Oleh
Abdul Rohim
NIM: 106011000047
Oleh
Abdul Rohim
NIM: 106011000047
i
KATA PENGANTAR
ii
7. Teman-teman mahasiswa PAI, khususnya kelas B angkatan 2006 atas
pengalaman dan pembelajaran berharga yang penulis dapatkan saat
berinteraksi dengan mereka. Terima kasih secara khusus penulis
sampaikan kepada Arif Mahmudi, S.Pd.I., Ahmad Syahroni, S.Pd.I., Abdul
Azis, S.Pd.I., Ach. Hidayatul Wahyudi, S.Pd.I., Dede Supriadi, S.Pd.I. dan
Junaedi, S.Pd.I, yang telah mengawal, mengingatkan dan menyemangati
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.
8. Teman-teman PPKT SMP SMP Dwi Putra Ciputat, Angkatan 2010.
Terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Masning Diniyah,
S.Pd.I., yang telah membantu, mengawal dan mengingatkan penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi.
9. Adinda Nur Syuqiah Kholillah S.Pd.I yang dengan sabar telah membantu,
menyertai, mendukung dan menyemangati penulis.
10. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan terima kasih.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat balasan pahala dari
Allah Swt. Âmîn yâ Rabb al-’âlamîn.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................3
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................4
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................28
B. Metode Penelitian...............................................................28
C. Variabel Penelitian..............................................................28
D. Populasi dan Sampel...........................................................29
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................29
F. Instrumen Penelitian...........................................................30
G. Teknik Analisis Data..........................................................31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................65
B. Saran...................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 4.21 Saya membaca buku-buku PAI untuk menjamin nilai raport 55
tinggi
Tabel 4.22 Saya senang bila guru agama memberi pekerjaan rumah 56
Tabel 4.23 Bila guru PAI memberikan ulangan mendadak maka saya 56
siap
Tabel 4.24 Ketika guru PAI menyampaikan materi, saya mencatat hal 57
hal yang penting walaupun guru PAI tidak memerintahkan.
Tabel 4.25 Saya mengetahui manfaat belajar PAI 57
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), h. 130-132
1
2
pelajaran, jika bahan pelajaran dan cara guru menyampaikan pelajar tidak sesuai
dengan minat siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar dengan
baik, karena tidak ada daya tarik baginya. Begitu pun sebaliknya, jika bahan
pelajaran dan metode guru dapat menjadi daya tarik bagi siswa, maka hal itu akan
mudah dipahami dan disimpan dalam memori kognitif siswa.
Minat adalah faktor internal pada setiap individu yang dapat menunjang belajar
siswa. Alisuf Sabri mengatakan bahwa, “Minat yang menunjang belajar ialah
minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya.”2
Menurut M. Dalyono dalam buku Psikologi Pendidikan disebutkan bahwa,
tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan
belajar. Belajar yang tidak disertai minat mungkin tidak sesuai dengan bakat,
tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan dan tidak sesuai
dengan tipe-tipe khusus anak yang menimbulkan problema pada dirinya. Karena
itu di dalam pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya
timbul kesulitan.3
Dengan demikian, minat sangat besar perannya dalam pembelajaran di sekolah,
sebab minat akan berperan sebagai motivating force yakni sebagai kekuatan yang
akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang)
kepada mata pelajaran, proses pembelajaran dan guru yang mengajarkannya, akan
tampak terdorong terus untuk tekun belajar. Berbeda dengan siswa yang sikapnya
hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau belajar
tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya.4
Adanya minat belajar yang dimiliki siswa terhadap proses pembelajaran PAI,
maka akan terlihat gejala-gejala positif yang diwujudkan pada sikap dan perilaku
siswa tehadap proses pembelajaran PAI. Sehingga pada akhirnya prestasi belajar
PAI menjadi lebih baik.
Proses pembelajaran yang kurang kondusif dan rendahnya minat belajar siswa
dalam proses pembelajaran akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran PAI. Rendahnya minat belajar terlihat jelas di SMP Dwi Putra.
2
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
3
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 235.
4
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., h. 85.
3
Meskipun sekolah ini tidak benuasa islami tetapi dalam kurikulumnya terdapat
mata pelajaran PAI. Kurangnya minat belajar siswa disebabkan kurang efektifnya
guru dalam penyampaian materi dan metode yang digunakan tidak berfariasi.
Sehingga prestasi belajar siswa rendah dan tidak tercapainya tiga ranah
pendidikan (Kognitif, Afektif dan Psikomotor) dan tujuan pendidikan yang
diharapkan, sebagaimana yang tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan
nasional, Bab II Pasal 3 UU SPN Nomor 20 Tahun 2003; yang berbunyi
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.5
Prestasi belajar PAI yang tidak efektif di sekolah SMP Dwi Putra memberikan
dampak antara lain: minimnya pengetahuan agama Islam di kalangan siswa,
banyak siswa yang melanggar peraturan sekolah, tidak adanya rasa hormat siswa
terhadap guru dan krisis moral pada diri siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut
bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI di SMP
Dwi Putra dalam judul: “PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PAI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi masalah yang penulis rumuskan antara lain:
a. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran PAI
b. Kurangnya rasa hormat siswa terhadap guru PAI secara personal
c. Krisis moral pada diri siswa
d. Proses pembelajaran PAI yang tidak efektif
e. Keadaan kelas yang tidak kondusif
f. Sarana dan prasarana yang kurang memadai
Direktorat jendral pendidikan islam, departeman agama RI, Undang undang dan peraturan
5
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain:
5
A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong
individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai. Ditinjau dari segi bahasa, minat adalah
“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.”1
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diterangkan bahwa minat merupakan
kecenderungan yang terdapat dalam hati yang diharapkan tinggi terhadap
sesuatu sehingga menimbulkan gairah atau keinginan terhadap sesuatu itu.
Sesuatu yang dilakukan penuh minat akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli
psikologi adalah sebagai berikut:
Alisuf Sabri menjelaskan bahwa:
“Minat (interest) adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan
perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu
terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada
sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.2”
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 957
2
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
6
7
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu
kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan individu terutama
perasaan senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau
sesuai dengan kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu yang
dianggap berharga tersebut dapat berupa aktivitas, orang, pengalaman, atau
3
Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), h.136
4
H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Askara, 2008), h 121.
5
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi: Suatu Pengantar, (Jakarta:
Prenada Media, 2004), h. 263.
8
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia..., h. 24.
7
Fadhilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat: UIN Jakarta
Press, 2005), h. 60.
8
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), h. 11.
9
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h.84.
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru..., h. 89-90.
9
11
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., h. 85
1
13
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia..., h. 551
1
14
Abd. Rachman Abror ,Psikologi Pendidikan, (Yogyajarta:Tiara Wacana,2001) h. 112
1
e. Mengerjakan Tugas
Kebiasaan mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah
satu indikator yang menunjukan minat siswa. Tugas yang diberikan guru
bertujuan untuk memperdalam kemampuan siswa. Siswa yang memiliki
minat yang tinggi akan menyadari pentingnya melaksanakan tugas-tugas
dari guru ia lebih menguasai materi dengan baik.
f. Mengetahui Tujuan Belajar
Belajar adalah suatau aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada
yang benar-benar disadari dan ada juga yang kurang disadari oleh siswa.
Tujuan belajar tersebut eratkaitannya dengan perubahan atau
pembentukan tingkah laku tertentu.15 Siswa yang menyadari akan
pentingnya tujuan belajar, maka siswa tersebut akagiat dalam mengikuti
pelajaran di sekolah.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”.
Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu ”perstatie”, kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang
telah dicapai.16
Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian tentang prestasi belajar yaitu:
a. Prestasi adalah hasil yang dicapai yang sebanar-benarnya dicapai17
b. Prestasi adalah nilai yang dicapai oleh siswa dalam berbagai tingkat18
c. Prestasi adalah nilai (skor) individual merupakan indicator prestasi atau
hasil pencapaian yang nyata sebagai pengaruh dari hasil belajar mengajar
yang bersangkutan.19
15
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., h. 58
16
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h.
768
17
Mukhtar Bukhari, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1984), h. 252
18
Attia Mahmud Hanan, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, (Jakarta: Bulan Bintang,
1987), h. 118
1
19
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: IKIP, 1986), h. 85
20
Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan..., h. 55
21
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
ed. Revisi, Cet-V, h. 2.
22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.12.
23
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran (Jakarta:
Delia Press, 2004), Cet-II, h. 50.
1
24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru..., h. 150.
1
25
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Cet. Ke-4, h. 247.
1
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu
pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria
tertentu.26 Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan
kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai
efektivitas atau manfaatnya.
b. Affective Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi,
dan cara penyesuaian diri. Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail
belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif.
Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek:
1. Penerimaan (Receiving/Attending)
Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang
dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku
pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleg guru.27
2. Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.
Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan.
3. Penghargaan (Valuing)
Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai
dengan penilaian itu.mulai dibentuk suatu sikap menerima, menolak
atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang
sesuai dengan konsisten dengan sikap batin.
4. Pengorganisasian (Organization)
26
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., h. 247.
27
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., h. 248.
1
28
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., h. 248.
1
29
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., h. 99-100.
1
30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang memepengaruhinya..., h. 54
31
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), Cet ke-1, h. 56
2
32
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang memepengaruhinya..., h. 61
33
Soemadi Soerdjabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1981), h.21
2
34
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan..., h. 60
2
35
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.
250.
36
Tim Dosen IAIN Sunan Ampel Malang, Dasar-dasar Kependidikan Islam, (Surabaya: Karya
Abditama, 1996), h. 6.
37
Abd. Rochman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta: Gemawindu
Pancaperkasa, 2000), h. 31.
2
38
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 86.
2
Abdul Majid dan Dian Andayani dalam buku Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, menyatakan
bahwa:
Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan
bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.39
Pendidikan Agama Islam mengarah pada pengembangan bakat-bakat
manusia dan membangkitkan nilai-nilai kebajikan yang mulia pada dirinya.
Tujuan ini merupakan pondasi utama tempat dibangunnya kepribadian
manusia. Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, seperangkat sistem
pendidikan yang perwujudannya melalui orang tua, guru, lembaga pendidikan
dan negara mempunyai arti yang sangat penting.
Tujuan Pendidikan Agama Islam selaras dengan tujuan hidup manusia,
sebagaimana telah difirmankan Tuhan dalam Sûrah al-Dzâriyât/51: 56 berikut:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.”40
Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa tujuan Pendidikan
Agama Islam adalah berusaha mendidik pribadi muslim agar bertakwa dan
beribadah dengan baik kepada Allah SWT untuk memperoleh kebahagiaan
dunia dan akhirat.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Secara garis besar ruang lingkup agama Islam terdiri dari bidang akidah,
ibadah dan akhlak. Adapun bidang lainnya dapat diberikan setelah anak dapat
memahami dan menerapkan ketiga bidang utama di atas.
39
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep
dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 135.
40
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Mizan Pustaka, 2009), H. 524
2
41
Zuhairini, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), Cet.
Ke-8, h. 11.
42
Armai Arief, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2000), h. 19.
2
Adapun ruang lingkup pendidikan agama Islam pada sekolah yang dalam
kurikulum GBPP menengah meliputi “keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama
makhluk lain dan lingkungannya. Di samping itu ruang lingkup bahan
pendidikan agama Islam meliputi: unsur pokok keimanan, ibadah, al-Qur'an,
akhlak, muamalah, syariah dan tarikh.43
D. Kerangka Berpikir
Minat merupakan dasar yang paling penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran. Jika siswa merasa senang dalam belajar, maka ia akan dengan cepat
mengerti dan memahami materi yang diberikan guru. Karena minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa
kegiatan. Jika kegiatan yang diminati seseorang itu akan diperhatikan terus
menerus yang disertai perasaan senang, maka ia dapat mengembangkan minat
pada sesuatu yang pada dasarnya membantu siswa melihat bagaimana hubungan
materi yang diharapkan dapat dipelajarinya dengan dirinya sendiri (individu).
Proses ini menunjukkan kepada siswa bagaimana pengetahuan atas kecakapan
tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya.
Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka mereka tidak belajar
dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, bahan pelajaran yang menarik perhatian
siswa, akan lebih mudah dipahami dan diingat karena minat menambah keinginan
belajar.
Oleh karena itu, minat belajar turut menentukan proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan kondusif. Dengan terciptanya suasana belajar mengajar
yang kondusif, maka siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
43
Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Dirjen Depdikbud, 1995),
Cet. Ke-3. h. 2.
2
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Begitu pula
halnya dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran: ia tidak akan timbul tanpa
ada pengaruh dari luar dirinya.
E. Hipotesis
Dalam penelitian ini perlu sekali adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai
indikasi untuk menarik kesimpulan penelitian yang berbentuk dalil atau
generalisasi yang akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya. dalam
penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha : Ada hubungan yang nyata antara minat belajar dengan prestasi belajar PAI.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang nyata antar minat belajar dengan prestasi
belajar PAI.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
yang dihadapi, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan
melalui teknik analisis korelasional.
Penelitian lapangan (fleid research) adalah penelitian ini dilakukan dengan
terjun langsung ke objek penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data-
data yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan agar dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakter dari unit observasi yang mempunyai variasi atau
segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Minat Belajar terhadap prestasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi PAI”, variabelnya sebagai berikut:
28
2
F. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan variabel Pengaruh Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI. Adapun kisi-kisi instrumentnya
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrument Penelitian
Variabel Dimensi Indikator No Item
Variabel X
Minat Perasaan Datang cepat di dalam pelajaran PAI 1
Senang Membawa buku paket PAI 2
Guru PAI menyenangkan 3
Betah di kelas 4
2. Skoring yaitu tahap untuk menentukan skor dalam hasil penelitian, tetapkan
bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jawaban dalam Skoring
Pertanyaan Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
N = Number of cases
3
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y Jumlah seluruh skor X
Jumlah seluruh skor Y 1
x=
y=
Memberikan interpretasi rxy, yaitu memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokan h
seperti dibawah ini:
Tabel 3.4
Indeks Korelasi Product Moment
1
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
hal. 206
3
Df = N – nr
Df = Degrees of feedom
N = Number of cases
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
HASIL PENELITIAN
35
3
b. Keadaan Karyawan
Kelancaran dan kebutuhan suatu pendidikan sangat dientukan oleh
peran serta karyawan. Kelancaran pendidikan disekolah tidak terlepas
administrasi yang baik, teratur serta terencana. Yang dimaksud pegawai
pada unit pelaksanaan teknis SMP Dwi Putra adalah keseluruhan karyawan
sekolah yang diantaranya staf tata usaha, keamanan, dan staf kebersihan.
Jumlah karyawan di SMP Dwi Putra keseluruhan berjumlah 4 orang
karyawan, yang terdiri dari 2 orang Laki-laki dan 2 orang Perempuan.
Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 4. 2
Penjaga SR
4 Konam L
Keamanan
Dengan melihat tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan disekolah SMP Dwi Putra b
c. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMP Dwi Putra pada tahun ajaran 2010-2011 berjumlah dengan rincian kelas.
Tabel 4. 3
Daftar Siswa SMP Dwi Putra
TAHUN AJARAN
Kelas
2008/ 2009 2009/2010 2010/2011
VII 48 59 62
VIII 70 45 58
IX 77 70 40
Tabel 4. 4
2 Komputer 2 Baik
7 Ruang tu 1 Baik
11 Telepon 2 Baik
12 Masjid 1 Baik
15 Ruang BP 1 Rusak
17 Gudang 1 Sedang
Keadaan sarana dan prasarana SMP Dwi Putra bisa dikatakan belum
memadai untuk melaksanakan proses belajara mengajar. Seperti ruangan
perpustakaan yang rusak, sehingga menunda proses peminjaman buku atau
sebagai referensi siswa untuk membaca. Begitu juga dengan toilet siswa yang
belum memadai bila disesuaikan dengan jumlah siswa. Dua toilet untuk 254
siswa, dan lebih parah lagi toilet siswa itu dalam keadaan sedikit rusak,
teruama dalam masalah air yang sering macet (tidak mengalir), sehingga
mengganggu kenyamanan para siswa dalam memasuki toilet tersebut. Menurut
akreditasi idealnya 1 kelas disediakan 1 toilet. Berarti bila di SMP Dwi Putra
mempunyai 8 rombongan belajar, idealnya ada 8 toilet. Hal ini seharusnya
tidak terjadi untuk sarana dan prasarana pun harus diperhatikan guna
menunjang kelancaran proses pembelajaran.
5. Kurikulum yang Digunakan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan pendidikan tertentu tersebut mencakup tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk disesuaikan dengan program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
mengacu pada standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua unsur
standar nasional pendidikan, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
4
Tabel 4. 5
Struktur Kurikulum SMP Dwi Putra
VII VIII IX
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 6
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 2
Kesehatan 2 2
d. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP Dwi Putra meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan standar kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.
4
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Meliputi: Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha,
mengingat kondisi sosial budaya masyarakat lingkungan
sekolah.Tujuan: memberiwawasan terhadap keberagaman
agama di indonesia dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan
siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan: memberi pemahaman kepada siswa tentang
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya
penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan: membina keterampilan bahasa secara lisan dan
tulisan serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
dan sarana pemahaman terhadap ipteks.
d. Bahasa Inggris
Tujuan: membina keteranpilan berbahasa dan berkomunikasi
secara lisan dan tulisan untuk menghadapi perkembangan ipteks
dalam menyongsong era globalisasi.
e. Matematika
h. Seni Budaya
Meliputi: seni rupa, seni musik,seni tari, dan seni teater.
Tujuan: mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan
kecintaan pada seni budaya nasional.
i. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan: menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan
kebugaran, dan keterampilan dalam bidang olahraga.
j. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meliputi: elektronika, teknologi informasi dan komunikasi
Tujuan: memberi keterampilan di bidang teknologi informatika
dan keterampilan elektronika yang sesuai dengan bakat dan
minat siswa.
k. Muatan lokal
1. Keterampilan PKK (spesialisasi tata boga)
Tujuan: mengembangkan kompetensi tata boga untuk
mewujudkan kecakapan hidup dan kemandiriian siswa.
2. Praktekum Bahasa Inggris
Tujuan: mengembangkan kompetensi bahasa inggris
sebagai sarana berkomunikasi di tingkat global.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri di SMP Dwi Putra diwujudkan dalam bentuk :
a. Kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari : OSIS, LDKS,
PMR, Kepramukaan, seni bela diri, sepak bola, yang dapat
dipilih oleh peserta didik sesuai dengan minatnya.
b. Konseling dan pengembangan karir.
e. Beban Belajar
Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut :
4
B. Deskripsi Data
Data yang akan penulis sajikan dalam skripsi ini ialah hasil penyebaran angket
tentang minat belajar. Dalam penelitian ini penulis menganalisis apakah terdapat
kontribusi yang dapat menghasilkan hubugan/korelasi antara variabel x (minat
belajar) dan variabel y (prestasi belajar siswa) sehingga dapat diketahui apakah
terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel tersebut.
Angket yang penulis buat adalah untuk diberikan dan diisi kepada siswa,
karena siswa yang secara langsung mengetahui dan sekaligus mengikuti kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran PAI.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara,
penyebaran angket yang disebarkan kepada siswa kelas VII dan VIII dengan
mengambil sampel sebanyak 24 orang dari keseluruhan populasi yang ada dan
dokumentasi untuk mendapatkan informasi tentang prestasi belajar siswa yang
diperoleh dengan melihat nilai ujian tengah semester siswa pada nilai raport
siswa.
Untuk mengetahui tentang pembelajaran PAI, penulis mendeskripsikan data
yang diperoleh melalui wawancara dengan guru PAI dan penyebaran angket
dengan menggunakan sistem tabulasi yaitu penyajian data yang dihasilkan dari
jawaban angket dalam bentuk tabel.
4
Angket yang disebarkan kepada siswa kelas VII dan VIII penulis susun dengan
dengan berisikan soal sebanyak 20 pernyataan, yaitu mengenai minat belajar pada
bidang studi PAI.
Tabel 4. 6
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 12 50%
2 Sering 4 16,6%
3 Kadang-kadang 6 25%
4 Tidak Pernah 2 8,4%
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa 50% siswa selalu datang cepat datang ke
sekolah jika ada pelajaran PAI, siswa yang menyatakan kadang-kadang datang
cepat jika ada pelajaran PAI sebanyak 25%, siswa yang menyatakan sering
sebanyak 16% dan yang menyatakan tidak pernah datang cepat jika ada pelajaran
PAI 8,4%.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa siswa selalu cepat datang ke sekolah
jika ada pelajaran PAI.
Tabel 4. 7
Membawa buku paket PAI ketika ada pelajaran PAI
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 12 50 %
2 Sering 2 8,4 %
3 Kadang-kadang 10 41,6%-
4 Tidak pernah - -
Jumlah 24 100 %
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa selalu membawa buku paket PAI ketika ada pelaj
Tabel 4. 8
Guru mata pelajaran PAI menyenangkan
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 14 58,4%
2 Sering 5 20,8%
3 Kadang-kadang 5 20,8%
4 Tidak Pernah - -
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa 58,4% siswa menyatakan selalu guru mata pelajaran PAI meyenan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru PAI menyenangkan.
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selau 12 50%
2 Sering 2 8,4%
3 Kadang-kadang 10 41,6%
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100 %
Tabel 4. 10
Duduk di depan ketika pelajaran PAI berlangsung
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 8 33,4 %
2 Sering 5 20,8%
3 Kadang-kadang 5 20,8%
4 Tidak Pernah 6 25%
Jumlah 24 100 %
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 3 12,5%
2 Sering 3 12,5%
3 Kadang-kadang 14 58,4%
4 Tidak Pernah 4 16,6%
Jumlah 24 100 %
menyatakan sering mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dimengerti pada
pelajaran PAI.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa menyatakan kadang-kadang
mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dimengerti pada pelajaran PAI.
Tabel 4. 12
Tidak suka diganggu ketika pelajaran PAI berlangsung?
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 11 45,8 %
2 Sering 4 16,6%
3 Kadang-kadang 8 33,4%
4 Tidak pernah 1 4,2%
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa 45,8% siswa menyatakan selalu tidak suka
diganggu ketika pelajaran PAI berlangsung, siswa yang menyatakan kadang-
kadang tidak suka diganggu ketika pelajaran PAI berlangsung sebanyak 33,4%,
siswa menyatakan sering tidak suka diganggu ketika pelajaran PAI berlangsung
sebanyak 16,6% dan tidak pernah tidak suka diganggu ketika pelajaran PAI
berlangsung sebanyak 4,2%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak suka diganggu ketika pelajaran
PAI berlangsung.
Tabel 4. 13
Konsentrasi mendengar dan memperhatikan penjelasan guru PAI
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 11 45,8%
2 Sering 6 25%
3 Kadang-kadang 6 25%
4 Tidak pernah 1 4,2%
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa siwa yang selalu berperan aktif dalam
pelajaran PAI sebanyak 37,5%, siswa yang mengatakan kadang-kadang berperan
aktif dalam pelajaran PAI sebanyak 29,2%, siswa yang mengatakan tidak pernah
berperan aktif sebanyak 16,7%, dan siswa yang mengatakan sering berperan aktif
sebanyak 16,6%.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa selalu berperan aktif dalam
pelajaran PAI.
Tabel 4. 15
Aktif dalam kegiatan diskusi di dalam kelas
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 10 41,6%
2 Sering 3 12,6%
3 Kadang-kadang 11 45,8%
4 Tidak pernah - -
Jumlah 24 100 %
5
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 13 54,2 %
2 Sering 3 12,5 %
3 Kadang-kadang 6 25%
4 Tidak pernah 2 8,3%
Jumlah 24 100 %
5
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa selalu belajar walaupun tidak ada
ujian sebanyak 54,2%, siswa yang menyatakan kadang-kadang tetap belajar
walaupun tidak ada ujian sebanyak 25%, siswa yang menyatakan sering tetap
belajar walaupun tidak ada ujian sebanyak 12,5% dan 8,3% siswa yang
menyatakan tidak pernah tetap belajar walaupun tidak ada ujian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa tetap belajar walaupun tidak
ada ujian.
Tabel 4. 18
Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan PAI diluar sekolah
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 6 25%
2 Sering 7 29,2%
3 Kadang-kadang 8 33,3%
4 Tidak pernah 3 12,5%
Jumlah 24 100 %
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selau 6 25%
2 Sering 1 4,2%
3 Kadang-kadang 13 54,2%
4 Tidak Pernah 4 16,6%
5
Jumlah 24 100 %
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 4 16,7 %
2 Sering 3 12,5%
3 Kadang-kadang 17 70,8%
4 Tidak pernah
Jumlah 24 100 %
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 12 50%
2 Sering 3 12,5%
3 Kadang-kadang 7 29,2%
4 Tidak Pernah 2 8,3%
Jumlah 24 100 %
5
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa selau membaca buku-buku PAI untuk
menjamin nilai raport tinggi sebanyak 50%, siswa yang menyatakan kadang-
kadang membaca buku-buku PAI untuk menjamin nilai raport tinggi sebanyak
29,2%, siswa yang menyatakan sering membaca buku-buku PAI untuk menjamin
nilai raport tinggi sebanyak 12,5% dan siswa yang menyatakan tidak pernah
membaca buku-buku PAI untuk menjamin nilai raport tinggi sebanyak 8,3%.
Dari tabel di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa membaca buku-buku PAI
untuk menjamin nilai raport tinggi.
Tabel 4. 22
Senang bila guru agama memberi pekerjaan rumah
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 8 33,3%
2 Sering 6 25%
3 Kadang-kadang 9 37,5%
4 Tidak Pernah 1 4,2%
Jumlah 24 100 %
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 14 58,3%
2 Sering 1 4,2%
5
3 Kadang-kadang 8 33,3%
4 Tidak pernah 1 4,2%
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa selalu siap mengikuti ulangan bila
guru PAI memberikan ulangan mendadak sebanyak 58,3%, siswa yang
menyatakan kadang-kadang siap mengikuti ulangan bila guru PAI memberikan
ulangan mendadak sebanyak 33,3% siswa yang menyatakan sering siap mengikuti
ulangan bila guru PAI memberikan ulangan mendadak sebanyak 4,2% dan siswa
yang menyatakan tidak pernah siap mengikuti ulangan bila guru PAI memberikan
ulangan mendadak sebanyak 4,2%.
Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa siswa siap bila guru PAI
memberikan ulangan mendadak.
Tabel 4. 24
Mencatat hal-hal yang penting walaupun guru PAI tidak
memerintahkan
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 11 45,8%
2 Sering 5 20,8%
3 Kadang-kadang 7 29,2%
4 Tidak Pernah 1 4,2%
Jumlah 24 100 %
Dengan demikoan dapat diambil kesimpulan bahwa ketika guru PAI menyampaikan materi, siswa m
Tabel 4. 25
Mengetahui manfaat belajar
NO Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 20 83,3%
2 Sering 1 4,2%
3 Kadang-kadang 3 12,5%
4 Tidak Pernah - -
Jumlah 24 100 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83,3% siswa menyatakan selalu mengetahui manfaat belajar PAI,
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengetahui manfaat
belajar PAI.
C. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah
dibaca dan diinterprestasikan. Dalam proses ini digunakan statistik yang salah
satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar
jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Maka
tehnik yang digunakan adalah rumus product moment, karena dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan
antara kedua variabel atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah
minat belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi PAI.
5
Tabel 4. 26
Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa dalam Mata Pelajaran
PAI
NILAI
NO NAMA Kelas HASIL ANGKET
MID SEMESTER
1 M Fazri VII 49 75
2 Alief R VII 77 80
3 Afrizal VII 55 80
4 Junaedi VII 56 83
5 A Basit VII 48 75
6 Zaenal A VII 58 75
7 Yulinda VII 50 60
8 Putri VII 47 60
9 Delia VII 58 81
10 Angga R VII 67 82
11 Ahmad Fauzi VII 57 88
12 A Rahman VII 49 70
13 Fadlan VIII 62 70
14 Siti Fadilah VIII 53 70
15 Nova VIII 57 60
16 Tri Regina VIII 39 60
17 Kristina VIII 51 60
18 Fazar VIII 55 70
19 Vika. R VIII 68 80
20 Ida Ratna VIII 54 60
21 Budi R VIII 57 60
22 Hari Sanjaya VIII 55 70
23 Manarul VIII 55 80
24 Andika VIII 63 80
JUMLAH 1340 1729
Tabel 4. 27
Perhitungan Angka Indeks Korelasi antara Variabel X (Minat Belajar) dan
Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI)
No X Y XY X² Y²
1 49 75 3675 2401 5625
2 77 80 6160 5929 6400
3 55 80 4400 3025 6400
4 56 83 4648 3136 6889
6
r xy = NƩ XY – (Ʃ X) (Ʃ Y)
r xy = 2337624 - 2316860
√ (1829472─ 1795600) x (3035832 ─ 2989441)
= 20764
√ (33872 x 46391)
6
= 20764
√ 1571355952
= 20764
39640,3
= 0, 523
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapat
anatara variabel X (Minat Belajar) dan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa pada Bidang
Studi PAI) diperoleh angka ”r” product moment sebesar 0,523.
df = N - nr = 24-2 = 22
Dengan memeriksa table nilai ”r” product moment ternyata df sebesar 22. Pada
taraf signifikan 5% r tabel = 0,404; sedangkan pada taraf signifikan 1 % diperoleh r
tabel = 0,515. Maka hasil yang didapat adalah ”r” hitung lebih besar baik pada taraf
signifikan 1% (0,523< 0, 0,515) maupun 5% (0,523< 0,404). Dengan demikian
dapat diketahui, Hipottesis Nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha)
diterima. Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat korelasi yang
signifikan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI.
KD = r²x 100%
= 0,523² x 100%
= 0,2735529 x 100%
6
= 27,35529%
D. Interprestasi Data
1
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
6
Dari faktor pendukung dan penghambat di atas dapat dilihat bahwa antara teori
dengan realita yang terjadi saat ini tentang prestasi belajar siswa pada bidang studi
PAI sama, yaitu minat belajar banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ini
juga terbukti dari beberapa penelitian mengatakan minat belajar dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996), h. 130-139.
3
Hasil Wawan Cara dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMP Dwi Putra Ciputat, Pada
Hari Kamis 19 Mei 2011 jam 10.00
4
Hasil Wawan Cara dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMP Dwi Putra Ciputat, Pada
Hari Kamis 19 Mei 2011 jam 10.00
6
5
Hasil Wawan Cara dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMP Dwi Putra Ciputat, Pada
Hari Kamis 19 Mei 2011 jam 10.00
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
lebih besar dari r tabel dalam dalam taraf signifikan 5% (0,523 > 0, 404) atau 1%
(0,523 > 0,515), dengan demikian hipotesis diterima. Semakin siswa memiliki
minat belajar yang tinggi maka prestasi yang dihasilkan siswa semakin baik.
B. Saran
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang
diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh
peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan
mengahasilkan pembelajaran yang maksimal, untuk mencapai itu semua maka
diperlukan minat belajar yang tinggi. Dengan demikian sumbangan yang ingin
penulis berikan adalah:
1. Kepada pihak kepala sekolah dan guru hendaknya selalu memantau keadaan
anak didik ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dan
65
66
2. Kepada guru PAI diharapkan dapat memberikan arahan kepada siswa untuk
terus meningkatkan minat belajar dalam mencapai prestasi belajar yang
baik. Guru PAI diharapkan terus memperkaya ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada siswa,
sera selalu kreatif dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar
3. Kepada orang tua hendaknya selalu memantau dan menemani siswa ketika
belajar, sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa dapat terbantu dengan
adanya orang tua yang selalu menemani siswa dalam belajar. Orang tua juga
diharapkan untuk selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam
menumbuhkan minat abelajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Ciputat Press, 2000
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Syaiful, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002
Direktorat jendral pendidikan islam, Departeman Agama RI, Undang undang dan
peraturan pemerintah RI tentang pendidikan 2006
Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Abdul, Psikologi: Suatu Pengantar,
Jakarta: Prenada Media, 2004
60
61
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Minat Belajar
skripsi pada hari Senin, 27 Juni 2011.
No Halaman
No. Bab Referensi Paraf
Footnote Skripsi
Muhibbin Syah, Psikologi
1 1 1 Belajar, (Jakarta: Logos Wacana
1 Ilmu, 2001), h. 130-132
Alisuf Sabri, Psikologi
2 2 2 Pendidikan, (Jakarta: Pedoman
1 Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
M. Dalyono, Psikologi
3 3 2 Pendidikan, (Jakarta: Rineka
1 Cipta, 1997), h. 235.
Alisuf Sabri, Psikologi
4 4 2
1 Pendidikan..., h. 85.
Direktorat jendral pendidikan
islam, departeman agama RI,
5 5 3 Undang undang dan peraturan
pemerintah RI tentang
1 pendidikan 2006
Tim Penyusun Kamus Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan
6 1 2 6 Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), h. 957
Alisuf Sabri, Psikologi
7 2 2 7 Pendidikan, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
Muhubbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
8 3 2 7
Baru, (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), hal.136
H. Djaali, Psikologi Pendidikan,
9 4 2 7 (Jakarta: PT. Bumi Askara,
2008), hal 121.
Abdul Rahman Shaleh dan
Muhbib Abdul Wahab,
10 5 2 7 Psikologi: Suatu Pengantar
(Jakarta: Prenada Media, 2004),
h. 263.
Tim Penyusun Kamus Pusat
11 6 2 8 Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), h. 24.
Fadhilah Suralaga, dkk.,
Psikologi Pendidikan dalam
12 7 2 8
Perspektif Islam, (Ciputat: UIN
Jakarta Press, 2005), h. 60.
Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, Strategi Belajar
13 8 2 8
Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h. 11.
M. Ngalim Purwanto, Psikologi
14 9 2 8 Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, t.t), h.84.
Muhibbin Syah, Psikologi
15 10 2 8 Pendidikan: dengan Pendekatan
Baru..., h.. 89-90.
Alisuf Sabri, Psikologi
16 11 2 9
Pendidikan..., h. 85
Muhibbin Syah, Psikologi
17 12 2 10 Pendidikan: Suatu Pendekatan
Baru..., h. 130-139.
Abd. Rachman Abror ,Psikologi
18 13 2 11 Pendidikan,(Yogyajarta:Tiara
Wacana,2001) hal 112
Alisuf Sabri, Psikologi
19 14 2 12
Pendidikan..., hal. 58
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia,
20 15 2 13
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
hal. 768
Mukhtar Bukhari, Teknik
Evaluasi dalam Pendidikan,
21 16 2 13
(Jakarta: Rajawali Press, 1984),
hal. 252
Attia Mahmud Hanan,
Bimbingan Pendidikan dan
22 17 2 13
Pekerjaan, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1987), hal. 118
Abin Syamsudin Makmun,
23 18 2 13 Psikologi Pendidikan,
(Bandung: IKIP, 1986), hal. 85
Alisuf Sabri. Psikologi
24 19 2 13
Pendidikan..., hal. 55
Slameto, Belajar dan Faktor-
25 20 2 13
faktor yang Mempengaruhinya
(Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
ed. Revisi, cet-V, h. 2.
Syaiful Bahri Djamarah,
26 21 2 14 Psikologi Belajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), h.12.
Nashar, Peranan Motivasi dan
Kemampuan Awal dalam
27 22 2 14
Kegiatan Pembelajaran (Jakarta:
Delia Press, 2004), cet-II, h. 50.
Muhibbin Syah, Psikologi
28 23 2 14 Pendidikan dengan Pendekatan
Baru..., h. 150.
W.S. Winkel, Psikologi
29 24 2 15 Pengajaran, (Jakarta: Grasindo,
1996), Cet. Ke-4, h. 247.
W.S. Winkel, Psikologi
30 25 2 15
Pengajaran..., h. 247.
W.S. Winkel, Psikologi
31 26 2 16
Pengajaran..., h. 247.
W.S. Winkel, Psikologi
32 27 2 16
Pengajaran..., h. 247.
W.S. Winkel, Psikologi
33 28 2 16
Pengajaran..., h. 247.
W.S. Winkel, Psikologi
34 29 2 17
Pengajaran..., h. 248.
W.S. Winkel, Psikologi
35 30 2 17
Pengajaran..., h. 248.
W.S. Winkel, Psikologi
36 31 2 17
Pengajaran..., h. 248.
W.S. Winkel, Psikologi
37 32 2 18
Pengajaran..., h. 248.
Alisuf Sabri, Psikologi
38 33 2 18
Pendidikan..., h. 99-100.
Slameto, Belajar dan Faktor-
39 34 2 19 faktor yang
memepengaruhinya..., hal. 54
M. Dalyono, Psikologi
40 35 2 19 Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1997), cet ke-1, hal. 56
Slameto, Belajar dan Faktor-
41 36 2 20 faktor yang
memepengaruhinya..., hal. 61
Soemadi Soerdjabrata, Psikologi
42 37 2 21 Pendidikan, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1981), hal.21
M. Dalyono, Psikologi
43 38 2 22
Pendidikan..., hal. 60
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia
44 39 2 22
(Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.
250.
Tim Dosen IAIN Sunan Ampel
Malang, Dasar-dasar
45 40 2 23
Kependidikan Islam (Surabaya:
Karya Abditama, 1996), h. 6.
Abd. Rochman Shaleh,
Pendidikan Agama dan
46 41 2 23 Keagamaan (Jakarta:
Gemawindu Pancaperkasa,
2000), h. 31.
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan
47 42 2 23 Islam,( Jakarta: Bumi Aksara,
1996),, h. 86.
Abdul Majid dan Dian
Andayani, Pendidikan Agama
Islam Berbasis Kompetensi:
48 43 2 24 Konsep dan Implementasi
Kurikulum 2004 (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), h.
135.
Zuhairini, Metode Khusus
Pendidikan Agama Islam,
49 44 2 25
(Surabaya: Usaha Nasional,
1993), Cet. Ke-8, h. 11.
Armai Arief, Pengantar Ilmu
50 45 2 26 Pendidikan Islam (Jakarta:
Ciputat Press, 2000), h. 19.
Depdikbud Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah,
51 46 2 26
(Jakarta: Dirjen Depdikbud,
1995), cet.
Ke-3. h. 2.
Anas Sudijono, Pengantar
Statistik Pendidikan,
52 1 3 33
(Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,
2008), hal. 206
Alisuf Sabri, Psikologi
53 1 4 55 Pendidikan, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 2007), h. 84.
Muhibbin Syah, Psikologi
54 2 4 56 Pendidikan: Suatu Pendekatan
Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996), h. 130-139.
Nama :
Kelas :
1. Saya cepat datang ke Sekolah jika hari itu ada pelajaran PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Saya membawa buku paket PAI ketika ada pelajaran PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Guru mata pelajaran PAI menyenangkan
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Saya betah di kelas ketika pelajaran PAI
berlangsung a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
5. Saya duduk di depan ketika pelajaran PAI
beralangsung a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak saya mengerti pada pelajaran
PAI a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Saya tidak suka diganggu ketika pelajaran PAI
berlangsung a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Saya konsentrasi mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
PAI a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Saya berperan aktif dalam pelajaran PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
10. aktif dalam kegiatan diskusi di dalam kelas
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
11. Saya tidak takut mengeluarkan pendapat dalam pelajaran PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Saya akan tetap belajar walaupun tidak ada
ujian a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Saya mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan PAI diluar
sekolah a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Saya mengulangi pelajaran PAI di rumah
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Saya rutin membaca buku-buku PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Saya membaca buku-buku PAI untuk menjamin nilai raport tinggi
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
17. Saya senang bila guru agama memberi pekerjaan rumah
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Bila guru PAI memberikan ulangan mendadak maka saya
siap a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Ketika guru PAI menyampaikan materi, saya mencatat hal-hal yang penting walaupun
guru PAI tidak memerintahkan.
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
20. Saya mengetahui manfaat belajar PAI
a Selalu b. Sering
b Kadang-kadang d. Tidak pernah
Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa dalam Mata Pelajaran PAI
NILAI
NO NAMA Kelas HASIL ANGKET
MID SEMESTER
1 Arjuna R.f VII 49 75
2 Andika.A VII 77 80
3 Alief R VII 55 80
4 Aputri VII 56 83
5 Afrizal VII 48 75
6 M Fazar VII 58 75
7 Yuliinda VII 50 60
8 Kristina VII 47 60
9 Debby VII 58 81
10 Dhea Astrida VII 67 82
11 Dian nina tyas VII 57 88
12 Fadlan VII 49 70
13 Hari Sanjaya VIII 62 70
14 Ratna W VIII 53 70
15 Vika Rahmawati VIII 57 60
16 Ida Ratna VIII 39 60
17 Nova VIII 51 60
18 Budi Restu VIII 55 70
19 Fajar putra.p VIII 68 80
20 Tri Regina VIII 54 60
21 Siti Rahmawati VIII 57 60
22 Marcelina Yolanda VIII 55 70
23 Rahmansyah VIII 55 80
24 Siti Fadilah VIII 63 80
JUMLAH 1340 1729
Wawancara ke 1
BERITA WAWANCARA
Hari/Tanggal : Rabu, 18 Mei 2011
Daftar Pertanyaan!
1. Bagaimana Biografi berdirinya SMP Dwi Putra dan sudah berapa lama sekolah
ini dibangun?
Jawab:
SMP Dwi Putra merupakan lembaga pendidikan yang berada dalam naungan
Yayasan Sosial dan pendidikan Ar-rachmat yang didirikan pada tahun 1987,
oleh dua putra Bapak H. Achmat Nasution, yaitu DR. H. Adnan Buyung
Nasution dan H. Sjamsi Buyung Nasution yang bertujuan untuk mempasilitasi
pendidikan bagi masyarakat sekitar. Dan sekolah ini 24 tahun berdiri.
Mengetahui,
Daftar Pertanyaan!
Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering bapak hadapi?
Usaha apa saja yang dilakukan oleh bapak dalam meningakatkan minat belajar siswa?
Bagaiman upaya yang dilakukan bapak untuk menghasilkan prestasi belajar
siswa yang baik dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut?
7. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa setelah
pelajaran selesai?
8. Usaha apa saja yang dilakukan oleh bapak dalam menciptakan suasana kelas
9. Metode apa yang diterapkan oleh bapak dalam mengajar bidang study PAI?