Latar Belakang (Back Ground) Absorpsi


Latar Belakang (Back Ground) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
adanya berbagai pengaruh, yaitu dari absorpsi oleh nyala api, absorpsi molekular, dan
penghamburan cahaya.
Alhamdulillah, presentasi telah usai…

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai